Anda di halaman 1dari 18

TRANSISI PERIODE KE EMPAT

Dimas Ridho
Kimberley S
M. Aidil
Shalsabilla Yunda
Pengertian
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit
pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.

Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur
golongan B, dimulai dari IB – VIIIB. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, elektron terakhir
unsur transisi berada pada sub kulit d atau f.

Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang
belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).

Hal ini yang menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas
yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion,
aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.
Letak
unsur
unsur
transisi
periode ke
empat
Sifat Umum Unsur-unsur Transisi
Periode Ke-empat
 Bersifat Logam
 Bersifat Kemagnetan
 Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
 Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet)
 Membentuk senyawa-senyawa berwarna
 Memiliki beberapa tingkat oksidasi
 Membentuk berbagai macam ion kompleks
 Berdaya katalisator

Hanya Zn saja yang memperlihatkan sifat yang berbeda, yaitu titik leleh dan titik didih yang relatif
rendah, tidak bersifat paramagnetik, senyawa-senyawanya tidak berwarna, dan hanya memiliki satu
tingkat oksidasi yaitu +2.
Penjelasan
o Sifat Logam. o Bilangan Oksidasi beragam.
Semua unsur transisi periode ke empat bersifat Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi
logam, harga energi ionisasi yang relatif rendah periode ke empat mempunyai beberapa
(kecuali seng, agak tinggi), sehingga mudah tingkat oksidasi.
membentuk ion positif. Demikian pula, harga
titik didih dan titik leleh relatif tinggi (kecuali o Membentuk Ion Kompleks.
ZN). Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas
atom pusat dan ligan. Biasanya atom
o Sifat Kemagnetan. pusat merupakan logam transisi yang
Adanya elektron-elektron yang tidak bersifat elektropositif dan dapat
berpasangan pada sub kulit d menyebabkan menyediakan orbital kosong sebagai
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik. tempat masuknya ligan.
Makin banyak elektron yang tidak berpasangan,
maka makin kuat pula sifat para magnetnya. o Sebagai Katalisator.
Salah satu sifat penting unsur transisi dan
o Ion - Ion berwarna khas. senyawanya, yaitu kemampuannya untuk
Senyawa unsur transisi (kecuali skadium dan menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam
seng), memberikan bermacam arna baik tubuh. Di dalam tubuh, terdapat enzim
padatan maupun larutannya. sitokrom oksidase yang berperan dalam
mengoksidasi makanan.
UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERIODE KE EMPAT
Skandium (Sc)
Skandium adalah salah satu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Sc dan nomor atom 21.
Skandium berupa logam transisi yang lembut
dan warnanya putih keperakan, merupakan
mineral yang langka dari Skandinavia dan
kadang-kadang diklasifikasikan bersama
yttrium dan lantanida sebagai elemen mineral
langka.
Skandium umumnya terdapat dalam senyawa
dengan biloks +3.
Titanium (Ti)
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan
nomor atom 22.
Unsur ini merupakan logam transisi yang
ringan, kuat, berkilau, tahan korosi dengan
warna putih-metalik-keperakan.
Vanadium (V)
Vanadium adalah salah satu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang V
dan nomor atom 23.
Salah satu senyawa yang mengandung
vanadium antara lain vanadium pentaoksida
(V2O5), yang digunakan sebagai katalis dalam
pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat,
serta dalam pembuatan keramik.
Kromium (Cr)
Kromium adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan
nomor atom 24.
Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6. Ia
adalah logam berwarna abu-abu seperti baja,
berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan
pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan
memiliki titik lebur tinggi.
Mangan (Mn)
Mangan adalah suatu unsur kimia yang
mempunyai nomor atom 25 dan memiliki
symbol Mn.
Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada
tahun 1774 di Swedia.
Logam mangan berwarna putih keabu-abuan.
Mangan termasuk logam berat dan sangat
rapuh tetapi mudah teroksidasi.
Besi (Fe)
Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe
(dari bahasa Latin: ferrum) dan nomor atom
26.
Unsur besi terdapat dalam meteorit dan
lingkungan rendah oksigen lainnya, tetapi
reaktif dengan oksigen dan air.
Kobalt (Co)
Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Co dan nomor
atom 27.
Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam
bentuk campuran di alam.
Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan
reduktif, adalah logam berwarna abu-abu
perak yang keras dan berkilau.
Nikel (Ni)
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor
atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam
keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi
jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam
lainnya, dapat membentuk baja tahan karat
yang keras.
Tembaga (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29.
Lambangnya berasal dari bahasa Latin
Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan
listrik yang baik.
Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat
sekali.
Seng (Zn)
Seng, zink, atau timah sari adalah unsur kimia
dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39.
Ia merupakan unsur pertama golongan 12
pada tabel periodik.
Beberapa sifat kimia seng mirip dengan
magnesium.
Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama.
Sumber Mineral
Unsur Transisi
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai