Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
Unsur utama termasuk dalam golongan A yang terdiri atas unsur logam dan unsur nonlogam.
Golongan A terdiri dari delapan golongan (I – VIII).

1. Golongan IA atau Alkali


Unsur-unsur pada golongan IA dalam tabel periodik dikenal juga dengan nama unsur alkali, karena
semua anggotanya bereaksi dengan air membentuk larutan alkali.
Anggota golongan alkali dari atas ke bawah berturut turut adalah litium (Li), natrium (Na), kalium (K),
rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-unsur alkali disebut juga logam alkali. Unsur alkali
memiliki ukuran yang lebih besar di antara unsur-unsur dalam satu periode.
Unsur-unsur ini mempunyai energi ionisasi kecil. Energi ionisasi merupakan energi yang diperlukan
untuk melepaskan satu elektron pada kulit terluar. Makin besar nomor atom, energi ionisasinya makin
berkurang. Hal ini karena semakin besar nomor atom berarti semakin jauh jarak elektron terluar dengan
inti atom sehingga makin mudah lepas.
Unsur-unsur alkali mempunyai keelektronegatifan kecil. Oleh karena itu unsur alkali membentuk
senyawa ion.
A. Sifat Fisika

Unsur-unsur golongan ini hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam
pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam ini mempunyai energi kohesi yang kecil yang
menjadikan logam golongan ini lunak. Contohnya logam natrium yang lunak sehingga dapat
diiris dengan pisau. Hal ini juga mengakibatkan makin berkurangnya titik leleh dan titik didih
unsur-unsur alkali. Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari
potensial elektrode. Unsur-unsur alkali dapat melarut dalam cairan amonia. Larutan encer logam
alkali dalam amonia cair berwarna biru. Larutan ini adalah penghantar listrik yang lebih baik
daripada larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam murni.
Perhatikan sifat-sifat fisika unsur-unsur alkali dalam Tabel 4.1

Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Logam alkali terbakar diudara dengan
adanya gas oksigen, semuanya membentuk oksida (senyawa O2-). Bila oksigen yang direaksikan berlebihan,
natrium dapat membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan cesium membentuk superoksida.
Litium akan terbakar dengan nyala merah terang jika dipanaskan di udara. Logam ini bereaksi dengan oksigen
di udara menghasilkan Litium Oksida (Li2O) yang berwarna putih.
Litium membentuk oksida biasa, suatu senyawa ion yang mengandung ion O 2-(bilangan oksidasi oksigen = -2).
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
4Li (s) + O2 (g) → 2Li2O(s)
Natrium akan terbakar oleh oksigen dalam udara membentuk campuran padatan Natrium Oksida dan Natrium
Peroksida. Reaksi ini ditandai dengan terbentuknya nyala oranye.
Produk yang lebih dominan bila natrium dibakar di udara adalah natrium peroksida (Na 2O2) suatu senyawa
berwarna putih kekuningan dan mengandung ion O22- (bilangan oksidasi oksigen = -1). Senyawa ini merupakan
senyawa ionik dari ion Natrum dan ion Peroksida (O2-).
Reaksi yang terjadi bila natrium dibakar di udara sebagai berikut :
2Na (s) + O2 (g) → Na2O2 (s):
Kalium, rubidium dan sesium membentuk superoksida suatu senyawa ion yang mengandung ion O 2- (bilangan
oksidasi oksigen = - ½ ).
K (s) + O2 (g) KO2 (s)
Kalium akan terbakar oleh oksigen dalam udara membentuk Kalium Peroksida dan superoksida. Reaksi ini
ditandai dengan terbentuknya nyala pink kebirubiruan.
Jika Kalium dibakar dalam udara, produk yang lebih dominan adalah Kalium Superoksida (K 2O) suatu
senyawa berwarna kuning-jingga.
Oksida ini merupakan senyawa ionik dari ion Kalium dan ion Superoksida (O 2-). Reaksi yang terjadi sebagai
berikut :
2K (s) + 1/2 O2 (g) K2O (s)
Untuk lebih jelasnya Perhatikan gambar reaksi logam natrium dengan oksigen berikut :

2. Golongan IIA atau Alkali Tanah

Anggota unsur alkali tanah adalah berelium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba), dan unsur radioaktif radium (Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak
terdapat di kerak bumi. Atom-atom golongan ini memiliki konfigurasi elektron np6 (n + 1)s2 kecuali Be.
Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih besar dari unsur alkali dalam satu periode. Unsur-unsur ini
mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam ikatan logam. Oleh karena itu dibandingkan dengan
unsur golongan IA, unsurunsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, dan titik lelehnya lebih
tinggi. Titik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal
yang berbeda. Misal unsur Be dan Mg memiliki struktur kristal heksagonal terjejal, sedangkan struktur
kristal unsur Sr berbentuk kubus berpusat muka dan struktur kristal unsur Ba berbentuk kubus berpusat
badan.
A. Sifat Fisika Perhatikan sifat-sifat fisika unsur alkali tanah pada tabel berikut:
B. Sifat Fisik Alkali Tanah
Unsur unsur logam alkali tanah selalu berwujud padat pada suhu ruangan Hal ini dikarenakan
Titik dih dan titik leleh alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Logam alkali juga
bersifat lebih keras dari pada logam alkali. Hal ini dikarenakan massa jenis logam alkali tanah
lebih besar daripada kerapatan logam alkali.

3. Golongan IIIA
Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif unsur golongan IA dan IIA. Anggota unsur golongan IIIA
adalah boron (B), aluminium (Al), gallium (Ga), indium (In), dan talium (Ti).
A. Sifat Fisika
Boron merupakan unsur pertama dalam golongan IIIA yang tergolong metaloid, sedangkan
unsur-unsur lainnya tergolong logam. Reaktivitas unsur-unsur golongan ini tidak ada kecenderungan.
Potensial reduksi golongan IIIA negatif, ini menunjukkan bahwa unsur IIIA bersifat lebih logam
dibanding hidrogen. Al3+ mempunyai potensial reduksi negatif yang paling besar di antara kation
golongan IIIA. Oleh karena itu Al merupakan logam golongan IIIA yang paling aktif. Perhatikan
sifat-sifat golongan IIIA pada tabel berikut.

Titik leleh dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada suhu
kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin
berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna kuning
kebijauan, bromin berwarna merah kecoklatan, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin
berwarna ungu. Semua halogen berbau menusuk dan bersifat racun.

Halogen merupakan kelompok unsur nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen dari F 2 ke
I2 semakin berkurang; sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− semakin bertambah. Oleh karena
itu, halogen yang berada lebih atas dalam sistem periodik dapat mengoksidasi halida yang di bawahnya,
namun tidak berlaku sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai