GOLONGAN 1A ( ALKALI)
Disusun untuk memenuhi Tugas Matakuliah Kimia Unsur
Kelompok 12
1. Ramadona Apriyanto (0810923071)
2. Riski Achmad Maulana (0810923075)
3. Rizka Novianti (0810923077)
4. Shabrina Adani Putri (0810923079)
5. Therra Raditya Grafis (0810923081)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
1. Pengertian Golongan IA ( Alkali )
1. Sifat Fisis
Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah,
jari – jari atom dan massa jenis bertambah, sedankan titik leleh dan titik didih
berkurang. Sementara itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang.
Potensial elektrode dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium, yang
mempunya potensial elektroda paling besar(Karelsta,2009).
Bilangan oksidasi logam-logam alkali = +1 ditunjukan oleh konfigurasi
electron ns1 yang mudah melepaskan 1 elektron. Rendahnya energy ionisasi jika
disbanding dengan unsure-unsur logam golongan lain menunjukan bahwa logam
alkali lebih mudah melepaskan daripada unsure logam lainya. Oleh karena itu,
logam alkali lebih reaktif daripada logam yang lain. Mudahnya melepaskan
electron menunjukan mudahnya membentuk ion positif. Akibatnya, kebanyakan
senyawa logam alkali berikatan ion(Antoni,2010)
Keelektronegatifan dipengaruhi oleh jari-jari atom. Pada golongan IA dari
atas ke bawah keelektronegatifan unsur golongan IA semakin menurun seiring
dengan lemahnya tarikan inti terhadap elektron, hal ini dikarenakan jari-jari atom
semakin besar.
Titik lebur maupun titik didih semakin ke bawah Golongan, semakin
berkurang. Jika anda meleburkan logam manapun dari Golongan 1, ikatan
logamnya akan menjadi cukup lemah sehingga atom-atomnya bisa bergerak
bebas, dan kemudian ikatannya menjadi putus apabila logam dididihkan.
Logam-logam alakali mempunyai titik leleh yang rendah dan cukup lunak.
Hal ini disebabkan atom-atom logam alkali mempunyai satu electron valensi
sehingga gaya yang mengikat parikel-partikel terjejal relative lemah. Berbeda
dengan halogen dalam golongan (IA) dari atas ke bawah titik lelehnya makin
rendah. Ini menunjukan bahwa dari atas kebawah kerapatan delakolisasi electron
(ikatan logam) makin rendah sehingga atom-atomnya makin mudah dipisahkan.
Penurunan titik lebur dan titik didih berarti menunjukkan penurunan
kekuatan ikatan logam. Atom-atom dalam sebuah logam dipertahankan oleh gaya
tarik inti terhadap elektron-
elektron yang terdelokalisasi. Ketika atom menjadi lebih besar, inti semakin
menjauh dari
electron - elektron terdelokalisasi tersebut, sehingga gaya tarik berkurang. Ini
berarti bahwa atom - atom lebih mudah terpisah untuk membentuk wujud cair dan
pada akhirnya membentuk wujud gas.
2. Sifat Kimia
Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif. Semakin reaktif
logam, semakin mudah logam itu melepaskan elektron, sehingga energy ionisasi
alkali cenderung rendah. Logam alkali memiliki energi ionisasi yang semakin
rendah dari atas ke bawah. Sehingga kereaktifan logam alkali semakin meningkat
dari atas ke bawah. Hampir semua senyawa logam alkali
bersifat ionik dan mudah larut dalam air(Karelsta,2009).
Kecenderungan Kereaktifan
Perubahan entalpi untuk reaksi
Perubahan entalpi keseluruhan
Tabel berikut memberikan perkiraan perubahan entalpi untuk masing-
masing unsur yang mengalami reaksi (Aifitri,2009):
Li -222
Na -184
K -196
Rb -195
Cs -203
Terlihat bahwa tidak ada pola sama sekali pada nilai-nilai di atas.. Semua
nilai perubahan entalpi hampir sama, dan menariknya, lithium merupakan logam
yang melepaskan paling banyak panas selama reaksi(Aifitri,2009).
(Aditya dkk,2009)
(Aditya dkk,2009)
3. Reaksi Logam Alkali
Dengan Oksigen
Menghasikan oksida (M2O), peroksida (M2O2), dan superperoksida (MO2)
(Aditya dkk,2009)
Li LiO2
Na Na2O dan Na2O2
K K2O2 dan KO2
Rb RbO2
Cs CsO2
Dengan Halogen
2M + X2 2MX X = F, Cl, Br, I
(Aditya dkk,2009)
Dengan Hidrogen
2M + H2 2MH MH= Hibrida
(Aditya dkk,2009)
Dengan Air
Reaksi ini dahsyat, litium bereaksi lambat logam lainnya menyala
2M + 2H2O 2MOH + H2
(Aditya dkk,2009)
Dengan Asam Encer
2M + 2H2O 2M+ + H2 (terjadi ledakan)
Dengan Gas Amonia pada suhu 400ºC
2M + AlCl3 2MNH2 + H2
DAFTAR PUSTAKA
Li -222
Na -184
K -196
Rb -195
Cs -203
Menurut data di atas, mengapa tidak ada pola pada nilai-nilai entalpi pada
golongan alkali? sedangkan energi atomisasi, energi ionisasi pertama, dan
entalpi hidrasi semakin ke bawah golongan semakin berkurang?