Anda di halaman 1dari 7

 Kelimpahan Unsur IIIA

 Boron
Sumber-sumber boron di alam terdapat dalam bentuk mineral seperti
boraks, asam borik, uleksit (NaCaB5O9.8H2O), kolemanit (Ca2BO11.5H2O), kernit
(Na2B4O7.4H2O), dan borasit (Sunardi, 2006). Menurut Daintith (2005),
kelimpahannya di alam kecil (0,0003%). Boron mempunyai 2 isotop stabil yaitu
boron 11 (81%) dan boron 10 (19%) (Lewis, 2007)
 Aluminium
Di alam, aluminium tidak pernah ditemukan dalam keadaan logam bebas,
tetapi umumnya dalam bentuk aluminium silikat atau sebagai silikat aluminium
dan campurannya dengan logam lain, seperti natrium, kalium, besi, kalsium, dan
magnesium (Sunardi, 2006). Daintith (2005) menyebutkan bahwa unsur ini
merupakan unsur logam yang terbanyak dalam kerak bumi (8,1% dari massa) dan
kelimpahannya nomor tiga.
Beberapa senyawa aluminium di alam tersebut terdapat dalam bentuk
silikat (Al2Si2O5(OH)4), bauksit (Al2O3.nH2O), kriolit (NaAlF6), veldspath
(KAlSi3O8), dan beberapa jenis batu permata seperti sapphire (campuran Al2O3
dengan besi dan titan) (Sunardi, 2006), korundum (anhydrous Al2O3), serta klays
dan mika (aluminosilicates) (Daintith, 2005).

 Galium
Galium terdapat dalam jumlah sedikit di alam pada beberapa bijih, yaitu
dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit, kaolin (Sunardi, 2006), dan zinc blende
(Daintith, 2005). Di alam, galium juga terdapat dalam bentuk galit (CuGaS 2).
Galium mempunyai dua isotop stabil yaitu galium 69 dan galium 71. Delapan
isotopnya bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek (Daintith, 2008).

 Indium
Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi
dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten,
timah, dan besi (Sunardi, 2006). Di Alam, indium terdiri dari 4,23% indium 113
(stabil) dan 95,77% indium 115 (waktu paruh 6 x 1014 tahun). Ada lima
radioisotope yang mempunyai waktu paruh pendek (Daintith, 2008).

 Talium
Di alam, talium terdapat dalam batu-batuan dan merupakan keluarga
logam aluminium yang terdapa dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran
seng dan hetatit (Sunardi, 2006), serta pada bijih cadnium dan timbal (Daintith,
2005). Talium mempunyai isotop 203 dan 205 serta 11 unsur radioisotope
(Daintith, 2008).
 SIFAT FISIK
Nomor atom adalah angka yang menunjukkan
jumlah proton dalam inti atom. Secara tradisi, nomor atom dilambangkan
dengan simbol Z. Karena nomor atom setiap unsur kimia unik, nomor
atom dipakai untuk mengidentifikasi unsur kimia. Misalnya angka
atom hidrogen adalah 1 (satu) - artinya Hidrogen memiliki proton
sejumlah satu.
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan
menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga
pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar
dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin
kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil.
Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin
kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah
elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi
elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar
semakin kuat.
Jari-Jari Ion adalah jarak dari inti ion dengan elektron terluarnya
dalam suatu ion. Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata
(signifikan) jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil,
sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih
besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
Energi ionisasi. Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar
subkulit yang mantab, elektron ini cenderung mudah lepas supaya
mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan
elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam
suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik
elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya,
elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin
besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti
lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk
melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin
kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin
lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan
makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian : unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang
lebih besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A
lebih besar dari pada golongan VI A.
Titik leleh. Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat
padat dari campuran padatannya, dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam
suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Prinsipnya proses ini
mengacu pada perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan
dengan kelarutan zat pencampurnya. Larutan zat yang diinginkan
dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali dengan cara
menjenuhkannya
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap dari zat cair sama
dengan tekanan disikitarnya dan zat cair beruba menjadi suatu uap
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan
adalahgaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom.
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin
kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian
bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin
besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh
golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar
terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat
pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (
biloks ) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar,
berati unsur yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan
membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil,
unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi
positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.
Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan
suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi),
identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear
resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan kekuatan.
 Tabel sifat fisika golongan IIIA
Sifat Keperiodikan B Al Ga In Tl
Nomor atom 5 13 31 49 81
Jari-jari atom (pm) 117 143 152 163 170
Jari-jari ion (pm) 23 53 62 79 88
o
Titik leleh ( C) 2300 932 303 429 577
o
Titik didih ( C) 4200 2720 2510 2320 1740
Energi ionisasi (kJ/mol) 801 577,6 578,8 558,3 589,3
Elektonegativan 2,0 1,5 1,6 1,7 1,8
Kekerasan - 2,75 1,5 1,2 1,25

 Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
 Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
 Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
 Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang
dari Al - Tl
 Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari
Al – Tl
 Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl,
kecuali Al memiliki titik cair yang besar
 Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
 Potensial reduksi negatif menyatakan bahwa unsur lebih bersifat logam
dibandingkan hidrogen. Energi pengionan dari logam golongan IIIA
hampir sama satu sama lain, kecuali energi hidrasi Al3+ merupakan yang
terbesar di antara kation golongan IIIA. Hal ini menjelaskan bahwa
Al3+ mempunyai potensial reduksi negatif yang paling besar di antara
kation golongan IIIA dan bahwa Al adalah logam yang paling aktif.
 Sifat menarik dari unsur Ga, In, dan Tl yang tidak terdapat pada Al adalah
kemampuan membentuk ion bermuatan satu. Kemampuan ini
menunjukkan adanya pasangan elektron lembam, nS2, dalam atau dari
unsur pasca-peralihan. Jadi, sebuah atom Ga dapat kehilangan elektron
pada 4p dan mempertahankan elektron 4s untuk membentuk ion Ga+,
dengan konfigurasi elektron [Ar]3d104s2. Kemungkinan ini lebih mudah
terjadi pada atom yang lebih berat dalam golongan. Dalam kenyataannya,
talium dengan bilangan oksidasi +1 lebih mantap dalam larutan berair
dibanding taliuum dengan bilangan oksidasi +3.
 Ukuran ion yang kecil, besarnya muatan ion, dan tingginya energi ionisasi
menyebabkan logam golongan IIIA umumnya memiliki sifat kovalen yang
tinggi ( ion Al3+ tidak dijumpai kecuali dalam ALF3 padat). Dalam larutan
berair, ion Al3+ berada dalam bentuk ion terhidrat Al(H2O)63+ atau dalam
bentuk kompleks lainnya. Al sangat stabil terhadap udara, karena
membentuk lapisan oksida pada permukaannya yang digunakan untuk
melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut
 Sifat kimia golongan IIIA
1. Boron akan bereaksi dengan oksigen, halogen, asam pengoksidasi,
dan alkali jika di panaskan. Senyawa boron bersifat toksik
2. Aluminium sebagai agen pereduksi yang baik. Aluminium bersifat
nontoksik.
Reaksi-reaksi logam aluminium sebagai berikut.
a. Reaksi Thermit
Fe2O3(s) + 2Al(S) Al2O3(s) + 2Fe(l)
b. Reaksi dengan asam
2Al(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) 3H2(g)
c. Reaksi dalam suasana basa
2Al(s) + 2OH-(aq) + 6H2O(l) 2(Al(OH)4)-(aq) + 3H2(g)
d. Reaksi dengan oksigen
2Al(s) + 3/2O2(g) Al2O3(s)
e. Aluminium oksida bereaksi dalam suasana asam dan basa
Al2O3(s) + 6H+(aq) +3H2O(l)
Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O(l) 2(Al(OH)4)-(aq)
3. Galium mudah mengkorosi logam lain. Galium bersifat toksik ringan
4. Indium bersifat toksik ringan
Senyawa talium (III) mudah direduksi menjadi talium (I) atau sebagai
pengoksidasi kuat. Talium dan senyawanya bersifat sangat toksik.
 MANFAAT
1 Boron
Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan
dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam
penghasilan textil kaca gentian dan paparan panel rata.
Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal
dengan nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.
Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga,
terutamannya menentang semut atau lipas.
Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik
dalam pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat.
Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan
reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan
neutron.
Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam
pembuatan kaca borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang
biasanya digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen
bahan komposit.
Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang
popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.
 Aluminium
Digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api,
kapal laut, sepeda.
Pengemasan (kaleng, foil)
Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
Pada perlengkapan memasak
Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium
memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
 Galium
Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat
digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang.
Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan
digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah.
Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan
campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium.
Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam
dioda pemancar cahaya.
Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur
tinggi.
 Indium
Untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan
fotokonduktor
Untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan
tidak cepat pudar.
Untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
Dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan
dengan gigi.
Digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda
berdasarkan senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat
oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi.
Dalam energi nuklir, reaksi (n, n’) dari 113In dan 115In digunakan
untuk menghilangkan jarak fluks neutron.
 Talium
Sebagai bahan semikonduktor pada selenium
Sebagai dopant (meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan
deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada
mesin hitung di supermarket.
Radioaktif talium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk
kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
Jika talium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen,
thalium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi
yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.
Talium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan
oksigen.
Talium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
Talium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida,
tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat
adalah reagen yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan
perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang
lainnya.
 PEMBUATAN
Boron
Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium
atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.
B2O3(s) + 3Mg(s) 3MgO(l) + 2B(s)
Aluminium
Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam
kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit
ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai
katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan
dalam campuran.
Galium
Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium.
Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi
ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis
menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi
lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan
karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium
murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona
penyaringan untuk membuat logam galium murni.
Indium
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil
dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui
proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut
dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.
Talium
Logam talium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang
dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih
besi.Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada
taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral
potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama talium
ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.Logam
thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite
TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada
pyrite.

Anda mungkin juga menyukai