Anda di halaman 1dari 13

Jawaban kimia teknik

PERAN ELEKTRON DALAM IKATAN

1) Atom stabil adalah atom yang semua orbitalnya terisi oleh elektron sehingga
tidak ada orbital yang kosong. Orbital yang terisi penuh menandakan kestabilan
suatu atom karena strukturnya tidak akan mudah berubah.
2) Dalam ilmu kimia, elektron valensi adalah elektron pada kelopak terluar yang
terhubung dengan suatu atom, dan dapat berpartisipasi dalam pembentukan
ikatan kimia jika kelopak terluar belum penuh.

3) elektron valensi (ev)

Iodium nomor atom 53

53 I : 2, 8, 18, 18, 7 --- > ev = 7

Barium nomor atom 56

56 Ba : 2, 8, 18, 18, 8, 2 --> ev = 2

Fosfor nomor atom 15

15 P : 2, 8, 5 --> ev = 5

Arsen nomor atom 33

33 Ar : 2, 8, 18, 5 --> ev = 5

4) Elektron valensi dan letak unsur dari unsur :

a. ₁₂Mg adalah P = 3 dan Gol. IIA.

b. ₁₈Ar adalah P = 3 dan Gol. VIIIB.

c. ₇N adalah P = 2 dan Gol. VIB.

d. ₁₇Cl adalah P = 3 dan Gol. VIIB.

e. ₃₇Rb adalah P = 5 dan Gol. IA.

5) Kaidah oktet adalah suatu kaidah sederhana dalam kimia yang menyatakan bahwa
atom-atom cenderung bergabung bersama sedemikiannya tiap-tiap atom memiliki delapan
elektron dalam kelopak valensinya, membuat konfigurasi elektron atom tersebut sama
dengan konfigurasi elektron pada gas mulia.

6) Jadi, gas mulia dalam keadaan bebas bertindak sebagai gas monoatomik karena sulit
untuk bereaksi dengan unsur lain. Gas mulia merupakan kelompok unsur yang terletak
pada Golongan VIIIA dalam sistem periodik unsur. Gas mulia memiliki 8 elektron valensi
kecuali unsur helium sehingga konfigurasi elektronnya penuh.
7) bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika di
tinjau dari konfigurasi elektronya !

. ₆C = 2. 4

₆C (2. 4) + 4e → C⁴⁻ (2. 8)

b. ₉F = 2. 7

₉F (2. 7) + e → F⁻ (2.8)

c. ₁₉K = 2. 8. 8. 1

₁₉K (2. 8. 8. 1) → K⁺ (2.8.8) + e

d. ₂₀Ca = 2. 8. 8. 2

1. ₂₀Ca (2. 8. 8. 2) → Ca²⁺ (2.8.8) + 2e

e. ₁₆S = 2. 8. 6

₁₆S (2. 8. 6) + 2e → S²⁻ (2.8. 8)

f. ₁₃Al = 2. 8. 3

₁₃Al (2. 8. 3) → Al³⁺ (2.8) + 3e

8) alam kimia anorganik, aturan Fajans, yang diformulasikan oleh Kazimierz


Fajans pada tahun 1923,[1][2][3] digunakan untuk memprediksi apakah ikatan
kimia akan kovalen atau ionik, dan bergantung pada muatan kation dan ukuran relatif
kation dan anion. Aturan ini diringkas dalam tabel berikut:

9)

ehingga natrium klorida (dengan muatan positif rendah (+1), memiliki kation yang cukup
besar (~1 Å) dengan anion yang relatif kecil (0,2 Å) adalah ionik; tetapi aluminium
iodida (AlI3) (dengan muatan positif besar (+3) dan anion besar) adalah kovalen.
Polarisasi akan ditingkatkan dengan:

 kation bermuatan besar dan berukuran kecil


o Potensial ionik Å Z+/r+ (= daya polarisasi)
 Anion bermuatan besar dan berukuran besar
o Polarizabilitas anion terkait dengan deformabilitas awan elektronnya (mis.
"Kelembutannya")
 Konfigurasi kelopak elektron valensi tidak lengkap
o Konfigurasi gas mulia dari kation menghasilkan perisai yang lebih baik dan daya
polarisasi yang lebih sedikit
 Contoh Hg2+ (r+ = 102 pm) lebih polar daripada Ca2+ (r+ = 100 pm)
"Ukuran" muatan dalam ikatan ion tergantung pada jumlah elektron yang
ditransfer. Atom aluminium, misalnya, dengan muatan +3 memiliki muatan positif
yang relatif besar. Muatan positif itu kemudian mengerahkan gaya tarik pada awan
elektron ion lain, yang telah menerima elektron dari ion positif aluminium (atau
lainnya).

9) ari-jari ion Cl lebih kecil dari pada jari-jari atom Cl.

Jari-jari atom adalah jarak paling pendek antara dua inti atom dalam bentuk padatan.
Kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah jari-
jari atom akan semakin besar. Sedangkan jari-jari atom dalam satu periode (dari kiri
ke kanan) adalah jari-jajri atom akan semakin kecil.

10) Unsur Cl menangkap 1 elektron membentuk ion Cl − 1 . Sehingga jari-jari ion


lebih besar dari pada jari-jari atom. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke
kulit terluar, sedangkan jari-jari ion adalah jarak dari inti ke elektron terluar

IKATAN ION

1. . Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena serah terima elektron dari atom
yang kelebihan elektron ke atom yang kekurangan elektron. Contohnya
senyawanya antara lain : garam dapur NaCl, karnalit KCl.MgCl2, dan fluorspar
CaF2.
2. Proses pembentukan ion positif terjadi ketika satu atau lebih elektron
meninggalkan kulit atom.

Sebaliknya proses pembentukan ion negatif terjadi ketika atom menarik dan
mengikat satu atau lebih elektron ke kulit atom.

Pembahasan:

Ion adalah zat bermuatan yang terbentuk melalui kelebihan atau kekurangan elektron
pada atom.

Pada kondisi normal jumlah proton di inti atom (yang bermuatan positif) adalah sama
dengan jumlah elektron di kulit atom (yang bermuatan negatif). Karena jumlah
muatan keduanya sama, maka atom ini tidak bermuatan atau netral

Kation (ion positif) terbentuk dari hilangnya elektron sedangkan anion (ion
negatif) terbentuk melalui pengikatan elektron oleh atom.
Contoh ion positif adalah ion Natrium (Na⁺) yang terbentuk ketika atom natrium
kehilangan atau melepas 1 elektron dan kemudian bermuatan positif +1.

Contoh ion negatif adalah ion Klorin (Cl⁻) yang terbentuk ketika atom klorin
menangkap 1 elektron dan kemudian bermuatan negatif -1.

Ion positif dan negatif dapat bereaksi membentuk senyawa yang terikat dalam ikatan
ion. Misalnya, ion Na⁺ dan Cl⁻ bereaksi membentu natrium klorida (NaCl) atau
garam dapur.

Ion dapat berupa ion monoatomuk, yang terdiri dari satu atom saja, seperti ion Na⁺
dan Cl⁻ serta ion poli atomik yang teridiri dari banyak atom seperti ion amonium (ion
NH4⁺)

3).alsium Bromida merupakan senyawa ionik dimana kalsium menyumbangkan 2


elektronnya ke unsur Brom agar menjadi stabil

Dapat terjadi jika unsur unsur logam dan unsur unsur non logam saling berikatan. Dimana
Unsur logam akan melepas elektron (membentuk ion positif) dan unsur non logam akan
menangkap elektron (membentuk ion negatif). Sehingga ion positif akan mentransfer
elektronnya menuju ke ion negatif sehingga elektronnya akan sama seperti golongan gas
mulia.

- 20Ca= 2.8.2, akan melepaskan 2 elektron agar menjadi stabil →

35Br= 2.8.18.7, akan menangkap 1 elektron agar menjadi stabil →

PROSES PEMBENTUKAN IKATAN ION:

+ →

Unsur Ca kelebihan 2 elektron sedangkan unsur Br kekurangan 1 elektron, agar


menjadi stabil maka unsur Ca akan memberikan 2 elektronnya kepada unsur Br.

Jadi terbentuklah Kalsium Bromida → yang merupakan Ikatan Ion.

4) Rumus
 Ion sianida Asam Sianida => HCN
Besi (II) klorida => FeCl2
 ion perklorat : ClO4-
 ion pemanganat (MnO4^-)
 umusnya tiosulfat adalah : S2O3
kalau natrium tiosulfat : Na2S2O3
 osfit memiliki rumus anion PO3^3-
5)
a. .yang di sebut kalor pembentuk senyawa adalah pembentuk 1 mol senyawa
dari unsur unsur nya. Misalnya kalor pembentuk H2O=58 kkal . hal ini berrati
bahwa reaksi pembentuk 1 mol H2O dari hydrogen dan oksigen akan
melepaskan kalor sebesar 58 kkal.
b. kalor sublimasi : Kalor yang diperlukan untuk menyublim tiap satuan massa
c. disosiasi adalah ukuran kekuatan dari suaru ikatan kimia .hal ini dapat di
definisikan sebagai perubhan entalpi standar suatu ikta terbelah secara
homolisis, dengan reaktan dan produk reaksi homolisis.
d. Penguapan panas atau kalor pengupan atau perubhan entalpi pengupan standar
ΔvHo .
6) Titik didih senyawa ion lebih tinggi daripada senyawa kovalen Hal ini dikarenakan
ikatan yang terjadi antara ion positif (kation) dengan ion negatif (anion) pada senyawa
ion sangat kuat sehingga untuk memisahkan ion-ion memerlukan energi yang besar.
Sedangkan ikatan kovalen memiliki gaya tarik antar molekul yang lemah.
7) kibatnya, titik lebur dan titik didih senyawa ion lebih tinggi dibandingkan dengan
senyawa kovalen. ... Pada umumnya senyawa ion larut dalam pelarut polar (seperti air
dan ammonia), karena sebagian molekul pelarut menghadapkan kutub negatifnya ke
ion positif, dan sebagian lagi menghadapkan kutub positifnya ke ion negatif.
8) Contoh senyawa ionik antara lain NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH,
BaSO4, dan AgCl. Dalam bentuk padat (kristal), ion-ion tersebut berada dalam posisi
tetap pada kisi kristalnya sehingga tidak dapat bergerak bebas. Oleh karena
itu, padatan senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik.

IKATAN KOVALEN
1) Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
dan mengikatnya dalam atom tersebut, membentuk ion negatif atau membentuk ikatan
kimia
2) Nama nama senyawa
 Nh4cl
> amonium klorid
.Hg(NO³)²
>merkuri nitrat
.Ba(OH)²
>barium hidrosida
.Ca(CH³COO)²
>kalsium asesat
.Mgs
>magnesium sulfida6.Na³PO4
>natrium fosfat
Fe²(SO4)³
> besi sulfat
.pbl²
> timbal ionida
.K²SO4
> kalium sulfat
.SrCrO4

3) Suatu ikatan rangkap tiga dalam kimia adalah ikatan kimia antara dua atom yang
enam elektron ikatan dalam satu ikatan kovalen. Ikatan rangkap tiga yang paling umum
adalah antara dua atom karbon, dan dapat ditemui pada alkuna. Gugus fungsional lain
yang mengandung ikatan rangkap tiga adalah sianida dan isosianida. Beberapa molekul
diatomik seperti dinitrogen dan karbon monoksida juga berikatan rangkap tiga.
Dalam struktur rangka, ikatan rangkap tiga digambarkan sebagai garis tiga paralel (≡) di
antara dua atom terhubung.[1][2][3]
I katan rangkap tiga lebih kuat daripada ikatan tunggal maupun ikatan ganda dan oleh
karenanya juga lebih pendek. Orde ikatannya adalah tiga.

karbon
asetilena, H−C≡C−H sianogen, N≡C−C≡N monoksida,
C≡O
Senyawa kimia dengan ikatan
rangkap tiga
4).Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya interaksi antara dua atom
atau unsur yang menggunakan pasangan elektronnya secara bersama-sama
5)
 orde ikatan adalah jumlah ikatan kimia antara sepasang atom . misalnya
dalam nitrogen diatomic N=N , orde ikatan adalah 3, dalam asetilena H-C=C
orde ikatan antara dua atom karbon juga 3 , dan orde ikatan C-H adalah 1 ,
orde iktan memberikan indikasi stabilitas ikatan .
 Panjatang ikatan atau jarak iktan adalah jarak rata rata antara inti dua atom
yang terikat dalam molekul . hal ini adalah salah satu sifat yang dapat di
pindahkan dari ikatan antara atom dari jenis tetap , yang relative independen
dari molekul tersebut.

6). Keelektronegatifan, momen dipol, momen ikatan, momen pasangan elektron bebas,
kation, anion, serta konfigurasi elektron.

TEORI TOLAKAN PASANGAN ELEKTRON VALENSI

1) eori tolakan antara pasangan elektron (VSEPR, Valence Shell Electron Pair
Repulsion), merupakan penjabaran sederhana dari rumusan Lewis yang berguna
untuk memprediksikan bentuk molekul poliatom berdasarkan struktur Lewis-nya.
Teori VSEPR pertama kali dikembangkan oleh Nevil Sidgwick dan Herbet Powel
pada tahun 1940, dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ronald Gillespie dan
Ronald
2) asangan Elektron ikatan adalah sepasang elektron yang terikat dengan inti
atomnya.contohnya adalah molekul CO2 memiliki pasangan elektron ikatan 2
pasang.
Pasangan Elektron bebas adalah elektron yang terpisah dari atomnya dan
mempunyai gaya tarik yang paling lemah terhadap inti. contoh H2O memiliki 2
pasang elektron bebas.
Semoga membantu :)
3) Sudut ikatan adalah sudut geometris antara dua ikatan yang berdekatan. Beberapa
bentuk umum molekul sederhana meliputi: Linear: Dalam model linear, atom
dihubungkan dalam garis lurus. Sudut ikatan ditetapkan pada 180 °. Misalnya,
karbon dioksida dan nitrat oksida memiliki bentuk molekul linear.
4) distorsi adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan
merupakan salah satu proses stilisasi
Contohnya: gerak murni dan gerak maknawi
5)
Keterbatasan teori VSEPRMeskipun teori VSEPR dapat digunakan untuk
menjelaskan dan meramalkan bentuk molekul dan bentuk ion poliatomik dengan
tingkat keberhasilan yang tinggi, akan tetapiseperti halnya teori-teori yang lain
dalam ilmu kimia, teori VSEPR juga memiliki kelemahan-kelemahan. Teori
VSEPR tidak dapat digunakan untuk meramalkan bentuk dari BeH
32-
,BH3-, CH3, dan NH3+; yang merupakan spesies-spesies dengan jumlah elektron
yang sama(isoelektron). Bilangan koordinasi atom pusat pada spesies-spesies
tersebut adalah 3,5.Berdasarkan teori VSEPR bentuk molekul dari spesies-spesies
tersebut adalah trigonalpiramida dengan besarnya sudut ikatan H-E-H (E=Be, B,
C atau N) lebih kecil dari 120
(sudut normal untuk BK3) tetapi lebih besar dari 109,47
(sudut normal untuk BK4) karenaadanya sebuah elekton tidak berpasangan
( ETB) pada atom pusatnya

TEORI IKATAN VALENSI DAN KONSEP HIBRIDISASI

1) Tumpang tindih adalah proses kimia di mana orbital atom saling tumpang tindih.
Dengan kata lain, itu adalah konsentrasi orbital di ruang antara atom yang berbeda,
yang mengarah pada pembentukan ikatan kimia. Linus Pauling pertama kali
mengembangkan teori tentang tumpang tindih orbital ini.
2) Dalam kimia, hibridisasi orbital atau hibridisasi adalah sebuah konsep
bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrida yang baru yang sesuai
dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang
terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari
sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi.
Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR, teori ikatan
valensi dan hibridisasi sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori
VSEPR.[1
3) Berikut ini visual bentuk-bentuk molekul yang mempunyai orbital hibrida sp3d yang
dicontohkan untuk molekul yang sesuai secara 3D interaktif. Molekul yang memiliki
orbital hidrida yang digunakan sebagai contoh PCl5 (fosfor pentaklorida) mewakili
rumus AX5, SF4 (belerang tetrafluorida) mewakili rumus AX4E, BrF3 (bromin
trifluorida) mewakili rumus AX3E2, dan XeF2 (xenon difluorida) mewakili rumus
AX2E3.
4) kelemahan" nya ada 4 bagian yaitu :
a.Secara tidak langsung banyaknya proses hibridisasi membuat varietas asli (alam)
terancam punah sehingga perlunya pembudidayaan varietas asli secara seimbang agar
sifat asli tanaman tidak hilang.
b.Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera. Hibridasi
somatic dapat mengatasi hal tersebut.
c.Sitoplasma pada perkawinan hanya berasal dari tetua betina saja.
d.Butuh tenaga, biaya dan waktu yang banyake.Sulit dilakukan karena perlu
keterampilan khusus
5) Perbedaan utama antara teori orbital molekul dan teori ikatan valensi
adalah bahwa teori orbital molekul menjelaskan pembentukan orbital
molekul, sedangkan teori ikatan valensi menjelaskan orbital atom. Selain
itu, teori ikatan valensi hanya dapat diterapkan untuk molekul diatomik,
bukan untuk molekul poliatomik.
6) Berikut adalah perbedaan orbital molekul bonding dan antibonding:
a. Orbital Molekul Bonding
1. Dibentuk oleh penambahan tumpang tindih
2. Lebih stabil
3. Energi lebih kecil
4. Kepadatan elektron antara inti terikat lebih tinggi
b. Orbital Molekul antibonding
1. Dibentuk oleh pengurangan tumpang tindih
2. Kurang stabil
3. Energi lebih besar
4. Kepadatan elektron antara inti terikat lebih rendah

7) e ikatan adalah jumlah ikatan kimia antara sepasang atom. Misalnya,


dalam nitrogen diatomik N≡N, orde ikatan adalah 3, dalam asetilena H−C≡C−H orde
ikatan antara dua atom karbon juga 3, dan orde ikatan C−H adalah 1. orde ikatan
memberikan indikasi stabilitas ikatan.[1] Unsur dengan nilai orde ikatan 0 tidak dapat
ada, namun senyawa dapat memiliki nilai ikatan 0.[2] Spesi isoelektronik memiliki
bilangan ikatan yang sama.
Dalam molekul yang memiliki resonansi atau ikatan nonklasikal, orde ikatan tidak
perlu bilangan bulat. Dalam benzena, di mana orbital molekul terdelokalisasi
mengandung 6 elektron pi di atas enam karbon yang pada dasarnya menghasilkan
setengah ikatan pi bersama dengan ikatan sigma untuk masing-masing sepasang atom
karbon, memberikan orde ikatan yang terhitung sebesar
Dalam teori orbital molekul, orde ikatan juga didefinisikan sebagai setengah
perbedaan antara jumlah elektron ikatan dan jumlah elektron antiikatan sesuai dengan
persamaan di bawah ini:

8) Orde ikatan berpengaruh terhadap besar kecilnya panjang ikatan. Makin tinggi orde
ikatan, maka ikatannya semakin pendek, bergitu pula sebaliknya. Namun makin tinggi
orde ikatan suatu ikatan molekul, maka ikatan yang terjadi di antara molekul semakin
kuat.

Panjang ikatan berhubungan dengan orde ikatan: bila lebih banyak elektron
berpartisipasi dalam pembentukan ikatan, ikatannya menjadi lebih pendek. ... Ikatan
antara sepasang atom tertentu dapat bervariasi antara molekul yang berbeda.
Misalnya, ikatan karbon dengan hidrogen dalam metana berbeda dari senyawa metil
klorida.
9) Atom yang bersifat paramagnetik merupakan atom yang lemah tarikannya terhadap
medan magnet, hal ini disebabkan karena terdapat elektron yang tidak berpasangan.
Sedangkan sifat diamagnetik dimiliki oleh atom yang seluruh elektronnya
berpasangan dalam orbital. Sehingga, atom tersebut tidak dapat menarik medan
magnet.
10) Sifat simetri dan energi relatif orbital atom menentukan bagaimana mereka
berinteraksi untuk membentuk orbital molekul. Orbital molekul ini kemudian diisi
dengan elektron tersedia sesuai dengan aturan yang sama yang digunakan untuk
orbital atom, dan energi total elektron dalam orbital molekul dibandingkan dengan
total awal energi elektron dalam orbital atom.
11) Jika energi total elektron dalam molekul orbital kurang dari dalam orbital atom,
molekul stabil dibandingkan dengan atom; jika tidak, molekul tidak stabil dan
senyawa tidak terbentuk. Kami akan pertama menggambarkan ikatan (atau kurangnya
itu) di sepuluh pertama molekul diatomik homonuclear dan kemudian memperluas
pengobatan untuk heteronuklir molekul diatomik dan molekul yang memiliki lebih
dari dua atom.

MOLEKUL POLAR

1) Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik


elektron dan mengikatnya dalam atom tersebut, membentuk ion negatif atau
membentuk ikatan kimia.
2) Resonansi adalah delokalisasi electron pada molekul atau ion poliatomik tertentu
dimana ikatanya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur lewis , struktur molekul
atau ion yang memounyai delokalisasi elekron di sebut dengan struktur resonan

3) Yaitu dengan cara melihat golongan nya apa bila unsur tersebut gol1 maka
elektronegatifan nya kecil tapi apa bila gol7 maka elektronegatifannya besar
Elektronegatifan terbesar adalah unsur F
Trik nya liat di sistem periodik unsur dan liat unsur paling kanan atas
elktronegatifan semakin besar kecuali gas mulia (gol8) tidak termasuk
Dan kiri bawah maka elktronegatifannya semakin kecil contoh unsur Fr.
4) Keeloktronegatifan tidak mempuyani satuan karena harga ini hanya di dasarkan
kepada gaya tarik atom terhadap elektorn relatif terhadap gaya tarik atom lain
terhadap electron.
5) Dalam suatu molekul poliatomik seperti CCl4, PCl5, BF3, dan BeCl2
terdapat ikatan kovalen polar (dalam ikatan C–Cl, P–Cl, B–F, dan Be–Cl),
tetapi melekul-molekul poliatomik tersebut merupakan suatu senyawa
kovalen nonpolar. Mengapa demikian?

Pada molekul CCl4 terdapat 4 ikatan kovalen polar antara atom pusat C dan 4
atom Cl. Bentuk molekul dari CCl4 adalah simetris (tidak ada pasangan
elektron bebas pada struktur molekul Lewisnya),

dan tidak terjadi pengutuban atom atau polarisasi muatan karena pasangan
elektron dalam ikatan digunakan secara seimbang di antara atom pusat C dan 4
atom Cl sehingga molekul CCl4 bersifat nonpolar.

6) ang dimaksud dengan istilah dipol adalah dua kutub yaitu kutub positif dan
kutub negatif . Contohnya dalam molekul HCl , atom H cenderung bermuatan
positif ( δ + ) dan atom Cl cenderung bermuatan negatif ( δ − ) .
7) Contoh senyawa yang memiliki ikatan hidrogen yaitu : NH3, H2O, CH3OH,
CH3COOH, HF dll.
8) atan Hidrogen intramolekul: ikatan hidrogen yang terjadi itu di dalam satu
molekul. Biasanya molekul tsb memiliki dua gugus misalnya 2 gugus OH yang
berposisi orto dalam orto-dihidroksibenzena. Jadi antara H dari OH yang satu
berikatan hidrogen dengan O dari OH yang lain. Jadi interaksi yang terjadi adalah
antaragugus dalam molekul yang sama.
Sedangkan ikatan hidrogen inter molekul: ikatan H yang terjadi itu adalah antara 2
molekul, MISALNYA antara H2O dengan H2O, atau antara asam karboksilat
yang satu dengan as karboksilat ang lain, jadi disitu ada dua.
9) Perbedaan wujud unsur halogen pada suhu kamar terjadi karena adanya perbedaan
kekuatan gaya tarik antar molekul.

Unsur halogen dalam bentuk molekul diatomik yaitu F₂, Cl₂, Br₂, dan I₂ bersifat
nonpolar, sehingga gaya tarik antar molekul halogen adalah gaya dispersi.

Gaya dispersi terjadi karena adanya penyebaran (dispersi) elektron yang tidak merata
dan tidak permanen sehingga menimbulkan dipol (muatan) sesaat. Gaya dispersi
antar molekul unsur halogen semakin bertambah kuat seiring kenaikan massa molekul
unsur.

Pada suhu kamar unsur fluorin (F₂) dan klorin (Cl₂) berwujud gas, bromin
(Br₂) berwujud cair dan mudah menguap, dan iodin (I₂) berwujud padat dan mudah
menyublim.

Iodin memiliki massa molekul paling besar dibandingkan unsur halogen lainnya
sehingga memiliki gaya dispersi antar molekul yang paling kuat dan mengakibatkan
padatan iodin memiliki titik leleh dan titik didihnya paling tinggi
10) Ikatan logam merupakan ikatan yang terjadi karena adanya interaksi atau gaya
tarik menarik antara muatan positif pada ion logam elektron-elektron pada kulit
terluar atau elektron valensi dari sebuah atom unsur logam. Atom logam memiliki
sedikit elektron valensi sehingga sangat mudah untuk melepas elektron valensinya
dan membentuk ion positif. Elektron valensi logam akan bergerak bebas mengisi
ruang di antara ion logam satu dengan ion logam lain. Gaya tarik antara ion logam
(+) dengan elektron (-) yang menjadi perekat dan dapat menggabungkan antar
kation-kation logam dan membentuk ikatan
11) Berdasarkan model awan elektron, ikatan logam dapat didefenisikan sebagai gaya
tarik antara kation-kation logam dengan awan elektron yang bermuatan negatif
yang terbentuk dari elektron valensi dari atom-atom logam.
Berdasarkan teori ikatan valensi, atom-atom logam dalam kristal logam dianggap
membentuk ikatan-ikatan kovalen dengan atom-atom disekitarnya melalui
elektron valensinya. ikatan-ikatan kovalen yang terbentuk dapat didelokalisasikan
ke semua atom yang terdapat dalam kristal logam. akibat delokalisasi ini elektron
valensi dari atom logam bersifat mobil.
Berdasarkan teori orbital molekul atau teori pita energi, orbital-orbital yang sama
dari atom-atom logam mengalami kombinasi linear membentuk orbital-orbital
bonding dan orbital-orbital antibonding. orbital-orbital tersebut memiliki
perbedaan tingkat energi yang kecil dan membentuk suatu pita yang disebut
dengan pita energi. dalam logam selalu terdapat pita yang tidak terisi penuh
elektron. pita ini dapat dihasilkan dari kombinasi linear orbital-orbital yang sama
yang tidak terisi penuh. pita tidak penuh dapat juga diperoleh dari hasil tumpang
tindih pita penuh dengan pita kosong diatasnya. elektron-elektron yang terdapat
didalam pita yang tidak penuh bersifat mobil
12) karena logam merupakan benda padat yang mengandung senyawa-senyawa
konduktor panas maupun listrik .....alasan lain adalah karna kerapatan partikelnya
memudahkan Kalor/Muatan negatif(elektron) lebih mudah dialiri
13) Ikatan dalam kisi kristal logam tidak kaku seperti pada ikatan dalam senyawa
kovalen, sebab dalam kisi kristal logam tidak terdapat ikatan yang terlokalisasi.
Karena gaya tarik setiap ion logam yang bermuatan positif terhadap elektron
valensi sama besarnya, maka suatu lapisan ion logam yang bermuatan positif
dalam kisi kristal mudah bergeser.
Bila sebuah ikatan logam putus, maka segera terbentuk ikatan logam baru. karena
itu logam dapat ditempa menjadi sebuah lempeng yang sangat tipis dan ditarik
menjadi kawat yang halus dan dibengkokkan.

Anda mungkin juga menyukai