Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP PEMBENTUKAN

MOLEKUL DAN ION

Yuk disimak dan pahami yaa!!!


SUB MATERI

1 2

A. B.
KONFIGURASI ION DAN IKATAN
ELEKTRON ION
A. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron di dalam suatu atom. Telah
di jelaskan pada model atom Bohr, elektron bergerak mengelilingi inti
atom menurut tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut sebagai Kulit-
kulit atom.

Tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut dilambangkan dengan :


K untuk kulit atom pertama (n=1),
L untuk kulit atom kedua (n=2),
M untuk kulit atom ke tiga (n=3),
dan seterusnya.
Setiap kulit mempunyai jumlah maksimum
elektron yang dapat menempatinya. Misalnya
kulit K, maksimum hanya dapat ditempati oleh
2 elektron

Jika atom tersebut mempunyai elektron lebih


dari 2 maka elektron berikutnya akan
menempati kulit yang berikutnya. Posisi
elektron pada kulit-kulit atom dimulai dari kulit
yang terdalam atau yang mempunyai energi
paling rendah
JUMLAH ELEKTRON MAKSIMAL
Jumlah elektron maksimal yang ditempati setiap kulit elektron, dapat
diketahui menggunakan rumus : 2.n^2

Kulit K (n =1) maksimal menampung 2.1^2 = 2


Kulit L (n = 2) maksimal menampung 2.2^2 = 8
Kulit M (n =3) maksimal menampung 2.3^2 = 18, hingga seterusnya.
O

H H
B. ION DAN IKATAN ION
APA SIH YANG DIMAKSUD ION?

Ion merupakan atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Lebih jelasnya Ion adalah suatu atom
atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol yang dimana jumlah total elektron tidak sama dengan
jumlah total proton. Contoh ion antara lain, Na+, OH-, Cl-, Br-, K+, Ca+, dan masih banyak lagi. Ion terbagi
menjadi dua yaitu Kation dan Anion.
Penjelasan : Atom-atom yang nomor atomnya 1 sampai 18 akan berada dalam keadaan stabil jika kulit atom
terluarnya berisi 2 elektron seperti helium (He) ataupun yang berisi 8 elektron seperti neon (Ne), argon (Ar),
dan kripton (Kr). Agar dapat mencapai jumlah 8 elektron pada kulit terluarnya, suatu atom dapat melepaskan
atau menerima satu atau lebih elektron.
Contohnya pada atom natrium (Na) yang mempunyai 11 elektron, susunan elektron K=2, L=8, dan M=1. Pada
konfigurasi seperti ini kulit atom M dalam atom Na hanya terisi satu elektron. Keadaan ini menyebabkan atom
Na tidak stabil. Agar mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya, atom Na dapat melepaskan satu elektron dari
kulit M tersebut atau menerima 7 elektron dari atom lain. Akibatnya, bila atom Na melepaskan satu elektron,
maka di dalam inti atom Na ada 11 proton yang bermuatan positif sedangkan pada kulit atom tinggal 10 elektron
yang bermuatan negatif, dan secara keseluruhan atom Na bermuatan satu positif (+1).

Jadi, atom natrium (Na) yang pada mulanya bersifat netral, setelah melepaskan satu elektron akan berubah
menjadi Na yang bermuatan +1, dan ditulis Na+ yang disebut dengan ion Na+. Jadi, Ion yang bermuatan positif
disebut Kation. Contoh lainnya yaitu atom kalisum (Ca) menjadi ion Ca2+

Atom klorin (Cl) mempunyai susunan elektron K = 2, L = 8, dan M = 7. Agar atom klorin (Cl) stabil, maka ditangkaplah
satu elektron dari atom lain agar kulit atom M terisi oleh 8 elektron. Atom klorin (Cl) yang menerima satu elektron akan
kelebihan muatan negatif. Atom klorin (Cl) yang pada mulanya bersifat netral dengan 17 proton dan 17 elektron, jika
menerima satu elektron dari luar maka akan menjadi bermuatan -1 atau ditulis Cl–. Jadi, Ion yang bermuatan negatif
secara umum disebut Anion.

Dapat disimpulkan bahwa sebuah ion positif (kation) memiliki jumlah elektron lebih sedikit dibandingkan proton yang
ada pada inti atom. Sebaliknya, ion negatif (anion) memiliki jumlah elektron lebih banyak dibandingkan protonnya.
Dengan kata lain, atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion yang bermuatan positif, sedangkan atom yang
menerima elektron akan menjadi ion yang bermuatan negatif.
Senyawa ion dan ikatan ion
Apa sih seyawa ion?
Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk Berikut adalah daftar/tabel dari senyawa
dari kation dan anion atau senyawa yang ion:
terbentuk dari unsur logam (sebagai kation)
dengan unsur non logam (sebagai anion)
menggunakan ikatan ion (serah terima
elektron). Untuk membedakan apakah suatu
zat tergolong senyawa ion atau bukan,
beberapa sifat-sifat dari senyawa ion antara
lain:
1. Berbentuk padat dengan titik leleh dan
titik didih relatif tinggi
2. Lelehannya bersifat konduktor
3. Getas/rapuh/mudah patah
4. Biasanya memiliki rumus kimia yang
mengandung unsur logam
Contoh: NaCI (natrium klorida = garam dapur) dan senyawa ion CaSO4 (kalsium sulfat). Natrium klorida terdiri
dari kation Na+ dan anion CI-. Sedangkan kalsium sulfat terdiri dari kation Ca2+ dan anion SO4 2-, dan lain
sebagainya.
Gambar pembentukan NaCI :
APA ITU IKATAN ION?
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik (gaya elektrostatik) antara kation
dan anion dalam suatu senyawa. Beberapa sifat fisik ikatan ion yaitu:
1. Bersifat keras tetapi rapuh
2.1 Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
3. Larut dalam pelarut air dan tidak larut dalam pelarut organik
4. Bersifat konduktor listrik
Contoh zat yang mengandung ikatan ion dalam kehidupan sehari-hari
2
adalah: Batu kapur (CaCO3), Garam (NaCl), Pasta gigi (NaF), Baking
soda (NaHCO3), Pemutih (NaOCl), dan lain sebagainya.

Penjelasan
3 : Pada NaCl, kation dan anion tersusun selang-seling
secara teratur sedemikian rupa seperti pada gambar, sehingga
interaksi tarik menarik antara ion Na+ dan ion Cl– terjadi secara
maksimal. Susunan seperti itu disebut dengan istilah kristal.

5
IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama
elektron oleh dua atom. Terdapat perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan ion
yaitu Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antar logam dan non logam dan
menghasilkan senyawa polar berupa ion-ion dengan muatan yang berbeda.
Sedangkan ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk antar non logam yang
menghasilkan senyawa non polar.
Contoh : Contoh paling sederhana adalah atom hidrogen (H) yang mempunyai satu
elektron. Hidrogen di alam bukan sebagai atom H, tetapi merupakan molekul H2.
Molekul H2 mempunyai dua elektron yang digunakan bersama sehingga setiap atom
H dalam molekul H2 akan mampunyai dua elektron. Keadaan ini menyerupai elektron
terluar pada gas mulia helium (He). Contoh lainnya, terjadi pada atom klorin (Cl) yang
mempunyai 7 elektron pada kulit atom M, sehingga untuk menjadi lebih stabil masih
kekurangan satu elektron. Agar dapat melengkapi jumlah elektron pada kulit
terluarnya (menjadi 8), atom Cl menggunakan bersama satu elektron dari atom Cl lain
sehingga membentuk Cl2.
Pada contoh gas hidrogen dan gas klorin di atas, masing-masing atom
menggunakan secara bersama satu pasang elektron. Ikatan yang terbentuk antara
atom H dengan atom H atau atom Cl dengan atom Cl biasanya ditulis dengan
lambang H—H atau Cl—Cl. Satu tanda garis ‘—‘ mewakili satu pasang elektron yang
digunakan secara bersama.
senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa-senyawa yang antar atomnya berikatan
kovalen (penggunaan pasangan elektron secara bersama). Contoh-contoh dari
senyawa kovalen sama dengan contoh-contoh dari ikatan kovalen yaitu : H20,
HF, HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2, dan lainnya.
Contoh dan penjelasan : Unsur oksigen (O) dan nitrogen (N) di alam terdapat
sebagai gas O2 dan N2. Bagaimana gas oksigen (O2) dan gas nitrogen (N2)
terbentuk? Agar lebih stabil atom O memerlukan 2 elektron agar kulit terluarnya
terisi 8 elektron. Agar dapat memenuhi keadaan itu atom O menggunakan
bersama dua pasang elektron seperti pada gambar. Atom nitrogen mempunyai
5 elektron pada kulit terluarnya sehingga kekurangan 3 elektron.
Oleh sebab itu, atom N akan berikatan dengan atom N yang lain menggunakan
bersama 3 pasangan elektron. Ikatan kovalen pada gas oksigen dapat ditulis
dengan O=O sedangkan pada gas nitrogen dapat ditulis N ≡N. Ingat! Banyaknya
garis yang menghubungkan kedua atom tersebut menunjukkan banyaknya
pasangan elektron yang digunakan bersama.
erima Kasih
T
PPT BY : Novalina Putri Anggraeni
Kelas : 9.1
No. Absen : 25

Anda mungkin juga menyukai