Contoh:
9F=2, 7
Konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat ialah 10Ne : 2 8.
Konfigurasi Ne dapat dicapai dengan cara menerima satu elektron.
F + e– F–
(2 7) (2 8)
Dari konfigurasi elektron gas mulia tersebut, Lewis dan Kossel
menarik kesimpulan bahwa konfigurasi elektron suatu atom akan
stabil apabila elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8 (oktet).
Pada saat terbentuk ikatan kimia, setiap atom yang bergabung harus
memenuhi aturan duplet atau oktet, dengan cara menerima atau
melepaskan elektron (terjadi perpindahan elektron).
Kecenderungan atom-atom untuk memiliki delapan elektron di kulit
terluar disebut Kaidah Oktet.
Latihan Soal 2
K
8 18 32
L M N
50
O
A =2 8 8 1
B = 2 8 18 5
C = 2 8 18 18 3
D = 2 8 18 7
E = 2 8 18 18 8 1
F =2 8 18 32 18 8 1
IKATAN ION (ELEKTROKOVALEN)
ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion
negatif, ini terjadi karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar.
Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang
menerima elektron (non logam). Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif,
sedangkan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan
muatan ini, terjadi tarik-menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion.
Senyawa-senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion disebut senyawasenyawa ionik.
Logam dan Non Logam
Gol IA = H Li Na K Rb Cs Fr
H merupakan Non logam
Gol IIA = Be Mg Ca Sr Ba Ra
Be Logam tapi bukan termasuk ikatan ion Non Logam berada pada
Gol IVA – VIIIA Kecuali yg ditulis
Gol IIIA = B Al Ga In Tl
B Non logam
Gol IVA = Sn Pb
Gol VA = Bi
Contoh :
Pembentukan senyawa natrium klorida (NaCl) dari atom natrium dan
atom klorin.
11Na 17Cl
Na dengan 8O
11
2 8 1 2 6
Latihan
13Al dengan 8O
19K dengan 7N
Contoh:
Hidrogen klorida Amonia Metana
Non Logam pada TPU
IA = H Li Na K Rb Cs Fr
IIA = Be Mg Ca Sr Ba Ra
IIIA= B Al Ga In Tl
IVA = C Si Ge Sn Pb
VA = N P As Sb Bi
VIA= O S Se Te Po
VIIA = F Cl Br I At
VIIIA = He Ne Ar Kr Xe Rn
Aturan Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen = non logam + non logam
Pusat (dalam senyawa merupakan jumlah unsur yang paling sedikit)
1. Golongan lebih kecil. Kecuali = H
2. Periode lebih besar jika berada pada golongan yang sama
3. Pusat itu bisa oktet 8e , deset 10e, dodeset 12e . Kecuali C, N, O, F harus Oktet
4. Gugus pengeliling harus oktet kecuali = unsur H duplet 2e
Contoh :
Cari rumus senyawa antara N dan H
N = gol VA dan H = gol IA
N = 5e + 3e x1 H N H
H = 1e + 1e x3 H
H–N–H
NH3
H
Contoh :
Cari rumus senyawa antara C dan O
C = gol IVA dan O = gol VIA
C = 4e + 4e x1 O C O
O = 6e + 2e x2
CO2
O=C=O
Ikatan kovalen rangkap dua dan
rangkap tiga
Dalam mencapai konfigurasi stabil gas mulia, dua atom tidak saja dapat memiliki ikatan melalui
sepasang elektron tetapi juga dapat 2 atau 3 pasang.
a. Ikatan dengan sepasang elektron milik bersama disebut ikatan tunggal.
Contoh: H – H
b. Ikatan dengan dua pasang elektron milik bersama disebut ikatan rangkap dua.
Contoh: O = O
c. Ikatan dengan tiga pasang elektron milik bersama disebut ikatan rangkap tiga.
Contoh: N º N
Contoh :
Jika langsung di tuliskan rumus senyawanya maka :
H2SO4
O
O
H O S O H
H–O–S–O–H
O
O
IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Pada ikatan kovalen biasa, pasangan elektron yang digunakan
bersama dengan atom lain berasal dari masing-masing atom unsur
yang berikatan. Namun apabila pasangan elektron tersebut hanya
berasal dari salah satu atom yang berikatan, maka disebut ikatan
kovalen koordinasi.
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang pasangan
elektron milik bersamanya berasal dari satu atom.
Dalam ion terdapat empat buah ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen
biasa dan satu ikatan kovalen koordinasi.
TUGAS !! Lihat pada TPU
IKATAN ION IKATAN KOVALEN