Anda di halaman 1dari 2

Ikatan kimia

IKATAN KIMIA

Sifat-sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan kimia antara atom-atom pembentukya. Suatu ikatan
kimia adalah gaya tarik menarik yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan
kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara
tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk
molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu yang akan
menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis atom dapat
bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa. Dalam bab ini akan dipelajari
penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada
beberapa macam ikatan kimia yaitu:

1. Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar


2. Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar
3. Ikatan kovalen koordinasi / ikatan semipolar
4. Ikatan logam
5. Ikatan Hidrogen
6. Ikatan (Gaya) Van Der Waalss

Sebelum kita membahas iktan kimia, mari kita pelajari dulu tentang “Susunan Elektron
Stabil”

A. SUSUNAN ELEKTRON STABIL

Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang sukar bereaksi dengan unsur lain. Sifat ini
dapat dimiliki oleh unsur-unsur gas mulia karena konfigurasinya yang stabil. Konfigurasi elektron
gas mulia dapat anda lihat dalam tabel.

Unsur Nomor Kulit elektron Elektron valensi


atom K L M N O
He 2 2e 2e
Ne 10 2e 8e 8e
Ar 18 2e 8e 8e 8e
Kr 36 2e 8e 18e 8e 8e
Xe 54 2e 8e 18e 18e 8e 8e

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada
kulit terluar (oktet) sebagaimana yang dimiliki oleh atom-atom unsur gas mulia kecuali helium (dua
elektron atau duplet). Menurut Kossel dan Lewis (1916) keadaan seperti ini merupakan keadaan
paling stabil yang dimiliki atom-atom unsur gas mulia (oktet). Sehingga atom dari unsur-unsur yang
lain berusaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti konfigurasi elektron atom unsur gas
mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi elektron stabil inilah yang merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya ikatan kimia.

Usaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil dapat dicapai dengan cara:

1. Melepaskan elektron valensinya (elektron valensi pada umumnya maks 3, kecuali B, H, Be,
He) sehingga terbentuk ion positif yang bermuatan sejumlah elektron yang dilepaskannya.
11Na Na+ + 1e ( atom Na melepaskan 1 electron valensinya
2e 8e 1e 2e 8e menjadi ion Na+ )

12Mg Mg2+ + 2e ( atom Mg melepaskan 2 electron valensinya


2e 8e 2e 2e 8e menjadi ion Mg2+ )

13Al Al3+ + 3e ( atom Al melepaskan 3 electron valensinya :


2e 8e 3e 2e 8e menjadi ion Al3+ )

2. Menarik elektron dari luar (elektron valensi pada umumnya lebih dari 5) sehingga bermuatan
negatif sebesar elektron yang ditariknya.

9F + 1e F– ( atom F menangkap 1 elektron menjadi


2e 7e 2e 8e ion F- )

8O + 2e O2- ( atom O menangkap 2 elektron


2e 6e 2e 8e menjadi ion O2- )

17Cl + 1e Cl– ( atom Cl menangkap 1 elektron :


2e 8e 7e 2e 8e 8e menjadi ion Cl- )

3. Penggunaan bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan sehingga


terbentuk pasangan elektron terikat sebanyak elektron yang saling dipinjamkan. Akibat
penggunaan bersama pasangan elektron ini terbentuklah ikatan kovalen.

1H : 1e H *
1H : 1e H * H**H

Saling menggunakan pasangan electron bersama

Contoh : atom hidrogen yang mempunyai 1 elektron akan saling menyumbangkan


elektronnya untuk digunakan bersama dalam molekul H2, sehingga masing-masing atom
hidrogen memiliki 2 elektron

Sumber : https://sites.google.com/site/trayda1afrianti/materi/kelas-x/sistem-periodik

Anda mungkin juga menyukai