Anda di halaman 1dari 6

IKATAN KIMIA

X ASKEP

MATERI
IKATAN KIMIA

A. KESTABILAN UNSUR
Unsur-unsur dapat saling berikatan kimia membentuk sutau senyawa karena
konfigurasi elektronnya tidak stabil. Teori ilatan kimia dikemukakan oleh dua orang
ahli kimia, yaitu Gilbert Newton Lewis (1975-1946) dari Amerika Serikat dan
Alberch Kossel (1853-1927) dari Jerman. Teori tersebut dinamakan teori oktet Lewis-
Kossel yang menyatakan bahwa :
“ atom-atom setiap unsur cenderung memiliki susunan atau konfigurasi elektron
yang stabil seperti gas mulia”
Berikut merupakan konfigurasi gas mulia:

He :2
Ne :28
Ar :288
Kr : 2 8 18 8
Xe : 2 8 18 18 8
Rn : 2 8 18 32 18 8

Terlihat bahwa konfigurasi gas mulia memiliki elektron valensi 8 (oktet) kecuali unsur
Ne yang memiliki elektron valensi 2 (duplet). Hal ini menandakan bahwa unsur gas
mulia merupakan unsur yang stabil. Jadi, untuk mecapai kestabilan, setiap atom unsur
selalu berusaha memiliki susunan elektron stabil seperti gas mulia. Untuk itu, ada atom
yang melepaskan elektron dan ada pula yang menangkap elektron.

Menurut Lewis dan Kossel, apabila sutau atom melepaskan elektron, berarti atom itu
memberikan elektron pada atom lain. Sebaliknya apabila suatu atom menangkap
elektron, berarti atom itu menerima elektron dari atom lain. Dengan demikian suatu
atom untuk mencapai kestabilan hanya dapat dengan cara saling berikatan dengan atom
yang lain. Untuk memenuhi hal tersebut, kita gunakan teori ikatan valensi Lewis yang
menyatakan:

“Pembentukan ikatan dalam suatu molekul ditentukan elektron terluar saja


disebut ikatan valensi”

Lewis menggambarkan elektron valensi dengan tanda titik elektron (untuk satu
elektron) yang mengelilingi lambing atom unsur yang dimaksud, lambang unsur
menyatakan inti atom dan elektron dalam dan titik-titik menyatakan elektron valensi.
Struktur Lewis beberapa unsur ditunjukkan dalam table berikut:

1
IKATAN KIMIA
X ASKEP

Dalam pembentukan ikatan, hal-hal yang perlu diingat adalah sebagai berikut:
1. Jika atom memiliki elektron valensi 1,2 atau 3, maka atom akan melepaskan atau
memberikan elektron sebanyak 1,2 atau 3 pada atom lain untuk berikatan sehingga
konfigurasi elektron stabil.
2. Jika atom memiliki elektron valensi 4,5,6 atau 7, maka atom akan menangkap
elektron sebanyak 4,3,2 atau 1 untuk mencapai konfigurasi elektron stabil.
3. Jika atom memiliki elketron valensi 8, maka susunan elektronnya sudah stabil.

Contoh :
Gambarkan struktur Lewis untuk atom 16S

Penyelesaian:
1. Buatlah konfigurasi elektron 16S : 2 8 6
2. Tentukan elektron valensinya , yaitu 6
3. Jadi struktur Lewis atom 16S adalah

B. IKATAN ION
1. Ion positif (kation) dan ion negative (anion)
Ketika atom kehilangan atau mendapatkan elektron maka terbentuklah ion. Ion
merupakan partikel bermuatan yang terbentun dari suatu atom atau kelompok atom
yang kehilangan atau mendapatkan elektron. Ion dapat berupa ion positif atau
negative. Ion-ion yang memiliki muatan berlawanan dapat bereaksi membentuk
ikatan ion.

Ion positif (kation) terbentuk Ketika suatu atom melepaskan sejumlah elektron
(atom yang memiliki elektron valensi 1,2 atau 3) untuk mencapai konfigurasi gas
mulia
Table 2. ion-ion positif
Nama atom logam Nama ion Rumus ion
Natrium Ion natrium Na+
Berilium Ion berilium Be2+
Aluminium Ion aluminium Al3+

Ion negative (anion) terbentuk jika suatu atom mendapatkan sejumlah elektron
(atom yang memilki elektron valensi 4,5,6 atau 7) untuk mecapai konfigurasi gas
mulia
2
IKATAN KIMIA
X ASKEP

Table 3. ion-ion negative


Nama atom nonlogam Nama ion Rumus ion
Klor Ion klorida Cl-
Sulfur Ion sulfida S2-
Oksigen Ion oksida O2-

2. Pembentukan ikatan ion


Ikatan ion terbentuk antara atom logam dengan non logam atau ion positif (kation)
dengan ion negatif (anion) membentuk senyawa ionik. Misalnya reaksi ion natrium
dengan ion klorida membentuk senyawa ionik natrium klorida.

3. Sifat-sifat senyawa ion


Senyawa ion memiliki beberapa sifat fisik, yaitu:
1) Berwujud kristal padat pada suhu dan tekanan ruang
2) Memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi
3) Merupakan senyawa nonvolatil atau tidak mudah menguap
4) Umumnya larut dalam air
5) Tidak larut dalam minyak dan pelarut organic seperti etanol dan besin
6) Menghantarkan arus listrik

C. IKATAN KOVALEN
1. Pengertian ikatan kovalen
Ikatan kovalen terbentuk dari unsur non-logam + non-logam ( anion+anion). Adapun
aturan-aturan dalam ikatam kovalem anatar lain:
1) Pusat
• Dalam senyawa jumlah unsur paling sedikit
• Golongan lebih kecil kecuali Hidrogen
• Periode lebih besar jika golongannya sama
• Pusat itu bisa oktet (8e) deset (10e) atau dodeset (12e) kecuali unsur C, N,
O ,F harus oktet (8e)
2) Gugus pengeliling
• Harus oktet (8e) kecuali H (2e)

2. Proses terbentuknya ikatan kovalen


Contoh 1
cari rumus senyawa antara N dan H

penyelesaian:
1) Tentukan pusatnya yaitu N
2) Buat proses terjadinya ikatan
Unsur N hanya bisa oktet (8e)
3
IKATAN KIMIA
X ASKEP

N : 5e + 3e
H : 1e + 1e

Penyamaan jumlah e (elektron pada N dan H)


N : 5e + 3e x 1
H : 1e + 1e x 3

jadi rumus senyawanya : NH3


3) Menggambar struktur lewis senyawa NH3

4) Menggambar rumus bangun

Contoh 2
Carilah rumus senyawa antara P dan Cl

Penyelesaian:
1) Tentukan pusatnya , yaitu P
2) Buat proses terjadinya ikatan
Unsur P kemungkinan bisa oktet (8e), deset (10e) dan dodeset (12e)
• Oktet (8e)
P : 5e + 3e
Cl : 7e + 1e

Penyamaan jumlah elektron


P : 5e + 3e x 1
Cl : 7e + 1e x 3

Jadi senyawa yang terbentuk adalah PCl3

• Deset (10e)
P : 5e + 5e
Cl : 7e + 1e

Penyamaan jumlah elektron


P : 5e + 5e x 1
Cl : 7e + 1e x 5

Jadi senyawa yang terbentuk adalah PCl5

4
IKATAN KIMIA
X ASKEP

• Dodeset (12e)
Dodeset tidak bisa terbentuk karena maksimal penambahan elektron pada
unsur P adalah 5e.

3) Gambar struktur lewis masing-masing senyawa


• Senyawa PCl3

• Senyawa PCl5

4) Menggambar rumus bangun masing-masing senyawa


• Senyawa PCl3

• Senyawa PCl5

3. Sifat-sifat senyawa kovalen


1) Titik didih dan titik lebur rendah
2) Tidak menghantar listrik dalam keadaan cair
3) Umumnya berbentuk gas/cair
4) Larut dalam pelarut kovalen

D. IKATAN LOGAM
1. Pengertian
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya Tarik menarik antara
muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negative dari elektron-elektron
yang bergerak bebas.

Ikatan logam terjadi jika sejumlah besar atom berbagi elektron.


Contoh ikatan logam
2. Sifat ikatan logam
1) Sifat mengkilap
2) Berwujud padat pada suhu ruang
3) Dapat menghantarkan listrik karena elektron yang mudah bergerak

5
IKATAN KIMIA
X ASKEP

4) Memiliki daya hantar listrik yang disebabkan oleh elektron yang bergerak
bebas
5) Dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik
6) Tidak larut dalam air maupun pelarut organik

Anda mungkin juga menyukai