Anda di halaman 1dari 37

IKATAN ION

Presented by : Kelompok 1

L/O/G/O

Ahmad Sulistyono
Rizki Dwi Pangesti
Yeni Fitriana J
Octaviana CGC
Desi Purnamasari
Muntaufiqoh
Duwanda Anwaristyawan

Apa itu Ikatan Kimia???


Sebuah proses yang bertanggung jawab dalam
interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau
molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik
atau poliatomik menjadi stabil.
Ikatan Kimia >> Menjaga molekul-molekul kristal dan
gas-gas
diatomik
untuk
tetap
bersama.
Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu
zat.

Macam-Macam Ikatan Kimia


1.Ikatan Ion: ikatan kimia yang terbentuk
akibat tarik-menarik elektrostatik antara ion
positif (kation) dan ion negatif. Contoh:
NaCl, CaF2, dll.
2.Ikatan Kovalen: ikatan kimia yang
terbentuk akibat pemakaian bersama
(pasangan) elektron.
Contoh: HCl, CH4, H2, H2+, NH3, dll.

3. Ikatan Logam : ikatan yang terbentuk


akibat pemakaian bersama seluruh elektron
valensi dalam bahan. Contoh: Na, Fe, dll.
4. Ikatan hidrogen: gaya tarik antara atom
hidrogen yang amat elektropositif (di suatu
molekul), dengan atom yang sangat
elektronegatif (di molekul lain).

5. Gaya tarik Van der Waals : gaya tarik


antar molekul akibat dipol permanen atau
dipol terinduksi.
Contoh: gaya tarik antar molekul H2S, HCl,
I2(s), Br2(l)
6.Gaya tarik lainnya: gaya tarik ion-dipol
permanen, ion-dipol terinduksi.

A. Ikatan Kimia dan Struktur Lewis

Pembentukan ikatan terjadi pada atom atau ion


untuk mencapai kestabilan.

Kestabilan suatu unsur ditentukan oleh susunan


elektron-elektronnya dalam atom.

Susunan elektron yang stabil terdapat pada gas


mulia (golongan VIIIA).
Unsur

No. Atom

He

Susunan Elektron pada Kulit


K

Ne

10

Ar

18

Kr

36

18

Xe

54

18

18

Unsur yang belum stabil >> menyesuaikan susunan


elektron valensinya agar seperti gas mulia
Atom-atom golongan IA, IIA, dan IIIA mudah
melepaskan elektron valensinya agar seperti gas
mulia
Atom-atom golongan VA, VIA, dan VIIA mudah
menerima elektron agar elektron valensinya seperti
gas mulia
Penulisan simbol unsur yang dikelilingi dengan titiktitik (kadang-kadang dengan bulatan atau tanda
silang x) yang menyatakan banyaknya elektron
valensi unsur tersebut dikenal sebagai struktur
Lewis.

Cl

Teori Lewis
a). Teori Oktet dan Duplet Menurut teori
Lewis, atom-atom cenderung untuk mencapai
kestabilan dengan 2 atau 8 elektron valensi
(aturan duplet dan aturan oktet Lewis).
Aturan 2 elektron hanya untuk hidrogen,
helium, Li dan Be.
Contoh: NaCl, NH3, H2O, CH4, HCl, PCl3,
H2CO3, dll.

Gejala Resonansi
- Spesi kimia tertentu dapat memiliki lebih
dari satu kemungkinan struktur Lewis
resonansi.
- Sifat-sifat spesi kimia tersebut merupakan
gabungan dari sifat masing-masing
struktur Lewis-nya hibrida resonansi.
Contoh: O3, HNO3

Keterbatasan Teori Lewis


Adanya senyawa yang tidak mengikuti
aturan oktet.
Contoh : SF6, PCl5, XeF4, BF3, dll.

Ikatan Ion

Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk


sebagai akibat adanya gaya tarik-menarik
antara ion positif dan ion negatif.

Ion positif terbentuk karena unsur logam


melepaskan elektronnya, sedangkan ion
negatif terbentuk karena unsur nonlogam
menerima elektron.
Ikatan ion terjadi karena adanya serah
terima elektron.

Ciri-ciri ikatan ion adalah sebagai berikut:


1. Ikatan ion terbentuk karena adanya perpindahan
elektron antara sebuah atom logam dan sebuah atom
bukan logam.
Dalam perpindahan ini atom logam bermuatan (+)
(kation) dan atom bukan logam (-) bermuatan
(anion).
2. Atom bukan logam memperoleh sejumlah elektron
yang cukup untuk menghasilkan
anion dengan
konfigurasi elektron gas mulia.
Beberapa konfigurasi elektron yang berbeda untuk
ion-ion logam tertera dalam tabel berikut:

3. Kecuali dalam keadaan gas, senyawa ion tidak


tersusun dari pasangan ion
sederhana atau
sekelompok kecil ion.
Dalam keadaan padat setiap ion dikelilingi oleh ionion yang muatannya berlawanan, mem bentuk
suatu susunan yang disebut kristal.
4.

Yang dimaksud satuan rumus suatu senyawa ion


ialah sekelompok terkecil ion-ion yang bermuatan
listrik netral.
Satuan rumus diperoleh secara otomatis bila struktur
Lewis dituliskan.

Sifat umum senyawa ionik :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Titik didih dan titik lelehnya tinggi


Keras, tetapi mudah patah
Penghantar panas yang baik
Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan
listrik (elektrolit)
Padatannya tidak menghantarkan listrik
Umumnya warna putih.
Larut dalam air
Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal :
alkohol, eter, benzena)

Kekuatan Ikatan
Kekuatan ikatan ditentukan oleh:
Jari-jari ion
Muatan ion
Bilangan koordinasi

Energetika Pembentukan Ikatan Ion

Na(s) Na(g)
Hs= + energi sublimasi
Na(g) Na+(g) + e
H= + energi ionisasi
Cl2(g) Cl(g)
H= energi ikatan Cl-Cl
Cl(g) + e Cl(g)
H= - afinitas elektron
Na+(g) + Cl(g) NaCl(s)
H= - energi kisi (U)

Ikatan ion terbentuk antara:


a.ion positif dengan ion negatif,
b.Atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan
atom-atom berafinitas elektron besar (Atom-atom unsur
golongan I A, II A dengan atom-atom unsur golongan VI
A, VII A),
c.Atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan
atom-atom yang mempunyai keelektronegatifan besar.

Ion positif terbentuk ketika suatu atom


melepaskan elektron.
Atom-atom yang cenderung mudah
melepaskan elektron valensi terletak pada
golongan IA (kecuali H), golongan IIA, dan
golongan IIIA. Masing-masing melepaskan
1 dan 2, dan 3 elektronnya.

Atom-atom membentuk ikatan ion


karena masing-masing atom ingin mencapai
keseimbangan / kestabilan seperti struktur
elektron gas mulia.

1. Pembentukan Ikatan Ion


Contoh senyawa ion adalah garam dapur dengan rumus
NaCl (natrium klorida). Sifat-sifat garam dapur:
1. Mudah larut dalam air dan larutan NaCl dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Titik leleh dan titik didihnya tinggi dan lelehan NaCl
dapat menghantarkan arus listrik.
3. NaCl padat tidak dapat menghantarkan arus listrik
karena ion-ion Na+ dan Cl tidak dapat bergerak
bebas.
4. Keras dan rapuh jika terkena pukulan.

Unsur-unsur
golongan alkali
(IA) melepaskan
1 elektron

Na

Na+

Ion positif merupakan atom yang telah


melepas electron
ion ini kebanyakan berasal dari logam
atau unsur dengan electron valensi
kurang dari 4,
Kecenderungan atom untuk membentuk
ion positif sangat kuat pada golongan IA.

Atom fransium (Fr) merupakan atom


paling mudah membentuk ion positif
Contoh pembentukan ion positif adalah
sebagai berikut :
11Na 2, 8, 1 (Elektron terluar 1
kurang stabil)
Na akan melepas sebuah elektron
membentuk ion Na+. Na 1e + Na+

Unsur-unsur
golongan
halogen (VIIA)
menerima 1
elektron

F
F

Ion negatif terbentuk ketika suatu atom menerima


elektron. Atom-atom yang mudah menerima elektron
terletak pada golongan VA, VIA dan VIIA. Karena
mempunyai afinitas elektron yang besar.
Untuk memperoleh kestabilan, sesuai dengan aturan
oktet, unsur dengan valensi 5, 6 dan 7 akan dengan
mudah menerima elektron.

Ion negative merupakan atom yang telah


menangkap electron.
Ion ini berasal dari non logam atau atom
yang berelektron valensi lebih dari 4.
Kecenderungan membentuk ion negative
sangat kuat pada golongan VIIA.
Unsur Fluorin (F) merupakan atom yang
paling mudah menangkap electron (paling
mudah membentuk ion negative).

Contoh pembentukan ion negative adalah


sebagai berikut :
17Cl 2, 8, 7 Elektron terluar adalah 7
membuatnya kurang stabil
sehingga untuk menuju stabil atom Cl
akan menangkap 1 elektron (konfigurasi
2,8,8 sehingga akan sama dengan gas
mulia) membentuk ion Cl .

a. Pembentukan NaCl
11

Na = 2, 8, 1 (unsur logam dengan elektronegativitas =

0,9)
Cl = 2, 8, 7, (unsur nonlogam dengan elektronegativitas
Agar stabil, atom Na melepaskan satu elektron
=3,0).
terluarnya.
Na Na+ + e
konfigurasi elektron =
2,8,1
2,8
Atom Cl menerima satu elektron membentuk ion Cl
17

Cl
+ e
konfigurasi elektron: 2, 8, 7
Cl
Na

2,8
Na

Cl

2, 8, 8

Cl
2, 8, 8

Na+
Cl

b. Pembentukan Ikatan pada CaCl2

Jika ion A bermuatan x+ membentuk senyawa dengan


ion B bermuatan y, secara umum dapat dituliskan
sebagai berikut.

2. Penulisan Rumus Kimia Senyawa


Penulisan
Ion rumus kimia senyawa ion mengikuti aturan IUPAC berikut:
1. Ion positif ditulis di depan rumus kimia.
2. Indeks pada rumus kimia harus menghasilkan formula
dengan muatan listrik netral.
3. Indeks harus menggunakan angka terkecil dari berbagai
kemungkinan yang timbul.
Contoh:
Na+ dengan Cl

ditulis NaCl bukan ClNa

Al3+ dengan O2 ditulis Al2O3 bukan O3Al2


Ba2+ dengan O2 ditulis BaO bukan Ba2O2 (aturan ke-3)

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara


lain :

1. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H]


dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
2. Golongan alkali (IA) [kecuali atom H]
dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
3. Golongan alkali tanah (IIA) dengan
golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS

Kisi Kristal Senyawa Ionik


1.Ion-ion diasumsikan sebagai bola-bola
bermuatan yang tak terkompresi dan
takterpolarisasi.
2.Ion-ion
mengatur
dirinya
sedemikian
sehingga dikelilingi oleh ion lawan muatan
sebanyak-banyaknya dan sedekat-dekatnya.
Khususnya, hal ini terjadi bagi kation, dan
kemas rapat yang diadopsi ternyata tidak
mengakibatkan anion-anion pengeliling saling
bersentuhan.
3.

3. Rasio kation terhadap anion harus


menggambarkan
komposisi
kimiawi
senyawa yang bersangkutan. Misalnya,
struktur kristal CaCl2 harus tersusun oleh
tataan ion-ion klorida dan kation kalsium
yang banyak nya hanya setengah jumlah
ion klorida dalam kisi kristal.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai