Anda di halaman 1dari 7

MEKNISME

PENGERASAN
LOGAM
AFRIZAL SAFUTRA
201810215010
PENGERASAN LOGAM

Mekanisme penguatan pada material logam merupakan hubungan antar


pergerakan dislokasi dan sifat mekanik dari logam.

Secara umum mekanisme penguatan yang di gunakan pada material logam adalah
melalui pengerasan regang, penguatan larutan padat, penguatan presipitasi, dan
penguatan batas butir.
MEKANISME PENGUATAN LOGAM MEMILIKI 3
METODE

• Pengerasan Tegangan (Starin Hardening)

• Penguatan Larutan Padat (Solid Solution Strengsthening)

• Penghalusan butir (Grain-Size Reduction)


1. PENGERASAN TEGANGAN (STRAIN HARDENING)

Strain hardening (pengerasan regangan) adalah penguatan logam untuk deformasi plastik
(perubahan bentuk secara permanen atau tidak dapat kembali seperti semula). Penguatan ini
terjadi karena dislokasi gerakan dalam struktur kristal dari material. Dalam kristal terdapat
cacat kisi yang dinamakan dislokasi. Dislokasi merupakan cacat kisi yang menentukan
kekuatan bahan berkristal. Selama bergerak dislokasi bereaksi satu sama lain. Hasil reaksi
ada yang mudah bergerak dan ada yang sulit bergerak. Yang sulit bergerak berfungsi sebagai
sumber dislokasi baru (multiplikasi dislokasi). Sehingga kerapatan dislokasi semakin tinggi.
Semakin tinggi kerapatan dislokasi, maka semakin sulit dislokasi bergerak sehingga
kekuatan logam akan naik.
2. PENGUATAN LARURAN PADAT (SOLID SOLUTIR
STRENGTHENING)

Paduan umumnya logam paduan lebih kuat dibandingkan dengan logam murni, karena
impuritas atom yang masuk ke dalam larutan padat memaksakan tegangan kisi di sekeliling
atom induknya. Interstisial atau impuritas substitusi dalam sebuah larutan akan
mengakibatkan regangan kisi. Dan hasilnya impuritas ini akan berinteraksi dengan bidang
dislokasi regangan dan menghambat pergerakan dislokasi. Impuritas cenderung menyebar
dan memisah di sekitar inti (core) dislokasi untuk menemukan atom yang sesuai dengan
radiusnya. Hal ini akan menurunkan tegangan energi keseluruhan dan “jangkar” dislokasi.
3. PENGHALUSAN BUTIR (GRAIN SIZE REDUCTION)

Penghalusan butir adalah salah satu cara yang efektif bagi penguatan yang dihasilkan dengan
menghalangi pergerakan dislokasi di sekitar batas butir. Dengan mengecilnya ukuran dari
butir akan meningkatkan batas butir per unit volume dan mengurangi garis edar bebas dari
slip yang berkelanjutan. Pergerakan selanjutnya membutuhkan tegangan yang tinggi untuk
membuka atau menghasilkan suatu dislokasi baru pada butir berikutnya. Material dengan
butir yang halus akan lebih keras dan kuat dibanding butiran yang kasar, disebabkan karena
mempunyai jumlah permukaan lebih besar pada total area lapisan butir yang akan
menghambat pergerakan dislokasi.
KESIMPULAN

Dalam masa pemulihan atau disebut juga recovery, sebagian energi regangannya di simpan
logam di lepaskan akibat dari peningkatan dufusi atom pada suhu di naikan. Karena energi
tersebut, dislokasi yang semula saling menghambat, mulai bergerak membentuk sususan
stabil sehingga terjadi pengurangan jumlah dislokasi. Dislokasi yang terbentuk pada tahap
ini memiliki energi regang yang kecil, dalam proses ini tidak mengubah stuktur butir logam.
Rekristalisasi merupakan proses pembentukan sejumlah butir baru yang rata sisi, bebas
energi regangan dan kepadatan dislokasinya cukup rendah.

Anda mungkin juga menyukai