Anda di halaman 1dari 12

7.

Analisa Gaya Pembentukan


Analisa Gaya Pembentukan perlu dilakukan untuk mendapatkan
ukuran besarnya mesin atau peralatan yang diperlukan dalam
proses pembentukan logam.
Dalam analisa digunakan teori-teori dengan asumsinya masing-
masing, untuk itu perlu pemikiran kritis dalam menggunakan teori
yang tepat

Teori/Metode yang sering digunakan adalah:


1. Teori Elementer (Slab Method)
dengan asumsi: distribusi tegangan pada penampang
seragam (uniform).
2. Metode Energi,
merupakan metode yang unggul dalam analisa
pembentukan logam
- Dengan prinsip dasar:
“Kerja / usaha yang masuk oleh gaya luar
sama dengan energi deformasi pada benda kerja.”

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Metode Elemen Hingga juga metode lain yang digunakan untuk
analisa gaya untuk daerah atau bagian yang terdeformasi
elastis-plastis.
Daerah deformasi adalah
daerah atau zona pada benda kerja yang pada suatu saat
mengalami deformasi yang mana bentuk dan ukurannya berbeda-
beda tergantung prosesnya.
F

Daerah deformasi

Forging Wire Drawing


F
Proses pembentukan dengan:
Daerah deformasi besar: penempaan (closed-die forging)
Daerah deformasi kecil: pengerolan, ekstrusi dan penarikan
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
Macam-macam Proses Deformasi:
1. Steady : Deformasi berlangsung pada kondisi yang sama
setiap saat, baik geometri daerah deformasi dan bentuk
benda kerja.
Contoh: penarikan kawat (wire drawing) yang mana daerah
deformasi setiap saat sama meskipun terjadi pengerasan
regangan (strain hardening)

2. Non-steady : Deformasi berlangsung pada kondisi yang


selalu berubah.
Contoh: penekukan(bending), forging(penempaan) yang
mana geometri benda selalu berubah setiap saat.

Mode Deformasi yang terjadi (tergantung pada proses pembentukan)


1. Mode pembebanan satu sumbu
2. Deformasi akibat tegangan bidang (plane stress)
3. Deformasi akibat regangan bidang (plane strain)

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Contoh Analisa Gaya Pembentukan
Pada proses teoritis penarikan strip (Strip Drawing) sbb:

Slab=elemen
Tegangan yang bekerja pada suatu elemen selama proses
penarikan strip dari suatu pelat yang lebar

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Metode Slab
σxa= ?
Asumsi:
Gesekan dianggap
nol dan
y Perubahan pada arah
tebal dan memanjang
x (regangan bidang
atau plane strain)
Kesetimbangan gaya arah x :

Kesetimbangan gaya arah y :

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


σo = tegangan luluh
(tegangan alir) logam.

F = Gaya yang diberikan


untuk menarik
A= ha x w , Luas
penampang dimana F
bekerja
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
Metode Energi
σxa= ?
Asumsi:
Deformasi yang dialami
setiap titik pada benda
kerja sama (deformasi
homogen)
y
x

Energi

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Tegangan
luluh rata-rata

Atau σxa=σo ln (1/(1-r)) dengan r = besar reduksi (%)

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Contoh Soal
Suatu pelat aluminium yang dikeraskan dengan peregangan
memiliki tegangan luluh, σo=125 MPa dan tegangan luluh rata-
rata 200 ε-0.25. Pelat ini memiliki lebar 100 mm dan bertebal
awal 10 mm, kemudian direduksi menjadi 8 mm. Hitunglah
tegangan tarik dan gaya tarik dari proses ini dengan metode
slab dan metode energi.
Diketahui:
ha= 8 mm ; hb=10mm
w=100mm
Tegangan luluh rata-rata
σo=200 ε 0.25
Tegangan luluh
σo=125 MPa

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Metode slab:
σxa=(2/√3) σo ln(hb/ha)
=(2/√3).125. ln(10/8)
= 32.2 MPa

Metode energi:
Regangan sebenarnya:
Diketahui: ε=ln(L1/L0)=ln(A0/A1)
ha= 8 mm ; hb=10mm =ln (w.hb/w.ha)=ln(10/8)
w=100mm =0.22
Tegangan luluh rata-rata σo=200 ε 0.25= 200 (0.22)0.25
σo=200 ε 0.25 =136.9 MPa
Tegangan luluh= σo=135 MPa σxa=σo ln(hb/ha)
=136.9 ln(10/8)
= 30.1 MPa

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Kondisi Deformasi akibat Regangan Bidang dapat dijelaskan
dengan “Plane Strain Compression Test, PSCT” sbb:

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Ucapan Terima kasih kepada Para Penulis sumber
literatur untuk slide ini

Sumber literatur untuk semua bahan di slide ini:

1. Siswosuwarno, Mardjono, “Teknik Pembentukan”, FTI. ITB.


2. ASM International, 2005, ”ASM Handbook Vol.14A:
Metalworking: Bulk Forming”, ASM International
3. Hosford, William F. & Caddel, Robert M, “Metal Forming
Mechanics and Metallurgy Third Edition” Cambridge
University Press.

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II

Anda mungkin juga menyukai