Anda di halaman 1dari 15

6.

Tegangan Alir Logam


Besar gaya 1.Literatur
Perlawanan berdasarkan
Metal Forming Besar gaya Material pengujian
(Pembentukan Pembentukan terhadap logam
Logam) deformasi 2. Pengujian
plastis logam
(Flow Stress) (research)
6.1 Konsep Tegangan Alir
 Tegangan alir adalah
- perlawanan bahan terhadap deformasi plastis.
- sifat bahan yang menyatakan ketahanan material terhadap
deformasi plastis.
 Dalam membentuk logam, tegangan yang dibutuhkan harus
melampaui batas luluh material yang dibentuk (harga tegangan alir
material) dan konstruksi mesin harus tidak terdeformasi plastis
(tegangannya di bawah tegangan luluh)
 Data tegangan alir didapatkan dari hasil pengujian mekanik (uji tarik,
uji tekan) berupa kurva alir
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
Tegangan Alir (flow stress) dinyatakan sebagai kurva
tegangan-regangan pada daerah plastis yang menyatakan
ketahanan material terhadap deformasi plastis

Gambar (a) Hubungan antara beban dan perpanjangan atau tegangan –


regangan nominal untuk logam ulet selama uji tarik
(b) Perbesaran sumbu regangan untuk menunjukkan daerah elastis
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
A. Uji Tarik A.1 Tegangan-Regangan Teknis
( Engineering stress-strain)

 Tegangan,σ = F /A0
(F=gaya, A0= luas awal)
 Tegangan maks., σu = Fu / A0
(Fu: gaya maks. )
 Regangan teknis, e=(∆Lf/L0)x100%
(∆Lf =Lf - L0 ; Lf: panjang saat patah ;
L0:panjang awal)
Gambar skema hasil uji tarik  Reduksi penampang,
q=(∆Af/A0)x100%
(∆Af =Af - A0 ; Af: luas saat patah ; A0:luas
awal)
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
A. Uji Tarik A.2 Tegangan-Regangan Sejati
( True stress-strain)

Tegangan,σ S = F /Ai
(F=gaya, Ai= luas saat itu)
 Volume=konstan, maka
A0.L0=A1.L1
Tegangan
Tegangan sebenarnya, σs = σteknis (1+e)
 Regangan sejati, ε = ln (Li/L0)
Gambar skema hasil uji tarik (Li =L0 + ∆L ; Li: panjang sesaat ;
L0:panjang awal)
 Regangan sejati, ε = ln (Li/L0)=ln
Pengecilan beban tarik setelah beban maksimum
(1+e) adalah karena
terjadinya pengecilan setempat.
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
Necking, pengecilan penampang menyerupai leher

Mulai terjadi necking

Mulai terjadi necking setelah pembebanan maksimum

Dalam mengkaji proses pembentukan logam harus


digunakan konsep tegangan sebenarnya dan regangan
sebenarnya karena dapat menunjukkan perubahan
bentuk yang sebenarnya (benarkah ?)
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
Manakah yang lebih baik digunakan tegangan-regangan teknis atau
yang sebenarnya ?
Pada proses rolling billet dua tahap sbb:

e(I+II)=(150-100)/100=0.50

ε(I+II)=ln(150/100)=0.405

Proses L0(mm) Li(mm) e ε


Proses I 100 120 0.20 ln(120/100)=0.182
Proses II 120 150 0.25 ln(150/120)=0.223
Teg.-Reg. Teknis Teg.-Reg. Sebenarnya:
eI + eII ≠ e(I+II) ε I + ε II = ε(I+II)
0.20 + 0.25 ≠ 0.50 0.182 + 0.223 = 0.405
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
B. Uji Tekan
Tak terdeformasi karena
gesekan µF

Volume konstan:
d02. h0 = d2.h

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


6.2 Pengaruh Regangan

HWP:Hot Working Process


(Proses Pengerjaan Panas)

CWP:Cold Working Process


(Proses Pengerjaan Dingin)

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


6.3 Pengaruh Temperatur

Perubahan tegangan-regangan teknis pada baja Efek suhu terhadap kekuatan luluh material
karbon sedang (0.12~0.30%C) di berbagai suhu BCC, Ta, W, Mo, Fe dan FCC Ni
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
6.4 Pengaruh Laju Regangan (Strain Rate)

Tegangan alir pada regangan 0.002


vs kecepatan regangan untuk
A6063-O

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


6.5 Tegangan Alir pada Pengerjaan Dingin
Tegangan alir dipengaruhi oleh besar regangan

Gabungan diagram
σ-ε untuk
kumpulan kawat
besi yang diproses
wire drawing

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Persamaan tegangan-
regangan alir sejati
σ = K.ε n (pers. umum)
Untuk daerah elastis:
K = E (modulus
elastisitas)=σ/ε=konstan
dan n=1.0
σ = E.ε 1.0
(untuk daerah elastis,
daerah I)
σ = K .ε n
(untuk daerah plastis,
daerah II dan III)
K: nilai tegangan pada Perilaku tegangan-regangan sejati Aluminium A1100-O
yang diuji pada uji tarik dan digambar pada koordinat
ε=1.0 logaritma. (R.M. Caddell, R. Sowerby, 1969)
Catatan: 1 psi: 6.89x103 Pa
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
6.6 Tegangan Alir pada Temperatur Tinggi
Tegangan alir dipengaruhi oleh temperatur dan
sensitivitas pada laju regangan

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Dalam praktek:
Harga tegangan alir berbagai jenis logam dan paduan
dapat diperoleh dari literatur atau langsung dari
pengujian mekanik (uji tarik, uji tekan dll.)

Untuk pengerjaan dingin:


Hanya perlu data tegangan alir sebagai fungsi dari
regangan.

Untuk pengerjaan panas:


Diperlukan data tegangan alir pada temperatur dan
laju regangan yang digunakan pada proses
pembentukannya.

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II


Ucapan Terima kasih kepada Para Penulis sumber
literatur untuk slide ini

Sumber literatur untuk semua bahan di slide ini:

1. Siswosuwarno, Mardjono, “Teknik Pembentukan”, FTI. ITB.


2. ASM International, 2005, ”ASM Handbook Vol.14A:
Metalworking: Bulk Forming”, ASM International
3. Hosford, William F. & Caddel, Robert M, “Metal Forming
Mechanics and Metallurgy Third Edition” Cambridge
University Press.

YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II

Anda mungkin juga menyukai