Tegangan,σ = F /A0
(F=gaya, A0= luas awal)
Tegangan maks., σu = Fu / A0
(Fu: gaya maks. )
Regangan teknis, e=(∆Lf/L0)x100%
(∆Lf =Lf - L0 ; Lf: panjang saat patah ;
L0:panjang awal)
Gambar skema hasil uji tarik Reduksi penampang,
q=(∆Af/A0)x100%
(∆Af =Af - A0 ; Af: luas saat patah ; A0:luas
awal)
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
A. Uji Tarik A.2 Tegangan-Regangan Sejati
( True stress-strain)
Tegangan,σ S = F /Ai
(F=gaya, Ai= luas saat itu)
Volume=konstan, maka
A0.L0=A1.L1
Tegangan
Tegangan sebenarnya, σs = σteknis (1+e)
Regangan sejati, ε = ln (Li/L0)
Gambar skema hasil uji tarik (Li =L0 + ∆L ; Li: panjang sesaat ;
L0:panjang awal)
Regangan sejati, ε = ln (Li/L0)=ln
Pengecilan beban tarik setelah beban maksimum
(1+e) adalah karena
terjadinya pengecilan setempat.
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
Necking, pengecilan penampang menyerupai leher
e(I+II)=(150-100)/100=0.50
ε(I+II)=ln(150/100)=0.405
Volume konstan:
d02. h0 = d2.h
Perubahan tegangan-regangan teknis pada baja Efek suhu terhadap kekuatan luluh material
karbon sedang (0.12~0.30%C) di berbagai suhu BCC, Ta, W, Mo, Fe dan FCC Ni
YudySuryaIrawan Proses Manufaktur II
6.4 Pengaruh Laju Regangan (Strain Rate)
Gabungan diagram
σ-ε untuk
kumpulan kawat
besi yang diproses
wire drawing