TEORI DASAR
1. PROSES PENGERJAAN
proses yaitu:
hal ini dilakukan agar gaya yang digunakan masih dalam batas-batas yang
diinginkan.^
Pada proses penekukan atau bending yang dilakukan disini adalah
pada proses ini akan terjadi pembahan sifat mekanik pada bahan, seperti
akan tetapi keuietannya akan berkurang. Hal ini dapat dilihat seperti pada
J I 1 1
0 10 2C 30 40 50 60 70
Pengur?ng«n
yang diikuti oleh deformasi plastis. Deformasi elastis adalah deformasi yang
( modulus Young ).
3. PENGUJIAN TARIK
menerima beban atau tegangan tanpa menjadi rusak atau putus dan untuk
itu dilakukan dengan memberi beban aksial secara kontinu yang makin
membesar pada material. Pembahan panjang spesimen terhadap besamya
beban oleh mesin tarik diplot menjadi grafik beban - pertambahan panjang
Grafik P - AL ini dapat diperoleh dari hasil uji tarik material, dimana
dari hasil tersebut dapat diketahui informasi rancangan dasar kekuatan suatu
bahan dan sebagai data pendukung dari spesifikasi suatu material. Dari
kurva mi juga dapat diketahui berapa besar kekuatan luluhnya dan juga
kekuatan tarik maksimumnya. Dari sini pula dapat diketahui seberapa besar
material tersebut akan dapat di perlakukan. Salah satu grafik dari suatu
o>
sifat bahan secara litniim, diagram ini didapatkan dari grafik uji tarik antara
juga pada saat itu pada batang uji terjadi regangan yang besarnya :
P : gayatarik (N)
Ao : luaspenampangawal (mm 2 )
Dari data yang diperoleh pada uji tarik ini, besamya gaya yang akan
regangan pada saat yield maupun maksimum dapat diketahui. Salah satu
grafik dari suatu material tegangan vs regangan dapat dilihat pada gambar
2.3.
r«gangan
dapat digambarkan dalam sebuah kubus elementer dapat dilihat seperti pada
gambar 2.4.
12
sesuai juga dengan arah bekerjanya tegangan ox, yang bekerja dalam arah
x. Demikian juga untuk tegangan arah yang lain ay, az yang bekerja sesuai
dengan arah y dan z. Sesuai dengan perjanjian, bahwa harga tegangan yang
lebih besar dari nol adalah tegangan tarik dan harga tegangan yang lebih
Seperti yang terlihat dalam gambar tersebut, tegangan geser yang ada
xxy, xxz, tyz, xyx, TZX dan xzy. Dari hal tersebut dapat dibuat
xy = xyx.
TXZ = TZX
xyz = tzy.
antara lain adalah tegangan dua dimensi. Misalnya yang terjadi pada plat
tipis yang dibebani dalam bidang plat, tidak akan ada tegangan yang bekerja
Sistem tegangan terdiri dari dua tegangan normal ox,oy dan sebuah
tegangan geser rv. Kondisi tegangan dimana tegangan sama dengan nol
dalam salah satu arah utama disebut tegangan bidang ( plane stress ).
lurus bidang utama. Tv=ryx = T. Untuk lebih jelasnya dilihat pada gambar
2.5.
14
<JX. = (a.AC).cos(&)
= (a.AC).cos(&)
(2.4)
-T
=0
-x
-T2 =0 .(2.5)
15
Tegangan utama dua dimensi dapat dicari, yaitu dari persamaan ( 2.5 )
(2.6)
pada saat tegangan geser maksimum mencapai nilai kritis. Oleh karena itu
kriteria luluh Tresca juga disebut kriteria luluh tegangan geser maksimum.
a, = F/A
a3 = 0
a, = F/A = Y
bekerja adalah :
16
=( ) / 2 = <r, / 2
= ry= Y/2
<?i - o - 3 = Y .( 2.7 )
adalah sama dengan setengah dari selisih antara tegangan utama yang
interpretasi fisis oleh Hencky pada tahun 1924, dimana teori Von Mises
tidak lain menyatakan bahwa material akan terdeformasi plastis bila energi
karena itu kriteria ini dikenal juga sebagai teori energi distorsi.
Kriteria Von Mises ini dapat ditulis dalam bentuk matematis, yang
E = Modulus elastisitas
o = angka Poison.
Oleh karena itu Taylor dan Quenney menyatakan kriteria Von Misses lebih
sebenarnya).
18
Dari hasil percobaan uji tarik ( pure uniaxial tension ), tegangan lulur
2
X = 2Y2
Dari hasil uji puntir murni akan mengakibatkan tegangan geser murni
yang mana tegangan geser murni setara dengan tegangan tarik dan tekan
yang bekerja pada bidang miring 45° terhadap bidang geser (Mechanics of
lulur geser).
Besar tegangan utama yang bekerja pada bidang miring 45° terhadap
bidang geser pada percobaan puntir murni akan sama dengan tegangan geser
r(
Jadi: 2 Y2 = 6 k2
2 k = 1,155 Y
T,-O- 3 =Y
Jadi: 2k = Y. .(2.9)
20
diakibatkan oleh tegangan geser mumi. Akibat lulur yang terjadi pada plane
akan mengubah harga cxl dan a 3 , akan tetapi tidak akan mempengaruhi
kondisi lulur atau tegangan alir. Kejadian ini dalam proses pembentukan
o-,-a 3 = S (2.10)
S = 2 k = 1,155 Y.
21
tegangan tarik dan tegangan tekan. Dari proses yang terjadi dapat
diperkirakan tegangan yang terjadi pada pipa, dimana dalam hal ini diambil
satu titik analisa. Maka dari itu perlu dibatasi permasalahan yang ada
dengan mengasumsikan:
Gambar 2.8. Tegangan yang terjadi pada elemen kecil pipa yang ditekuk.
22
y)) (2.11)
a =-2*ln(—) (2.12)
r
dimana : rl < r < ro ( Handbook of Metal Forming ).
-)) (2.13)
ri
o- =-2*ln(-) (2.14)
ri
12. REGANGAN
permanen adalah jauh lebih besar dari yang elastis, sehingga regangan
berhubungan dengan volume konstan material. Hal ini menjadi dasar dari
selalu konstan.
Regangan yang terjadi pada proses bending ini terdiri dari regangan
(2.15)
Lo
= ( z + r)0
= rQ
rO
r
sl00%
-xlOO% (2.16)
r
dimana : z = jarak dari sumbu netral sebenamya.
lurus menjadi lengkungan, dimana pada proses ini bagian Iuar benda yang
bagian luar benda yang ditekuk akan mengalami lulur terlebih dahulu dan
benda akan berkurang. Pada penekukan plastis, sumbu netral bergeser lebih
besar dibandingkan serat pada permukaan dalam dan serat permukaan dalam
mengalami pengkerutan.
• rm = lapisan tengah
manual, mesin tekuk bertenaga, dan mesin tekuk otomatis yang dapat dibagj
• Draw bending.
n Compression bending.
• Press bending,
a Roll bending.
a Stretch bending.
Adalah metode yang paling cakap dan akurat dalam penekukan pipa
adalah draw bending. Dengan bahan bending yang diapit oleh bending die
(alat penekukan) dan dikunci dalam posisi, kemudian bending die (alat
melalui sebuah alat penekan ( pressure tool ). Alat penekan dapat berupa
roller,pijakan atau alat yang statis ( sliding shoe or static shoe ). Mandrel
28
(sendi) tetap tak bergerak dan tubeditarik keatas mandrel selama operasi
Metode ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.11.
Bending d *
Pressure tool
bending menyebabkan garis netral bergerak sebesar lima persen dari ukuran
netral bergerak kurang lebih lima persen dari daerah netral awal pipa ke
arah dalam tekukan. Perubahan garis netral yang terjadi dapat dilihat pada
Elongotion oreo
Neutrol oxis
Compression oreo
Draw bend
jepitan daripada draw bending sebab alat tekan memaksa materi bergerak
dan melingkari alat penekukan ( bending die ) tersebut. Metode ini cocok
tekan ( pressure tools ) yang dapat digunakan adalah wiper shoe statis,
follower block atau roller. Untuk lebih jelasnya dilihat pada gambar 2.13.
30
SME ). Dimana garis netral bergerak kurang lebih lima persen dari daerah
garis netral awal pipa ke arah luar tekukan. Perubahan garis netral yang
Neutral axis*
Elongotion oreo
Compression bend
penumbuk dimana alat ini terdiri dari 2 alat bending tekan yang digunakan
wiping shoe ), setelah itu alat penekuk diturunkan. Metode ini biasanya
digunakan untuk produksi penekukan dengan jumlah yang besar dari tube,
penekukan yang relatif besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar2.15.
• B e n * * die
metode rol terbatas untuk mated yang tebal, sebab hal ini akan
tube yang tebal dan batangan yang utuh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Woripece
yang tidak teratur, umumnya tidak digunakan untuk produksi tingkat tinggi.
14. PELUMASAN
membuat alat tersebut dapat mempimyai umur yang lebih panjang, karena
mandrel.
sebelumnya.
(bahan baku).
35
dengan material benda kerja yang akan diproses. Oleh karena itu pemilihan
sejumlah faktor. Analisa aliran logam untuk pipa selama proses penekukan
aliran yang tidak tepat dari logam dapat menyebabkan pipa rusak. Artinya
r = 50— (2.17)
D = diameter pipa.
E = persentase perpanjangan.
36
material tersebut tidak mengalami cacat dalam proses dan disebut dengan
Forming Limits in shape Bending, dimana untuk harga bend severity ( h/r )
< c dan c adalah pendekatan terhadap reduksi luasan hasil uji tank material.
sedangkan pada bagian yang terkena kompresi dapat terjadi buckling atau
kerut. Hal ini dapat dilihat pada forming limit diagram batas-batas
Dimana harga bend severity ( h/r) mempunyai harga kritis c, yang mana Ar
c = ln(l-Ary1 (2.18)
Harga slenderness ratio ( h/t) tidak boleh melebihi batas harga terjadinya
buckling, yaitu 30 < h/t < 80 (Byars and Snyder, 261, 1969).
37
ted lennon
Buckling
17. MANDREL.
Pada proses penekukan pipa ini sering digunakan alat bantu yang
disebut mandrel, agar bentuk dari pipa ini tetap terjaga ( sesuai dengan
1. Plug.
2. Formed.
3. Linked ball.
4. Laminated.
38
Gambar 2.19. Lima tipe mandrel yang digunakan dalam penekukan pipa.
Fungsi dari alat ini yaitu untuk menahan pipa agar tetap menempel
pada fixed form block, sehingga pipa tidak ikut tergelincir atau slip. Untuk