Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MEKANIKA LANJUTAN

ANALISIS TEGANGAN PADA SATU TITIK 2 DIMENSI

DISUSUN OLEH :
TAR (I) DHANISMA DHIPO SURYADI
15062210006

POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG


PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN DAN LANDASAN ANGKATAN KE 15 ALPHA
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
BAB I
Pendahuluan

Tegangan atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat
menggerakkan muatan listrik. Secara matematis, kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan suatu muatan sebesar satu coulomb dapat didefinisikan sebagai
perubahan energi yang dikeluarkan (dalam Joule) terhadap perubahan muatan listrik
(dalam Coulomb) dengan satuan Volt. Kemungkinan yang bisa terjadi pada tegangan
listrik adalah tegangan jatuh atau tegangan naik.Tegangan jatuh terjadi apabila
potensial dipandang dari terminal lebih rendah ke tinggi, dan tegangan naik terjadi
apabila potensial dipandang dari terminal lebih tinggi ke terminal lebih
rendah. Rangkaian listrik sederhana dapat dibuat bila sebuah lampu yang
dihubungkan dengan sumber potensial listrik berupa baterai . Selain baterai, sumber
tegangan juga dapat dihasilkan oleh aki atau sel surya. Pada titik yang berbeda
perbedaan potensial dapat terjadi apabila sumber potensial listrik terpasang pada
suatu rangkaian listrik yang mengalami gaya gerak listrik. Arus listrik akan mengalir
dari titik yang memiliki potensial tinggi (kutub positif) ke titik yang memiliki
potensial rendah (kutub negatif). Tegangan bukanlah vektor karena tidak dapat
dijumlahkan dengan aturan jajaran genjang. Sebenarnya tegangan merupakan besaran
yang lebih rumit daripada vektor dan dalam matematika disebut tensor. Besaran
tensor lainnya adalah regangan dan momen inersia.

1.2 Rumusan Makalah


1. Apa itu tegangan?
2. Bagaimana análisis tegangan dua dimensi?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui tegangan
2. Untuk mengatahui analisis tegangan dua dimensi
BAB II
PEMBAHASAN
Tegangan merupakan intensitas gaya dalam pada elemen struktur sebagai reaksi
terjadinya deformasi yang timbul akibat bekerjanya beban luar, pada umumnya
intensitas gaya ini berarah miring pada bidang potongan. Dalam praktek keteknikan
intensitas gaya tersebut diuraikan menjadi tegak lurus dan sejajar dengan irisan yang
sedang dianalisis. Penguraian intensitas gaya ini dapat dilihat pada gambar dibawah
ini, sehingga menghasilkan tegangan normal dan geser.

 Definisi Tegangan (Lanjutan)


 Efek dari gaya-gaya internal di dalam benda adalah sama dengan
gaya δF yang dialami benda pada sisi positif. Juga akan terdapat
kopel yang dapat dibaikan karena δA dianggap sangat kecil.
 Nilai limit dari rasio δF/δA dengan δA mendekati nol adalah
vektor tegangan pada titik O yang bekerja pada bidang dengan
normal pada arah OP.

 Vektor tegangan ini adalah vektor pOP yang didefinisikan sebagai:


Tegangan Dalam Dua Dimensi
o Perhatikan sebuah elemen bujursangkar dengan sisi yang sangat kecil pada bidang
x-y dan tebal t.
o Elemen ini mengalami tegangan normal σx , σy dan tegangan geser τxy = τyx.

 Akan ditentukan tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada sebuah bidang
yang normalnya membentuk sudut θ terhadap sumbu x dimana σx bekerja. • Perlu
digunakan prinsip kesetimbangan gaya dalam sebuah segitiga yang sangat kecil dengan
tebal t.

• Panjang sisi segitiga: – AB = a – OA = a sin θ – OB = a cos θ


• Untuk memenuhi kondisi kesetimbangan, seluruh gaya yang bekerja pada arah σ dan τ
dalam keadaan setimbang.

ΣFσ = 0 σ at = σx cosθ a cosθ t + τxy sinθ a cosθ t + σy sinθ a sinθ t + τyx cosθ a sinθ t σ = σx
cos2θ + σy sin2θ + 2τxy sinθ cosθ Dari trigonometri:
Memungkinkan kita untuk menentukan tegangan normal σ dan tegangan geser τ pada setiap
bidang yang didefinisikan oleh θ untuk setiap kombinasi nilai σx , σy , dan τxy.
• Persamaan-persamaan yang diturunkan untuk σ dan τ dapat juga dilihat sebagai persamaan
untuk menghitung σx’ dan τx’y’ pada sebuah sistem sumbu O,x’,y’ yang merupakan hasil rotasi
sumbu O,x,y sebesar θ.
• Tegangan σy’ dapat dihitung dengan mengganti θ dengan θ+90’
Dengan menjumlahkan
σx’ = σxcos2θ + 2τxysinθcosθ + σysin2θ dan
σy’ = σxsin2θ – 2τxysinθcosθ + σycos2θ diperoleh
σx’ + σy’ = σx (cos2θ+sin2θ) + σy (cos2θ+sin2θ) σx’ + σy’ = σx + σy
Jadi, hasil penjumlahan komponen-komponen tegangan normal yang saling tegak lurus adalah
konstan atau invariant dengan perputaran sumbu. Ini merupakan sifat skalar dari tegangan dalam
dua dimensi.
Ekspresi untuk tegangan geser tidak berubah:
• Arah-arah dimana τ=0 disebut sumbu-sumbu utama (principal axes) dan komponen-komponen
tegangan pada arah ini disebut tegangan-tegangan utama (principal stresses) dan dinotasikan
dengan σ1 dan σ3 .
• Akan terdapat satu nilai θ untuk mana tegangan geser tidak ada (τ=0).

Sudut 2θ merupakan sudut dari sumbu x yang


menunjukkan arah tegangan-tegangan utama σ1 dan
σ3 .
• Karena tan 2θ = tan (2θ+180O) maka – Sudut θ
merupakan arah σ1 – Sudut θ+90 merupakan arah σ3
.
• Setelah sudut θ diperoleh, σ1 dan σ3 dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan untuk
menghitung σ di depan.
DAFTAR PUSTAKA
3_Analisis_Tegangan_pdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai