Anda di halaman 1dari 11

7.

Analisa Gaya Pembentukan (2)


Penerapan Metode Slab pada Proses Penempaan atau Forging
Suatu pelat dengan ketebalan h ditempa dalam kondisi
regangan bidang seperti pada Gambar di bawah.
Yang mana pelat ditempa meregang ke arah samping dan
menyusut ke arah tebal. Sedangkan lebar pelat tetap.
Tegangan geser τxy melawan deformasi dari bagian tengah ke
kanan dengan arah tegangan geser ke arah kiri.
Punch
Specimen
(benda kerja)

Punch

Gambar tegangan yang bekerja pada pelat tertempa dalam


Kondisi regangan bidang (plane strain)
"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III
y
Lebar plat=w
x

Gambar tegangan yang bekerja pada pelat tertempa dalam


Kondisi regangan bidang (plane strain)
Dengan p= tekanan, h: tebal pelat, a= setengah panjang

Kesetimbangan Gaya arah x =0 (ΣFx=0)


σx·h · w – (σx + dσx) · h ·w – 2 τxy · dx ·w = 0
σx·h – (σx + dσx) · h – 2 τxy · dx = 0
σx·h – σx · h – dσx · h – 2 τxy · dx = 0
dσx/dx= – (2τxy/h) (7-1)

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Berdasarkan kriteria luluh von Mises untuk kondisi regangan
bidang:
σ1 – σ3 = (2/√3)σ0= σ0’ (σ0 : tegangan alir) (7-2)

Bila didefinisikan tekanan p dan σx sebagai tegangan utama


tekan yang positif dan p =σz maka:

σ 1 – σ 3 = σ 0’ = p – σ x (σ0 : tegangan alir) (7-3)

Karena σ0’ tidak berubah terhadap x dan dp/dx=dσx/dx


disubstitusikan ke persamaan:
dσx/dx= – (2τxy/h) sehingga menjadi

dp/dx= – (2τxy/h) (7-4)


Berdasarkan hukum Coulomb tentang gesekan slip yang mana
τxy =µ p maka
dp/dx= – (2τxy/h) ¨ dp/dx= – (2 µ p /h) ¨ dp/p= – (2 µ /h) dx
"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III
Dengan mengintegralkan :
dp/p= – (2 µ /h) dx ln p= – (2 µ x /h) + ln C (7-5)

Bila x=a maka σx=0 dan p = σ0’ maka


ln C = ln σ0’ + (2 µ a /h) dan

Tekanannya menjadi :
p= σ0’ exp[ (2 µ /h)(a-x)] (7-6)
Karena µ biasanya sangat kecil, persamaan di atas dapat
disederhanakan dengan exp(y)= 1 + y + y2/2! + y3/3!+….
Menjadi :
(7-7)

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Dan tekanan penempaan rata-rata adalah :

(7-8)

Total gaya tempa P adalah


(7-9)
Yang mana w adalah lebar pelat ke arah normal dari layar ini.

Persamaan tekanan : p= σ0’ exp[ (2 µ /h)(a-x)]


Juga dapat disederhanakan sbb:

Dengan L = 2a.
Persamaan ini menyatakan bila perbandingan antara panjang
dan ketebalan L/h meningkat maka tahanan untuk terdeformasi
tekan meningkat dengan cepat sekali.

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Kenyataan tingginya tahanan ini menguntungkan dalam
penempaan cetakan tertutup (closed-die forging) yang mana
tahanan deformasi dari flash harus sangat tinggi agar tekanan
dalam cetakan akan cukup tinggi untuk membuat kekosongan
cetakan terisi penuh.
Bukit gesekan
(friction hill)

Permukaan netral
Pandangan penampang dari (neutral surface)
Penempaan cetakan tertutup
Distribusi tegangan normal (p) dan
memanjang (σx)untuk
penekanan di antara pelat

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Menurut hukum Coulomb yang menjelaskan tegangan geser
antara benda kerja dan penekan dengan koefisien geser m,
yang mana τ xy = m.k

Dengan mensubstitusikan τ xy = m.k. ke persamaan 7-4 akan


didapatkan dengan k= σ0 /√3:

Dengan mengintegralkannya menjadi

Mengingat p =σ0’ pada saat x = a maka C =σ0’ + σ0’m.a / h


sehingga:

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Dalam situasi ini terjadi sticking friction yaitu terjadinya
tegangan geser di antara pelat penekan dan benda kerja pada
suatu nilai τi=k yang mana k=σ0 /√3 ini terjadi pada saat m=1.
Sehingga

Tekanan tempa rata-rata adalah

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Contoh Soal
Suatu blok timbal (lead) berukuran 25 mm x 25 mm x 150 mm
ditempa/ditekan di antara cetakan datar untuk membentuk pelat
akhir berukuran 6.25mm x 100mm x 150mm. Jika tegangan
alir satu sumbu adalah σ0=6.9 MPa dan koefisien gesek, µ
=0.25. Tentukan distribusi tegangan sepanjang 100 mm dan
berapa total beban tempanya.
Diketahui:
h0= 25 mm ; h1= 6.25 mm
L0=25mm ; L0=100mm
w=150mm (tidak berubah)
Berarti dalam kondisi
regangan bidang.
Tegangan alir
Gambar tegangan yang bekerja pada pelat tertempa dalam
Kondisi regangan bidang (strain plane) σo=6.9 MPa
Dengan p= tekanan, h: tebal pelat, a= setengah panjang
Koefisien gesek
µ =0.25
"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III
Mengingat dimensi 150 mm tidak berubah maka deformasi
dalam kondisi regangan bidang (plane strain).

Distribusi tekanan dapat dicari dengan persamaan sbb:

Pada garis pusat dari slab terdapat tekanan maksimum sebesar

Sedangkan distribusi tekanan hingga 50 mm dari pusat :

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III


Mengingat k = σ0 /√3 = 6.9/ √3=3.98 MPa. Oleh karena µp > k
untuk harga x kurang dari 43 maka sticking friction terjadi
hampir di seluruh bagian

Dalam kondisi sticking friction, tekanan maksimum terjadi pada


saat x=0 sehingga :

Penghitungan gaya tempa dapat diasumsikan dalam kondisi


100% sticking friction sehingga :

Gaya tempa = tekanan * penampang


= (39.8x106)(100x10-3)(150x10-3) N = 597kN= 61 ton

"YudySuryaIrawan Proses Manufaktur III

Anda mungkin juga menyukai