Capaian pembelajaran:
- Menjelaskan kriteria luluh menurut Tresca dan von Mises
- Menentukan tegangan luluh proses biaxial dan triaxial stress
- Analisis titik luluh pada berbagai kondisi beban.
1. Pengertian luluh
Luluh merupakan kondisi dimana material yang mengalami beban gaya dari luar berubah
dari elastis ke plastis. Jika benda mengalami beban dari satu arah, atau satu sumbu utama, maka
kondisi luluh dapat diketahui dari hasil uji tarik. Jika benda mengalami beban gaya dari dua arah
pada sumbu utama seperti pada proses forging, rolling, extrusion, dan deep drawing, maka titik
luluh tidak cukup ditentukan dari hasil kurva uji tarik. Untuk itulah maka digunakan kriteria
luluh untuk menentukan tititk luluh.
2. Kriteria luluh
Kriteria luluh merupakan persamaan matematika kombinasi tegangan yang bekerja pada
material logam untuk menentukan titik luluh. Dari berbagai kriteria yang telah diusulkan,
terdapat dua teori yang banyak digunakan yaitu kriteria luluh menurut Tresca dan von Mises.
Tegangan yang bekerja pada material secara keseluruhan dapat dinyatakan dengan:
f (σ x , σ y , σ z , τ yz ,τ zx , τ xy )=C (1)
Tetapi jika material dianggap isotropic maka dapat dinyatakan sebagai principal stress:
f (σ 1 , σ 2 , σ 3 )=C (2)
- Titik luluh hasil beban tarik dan beban tekan sama. Efek Bauschinger dapat diabaikan.
σ 1 +σ 2 +σ 3
σm=
3 (3)
Bentuk selisih tegangan ini secara jelas menyatakan bahwa luluh tergantung dari ukuran pa pada
juga dapat menyebabkan luluh. Ketiga tegangan ini disebut sebagai deviatoric stress.
Kriteria Tresca menganggap bahwa luluh terjadi karena tegangan geser terbesar yag bekerja pada
benda.
Y
k=
2 dimana, Y = uniaxial yield stress (8)
Pada kriteria Tresca menjadi:
Jika
σ 1 ≥σ 2≥σ 3 maka menurut Tresca, luluh terjadi:
σ 1 −σ 3=Y (10)
Yield locus juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi luluh pada enam sector
pada Gambar 2:
Sektor I:
σy >
σx > 0, sehingga
σy =Y
Sektor II:
σx >
σy > 0, sehingga
σx =Y
Sektor III:
σx >0>
σy sehingga
σx –
σy =Y
Sektor V: 0>
σy >
σx sehingga
σx = –Y
Sektor VI:
σy >0>
σx , sehingga
σy –
σx =Y
Distortion energy criterion (kriteria von misses) menyatakan bahwa luluh terjadi ketika
akar kuadrat rata-rata dari tegangan gesernya mencapai nilai kritis. Secara matematis, hubungan
antara principal stress dapat dinyatakan sebagai berikut:
2 2 2 2
(σ 1 −σ 2 ) +( σ 2−σ 3 ) +(σ 3 −σ 1 ) =2 Y (11)
atau,
1
1 2 2 2 2
Y= [ ( σ 1−σ 2 ) +( σ 2 −σ 3 ) +( σ 3−σ 1 ) ]
√2 (12)
Jika
σ3 = 0 maka dapat digambarkan dengan yield locus pada Gambar 3.
Jika
σ 2 = 0 maka yield locus kondisi plane stress sesuai von Mises, dapat dilihat pada Gambar
4.
Gambar 4. Yield locus plane stress sesuai von Mises Jika
σ2 = 0
3. Kerja spesifik
Fdl
dw= =σdε
Al o (13)
dw=σ 1 dε 1 +σ 2 dε 2 +σ 3 dε 3 (14)
Effective stress, σ merupaka tegangan luluh yang diukur pada tiap saat, disebut
sebagai flow stress, terjadi setelah titik luluh pertama.
1
1
σ= [ ( σ 1 −σ 2 )2 +( σ 2−σ 3 )2 +( σ 3 −σ 1 )2 ] 2
√2 (15)
ε=
√ 2
9
[( ε 1−ε 2 )2 +( ε 2 −ε 3 )2 +( ε 3 −ε 1 )2 ]
(16)
Contoh soal 1:
Jawaban:
'
σ 3 =σ 3 + p
Atau
2 2 2
2Y 2=[(σ 1+ p)−(σ 2+ p) ] + [ ( σ 2+ p )−(σ 3 + p) ] + [ ( σ 3+ p )−(σ 1 + p) ]
2 2 2 2
( σ 1 −σ 2 ) + ( σ 2−σ 3 ) + ( σ 3−σ 1 ) =2 Y
Dengan demikian jelas bahwa tegangan hidristatic, p, tidak mempengaruhi tegangan luluh.
Contoh soal 2:
Sebuah bejana tekan dengan dinding tipis mendapat tekanan di dalamnya sebesar p. Tunjukkan
apakah tekanan internal untuk luluh sesuai dengan kriteria luluh.
Jawaban:
Contoh soal 3:
Sebuah material dengan tegangan luluh (yield stress) sebesar 70 MPa yang dikenakan tiga
principal stress σ 1 , σ 2=σ 1 /3 , dan σ 3=−σ 1 /2 . Berapa nilai σ 1 ketika benda mengalami
luluh menurut von Mises?
Jawaban:
Kriteria luluh menurut von Mises:
2 2 2 2
( σ 1 −σ 2 ) + ( σ 2−σ 3 ) + ( σ 3−σ 1 ) =2 Y
Substitusikan:
2 2 2
σ1 σ σ
(
2 (70 )2= σ 1−
3 ) (
+ 1− 1 +
3 2
−σ 1
3
−σ 1 )( )
¿ 2.72 σ 12
Contoh soal 4:
Logam Alumunium mencapai titik luluh pada tegangan 50 MPa pada kondisi tegangan tarik satu
arah. Jika material memiliki σ 1=25 MPa , σ 2=15 MPa dan σ 3 =−26 MPa , apakah dapat
meluluhkan logam tersebut ?
Jawaban:
σ́ =σ 1−σ 3
¿ 25− (−26 )
¿ 51 MP a
1
( σ −σ )2 +( σ 2−σ 3)2 +(σ 3−σ 1)2
√2√ 1 2
σ́ =
Atau
√
2 2 2
( 25−15 ) + ( 15+26 ) + (−26−25 )
σ́ =
2
σ́ =46.8 MPa
Contoh soal 5:
Pada sebuah proses produksi suatu komponen, logam dengan tegangan luluh 110 MPa
mengalami kondisi tegangan σ 1 , σ 2=σ 1 /3, σ 3=0 . Gambarkan lingkaran Mohr, dan tentukan
tegangan σ1 yang dibutuhkan agar benda luluh, menurut teori kriteria luluh Tresca dan von
Mises.
Jawaban:
Diketahui, σ 1 , σ 2=σ 1 /3, σ 3=0 , maka lingkaran Mohr dapat digambar sebagai berikut:
4 2 1 2 2
¿ σ 1 + σ 1+ σ 1
9 9
14 2
¿ σ1
9
σ1 = 125 MPa.
Contoh soal 6:
Sebuah logam mengalami luluh dengan kondisi tegangan pada gambar berikut:
(a) Berilah label pada tiap sumbu utama dengan angka (1, 2, 3).
(b) Berapa tegangan luluhnya meurut kriteria Tresca?
(c) Berapa tegangan luluhnya meurut kriteria von Mises?
(d) Jika regangan yang dihasilkan diukur sebesar ϵ1=0.4 dan ϵ2 =0.2, denganϵ 3 belum
diukur, berapa nilai ϵ3 ?
Jawaban:
(a) Karena σ 1 ≥ σ 2 ≥ σ 3 maka dibuat label σ 1=50 MPa , σ 2=20 MPa dan σ 3=−40 MPa.
(b) Tegangan luluh menurut kriteria Tresca:
σ max −σ min =Y
Sehingga,
Y =50 MPa−(−40 MPa )
¿ 90 MPa
(c) Tegangan luluh menurut kriteria von Mises:
2 2 2 2
( σ 1 −σ 2 ) + ( σ 2−σ 3 ) + ( σ 3−σ 1 ) =2 Y
2 2 2 2
2Y =( 50−20 ) + (20+ 40 ) + ( 50+ 40 )
2
2Y =12,600
Y =79.4 MPa