1 Gelombang Elastis
i(kx−ωt )
U =Ce ................................(6)
Untuk setiap vector gelombang (k) terdapat tiga model getaran yaitu :
1 buah longitudinal
2 buah transversal
Kita anggap bahwa kristal akan merespon
Gelombang elastik secara linier terhadap gaya. Artinya : gaya yang bekerja
pada bidang.
kristal yang ke : s adalah sebanding dengan selisih simpangannya.
Kita gunakan hukum hooke untuk sifat gelombang elastis.
F s=c ( U s+1−U s ) + c ( U s−1−U s )
Jadi :
Dengan :
F = gaya yang bekerja pada bidang kristal yang ke : s
c = tetapan elastisitas
Us = simpangan bidang kristal yang ke s
Us+1 = simpangan bidang kristal yang ke s+1
Us-1 = simpangan bidang kristal yang ke s-1
F = m. a = c. Δx
ma=c . Δx
2
d Us
m =c ( U s+1 +U s−1 −2 Us )
dt 2 ........................................(2)
m = Massa atom
Solusi dari persamaan gerak ini tergantung pada waktu (t), dinyatakan oleh :
U s =e =iωt
Karena pers (2) merupakan turunan hanya terhadap waktu, maka :
2
d Us d 2 =iωt
2
= 2
[ e ] =−ω2 e=iωt
dt dt
=iωt
Dimana e = Us
Jadi :
2
d Us
2
=−ω2 U s
dt
−iωt
Solusi : U s =e dapat ditulis sebagai berikut :
2π
−i 9 λt
−iωt −i2 π 9 t λ
U s =e ≈e =e
U s=e−ikx =e−iksa
U = amplitudo
Karena itu :
2c
ω 2= ( 1−cos ka )
m
1
ω=
√ 2c
m
(1−cos ka) 2 ............................(7)
2 1
Dengan 1−cos ka=2sin ( ka), persamaan (7) menjadi :
2
2c 1
ω 2=
m (
2 sin2 ka
2 )
c 1
ω=2
√| |
m
sin ka .......................................(8)
2
c
2
√ m
= A(amplitudo)
Persamaan (8) merupakan persamaan dispersi. Persamaan (8) menyatukan hubungan antara
frekuensi sudur ( ω ) terhadap vektor gelombang ( k )
ω=f (k )
π
2 1
sin =sin 45 °= √ 2
2 2
π
3 1
sin =¿ sin30 ° = ¿
2 2
dω
v g= →Gradien atau arah
dk
gradien frekuensi sehubungan dengan K. ini adalah kecepatan propagasi energi dalam
medium
d c 1
¿
dk{√ |
2
m
sin ka
2 |}
c a ka
¿2
√ m2
cos
2
......................(9)
2π
Pada saat ka=π → a=π → λ=2 a
λ
c π
v g=a
√ m
cos =0
2
π 2π π
Pada saat ka= → a= → λ=4 a
2 λ 2
c π c
v g=a
√ m √
cos ≈ 0,74 a
4 m
Pada bagian ini kita bahas model matematis Kristal linear diatomic. Dalam model
ini kita memiliki dua jenis atom yang bermassa M yang terletak dalam suatu bidang dan
atom yang bermassa m pada bidang yang lain. Kedua atom tersebut dapat dipandang
sebagai satu rantai linier dimana jarak antara dua atom terdekat pada saat keadaan
kesetimbangan adalah a
Gambar . untaian linear atom bermassa m dan M dengan jarak antara dua atom
terdekat adalah a dan jarak pengulang adalah 2a
Diasumsikan bahwa interaksi hanya terjadi diantara dekat saja dan konstanta
atom terdekh at saja dan konstanta gaya adalah identik. Perpindahan yang terjadi
adalah dalam daerah jangkauan Hukum Hooke. Persamaan gaya begi perpindahan
2
d U 2e+1
m =−mω2 U=μ ( U 2r +2 +2U 2r −2 U 2 r+1 )
dt 2
i [ ka ( 2 r ) −ωt ]
U 2 r =Ae
i [ ka ( 2 r+1−ωt ) ]
U 2 r+1 =Be
d2 U 2 r
M
Subtitusi persamaan U2r kedalam persamaan dt 2 , diperoleh persamaan
linier simultan
Atau
Persamaan ini memiliki solusi yang tidak trival hanya jika determinan koefisien A dan
B sama dengan nol.
( 2 μ−Mω2 ) A− ( 2 μ cos ( ka ) )
−( 2 μ cos ( ka ) ) ( 2 μ−mω2 ) =0
2
Yang memberikan solusi untuk ω
1
1 1 2 4 sin2 ( ka )
a.
1 1
ω 2=μ + − +
1 m M (
m M
−
mM ) [( ) ] 2
ω
Dengan : 12 =0 untuk k = 0
2μ μ
ω
12 = M untuk ka = 2
1
1 1 2 4 sin2 ( ka )
1 1
ω 2=μ + +μ
1 m M (
+
m M
−
mM ) [( ) ] 2
Dengan
ω 2=2 μ
1 ( m1 + M1 ) untuk k = 0
Cabang bagian bawah pada gambar dibawah diperoleh dari pemilihan negatif
2
pada persamaan ω . Cabang ini disebut dengan cabang akustik. Sedangkan
2
cabang bagian atas diperoleh dari pemilihan tanda positif pada persamaan ω .
Cabang ini disebut dengan cabang optik
Gambar . cabang optik (bagian atas) dan akustik (bagian bawah) dari relasi
disperse untuk kisi linear diatomic, dengan jarak pengulangan adalah 2a
μ
dengan harga 2a , dibandingkan dengan batas daerah brillouin pada
μ
+
a pada rantai linear monoatomik. Dalam hal ini perlu diperhatikan
bahwa daerah Brillouin adalah ditentukan oleh jarak pengulangan 2a,
bukan oleh jarak antar tetangga terdekat
2. Frekuensi sudut maksimum ragam vibrasi akustik adalah :
2μ
ω1 =
√ M
Tampak frekusensi sudut maksimum tidak tergantung pada masa atom
Sifat termal adalah respon material aplikasi dari panas. Benda padat menyerap energi
dalam bentuk panas, sehingga termperatur dan dimensinya naik. Konduktivitas termal adalah
suatu besaran intensif bahan yang menunjukan kemampuannya untuk menghantar panas.
Konduksi termal adalah suatu fenomena transport di mana perbedaan tempertur
menyebabkan transfer energi termal dari satu daerah panas ke daerah yang lain dari benda
yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas yang ditranfer dari satu titik ke titik
yang lain melalui salah satu dari tiga metode yaitu :
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.
2. Koveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Konveksi terjadi karena gerakan massa molekul dari satu tempat ke tempat
lain. Konveksi terjadi perpindahan molekul dalam jarak yang jauh.
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa memerlukan medium. Radiasi biasanya
disertai cahaya.
Q L
k= x
t Ax ΔT
Besaran ini didefinisikan sebagai panas, Q, yang dihantarkan selama waktu t melalui
ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh
perbedaan suhu ΔT dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung
1. Suhu
Konduksi termal akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu
2. Kandungan uap air
Konduksi termal akan meningkat seiring meningkatnya kandungan lembaman. Bila
nilai (k) besar maka merupakan pengalir yang baik, tetapi bila nilai (k) kecil maka
bukan pengalir yang baik.
3. Berat jenis
Nilai konduktivitas termal akan berubah bila berat jenisnya berubah. Semakin tinggi
berat jenis maka semakin baik pengalir konduktivitas tersebut.
4. Keadaan pori-pori bahan
Semakin besar rongga maka akan semakin buruk konduktivitas termalnya.
Isolator thermal yang baik adalah material yang porous. Rendahnya konduktivitas
thermal disebabkan oleh rendahnya konduktivitas udara yang terjebak dalam pori-pori.
Namun penggunaan pada temperatur tinggi yang berkelanjutan cenderung terjadi
pemadatan yang mengurangi kualitasnya sebagai isolator thermal.
Isolator thermal yang paling baik adalah ruang hampa, karena panas hanya bisa
dipindahkan melalui radiasi. Material polimer yang porous bisa mendekati kualitas ruang
hampa pada temperatur sangat rendah; gas dalam pori yang membeku menyisakan
ruang-ruang hampa yang bertindak sebagai isolator. Material isolator jenis ini banyak
digunakan dalam aplikasi cryogenic.
Sifat-sifat thermal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan isolator adalah:
1. Titik lebur, sebaiknya dicari bahan yang titik leburnya tinggi supaya tidak mudah
leleh.
2. Angka pemuaian panas, dicari bahan yang paling kecil angka pemuaiannya.
3. Thermal Konduktivity, hal ini disesuaikan dengan penggunaannya. Jika dikehendaki
bahan harus mendistribusikan panas maka bahan yang hantaran panasnya tinggi harus
dipilih. Namun biasanya untuk isolator memiliki hantaran panas rendah.
4. Tidak mudah terbakar/menyala, harus dicari bahan yang tidak mudah terbakar, jika
terbakar maka harus tahan terhadap keretakan.
5. Tidak lembek.
6. Tahan terhadap panas.
Suhu Kerja
Kelas Bahan
Maksimum
Katun, sutera alam, wolsintetis, rayon, serat,
Y poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat, 90°C
polietilen, polvinil, karet.
Bahan kelas Y yang diimpregnasi dengan
A vernis, aspal, minyal trafo dan email yang 105°C
dicampur dengan vernis dan poliamid
Email kawat yang terbuat dan polivinil formal,
poll urethane dan dammar, bubuk plastic,
E 120°C
bahan selulosa pengisi pertinaks, tekstolit,
triasetat, polietilen terestalat
Bahan Anorganik (mika, fiberglas, asbes)
B bakelit, poli monochloro tri flour etilen, 130°C
polietilen teretaflat, polikarbon, sirlak.
Bahan-bahan anorganik yang diimpregnasi atau
F direkat dengan epoksi, poliurethan, atau vernis 155°C
dengan ketahanan panas yang tinggi
Mika, fiberglas, asbes yang diimpregnasi
H dengan silicon tanpa campuran bahan berserat, 180°C
karet silicon, email kawat poliamid munii
Bahan-bahan anorganik tanpa diimpregnasi
atau didikat dengan subtansi
organic yaitu : inika, mikanit tahan panas,
C Diatas 180°C
mikaleks, gelas, keramik, Teflon (politetra
fluoroetilen) adalah satu-satunya substansi
organic.
Untuk bahan isolasi tertentu harus tahan pada suhu yang rendah antara - 60°C
hingga -70°C. Misalnya bahan isolator yang digunakan untuk penghantar pada pesawat
terbang, pegunungan dll. Umumnya bahan isolator akan keras dan regas pada suhu
rendah, sedangkan pengujian kekuatan terhadap suhu rendah dapat dilakukan dengan
memberi vibrasi.
1
En =(n+ )ℏω .
2
1 1
¿ m v 2+ μ x 2
2 2
1
¿ ¿)
2
vm xm E
−( )
k0T
∫∫ E . e dv dx
0 0
⟨ E ⟩= vm xm E
−( )
k0 T
∫∫ e dv dx
0 0
−n +1
1 n+1
0
2
I ( n )=∫ e αx x n dx= Γ
2 2
α [ ] 2
⟨ E ⟩ =k 0 T
Untuk N atom yang mana masing-masing memiliki tiga derajat kebebasan, sehingga
energy total kisi adalah :
U =3 N k 0 T
C v= ( ∂U
∂T )
=3 N k
v
0
Ini dikenal sebagai hukum Dulong dan Petit. Tampak bahwa panas jenis adalah
konstan, tidak tergantung pada suhu.
1 d x
∑ x S=¿ 1−x dan ∑ Sx 4=¿ x dx ∑ x S =¿ (1−x )2 ¿ ¿ ¿
S S S
Kemudian ganti kembali harga x-nya dan hasilnya subtitusikan ke persamaan energi kristal,
maka persamaannya menjadi :
Sehingga U dinyatakan
.................(1)
Dan probalitas keadaan ke n adalah :
............................(2)
Energi rata-rata sesuai dengan osilator dalam kesetimbangan termalnya, adalah :
.............................. (3)
Dengan mengingat bentuk penjumlahan untuk x < 1 berlaku hubungan
..........................(4)
Untuk penyederhanaan, Einstein menganggap bahwa N atom memiliki 3 N
ragam vibrasi dan seluruhnya memiliki frekuensi sudut yang sama, yaitu ω e . Dengan
demikian setiap ragam vibrasi memiliki energi yang sama, yaitu <E>. Energi vibrasi
kisi secara total adalah
..................................(5)
Dengan menggunakan Persamaan .(4.8) ini, panas jenis pada volume konstan adalah
..........................(6)
............... (8)
Perbandingan kurva panas jenis model klasik dan model yang dibuat oleh Einstein
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar di bawah ini
Gambar. Panas jenis model klasik Dulong - Petit dibandingkan dengan model Eintein.
Sesuai dengan prinsip mekanika kuantum “modern” yang mana dibangun 20 tahun setelah
masanya Einstein, energi kuantum persamaan (1) dimodifikasi menjadi :
Ada tambahan energi ½, adalah energi titik nol karena ada pada seluruh suhu termasuk
T =0.
DAFTAR PUSTAKA
Difadhilah, Alvyandi. 2013. “Sifat Termal Isolator.” Januari. Diakses November 21, 2020.
http://alvyandifadhilah17.blogspot.com/2013/01/sifat-termal-isolator.html.
Muliyandi. Arif. t.thn. “Vibrasi Kristal Pendahuluan Fisika Zat Padat.” academia.edu.
Diakses November 23, 2020.
https://www.academia.edu/37724949/Vibrasi_Kristal_Pendahuluan_Fisika_Zat_Padat
.
Niar, Rahma. 2018. “SIFAT THERMAL ZAT PADAT KRISTAL.” academia.edu. Diakses
November 21, 2020.
https://www.academia.edu/36396710/SIFAT_THERMAL_ZAT_PADAT_KRISTAL.
Tayubi, Yuyu Rachma. t.thn. “Sifat Termal Kristal.” file.upi.edu. Diakses November 21,
2020.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195806081987031-
YUYU_RACHMAT_TAYUBI/MATER_ZAT_PADAT/BAB_V__p.pdf.
Wendri, Nyoman. 2016. “DIKTAT KULIAH FISIKA ZAT PADAT 1.” Diktat Kuliah 17-
28.