Anda di halaman 1dari 5

TUTORIAL 7 FISIKA DASAR IIA 2020/2021

Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan magnetic yang dapat menyebabkan terbentuknya
fluks magnetic. Dari fluks magnet tersebut didapatkan nila ggl yang merupakan hasil turunan
fluks magnet terhadap satuan waktu.
𝑑𝜙𝐵
𝜀=
𝑑𝑡
Dengan demikian nilai ggl berbanding lurus dengan nilai frekuensi.

Karena medan listrik berosilasi sepanjang sumbu y dan


gelombang EM menjalar ke sumbu x, medan magnet akan
berosilasi sepanjang sumbu z, kawat yang dapat mendeteksi
gelombang EM adalah kawat yang luas penampangnya sejajar
dengan medan magnet gelombang EM. Maka kawat (a)/bidang xy.

1
⃗ = 1 𝐸𝐵 sehingga saat E dan B dilipatgandakan,
Diketahui 𝐼 = 𝑆 = 𝜇 𝐸⃗ × 𝐵
0 𝜇0

1
𝐼1 𝜇0 𝐸1 𝐵1 𝐸1 𝐵1 1
= = = → 𝐼2 = 4𝐼1
𝐼2 1 2𝐸1 2𝐵1 4
𝜇0 𝐸2 𝐵2
Perubahan intensitas gelombang akan (d) meningkat empat kali lipat.
TUTORIAL 7 FISIKA DASAR IIA 2020/2021

𝜃23

𝐼 𝐼0
Pada polarisator pertama, 𝐼1 = 20 . Pada polarisator kedua, 𝐼2 = 𝐼1 cos 2 𝜃 = 2
cos2 𝜃. Pada
𝐼0
polarisator ketiga, 𝐼 = 𝐼2 cos2 (Δ𝜃23 ) = 2
cos2 𝜃 ⋅ cos2(|𝜃3 − 𝜃2 |).

𝐼0 𝜋 𝐼0 𝐼0 1 2 𝐼0
Maka, 𝐼= 2
cos2 𝜃 ⋅ cos 2 (|𝜃 − 2 |) = 2
cos2 𝜃 ⋅ sin2 𝜃 = 2
⋅ (2 sin 2𝜃) = 8
sin2 2𝜃. Sehingga
intensitas cahaya yang keluar dari polarisator adalah (c) grafik yang mirip dengan grafik sinus.

𝐼0
a) Didapat bahwa 𝐼3 = 2
cos2 (|𝜃2 − 𝜃1 |) ⋅ cos2 (|𝜃3 − 𝜃2 |) dan di awal cahaya sudah
terpolarisasi pada sumbu x, 90°. Maka,
𝐼0 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 𝐼0 𝜋
𝐼3 = ⋅ cos 2 ( − ) ⋅ cos 2 ( − ) = cos4
2 2 3 2 3 2 6
1 𝜋
Maka, 𝐴 = 2, 𝑛 = 4, dan 𝜃 = 6 .

a)
𝐼0 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 𝐼0 𝜋
𝐼3 = ⋅ cos 2 ( − ) ⋅ cos 2 ( − ) = cos4
2 2 3 2 3 2 6
1 𝜋
Maka, 𝐴 = 2, 𝑛 = 4, dan 𝜃 = 6 .

Menggunakan Σ𝜙𝑛 = 0, didapat


5
3 −𝜙1 + 𝜙2 − 𝜙3 + 𝜙4 − 𝜙5 + 𝜙6 = 0
2
1
−1 + 2 − 3 + 4 − 5 + 𝜙6 = 0 → 𝜙6 = +3 Wb.
4
TUTORIAL 7 FISIKA DASAR IIA 2020/2021

𝐸 𝐸𝑚
Diketahui bahwa 𝐵𝑚 = 𝑐 maka 𝐵𝑚 = 𝑐
𝑚

𝐸𝑚 2
a) 𝐵𝑚 = 𝑐
= 3×108 = 6,67 nT
b) Karena EM menjalar sepanjang sumbu x dan medan listrik berosilasi di sumbu z,
Medan magnet berosilasi di sepanjang sumbu y.

c) Karena EM ada di sumbu x positif dan medan listrik di sumbu z positif,


𝐸𝑀 = 𝐸⃗ × 𝐵 ⃗ → +𝑖̂ = +𝑘̂ + 𝑦
Maka 𝑦 haruslah −𝑗̂ (sumbu y negative).
𝑥
d) 𝐵𝑦 = 𝐵𝑚 cos(𝜋 × 1015 ) (𝑡 − 𝑐 )
𝑥
𝐵𝑦 = 6,67 × 10−9 cos(𝜋 × 1015 ) (𝑡 − )
𝑐

𝜕𝐵 𝜕𝐵
Diketahui bahwa 𝜕𝑡 = 𝜔𝐵𝑚 cos(𝜅𝑥 − 𝜔𝑡), agar maksimum 𝜕𝑡
= 𝜔𝐵𝑚

𝑃 𝑐 𝐵𝑚 2
𝐼= = ( )
4𝜋𝑟 2 𝜇0 √2

200 3 × 108 𝐵𝑚2


= ⇒ 𝐵𝑚 = 9,13 × 10−10 𝑊𝑏
4𝜋(400)2 4𝜋 × 10−7 2
𝜕𝐵 2𝜋
Maka 𝜕𝑡
= 𝜔𝐵𝑚 = 𝜆
𝑐𝐵𝑚 = 3,44 × 106 𝑇/𝑠.

𝐸2 𝐸
a) Diketahui 𝐼 = 2𝜇𝑚𝑐 maka 𝐸𝑚 = √2𝜇0 𝑐𝐼 dan 𝐵𝑚 = 𝑐
0 𝑚

𝐸𝑚 = √2 ⋅ 4𝜋 × 10−7 ⋅ 3 × 108 ⋅ 10 × 10−6 = 0,087 𝑉/𝑚


𝐸
b) Karena 𝐵𝑚 = 𝑐
𝑚

𝐸𝑚 0,087
𝐵𝑚 = = = 0,029 𝑛𝑇
𝑐 3 × 108
c) 𝑃 = 𝐼 ⋅ 4𝜋𝑟 2 = 10 × 10−6 ⋅ 4𝜋 ⋅ (104 )2 = 12566,37 Watt
TUTORIAL 7 FISIKA DASAR IIA 2020/2021

Gunakan perkalian dot,

𝐸⃗ ⋅ 𝐵
⃗ = (80(0,2)) + (32(0,08)) − (64(0,29)) = 0

a) Karena hasil dot sama dengan nol, kedua medan saling tegak lurus.
b) Vektor pointing adalah
1 1
𝑆= ⃗ = (4,16𝑖̂ − 10,4𝑗̂ + 0𝑘̂ )
⋅ 𝐸⃗ × 𝐵
𝜇0 𝜇0

Diketahui 𝑃 = 4𝜋𝑟 2 𝐼
1
𝑃 = 4𝜋 ⋅ 200 = 100𝜋 = 251,32 𝑊𝑎𝑡𝑡
8

𝑑𝑉 𝑉 𝑖𝑅 25⋅1 1
a) Diketahui 𝑑𝐸 = 𝑑𝑠
→𝐸= 𝑟
= 𝑟
= 300
= 12 V/m arah x positif.
𝜇 𝑖 4𝜋×10−7 ⋅25
0
b) Dan medan magnet pada kawat lurus 𝐵 = 2𝜋𝑟 = 2𝜋(1,25×10−3 ) = 4 × 10−3 T arah z negatif.
1 1 1
c) 𝑆 = 𝜇 ⋅ 𝐸⃗ × 𝐵
⃗ = ( × 4 × 10−3 ) = 265,26 ke arah sumbu y positif.
𝜇 12
0 0
TUTORIAL 7 FISIKA DASAR IIA 2020/2021

a) Karena medan magnet ada di sumbu x positif, dan dari fungsi sinus, didapat gelombang
menjalar di sumbu y negative. Oleh karena itu, medan listrik berosilasi di sumbu z.
b) Polarisasi mengikuti osilasi medan listrik, polarisasi ada di sumbu z.
2
𝑐𝐵𝑚
c) Dari 𝐼 =
2𝜇0

3 × 108 ⋅ 4 × 10−6
𝐼= = 1909,86 𝑊/𝑚2
𝜇0 ⋅ 2

d) 𝐸𝑧 = 𝐵𝑚 𝑐 sin[𝑘𝑦 + (2 × 1015 𝑠 −1 )𝑡] = 1200 sin[𝑘𝑦 + (2 × 1015 𝑠 −1 )𝑡]


𝜔
e) Dari 𝑘 = 𝑐

2𝜋
= 𝜅𝑐 → 𝜆 = 0,942 𝜇𝑚
𝜆
f) Ultraviolet.

𝐼0
𝐼 = 𝐼3 = cos 2(|𝜃2 − 𝜃1 |) ⋅ cos 2(|𝜃3 − 𝜃2 |)
2
Dari grafik dapat dilihat bahwa intensitas bernilai nol saat 𝜃2 = 60° dan 140°. Ambil sudut 50°
dan 150°, menjadi
𝐼𝑓 1 1
= cos2 Δ𝜃 cos2 Δ𝜃 ′ = cos2 40° cos2 60° = 7,3%
𝐼𝑖 2 2

Di polarisator pertama intensitas yang lolos adalah 𝐼1 = 𝐼0 cos 2 𝜃, sedangkan pada polarisator
kedua yang lolos adalah 𝐼2 = 𝐼0 cos 2 𝜃 cos2 (90 − 𝜃) karena polarisator kedua adalah 90°.

𝐼0 cos2 𝜃 sin2 𝜃 = 0,1 𝐼0


sin2 2𝜃 = 0,4
𝜃 = 19,6° 𝑎𝑡𝑎𝑢 70,4°

Anda mungkin juga menyukai