1. Sebuah Induktor terhubung dengan rangkaian RLC seperti pada gambar dengan V = 4 Volt, R
1
= 2 Ω , L = 1 H , dan C = F dimana i(t) adalah arus yang
17
mengalir pada rangkaian. Jika Coil ini didekatkan dengan Coil
ke 2 maka akan terjadi Induktansi bersama. Tegangan yang
terukur pada Koil ke 2 adalah -3.2 Volt pada t = 8 s. Tentukan :
a) Nilai Induktansi bersama (M12)
b) Tentukan fluks magnet pada Induktor/Koil 1 saat t = 8s
jika induktor tersebut memiliki 20 Lilitan
3. Sebuah persegi terbuat dari kawat dengan total hambatan seri 17 Ω. Persegi tersebut diletakkan
pada medan magnet homogen yang memiliki nilai 0,100 T dengan arah tegak lurus masuk ke
bidang. Persegi tersebut ditarik pada dua sudutnya ( sesaui arah panah pada gambar ) sehingga
jarak A dan B menjadi 3 m. Proses penarikan ini memakan waktu 0,100 s. Berapa rerata nilai
arus yang mengalir pada persegi tersebut karena penarikan ini dan tetukan pula arahnya!
KUNCI JAWABAN
𝑅 1
1. Masukkan semua variable yang ada ke dalam persamaan RLC biasa. Karena < maka
2𝐿 𝐿𝐶
determinan negative ( Underdamped ) sehingga pers umumnya menjadi
𝑉0 −𝜏
𝑖(𝑡) = 𝑒 sin(𝜔𝑡)
𝜔
𝑅 1 𝑅 2
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜏 = 𝑑𝑎𝑛 𝜔 = √ − ( )
2𝐿 𝐿𝐶 2𝐿
𝑉0 − 𝑅
𝑖(𝑡) = 𝑒 2𝐿 sin(𝜔𝑡)
4
𝑖(𝑡) = 𝑒 −𝑡 sin(4𝑡)
Selanjutnya
𝑑
𝜀 = − 𝑀12 𝑖(𝑡)
𝑑𝑡
𝑑 −𝑡
−3,2 = −𝑀12 (𝑒 sin(4𝑡) )
𝑑𝑡
−3,2 = −𝑀12 [(−𝑒 −𝑡 sin(4𝑡) + 4 𝑒 −𝑡 cos(4𝑡) )
−3,2 = −𝑀12 𝑒 −𝑡 [(− sin(4𝑡) + 4 cos(4𝑡) )
Saat t = 0,8 s
−3,2 = −𝑀12 𝑒 −0,8 [(− sin(3,2) + 4 cos(3,2) )
−3,2 = −𝑀12 . 1,7682
1,8 = 𝑀12
−0,8
𝑖(0,8) = 𝑒 sin(3,2) = 0,025 𝐴
𝑁∅
𝑀12 = 𝑀 =
𝑖
𝑖𝑀 0,025 𝑥 1,8
∅= = = 2,25 𝑥 10−2 𝑊𝑒𝑏𝑏𝑒𝑟
𝑁 20
Author : USA 16/399922/TK/44936
2. Dari gambar terlihat bahwa terdapat bagian rel dan batang. Misalkan panjang rail = x dan
jarak dari kawat panjang ke batang adalah r maka 𝑑𝐴 = 𝑥 𝑑𝑟 .
𝜇0 𝑖
a. 𝑑Φ = 𝐵 𝑑𝐴 = 𝑥 𝑑𝑟
2𝜋𝑟
𝐿+𝑎
𝜇0 𝑖𝑥 1 𝜇0 𝑖𝑥 𝑎 + 𝐿
Φ= ∫ 𝑑𝑟 = ln
2𝜋 𝑎 𝑟 2𝜋 𝑎
𝑑Φ 𝜇0 𝑖 𝑎 + 𝐿 𝑑𝑥
𝜀= = ln
𝑑𝑡 2𝜋 𝑎 𝑑𝑡
𝜇0 𝑖 𝑎+𝐿
𝜀= 𝑣 ln
2𝜋 𝑎
Setelah mendapatkan rumus EMF masukan semua nilai dari variable ke persamaan
sehinga diperoleh :
(4𝜋 𝑥 10−7 )(100) 1 + 10
𝜀= (5) ln = 2,40 𝑥 10−4 𝑉𝑜𝑙𝑡
2𝜋 1
𝜀 2,4 𝑥 10−4
𝑖𝑟 = = = 0,6 𝑚𝐴
𝑅 0,4
d. Karena kecepatan selalu konstan maka Net Force = 0 N sehingga gaya yang
diaplikasikan sama dengan gaya magnetic dan berlawanan arah
𝜇0 𝑖𝑟 𝑖
𝑑𝐹 = 𝑖𝑟 𝐵 𝑑𝑟 = 𝑑𝑟
2𝜋𝑟
𝜇0 𝑖𝑟 𝑖 𝐿+𝑎 1 𝜇0 𝑖𝑟 𝑖 𝐿 + 𝑎
𝐹= ∫ 𝑑𝑟 = ln
2𝜋 𝑎 𝑟 2𝜋 𝑎
3. Diasumsikan bahwa persegi terdiri dari 2 segitiga dimana Luas awal adalah 3x 3 = 9 cm2
maka saat jarak A dan B diubah menjadi 3 m maka segitiga tersebut menjadi segitiga sama
sisi dimana sudutnya adalah 60 0 sehingga dengan aturan segitiga luas persegi yang baru
adalah
𝐴′𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 2. 𝐴′𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎
1
𝐴′𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 2. [ 3. 3. sin 60]
2
𝐴 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 4,5√3 𝑐𝑚2
′
𝑑𝐴 1
𝜀 = −𝑁𝐵 = −1.0,1. [4,5√3 − 9] = 1,2 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑑𝑡 0,1
𝑉 1,2
𝐼= = = 70,6 𝑚𝐴
𝑅 17
Author : USA 16/399922/TK/44936
Jenis-jenis Semikonduktor
A. Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan oleh
atom akseptor atau atom donor.
B. Semikonduktor Ekstrinsik
Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau
penyuntikan (doping) oleh atom asing. Dalam jenis dopingnya dibagi menjadi 2 yaitu
a) Tipe-N
semi konduktor tipe-N, bahan pengotornya adalah bahan trivalen yaitu unsur atom
dengan ion yang memiliki 5 elektron valensi. Dengan pengotor, semikonduktor yang
tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron.
Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-N.
b) Tipe-P
semi konduktor tipe-P, bahan pengotornya adalah bahan trivalen yaitu unsur atom
dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. . Dengan pengotor,
semikonduktor yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki
kekurangan elektron. kekurangan elektron membentuk semikonduktor tipe-P.