Disusun oleh :
NONREGULER A
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Sanitasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito untuk memenuhi tugas
dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Yogyakarta.
3. Kepala ISLRS RSUP Dr. Sardjito yang telah memberi izin pelaksanaan praktik.
5. Seluruh staff dan karyawan unit sanitasi yang telah memberikan bimbingan
Penulis menyadari bahwa di dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan
penulis harapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan .............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian........................................................................................... 5
C. Pembahasan ....................................................................................... 24
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 51
B. Saran .............................................................................................. 53
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan rumah sakit. Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebut Infeksi
Lingkungan.
yang
1
2
telah menetapkan bahwa setiap rumah sakit harus memiliki tenaga sanitasi.
Lapangan Mata Kuliah Praktek Sanitasi Rumah Sakit. Praktek lapangan kali
ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito yang
Tujuan dari pelaksanaan Praktek Sanitasi Rumah Sakit ini yaitu agar
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sardjito.
2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup
1. Waktu penyelenggaraan
Juni 2013.
2. Lokasi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Jalan Kesehatan No.
1
sub bagian unit sanitasi di RSUP Dr. Sardjito yang meliputi Unit
Instalasi Gizi.
3. Peserta
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
1. Sanitasi
2. Rumah Sakit
memenuhi
5
6
a. Pelayanan medik
c. Pelayanan perawatan
d. Pelayanan rehabilitasi
paramedik.
kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan
sub spesialistik.
2. Rumah Sakit Khusus (RSK) adalah rumah sakit yang menyelenggarakan
dapat disediakan.
atau swasta.
bersifat umum.
b. RSU Swasta Madya, yang memberikan pelayanan medik
RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit rujukan dari rumah sakit
hal tersebut, RSUP Dr. Sardjito termasuk ke dalam kelas A. Untuk dapat
pasal
6 sampai 9.
medik spesialis dasar, lima pelayanan spesialis penunjang medik, dua belas
pelayanan medik spesialis lain dan tiga belas pelayanan medik subspesialis.
Selain itu,
1) Sumur Intake
Utara, Sumur Masjid, dan Sumur Baru. Dari ketiga sumur tersebut,
Sumur Utara dan Sumur Baru digunakan sebagai penyuplai
2) Bak Aerasi
3) Bak Sedimentasi
o
diendapkan dengan media fiber 60 .
4) Bak Filtrasi
Pada bak ini digunakan untuk menyaring flok-flok kecil yang lolos
Ground Tank Induk IPAB (Tandon Bawah). Pada Ground Tank ini
6) Distribusi
a) Tower IRNA I
dialirkan ke WTP HD
Pada WTP HD terdapat tiga tangki pengolahan, yaitu
(1) Reaktor PK
tower IRJ yaitu Tower IRJ Blok I dan Tower IRJ Blok II yang
masuk dari bagian atas tabung filter melewati media filter dan
bagian atas filter, melewati media filter dan keluar dari bagian
bawah filter.
a) Sand Filter
a) Sand Filter
suspended solid.
b) Carbon Filter I
c) Softener
menggunakan resin.
d) RO Plant
2. Desinfeksi Ruangan
a. Pengertian
berpotensi patogen dengan cara fisika atau kimia yang ada di dalam
b. Tujuan
1) Pengabutan/Fogging
Alat : fogger, rol kabel, rak bakel, APD (masker full face,
Hexaquart
d. Waktu Pelaksanaan
Konsentrasi maksimum
3
NO Ruang atau unit mikroorganisme per m udara
3
(CFU/m )
1 Operasi 10
2 Bersalin 200
3 Pemulihan / perawatan 200-500
4 Observasi bayi 200
5 Perawatan bayi 200
6 Perawatan premature 200
7 ICU 200
8 Jenazah/autopsi 200-500
9 Penginderaan medis 200
10 Laboratorium 200-500
11 Radiologi 200-500
12 Sterilisasi 200
13 Dapur 200-500
14 Gawat darurat 200
15 Administrasi pertemuan 200-500
16 Ruang luka bakar 200
a. Pengertian
pengganggu.
b. Tujuan
1) Kegiatan Surveilans
2) Kegiatan pencegahan
3) Kegiatan pemberantasan
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Pelaksanaan Pemantauan
petugas ISLRS.
3) Parameter pemeriksaan: suhu, kelembaban, pencahayaan,
kebisingan.
d. Persyaratan
Suhu Kelembaban
No Ruang atau unit O
( C) Tekanan
(%)
1 Operasi 19-24 45-60 Positif
2 Bersalin 24-26 45-60 Positif
3 Pemulihan / 22-24 45-60 Seimbang
perawatan
4 Observasi bayi 21-24 45-60 Seimbang
5 Perawatan bayi 22-26 35-60 Seimbang
6 Perawatan 24-26 35-60 Positif
premature
7 ICU 22-23 35-60 Positif
8 Jenazah/autopsi 21-24 -
9 Penginderaan medis 19-24 35-60 Seimbang
10 Laboratorium 22-26 45-60 Negatif
11 Radiologi 22-26 35-60 Seimbang
12 Sterilisasi 22-30 45-60 Negatif
13 Dapur 22-30 35-60 Seimbang
14 Gawat darurat 19-24 35-60 Positif
15 Administrasi 21-24 45-60 Seimbang
pertemuan
16 Ruang luka bakar 24-26 35-60 Positif
1204/SK/X/2004 adalah :
1204/SK/X/2004 adalah :
5 Sinar X 40
6 Koridor 40
7 Tangga 45
8 Kantor/loby 45
9 Ruang alat/gudang 45
10 Farmasi 45
11 Dapur 78
12 Ruang cuci 78
13 Ruang isolasi 40
14 Ruang Poli Gigi 80
BAB III
HASIL PENGAMATAN
tahun 1954. Saat itu, rumah sakit pemerintah masih terpencar-pencar, yaitu
di Pugeran, Mangkubumen, Jenggotan, dan ada lagi yang di Loji Kecil. Hal
kondisi keuangan negara yang tidak stabil. Barulah pada akhir tahun 1969,
gagasan itu dapat terwujud. Rumah sakit yang direncanakan mulai dibangun
pada tahun 1970. Namun, sungguh disayangkan pada tahun tersebut Prof.
Dr. Sadjito meninggal dunia. Oleh sebab itu, untuk mengenang jasa-jasa
RSUP Dr. Sardjito dibangun sejak tahun 1970, di atas tanah seluas 8,2
18
19
sedangkan lantai empat untuk poliklinik mata, syaraf, kulit kelamin, dan
termasuk Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah Kelas A, dan juga rumah
Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito mempunyai sarana dan prasarana
ISLRS, WTP I, dan Tulip. Pada hari Selasa, 28 Mei 2013 kami
melakukan
pada sand filter dan carbon filter dengan cara back wash dan
5. Desinfeksi Ruangan
desinfeksi ruangan.
yang akan dilakukan perlu survey terlebih dahulu. Pada hari Rabu,
29
Mei 2013 unit ISLRS menerima permintaan dari Ruang Kepala Instalasi
Ruang Konsultasi =
Ruang Periksa =
psychrometer, sound level meter, dan lux meter. Pada hari Rabu, 29 Mei
Pada hari Kamis, 30 Mei 2013 melakukan back wash pada sand
filter dan carbon filter di IPAL RSUP Dr. Sardjito. Selain itu, melakukan
dikelola oleh pihak ketiga yaitu PT. Arah. Untuk limbah padat nonmedis
Dalam instalasi binatu dibagi menjadi 2 ruang, yaitu dirty area dan
8,5
kisaran
rumah sakit. Sumber air bersih yang digunakan oleh RSUP Dr.
Sardjito
yaitu menggunakan 4 buah sumur dalam. Untuk mengetahui konsumsi
3
penggunaan pada hari Senin 27 Mei 2013 yaitu sebanyak 1185 m . Dari
total penggunaan air bersih paling banyak disuplai oleh Sumur Baru
3
sebanyak 671 m , sedangkan Sumur COT menyuplai air bersih paling
3
sedikit yaitu sebanyak 133 m .
3
pengamatan, Sumur Baru mengalirkan air bersih dengan debit 10 m / s
yang diperoleh dari penghitungan jumlah air yang dialirkan (100 L) dibagi
3. Pembubuhan Kaporit
kuman, bakteri, dan virus yang terdapat dalam air. Pembubuhan kaporit
dilakukan setiap hari. Dalam sehari RSUP Dr. Sardjito membutuhkan air
3 3
antara 1.000 m -1100 m dan dibutuhkan kaporit sebanyak 1.9 kg yang
a.
b.
c.
d.
jumlah kaporit yang dibutuhkan per hari yaitu sebesar 1,9 kg.
yaitu sebesar
aliran kaporit ini bertujuan untuk menjaga agar selama 24 jam tetap
kecuali GBST. Sumber air pada sistem 1 terdiri dari 3 sumur, yaitu
sumur baru dan sumur utara. Alur pada sistem 1 yaitu: air dari
o
untuk mengendapkan flok menggunakan media fiber 60 , kemudian
tank
induk (tandon bawah) dengan proses desinfeksi dan yang terakhir
tank IRJ.
Sumber air untuk sistem 2 berasal dari 1 sumur, yaitu sumur COT.
Alur pengolahan air bersih pada sistem 2 yaitu pertama air diolah
pada WTP 1 (reactor tank, sand filter dan carbon filter), kemudian
diolah pada WTP II ( sand filter, carbon filter dan clean water tank)
dan yang terakhir diolah pada WTP RO (sand filter, carbon filter,
dalam pengolahan air bersih yaitu sand filter yang berisi pasir kuarsa
dan antrasit, serta carbon filter. Sand filter dan carbon filter perlu
yang telah ditentukan. Pada hari Selasa, 28 Mei 2013 merupakan jadwal
dilakukan dua kali selama satu minggu, yaitu hari Selasa dan
Sabtu.
Kami melakukan backwash pada tank sand filter dan carbon filter
dengan cara mengatur stop kran pada tangki sesuai dengan petunjuk
yang tertera.
3 dan 6 serta menutup valve lainnya selama 10-15 menit, air akan
b) Atur valve pada posisi rinse dengan membuka valve nomor 1, 5 dan
Untuk melakukan back wash pada sand filter, pertama kran pada
pompa air penyuplai air untuk kebutuhan back wash dinyalakan. Ketika
kran 3 dibuka, maka air sisa back wash akan keluar dan dibuang. Kami
rinsing.
Setelah beberapa lama, selanjutnya diposisikan pada posisi
Untuk melakukan back wash pada tangki carbon filter, ketika pada
tahap rinsing, air buangan yang keluar harus benar-benar sudah jernih.
dilanjutkan pada tahap service. Setelah sand filter dan carbon filter
5. Desinfeksi Ruangan
sesuai dengan volume ruangan oleh pihak ISLRS RSUP Dr. Sardjito
pengencer.
Tindakan
Fogging pada pintu ruangan dan mengisi Lembar Kerja (gambar
terlampir).
HEXAQUART
DAFTAR PERMOHONAN DAN TINDAKAN
WAKTU
DESINFEKSI RUANG DI RSUP DR SARDJITO
BULAN : TAHUN :
HARI
PELAKSANA
NO LAPORAN
PENERIMA
(ml)
LAPORAN
KASUS
PELAPOR
TINDAKAN
PELAKSANA
LOKASI
TANGGAL
WAKTU
Selasa, Unit
Pneu Ali +
28 Mei 618 10.00 Stroke Ari Ali
monia poltekkes 10:15-12:15 4,22
2013
PICU/Isola
si timur Ali +
619 08.45 TB Lubis Ali poltekkes 10:00-14:00 3,141
Melati
5/KM.2 Ali +
620 08.15 TB Vero Ali 09:00-13:00 3,646
poltekkes
Cendana Ali +
621 11.00 TB Surya Ali 11:45-15:45 3,25
1/KM.6 poltekkes
1) Fogger
2) Desinfektan
3) Roll kabel
5) Gelas ukur
6) Full face
7) Tas ransel
8) Pakaian pelindung
9) Sarung tangan karet
b) Prosedur kerja
desinfeksi
desinfeksi
petugas bangsal.
Selama proses desinfeksi ruangan, petugas wajib menggunakan
APD yang meliputi masker full face, sarung tangan karet, dan pakaian
kasur, membuka setiap gorden, dan membuka kamar mandi (jika ada).
Desinfeksi dilakukan dari sudut yang terjauh dari pintu keluar kemudian
desinfeksi ruangan.
a. Melati 5/ Kamar 2
melalui telepon oleh Vero yang diterima oleh Ali. Jenis kasusnya
melalui telepon oleh Lubis yang diterima oleh Ali. Jenis kasusnya
kasusnya
yaitu pneumonia. Berdasarkan tabel dosis Hexaquart yang
d. Cendana I/ Kamar 6
melalui telepon oleh Surya yang diterima oleh Ali. Jenis kasusnya
dengan jadwal.
pengganggu.
Pada hari Rabu, 29 Mei 2013, pihak ISLRS menerima laporan dari
diserang oleh rayap yang diduga muncul dari lubang tembok bagian
2
dibuat berdasarkan luas ruangan (40 m ), dosis penyemprotan 50 ml/
2
m , dosis campuran (10 ml/ L). Setelah dilakukan perhitungan
berdasarkan
variabel tersebut maka didapat 20 ml Prevail yang diencerkan menjadi 2
L larutan.
dahulu almari dibersihkan dari kotoran dan sisa sarang rayap. Setelah
kantong plastik kemudian diikat dengan kuat agar rayap yang diduga
mengatur tata letak perabot yang terbuat dari kayu berjarak minimal 20
kelembaban.
c. Desinfeksi permukaan
e. Kualitas Wastafel
yang sudah disediakan. Yaitu memberi tanda centang pada kolom “baik”
apabila masuk dalam kriteria baik dan memberi tanda centang pada
kolom “tidak” apabila masuk dalam kriteria tidak baik. Setelah semua
adalah 30,90; dan pada ruang periksa adalah 41,81. Pada hasil yang
sebagai bukti bahwa ruangan sudah di inspeksi. Pada saat ini juga kita
No. 1204/SK/X/2004.
b. Pencahayaan
tombol on, setelah itu menunggu angka pada layar sampai konstan
cara
mengganti lampu dengan watt yang lebih besar atau
c. Kebisingan
menyala, kondisi lantai, jumlah ruang yang ada pada ruangan, pintu dan
oleh kegiatan rumah sakit untuk diproses secara biologi, fisika dan kimia
Limbah cair dihasilkan dari semua unit yang ada di rumah sakit.
Alur yang diterapkan di IPAL RSUP Dr. Sardjito adalah air limbah
terkumpul menjadi satu aliran dan melewati bar screen. Bar screen
tersaring. Setelah melewati bar screen, air limbah masuk sebagai inlet
o o
limbah cair inlet dengan titik koordinat S: 07 46’ 08.0” dan E: 110
22’
Sardjito terdiri dari 2 bak besar, sehingga air terlebih dahulu masuk ke
bak ekualisasi I, kemudian masuk ke bak ekualisasi II. Setelah dari bak
ekualisasi II, air dialirkan ke bak aerasi dengan sistem pompa. Bak
untuk merombak zat-zat organik yang ada pada air limbah. Bak aerasi
ini terdiri dari 3 bak, sehingga air berurutan masuk melewati bak aerasi
sehingga air limbah yang telah terbebas dari flok besar akan masuk ke
proses pengolahan.
Dari bak sedimentasi II, air dialirkan ke bak uji biologi I untuk
menguji kualitas air limbah yang telah diolah hingga tahap sedimentasi.
Dari bak uji biologi I, selanjutnya air dipompa menuju sand filter yang
ada pada tangki besar berwarna biru. Tangki sand filter ini
menggunakan pasir kuarsa dan koral yang berfungsi sebagai penyaring
dialirkan ke badan air dan dilakukan setiap hari oleh petugas di IPAL.
menit. Bak kontak dibuat beralur panjang, sehingga air limbah memiliki
filter. Tangki carbon filter terdiri dari 3 tangki, sehingga air akan
berurutan masuk melalui tangki I, tangki II dan tangki III. Carbon filter
bau. Setelah melalui carbon filter, air limbah yang telah selesai diolah ini
akan dialirkan ke dua tempat, yaitu ke bak uji biologi II dan menuju
ground tank. Bak uji biologi II berfungsi untuk mengetahui pengaruh air
Pada bak uji biologi II merupakan titik pengambilan sampel limbah cair
o o
outlet dengan titik koordinat S: 07 46’ 07.4” dan E: 110 22’ 16.2”.
melarutkan kaporit, untuk back wash pada sand filter dan tangki carbon
pada tangki sand filter dan tangki carbon filter, yaitu melakukan
tangki ini sama, yaitu menggunakan air dari ground tank, dan
membuang air sisa back wash ke bak ekualisasi II untuk ikut diolah
kembali.
wash Inlet dan outlet dari proses pengolahan air limbah ditutup,
sehingga air sisa back wash tidak tercampur dalam proses pengolahan
air limbah. Kran inlet air dari ground tank dibuka untuk memasukkan air
dan membuka kran outlet back wash untuk membuang air sisa back
wash. Setelah air yang keluar jernih, kran diposisikan pada posisi
service.
Selain melakukan back wash pada sand filter dan carbon filter,
kami juga melakukan sirkulasi lumpur aktif. Lumpur aktif yang dihasilkan
dimasukkan dalam bak lumpur aktif dan ada yang dialirkan ke bak
lumpur. Hal ini dimaksudkan agar kuantitas lumpur aktif pada bak
aerasi tetap terjaga. Indikatornya adalah pada bak aerasi air selalu
lumpur. Bak pengering lumpur terdiri dari 8 bak besar yang dibawahnya
diisi dengan pipa drainage, koral, pasir kasar, dan pasir biasa.
Lumpur
dimasukkan dalam salah satu bak, untuk selanjutnya dikeringkan
dalam kantong plastik besar dan dikelola oleh PT. Arah dengan biaya
bagi orang yang kontak langsung atau tidak kontak langsung. Jenis
bersalin, UGD, dan lain-lain. Sampah infeksius berupa spuit injeksi, infus
set, dressing gase, kemasan obat-obatan, jaster, tube, cup, HD set, dan
lain-lain.
terbagi menjadi tiga, yaitu limbah medis, B3, dan nonmedis. Limbah
medis merupakan limbah yang berasal dari sisa-sisa aktivitas medis yang
dibagi menjadi dua, yaitu limbah medis tajam yang meliputi sisa jarum
limbah ini harus membuangnya pada safety box. Safety box merupakan
menampung
sementara limbah medis tajam. Untuk menandai bahwa safety box
penuh plastik diikat kuat untuk dibawa ke TPS RSUP Dr. Sardjito.
limbah oli, lampu bekas, baterai bekas, limbah farmasi, limbah radioaktif,
limbah medis yang dihasilkan. Untuk limbah medis dan B3 dikelola oleh
PT. Arah karena RSUP Dr. Sardjito tidak mampu untuk memusnahkan
limbah ini sehingga dikelola oleh pihak ketiga. Setiap hari, limbah
ini diangkut untuk dimusnahkan oleh PT. Arah. Untuk limbah medis dan
3
Kimpraswil Kabupaten Sleman sebesar Rp 49.000,00 per m .
a. Kantong Plastik
kegiatan rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran,
Selain
itu, pada ruang ini digunakan untuk menyiapkan makanan tambahan,
e. Dapur snack
makanan pada ruangan ini meliputi pemasakan nasi, sayur, dan lauk.
h. Lab Boga
Lab boga pada Instalasi Gizi ini digunakan untuk menjaga dan
mengeringkan.
masak lainnya.
l. Ruang pendingin
Ruangan ini terdiri dari dua bagian, pada bagian pertama yaitu
o o
cooling dengan suhu 7 C-10 C yang digunakan untuk menyimpan
bahan makanan berupa sayur mayur. Bagian kedua yaitu freezing
o o
dengan suhu -5 C-(-10 C). Ruang ini juga senantiasa dilakukan
pengecekan suhu pada pagi (04.30), siang (12.00), dan malam hari
(19.00).
untuk diolah.
n. Ruang pengemasan
disediakan.
Bahan makanan yang telah diterima harus segera diolah, jika bahan
penanggung jawab, dan anak buah. Linen yang diolah per hari sekitar 2
Linen diantar oleh petugas dari setiap bangsal menggunakan troli strip
linen dicuci dengan pemisahan antara linen infeksius dan non infeksius.
dengan
3 cara, yaitu flat work ironer, press dan setrika tangan. Selanjutnya linen
bersih dilipat dan disimpan dalam almari. Kemudian linen bersih siap
Troli linen kotor dan troli linen berish tidak boleh berada
penjadwalan linen masuk (linen kotor) dan linen keluar (linen bersih).
menggunakan klorin
0,05%.
BAB IV
A. Kesimpulan
c. APD yang digunakan meliputi masker full face, sarung tangan karet,
51
52
b. Limbah medis tajam, medis infeksius, dan B3 nonmedis dikelola oleh PT.
Arah.
Sardjito.
pencahayaan.
yang membutuhkan.
b. Troli kotor dengan kantong strip merah dan troli bersih dengan
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Harapan.
http://sardjitohospital.co.id/index.php?
action=generic_content.main&id_gc=3
iii
LAMPIRAN
1. Penyediaan Air Bersih
Gambar 1.5
Pemeliharaan Air Bersih
2. Pengelolaan Limbah Cair
3. Pengelolaan Sampah
22
23
1 5 6 7 8
2 3 9 21
4
19 20
11 18
10 12 17
13 16
14 15
Keterangan :
1. Bar screen 7. Bak aerasi II 13. Sand filter 19. Bak uji biologi II
2. Inlet 8. Bak aerasi III 14. Bak desinfeksi 20. Outlet
3. Grit chamber 9. Bak sedimentasi I 15. Bak kontak 21. Ground tank
4. Bak ekualisasi I 10. Bak pengering lumpur 16. Carbon filter I 22. Bak pelarut kaporit
5. Bak ekualisasi II 11. Bak sedimentasi II 17. Carbon filter II 23. Back wash
6. Bak aerasi I 12. Bak uji biologi I 18. Carbon filter III
DIAGRAM ALIR PENYEDIAAN AIR BERSIH SISTEM
II
RSUP DR SARDJITO
DIAGRAM ALIR PENYEDIAAN AIR BERSIH SISTEM
I
RSUP DR SARDJITO
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT NON MEDIS
RSUP DR SARDJITO
Unit penimbul Bak sampah non medis Pengangkutan oleh cleaning service
(TPS) dengan kantong menggunakan kereta angkut khusus
(indoor & Outdoor)
pelapis warna hitam) limbah padat non medis
Pengangkutan oleh
Tempat Pembuangan Dinas PU dan Tempat penampungan sampah
Akhir (TPA) (Kontainer)
Perumahan
ALUR PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK (SUHU, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN DAN
KEBISINGAN)
RSUP DR SARDJITO
Pelaksanaan/pengukuran suhu,
Program rutin Persiapan alat dan
kelembaban, pencahayaan dan
sesuai jadwal lembar kerja
kebisingan
Sosialisasi / atau
distribusi laporan hasil Permintaan ttd petugas
unit bahan
Lembar Kerja
RSUP DR SARDJITO
RSUP DR SARDJITO
Pemusnahan oleh PT
Medivest