ELEKTRON VALENSI
Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu disebut kulit. Kulit elektron adalah
sekelompok orbital dengan tingkat energi sama. Selain adanya kulit, terdapat juga sub kulit
yang merupakan sekelompok orbita-orbital yang sempunyai label orbital yang sama, yaitu
yang memiliki nilai n dan l yang sama. Sehingga tiga orbital 2p membentuk subkulit.
Pemodelan ini dibuat oleh Neils Bohr yang merupakan orang pertama mengusulkan
perioditas dalam tabel periodik dan dapat dijabarkan dengan struktur elektron dalam atom.
KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul dan
struktur fisik lainnya. Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron mengikuti hukum
pemahaman struktur tabel periodik unsur-unsur. Konsep ini juga beguna dalam menjelaskan
1|Page
TABEL PERIODIK
B. SEJARAH KONFIGURASI ELEKTRON
Awalnya, Neils Bohr mengajukan model atom Bohr yang mana kulit-kulit elektronnya
berbentuk orbit dengan jarak yang tetap dari inti atom. Konfigurasi awal Bohr berbeda
dengan yang sekarang ini digunakan : misalnya sulfur berkonfigurasi 2.4.4.6 daripada 1s2 2s2
2p2 dst.
Stu tahun kemudian, E.C Stoner memasukkan bilangan kuantum ketiga ke dalam deskripsi
kulit elektron dan dengan benar memprediksi struktur sulfur sebagai 2.8.6. Tetapi baik Bohr
maupun Stoner tidak dapat menjelaskan dengan baik perubahan spektra atom dan medan
magnet.
2|Page
Lalu, dengan meminta bantuan Wolfgang Pauli, yang menyadari bahwa efek Zeeman
diakibatkan oleh elektron terluar atom. Ia juga dapat menghasilkan kembali struktur kulit
Persamaan lainnya yaitu Schodinger menghasilkan tiga dari empat bilangan kuantum sebagai
orbital atom yang dapat kita temukan dalm buku-buku teks kimia. Kajian spektra atom dapat
ditentukan secara eksperimen yang pada akhirnya menghasilkan kaidah empiris untuk urutan
Konfigurasi elektron di setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2, dimana n
Setiap kulit memiliki lambang dimana K sama dengan kulit pertama dekat dengan inti atom,
menunjukkan periode. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi
maksimum sesuai daya tampung kulitnya. Jika masih ada sisa elektron yang tidak bisa lagi
3|Page
PENGISIAN KONFIGURASI ATOM PADA ATOM GOLONGAN UTAMA
Tabel diatas adalah pengisian konfigurasi elektron pada atom golongan utama.
D. ELEKTRON VALENSI
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan dalam reaksi kimia
adalah elktron terluar atau elektron valensi. Jumlah elktron valensi ditentukan berdasarkan
elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Unsur yang
memiliki jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama pula.
ELEKTRON VALENSI
Tabel diatas adalah tabel penentuan jumlah elektron valensi sekaligus hubungan konfigurasi
Dalam penentuan konfigurasi sebuah atom, tidak bisa kita dengan mudahnya melakukannya
tanpa mengetahui aturan-aturannya. Ada 3 aturan yang harus diperhitungkan yaitu asas
4|Page
1. Asas Aufbau
Menurut aasas ini, elektron dalam atom sebisa mungkin memiliki energi terendah. Pengisian
elektron pada orbital selalu dimulai dari orbital 1s atau tingkat energi terendah. Jika orbitas 1s
sudah penuh, elektron akan masuk ke dalam orbital 2s, demikian seterusnya.
Besarnya tingkat orbital bergantung pada harga bilangan kuantum utama (n) dan bilangan
kuantum azimuth (l). Orbital dengan harga n+ l lebih besar mempunyai tingkat energi lebih
besar. Bila harga n+ l sama maka orbital yang mempunyai harga n lebih besar mempunyai
PENGISIAN ELEKTRON
2. Larangan Pauli
Asas larangan pauli menyebutkan tidak mungkin dalam sebuah atom ada dua elektron dengan
harga keempat bilangan kuantum yang sama. Maksudnya, dalam sebuah atom, dua buah
elektron mungkin memiliki harga n, l, dan ml yang sama, tetapi harga snya pasti berbeda.
5|Page
Jadi, larangan pauli menjelaskan suatu orbital maksimum yang hanya dapat ditempati dua
maksimalnya 2.
Contoh :
Subkulit ditulis sesuai urutan nomor kulit yang sama kemudian untuk kulit berikutnya lebih
tinggi
Contoh :
Contoh :
6|Page
3. Orbital penuh dan setengah penuh
Berdasarkan percobaan dapat ditunjukkan bahwa orbital yang terisi penuh atau setengah
penuh merupakan struktur yang relatif lebih stabil. Ada beberapa penyimpangan pengisian
7|Page
G. KONFIGURASI ELEKTRON ION
Ion positif terbentuk dari atom netral dengan melepas elktron pada kulit terluarnya.
Penulisannya :
Ion negatif terbentuk dari atom netral dengan menarik elektron untuk mengisi orbit dari
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga
membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan
disebut senyawa ion.
Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya,
garam dapur rumus kimianya NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan
antara ion Na+ dan ion Cl dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk
kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl. Satu ion Na+ dikelilingi oleh
enam ion Cl dan satu ion Cl dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh
gambar di bawah.
Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana
ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga
supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na: 2,
8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 (sesuai
kaidah oktet). Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi
bermuatan +1 (Na+). Reaksinya:
Na Na+ + e (artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah)
Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak,
disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron
8|Page
valensi 7 (dia golongan VIIA). Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl : 2, 8, 7. Jadi
kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8,
ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya
netral berubah menjadi -1 (Cl). Reaksinya:
Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl ini? Sesuai hukum Coulomb,
muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan
dengan Cl dengan gaya elektrostatik.
Na+ + Cl NaCl
Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita
kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha maaf nih kali ini
agak lebay.
Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA (kecuali H), IIA (kecuali Be),
IIIA (Aluminium), golongan transisi (Golongan B). Sedangkan nonlogam, diantaranya
golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil.
Contoh:
1. K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam (golongan IA) dan O termasuk
nonlogam (golongan VIA)
2. CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam (golongan IVA) dan H
juga nonlogam (golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen)
3. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk
nonlogam (golongan VIIA).
9|Page
III. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sejarah-Hukum-
Hund-Asas-Aufbau-Penulisan-Konfigurasi-Elektron-dan-
Elektron-Valensi-Adalah.html
2. http://kimiadasar.com/ikatan-ion/
10 | P a g e