Anda di halaman 1dari 10

I.

ELEKTRON VALENSI

Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu disebut kulit. Kulit elektron adalah

sekelompok orbital dengan tingkat energi sama. Selain adanya kulit, terdapat juga sub kulit

yang merupakan sekelompok orbita-orbital yang sempunyai label orbital yang sama, yaitu

yang memiliki nilai n dan l yang sama. Sehingga tiga orbital 2p membentuk subkulit.

Pemodelan ini dibuat oleh Neils Bohr yang merupakan orang pertama mengusulkan

perioditas dalam tabel periodik dan dapat dijabarkan dengan struktur elektron dalam atom.

KONFIGURASI ELEKTRON

A. PENGERTIAN KONFIGURASI ELEKTRON

Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul dan

struktur fisik lainnya. Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron mengikuti hukum

mekenika kuantum dan menampilkan sifat-sifat partikel maupun gelombang.

Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam membantu

pemahaman struktur tabel periodik unsur-unsur. Konsep ini juga beguna dalam menjelaskan

ikatan kimia yang menjaga atom-atom tetap bersama.

1|Page
TABEL PERIODIK
B. SEJARAH KONFIGURASI ELEKTRON

Awalnya, Neils Bohr mengajukan model atom Bohr yang mana kulit-kulit elektronnya

berbentuk orbit dengan jarak yang tetap dari inti atom. Konfigurasi awal Bohr berbeda

dengan yang sekarang ini digunakan : misalnya sulfur berkonfigurasi 2.4.4.6 daripada 1s2 2s2

2p2 dst.

Stu tahun kemudian, E.C Stoner memasukkan bilangan kuantum ketiga ke dalam deskripsi

kulit elektron dan dengan benar memprediksi struktur sulfur sebagai 2.8.6. Tetapi baik Bohr

maupun Stoner tidak dapat menjelaskan dengan baik perubahan spektra atom dan medan

magnet.

2|Page
Lalu, dengan meminta bantuan Wolfgang Pauli, yang menyadari bahwa efek Zeeman

diakibatkan oleh elektron terluar atom. Ia juga dapat menghasilkan kembali struktur kulit

stoner yang benar dengan pemasukan sebuah bilangan kuantum keempat.

Persamaan lainnya yaitu Schodinger menghasilkan tiga dari empat bilangan kuantum sebagai

konsekuensi penyelesaian untuk atom Hidrogen. Penyelesaian ini menghasilkan orbital-

orbital atom yang dapat kita temukan dalm buku-buku teks kimia. Kajian spektra atom dapat

ditentukan secara eksperimen yang pada akhirnya menghasilkan kaidah empiris untuk urutan

orbital atom mana yang terlebih dahulu diisi elektron.

C. KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN KULIT ATOM

Konfigurasi elektron di setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2, dimana n

adalah urutan kulit atom.

Jika n = 1 maka 2n2 sama dengan 2 elektron


Jika n = 2 maka 2n2 sama dengan 8 elektron
Jika n = 3 maka 2n2 sama dengan 18 elektron
Jika n = 4 maka 2n2 sama dengan 32 elektron

Setiap kulit memiliki lambang dimana K sama dengan kulit pertama dekat dengan inti atom,

L setelahnya, M setelah L, dan N setelah M. Banyaknya kulit yang terisi elektron

menunjukkan periode. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi

maksimum sesuai daya tampung kulitnya. Jika masih ada sisa elektron yang tidak bisa lagi

ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.

3|Page
PENGISIAN KONFIGURASI ATOM PADA ATOM GOLONGAN UTAMA
Tabel diatas adalah pengisian konfigurasi elektron pada atom golongan utama.

D. ELEKTRON VALENSI

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan dalam reaksi kimia

adalah elktron terluar atau elektron valensi. Jumlah elktron valensi ditentukan berdasarkan

elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Unsur yang

memiliki jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama pula.

ELEKTRON VALENSI
Tabel diatas adalah tabel penentuan jumlah elektron valensi sekaligus hubungan konfigurasi

elektron dan elektron valensi.

E. PERATURAN UNTUK MENENTUKAN KONFIGURASI ELEKTRON

Dalam penentuan konfigurasi sebuah atom, tidak bisa kita dengan mudahnya melakukannya

tanpa mengetahui aturan-aturannya. Ada 3 aturan yang harus diperhitungkan yaitu asas

aufbau, larangan pauli dan kaidah hund.

4|Page
1. Asas Aufbau

Menurut aasas ini, elektron dalam atom sebisa mungkin memiliki energi terendah. Pengisian

elektron pada orbital selalu dimulai dari orbital 1s atau tingkat energi terendah. Jika orbitas 1s

sudah penuh, elektron akan masuk ke dalam orbital 2s, demikian seterusnya.

Besarnya tingkat orbital bergantung pada harga bilangan kuantum utama (n) dan bilangan

kuantum azimuth (l). Orbital dengan harga n+ l lebih besar mempunyai tingkat energi lebih

besar. Bila harga n+ l sama maka orbital yang mempunyai harga n lebih besar mempunyai

energi yang lebih besar.

Urutan tingkat energi dalam pengisian elektron sebagai berikut .

PENGISIAN ELEKTRON
2. Larangan Pauli

Asas larangan pauli menyebutkan tidak mungkin dalam sebuah atom ada dua elektron dengan

harga keempat bilangan kuantum yang sama. Maksudnya, dalam sebuah atom, dua buah

elektron mungkin memiliki harga n, l, dan ml yang sama, tetapi harga snya pasti berbeda.

5|Page
Jadi, larangan pauli menjelaskan suatu orbital maksimum yang hanya dapat ditempati dua

elektron yang arah spinnya berlawanan. Subkulit s mempunyai 1 orbital, elektron

maksimalnya 2.

Subkulit p memiliki 3 orbital dan elektron maksimumnya 6


Subkulit p memiliki 5 orbital dan elektron maksimumnya 10
Subkulit p memiliki 7 orbital dan elektron maksimumnya 14
Jumlah maksimum elektron pada kulit ke n = 2n2.

F. CARA PENULISAN KONFIGURASI ELEKTRON

1. Dua cara penulisan urutan subkulit

Subkulit ditulis berdasarkan urutan tingkat energinya

Contoh :

Subkulit ditulis sesuai urutan nomor kulit yang sama kemudian untuk kulit berikutnya lebih

tinggi

Contoh :

2. Penyingkatan menggunakan konfigurasi elektron gas mulia terdekat

Contoh :

Gas mulia terdekat sebelumnya adalah

Maka konfigurasinya dapat disingkat

Beberapa contoh lainnya :

6|Page
3. Orbital penuh dan setengah penuh

Berdasarkan percobaan dapat ditunjukkan bahwa orbital yang terisi penuh atau setengah

penuh merupakan struktur yang relatif lebih stabil. Ada beberapa penyimpangan pengisian

elektron berdasarkan atauran aufbau dengan berdasarkan percobaan.

ORBITA PENUH DAN SETENGAH PENUH


Hal tersebut terjadi karena orbital setengah penuh (d5) dan penuh (d10) lebih stabil.

7|Page
G. KONFIGURASI ELEKTRON ION

Ion positif terbentuk dari atom netral dengan melepas elktron pada kulit terluarnya.

Penulisannya :

Ion positip Lx+ yang artinya melepaskan elektron sebanyak x

Ion negatip Ay- yang artinya menangkap elektron sebanyak

Ion negatif terbentuk dari atom netral dengan menarik elektron untuk mengisi orbit dari

subkulit terluar yang belum penuh.

II. IKATAN ION

A. Pengertian Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga
membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan
disebut senyawa ion.

Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya,
garam dapur rumus kimianya NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan
antara ion Na+ dan ion Cl dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk
kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl. Satu ion Na+ dikelilingi oleh
enam ion Cl dan satu ion Cl dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh
gambar di bawah.

B. Pembentukan ikatan ion


Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur
harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan
elektron ataupun menerima elektron.

Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana
ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga
supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na: 2,
8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 (sesuai
kaidah oktet). Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi
bermuatan +1 (Na+). Reaksinya:

Na Na+ + e (artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah)

Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak,
disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron

8|Page
valensi 7 (dia golongan VIIA). Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl : 2, 8, 7. Jadi
kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8,
ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya
netral berubah menjadi -1 (Cl). Reaksinya:

Cl + e Cl (artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah)

Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl ini? Sesuai hukum Coulomb,
muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan
dengan Cl dengan gaya elektrostatik.

Na+ + Cl NaCl

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl

Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita
kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha maaf nih kali ini
agak lebay.

Ikatan ion = logam + nonlogam

Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA (kecuali H), IIA (kecuali Be),
IIIA (Aluminium), golongan transisi (Golongan B). Sedangkan nonlogam, diantaranya
golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil.

Contoh:

1. K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam (golongan IA) dan O termasuk
nonlogam (golongan VIA)
2. CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam (golongan IVA) dan H
juga nonlogam (golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen)
3. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk
nonlogam (golongan VIIA).

9|Page
III. DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sejarah-Hukum-
Hund-Asas-Aufbau-Penulisan-Konfigurasi-Elektron-dan-
Elektron-Valensi-Adalah.html

2. http://kimiadasar.com/ikatan-ion/

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai