Anda di halaman 1dari 3

Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi

serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam
cendrung untuk menerima elektron sehingga tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang
terbentuk dapat dilkukan dengaan cara mempersekutukan elektronnya dan akhimya terbentuk
pasangan elektronyang di pakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara
pemakainan bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan ketentuan elektron pada
unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali Ia yang menyatakan 2 elektron) (Tim Dosen Kimia,
2013).

Dalam ilmu kimia dikenal suatu istilah "seperti disolve like" yaitu jika suatu molekul solute dan
pelarut mirip, maka akan mudah bagi saling menggantikan sehingga mudah untuk bercampur.
Secara umum, terdapat kecenderungan dimana senyawa ion dan larutan polar dalam pelarut
polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar (Estein, 2015).

Air adalah pelarut polar. Senyawa udara melarutkan seperti dapur, NaCl, dan senyawa polar
seperti gula, CzH2Ou. Karbon tetrakhlorida adalah pelarut non polar. Karena itu karbon
tetrakhlorida pelarut garam atau gula. Pelarut non polar tidak melarutkan senyawa ion atau
senyawa polar (Dewan, 2014).

Jika suatu terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar, pasangan elektron akan lebih tertarik ke arah atom yang
memiliki keelektronegatifan lebih besar. Atom yang lebih elektronegatif cenderung memiliki
kelebihan muatan negatif (6-), sedangkan atom yang kurang elektronegatif memiliki muatan
positif (ô +). Adanya dua kutub yang berlawanan menyebabkan terbentuknya suatu dipol.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan
ikatan dalam molekul tersebut bersifat semakin polar. Ikatan kovalen polar terbentuk jika
atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan. Perbedaan ini
menyebabkan muatan pada atom-atom yang berikatan. Dengan demikian, pada molekul-
molekul senyawa kovalen kutub terbentuk kutub bermuatan positif dan kutub bermuatan
negatif. Dengan kata lain, terbentuk dua kutub (dipol) dalam molekul-molekul yaang bersifat
polar. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen dengan pasangan
elektron yang digunakan bersama tertarik ke arah atom-atom yang
berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk atom-atom unsur yang
mempunyai beda keelektronegatifan nol (Meiyanti, 2016).

Senyawa Polar
Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal
ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang
berbeda.

Senyawa Non Polar

Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang
membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas
yang sama/hampir sama.

Tingkat kepolaran senyawa dinyatakan dalam momen dipol dalam satuan Coulumb meter.
Kepolaran dapat dijelaskan berdasarkan harga keelektronegatifan unsur-unsur pembentuknya
serta dari bentuk molekulnya. Kepolaran suatu molekul dapat terjadi pada molekul diatomik
dan poliatomik. Molekul diatomik adalah molekul yang tersusun dua atom sedangkan molekul
poliatomik adalah molekul yang terdiri lebih dari dua atom. Berikut ini adalah penjelasan
polarisasi pada molekul diatomik dan poliatomik.

1.Polarisasi Ikatan Kovalen pada Molekul Diatomik

Molekul biner merupakan senyawa yang hanya terdiri dari dua atom. Perbedaan
keelektronegatifan pada atom-atom molekul biner menyebabkan distribusi elektron tidak
merata. Karena setiap unsur memiliki keelektronegatifan yang berbeda, maka dapat
disimpulkan untuk molekul biner:

Bersifat polar, jika dua atom penyusunnya merupakan unsur yang berbeda

Bersifat non polar, jika dua atom penyusunnya merupakan unsur yang sama

Senyawa polar memiliki momen dipol lebih besar dari nol, sedangkan senyawa non-polar
memiliki momen dipol nol.

2.Polarisasi Ikatan Kovalen pada Molekul Poliatomik


Molekul poliatom adalah molekul yang terdiri dari 3 atom atau lebih. Biasanya terdiri satu atom
pusat (center) dan atom lain berada di sekelilingnya (atom terminal) Penentuan kepolaran
molekul poliatom dapat dilihat dari dua tahap: jenis ligan dan strukturnya.

Senyawa kompleks merupakan ion logam yang berikatan dengan ikatan secara koordinasi.
Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen dimana ligan memberikan pasangan elektronnya
pada ion logam untuk berikatan. Ikatan ini terjadi ketika ion logam menyediakan orbital kosong
bagi pasangan elektron ligan untuk berkoordinasi (Elmila, 2010).

Anda mungkin juga menyukai