SBMPTN 2020
Kimia
Ikatan Kimia dan
Bentuk Molekul
Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Ikatan Kimia dan Bentuk
Molekul, ada baiknya kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.
1. Ikatan Kimia – Susunan Elektron Stabil dan Lambang Lewis
2. Bentuk Molekul dan Hibridisasi – Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Domain Elektron
3. Materi TKA Saintek - Kimia - Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Hibridisasi
A. Ikatan Kimia
Sebelum memahami tentang ikatan kimia, kamu harus memahami dahulu tentang
kaidah oktet dan duplet. Kaidah ini menyebutkan bahwa atom mempunyai
kecenderungan untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia yang stabil. Gas
mulia memiliki 2 elektron valensi (khusus untuk helium) dan 8 elektron valensi untuk gas
mulia lainnya. Konfigurasi ini melahirkan kaidah duplet yang berarti 2 dan oktet yang
berarti 8. Untuk memenuhi kaidah oktet dan duplet, atom-atom akan membentuk ikatan
berikut.
1. Ikatan Ionik
Ikatan ionik adalah ikatan yang terbentuk antara ion positif dan ion negatif. Ion
positif (kation) berasal dari unsur yang cenderung melepas elektronnya untuk
memenuhi kaidah oktet. Sementara ion negatif (anion) berasal dari unsur yang
dan gaya tarik antara muatan yang berlawanan merupakan faktor terbentuknya
ikatan ionik. Contoh ikatan ionik adalah ikatan antara ion Na+ dan Br- pada NaBr serta
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari penggunaan pasangan elektron
secara bersama. Ikatan ini umumnya terbentuk dari unsur nonlogam dan nonlogam
yang cenderung menarik elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Setiap satu pasang
elektron yang digunakan bersama mewakili satu ikatan kovalen yang terbentuk.
Sebagai contoh, pada HCl, masing-masing atom menyumbangkan satu elektron untuk
digunakan bersama. Oleh karena itu, ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen
elektron untuk digunakan bersama. Oleh karena itu, ikatan yang terbentuk adalah
elektron untuk digunakan bersama, ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen
rangkap tiga. Ikatan ini terdapat pada ikatan antara atom nitrogen pada gas N 2.
kovalen dibedakan menjadi dua, yaitu kovalen polar dan kovalen nonpolar. Pada
Akibatnya, salah atom atom cenderung bermuatan parsial negatif (δ-), sedangkan
atom lainnya cenderung bermuatan parsial positif (δ+). Adanya muatan yang
berlawanan ini menyebabkan terbentuknya suatu dipol (kutub muatan) pada senyawa
kovalen. Ciri lain dari senyawa kovalen polar adalah adanya pasangan elektron bebas.
• Momen dipol ≠ 0.
berikatan hanya berasal dari salah satu atom. Pada ikatan kovalen koordinasi, ada
satu atom yang bertindak sebagai donor pasangan elektron dan atom lainnya sebagai
akseptor pasangan elektron. Contohnya pada reaksi NH3 + BF3 → H3N-BF3 . Pasangan
elektron yang terlibat dalam pembentukan senyawa hanya berasal dari NH3 yang
memiliki satu pasang elektron bebas. Sementara itu, BF3 tidak menyumbangkan
4. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik antara muatan
positif inti atom logam dan muatan negatif elektron valensi. Elektron valensi dari ion
logam yang dapat berpindah dan membentuk awan elektron di sekitar inti atom juga
Ingat!
tersebut, akan terjadi interaksi atau gaya antarmolekul. Gaya antarmolekul dipengaruhi
1. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terbentuk pada senyawa-senyawa polar yang
mengandung atom H dan atom lain dengan keelektronegatifan tinggi, seperti F, O, dan N.
Contoh senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen adalah H2O, HF, dan NH3. Ikatan
hidrogen merupakan gaya antarmolekul yang relatif kuat, sehingga titik didih senyawanya
lebih tinggi daripada titik didih senyawa lain yang tidak memiliki ikatan hidrogen.
"Solusi Quipper"
Handphone
H-FON
2. Interaksi Ion-Dipol
Interaksi ion dipol berlangsung saat ion berinteraksi dengan senyawa kovalen polar (dipol).
Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik antara kation dengan kutub negatif senyawa
kovalen atau gaya tarik anion dengan kutub positif senyawa kovalen. Contohnya interaksi
ion Na+ dan Cl- di dalam air (H2O) yang merupakan senyawa kovalen polar dengan kutub
menarik elektrostatis antara inti atom dan elektron. Gaya van der Waals terjadi pada jarak
dekat, tetapi tidak menimbulkan ikatan antaratom. Oleh karena itu, tergolong gaya
antarmolekul yang relatif lemah. Gaya van der Waals dibedakan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
Gaya orientasi merupakan gaya tarik antara dipol-dipol pada molekul senyawa kovalen
polar. Gaya orientasi terbentuk antara ujung positif suatu dipol dan ujung negatif dari
Gaya induksi merupakan gaya yang terjadi antara molekul dengan dipol permanen
(molekul polar) dan molekul dengan nondipol (molekul nonpolar). Adanya dipol
permanen pada molekul polar akan mengimbas pada molekul nonpolar. Elektron-
elektron dari molekul nonpolar akan berkumpul pada salah satu kutub akibat tarikan
dari kutub positif molekul polar, dan sebaliknya. Hal ini menyebabkan terjadinya dipol
Gaya London merupakan gaya yang terjadi antara molekul-molekul nonpolar. Adanya
gerak acak elektron menimbulkan polarisasi elektron senyawa nonpolar menjadi polar
dan membentuk dipol sesaat. Molekul nonpolar yang memiliki dipol sesaat kemudian
akan menginduksi awan elektron dari molekul lain. Akibatnya, kedua molekul tersebut
akan membentuk dipol sesaat, sehingga terjadi gaya van der Waals.
Perbedaan juga terletak pada elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan
antaratom. Perbedaan ini berpengaruh pada konfigurasi atau penataan atom di dalam
senyawa. Penataan atom mengarahkan kita pada bentuk molekul dari senyawa yang
terbentuk.
Metode yang digunakan dalam menentukan bentuk molekul adalah teori domain
elektron atau teori tolakan pasangan elektron dalam kulit valensi (Valence Shell Electron
Pair Repulsion, VSEPR). Teori ini didasarkan pada jumlah (domain) pasangan elektron
ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) dalam kulit valensi atom pusat suatu
molekul. Molekul dibedakan menjadi beberapa tipe yang dinyatakan dalam notasi
berikut.
Keterangan:
A = atom pusat;
Domain dengan 2 PEI dan 0 PEB mengikuti tipe molekul AX2. Bentuk molekulnya
adalah linear.
berbeda menjadi orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama. Orbital-orbital hasil
hibdrid untuk elektron ikatan. Dengan adanya orbital hibrid, ikatan antaratom dapat
terbentuk. Oleh karena itu, orbital hibrid juga menentukan jumlah atom yang diikat oleh
Bentuk molekul berdasarkan orbital hibrid dapat dilihat pada tabel berikut.