Anda di halaman 1dari 27

Struktur dan

Ikatan Atom
FENDY ROKHMANTO
Struktur Material Teknik
Partikel adalah sebuah satuan
dasar dari benda atau materi,
partikel merupakan satuan terkecil
dari suatu materi
Jenis partikel ada tiga: Atom,
molekul dan ion
Atom
Atom adalah satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri dari inti yang biasanya
mengandung proton (muatan +), dan neutron (netral), dan kulit yang berisi
muatan negatif yaitu elektron
Atom mempunyai karakteristik tertentu yaitu jumlah proton dan elektron adalah
sama (netral),
 jika tidak sama disebut ion
Jumlah elektron dan proton sama, sedangkan neutron neutral, maka atom
menjadi neutral
Elektron mengelilingi inti atom dalam orbitnya masing-masing
Ion
Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation dan ion yang
bermuatan negatif disebut anion
Model Atom
Model Atom Dalton
Atom menyusun elemen dengan
bilangan sederhana. Setiap atom dari
elemen yang berbeda memiliki massa
yang berbeda.

Model Atom Thomson


Secara garis besar atom berupa bola
bermuatan positif dan di dalamnya
terdapat elektron sehingga atom
secara keseluruhan bermuatan netral
Model Atom
Model Atom Rutherford
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan
dikelilingi oleh elektron – elektron yang bermuatan
negatif yang bergerak mengelilingi inti atom dengan
lintasan berbentuk elips

Model Atom Bohr


Menyatakan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti
dengan lintasan tertentu sehingga elektron berada
pada tingkat energi tertentu sesuai dengan lintasannya.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan
lain dengan memancarkan atau menyerap energi.
Selama elektron berada dalam lintasannya maka tidak
akan terjadi penyerapan atau pemancaran energi.
Lintasan mirip lintasan planet mengelilingi matahari
Molekul
• Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur,
bisa dua atau lebih. Artinya berbicara molekul maka
yang dibayangkan adalah gabungan atom-atom
(bukan satu atom), molekul adalah partikel terkecil
dari suatu unsur senyawa.
• Molekul ada dua, yaitu:
Molekul Unsur, gabungan atom unsur yang sama
(O2, H2, O3)
Molekul Senyawa, gabungan atom unsur yang
berbeda (H2O, CO2, C2H5)
• Materi/zat secara umum dibagi menjadi 2 bagian
yaitu Zat Tunggal dan Campuran
Materi
Unsur:
• Adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai
nomor atom unsur.
• Unsur didefinisikan juga sebagai Zat Tunggal yang sudah tidak bisa di bagi-bagi lagi menjadi bagian yang kecil.
(contoh: unsur Hidrogen (H)dan Oksigen(O))
Senyawa:
• Adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait mengait, senyawa dibentuk minimal 2
unsur yang berbeda.
• Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda, senyawa tetap disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang
membentuknya tidak dapat di temukan pada senyawa, dengan kata lain senyawa adalah zat yang baru.
• Contoh: H2O, menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dengan unsur penyusunnya. Hidrogen gas yang
sangat ringan dan mudah terbakar, oksigen adalah gas yang sangat diperlukan untuk pembakaran.
Materi
Campuran
• Materi/Zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak tetap susunannya dari
unsur dan senyawa, campuran merupakan materi yang terdiri dari dua atau lebih zat tunggal.
Jenis campuran
• Campuran homogen = larutan, adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut
dan pelarut, ukuran partikel larutan sangat kecil (kurang dari 1 nm)
• Campuran heterogen (Suspensi), adalah campuran kasar dan bersifat heterogen, ukuran partikel
lebih dari 100 nm
• Campuran yang keadannya antara suspensi dan larutan (Koloid), adalah campuran yang terdiri
dari partikel terdispersi dan partikel pendispersi, ukuran partikel 1 nm – 100 nm.
Konsep Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom-atom yang berikatan sehingga terbentuk suatu
molekul
Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom bergabung membentuk molekul, senyawa atau
ion.
Ikatan kimia merupakan daya tarik-menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa
kimia dapat bersatu
Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi elektron antara atom yang satu dengan
yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.
Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan
kimia. Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan
elektron, bergantung pada jenis unsur yang berikatan.
Elektron valensi (elektron pada kulit atom terluar) berperan pada pembentukan ikatan antar
atom dalam membentuk senyawa. Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh elektron
valensinya.
Ikatan Atom
Ikatan Atom pada material padat dibagi 2:
1. Ikatan Atom Primer
 Ikatan Ion
 Ikatan Kovalen (rangkap, polar, non polar, koordinasi)
 Ikatan Logam
2. Ikatan Atom Sekunder (ikatan Van der Waals)
Ikatan Ion
Adalah ikatan kimia yang terjadi antara unsur logam dan non logam dengan cara serah
terima elektron valensi sehingga terjadi ion positif dan negatif yang berikatan dengan
gaya elektrostatis
Misal:
1. Logam IA dan IIA (kecuali H dan Be) dengan nonlogam VIA dan VIIA
2. Logam IA dan IIA (kecuali Be, Mg) dengan H
Contoh :
Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan rumus
elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
Ikatan Ion
Ciri-cirinya
 Kecenderungannya

bersifat memberi atau


menerima elektron
 Gaya tarik menarik yang

ditimbulkan merata
keseluruh sistem
 Membentuk susunan
atom yang teratur
dalam jaringan stabil
 Ikatan ion sangat stabil
Ikatan Kovalen
 Ikatan kovalen merupakan ikatIkatan kovalen terjadi karena pemakaian
bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Ikatan
ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-sama ingin
menangkap electron untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia
(Ikatan kovalen terjadi jika dua atom yang berdekatan membagi elektronnya).
 Ikatan atom yang kuat bergantung pada berapa jumlah elektron yang dipakai
secara bersama-sama. Ikatan ini dijumpai pada unsur non logam, seperti karbon
dan oksigen
 Dua atom yang berikatan kovalen masing-masing akan menyumbangkan
minimal satu elektron keikatan dan elektron yang dipakai bersama bisa
dianggap dipunyai bersama oleh kedua atom.
Ikatan Kovalen
Contoh :
Pada senyawa FCl

Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F dan Cl.
Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang elektron ikatan
tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan elektron valensi kedua
atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti gas mulia.
Ikatan Kovalen Rangkap
Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh dua atom
yang berikatan.
Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua
dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Ikatan Kovalen Polar
 Jika dua atom ( dwiatomik ) yang berbeda berikatan kovalen, maka molekulnya
memiliki kutub (positif dan negatif), disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.
 Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan
perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan. Makin besar momen
dipolnya, makin polar senyawanya. Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0),
disebut senyawa non polar.
 Molekul polar memiliki bentuk molekul ( struktur ruang ) yang tidak simetris : atom
yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan atom yang elektronegatifnya
kecil. Sehingga seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
Ikatan Kovalen Non Polar
Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar:
Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu Nonpolar. Hal ini karena elektron ikatan
tertarik ke dua arah dengan kekuatan tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama besar.

Contoh : H2, O2, F2

Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron bebas ( lone pair electron )
selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan,
sedang atom yang lain tidak ikut menyumbang.
Contoh : H3O, N2O, SO2, SO3, H2SO4, NH4, NH3HCl3
Ikatan Logam
 Ikatan logam, terbentuk pada atom logam yang sama ketika beberapa elektron pada shell valensi
terpisah dari atomnya dan berada disekeliling atom yang bermuatan positif dan membentuk awan
electron
 Ikatan ini memiliki ikatan yang lebih rumit, ciri-cirinya adalah: tidak semudah seperti ikatan ion dan
atau ikatan kovalen, elektron pembentuknya terdislokalisir
 Ikatan logam ditemukan pada logam dan paduannya (memiliki sifat kekerasan yang tinggi)
 Elektron valensi tidak terikat pada atom tertentu pada bahan padat tetapi bebas bergerak melewati
keseluruhan logam (kabut elektron bergerak dengan bebas)
 Berbeda dengan ikatan atom unsur lainnya yang ikatannya terjadi antar satu atau dua atom, logam
dikatakan tidak memiliki ikatan yang sejati antar atomnya karena elektron-elektron valensi dari tiap-
tiap atom digunakan secara bersama oleh atom lainnya sehingga ikatan logam lebih kuat dan seragam.
 Kebanyakan logam memiliki susunan atom yang padat dan berusaha memuat sebanyak mungkin atom
dalam volume yang tersedia.
Ikatan Logam

Model diatas menunjukkan atom-atom terikat bersama ikatan yang terdelokalisasi tetapi ikatan
tersebut tetap kuat. Ikatan ini dapat terjadi antar atom-atom logam yang memiliki
elektronegativitas yang tinggi dan tidak menarik elektron valensinya dengan kuat. Hal ini
mengakibatkan elektron terluar dapat dipakai oleh atom disekitarnya menghasilkan ion-ion
positif (kation) yang dikelilingi oleh lautan elektron atau lebih dikenal dengan “awan elektron”.
Sifat Atom Logam
Daya hantar listrik yang baik
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron valensi yang bebas (mudah bergerak)
yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka
elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif.
Sifat Atom Logam
Daya hantar panas yang baik/ Titik didih tinggi
Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi kinetik. Jika
dipanaskan, elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik yang cukup untuk dapat
bergerak/bervibrasi dengan tepat.
Dalam pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan bertumbukkan dengan elektron-
elektron lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian bersuhu tinggi ke
bagian bersuhu rendah
Ikatan logam tidak sepenuhnya putus sampai logam mendidih ini menunjukkan bahwa ikatan
logam memiliki titik didih yang tinggi. Hal ini dikarenakan atom-atom logam terikat oleh ikatan
logam yang kuat. Untuk mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar.
Sifat Atom Logam
Mengkilap
Didalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada
permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya
tersebut. Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal.
Oleh karena frekuensinya sama, maka kita melihatnya sebagai pantulan cahaya yang
datang. Pantulan Cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap.
Bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi yang
mudah bergerak tersebut akan tereksitasi. Ketika elektron yang tereksitasi tersebut
kembali kepada keadaan dasarnya, maka energi cahaya dengan panjang gelombang
tertentu akan dipancarkan kembali. Peristiwa ini dapat menimbulkan sifat kilap yang
khas pada logam.
Sifat Atom Logam
Keras dapat ditempa dan ditarik
Hal ini disebabkan atom-atom logam tersusun
secara teratur dan rapat sehingga ketika diberi
tekanan atom-atom tersebut dapat tergelincir
di atas lapisan atom yang lain.
Gambar disamping menjelaskan mengapa
logam dapat ditempa, direntangkan ataupun
dibengkokkan, karena pada logam tersebut
semua atom sejenis sehingga atom-atom yang
bergeser saat diberi tekanan seolah-olah tetap
pada kedudukan yang sama. Dengan kata lain
apabila sebuah ikatan logam putus maka akan
segera terbentuk ikatan logam baru
Ikatan Atom Sekunder
Dikelompokkan sebagai Ikatan Van Der Waals, sering terjadi pada gas-gas mulia seperti: He, Ne,
Ar, Kr, Xe dll.
Ikatan atom ini sangat lemah.
Next Chapter

Anda mungkin juga menyukai