Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Nurul Arista

NIM : 4193210008

KELAS : PSKM19A

DOSEN : Prof. Dr. Eva M. Ginting, M.Si

TR 1 Kimia Fisika Larutan

1. berikanlah contoh dan penjelasan untuk :


 Larutan
Larutan adalah istilah yang menyatakan suatu benda berbentuk campuran zat
homogen. Contoh dari larutan berbentuk gas adalah udara yang merupakan
campuran dari beberapa gas yang ada, terutama gas nitrogen (N2) dan gas
oksigen (O2). Sedangkan contoh larutan dalam bentuk padat adalah kuningan
yang merupakan campuran atau perpaduan dari seng dan tembaga.
 Larutan jenuh
Larutan jenuh yaitu larutan yang pelarutnya tidak bisa lagi melarutkan zat
terlarut kecuali harus dipanaskan. Dalam larutan ini, pelarut memiliki batas
maksimal untuk melarutkan di suhu tertentu. Contohnya adalah larutan garam
jenuh, yakni air masih bisa melarutkan asal dilakukan pemanasan.
 Larutan super jenuh
Larutan super jenuh adalah larutan yang pelarutnya sudah tidak mampu
melarutkan meski sudah dilakukan pemanasan. Pada kasus ini, jumlah zat
terlarut melebihi dari yang dimiliki larutan jenuh di suhu tertentu. Contoh pada
larutan garam lewat jenuh, air tidak bisa lagi melarutkan meski dipanaskan
saat ditambahkan zat pelarut garam.
2. Berikan penjelasan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan dan
sifat larutan
Faktor Kelarutan Zat Secara umum, kelarutan zat di dalam pelarut berbeda-
beda. Hal tersebut tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain; suhu, jenis pelarut,
dan pH
 Suhu
Pengaruh suhu terhadap kelarutan hanya berpengaruh secara signifikan apabila
fase reaktan memiliki fasa padat atau gas. Untuk fasa padat, semakin tinggi
suhu, semakin tinggi kelarutan padatan tersebut dalam suatu pelarut. Dengan
naiknya suhu larutan maka jarak antarmolekul zat padat menjadi renggang.
Hal ini menyebabkan ikatan antar zat padat mudah terlepas oleh gaya tarik
molekul-molekul air, sehingga zat tersebut mudah larut.
 Jenis Pelarut
Suatu senyawa akan larut apabila memiliki tingkat kepolaran yang sama
dengan pelarutnya. Semakin serupa tingkat kepolaran antara zat terlarut dan
pelarut, semakin tinggi pula kelarutan zat terlarut di dalam pelarut.
 pH
kelarutan dari garam-garam yang berasal dari asam lemah bergantung pada
larutannya. Contoh asam oksalat, saat dilarutkan ke dalam air akan
melepaskan ion H+ dan ion C2O24–. Ion H+ dari air akan bergabung dengan
ion oksalat C2O24– membentuk asam oksalat kembali H2C2O4 sehingga
menambah kelarutan garamnya.
3. Jelaskan kembali mekanisme pembentukan larutan
Proses terjadinya suatu larutan dapat mengikuti mekanisme berikut.
a. Zat terlarut bereaksi secara kimia dengan pelarut dan membentuk zat baru.
b. Zat terlarut membentuk zat tersolvasi dengan pelarut.
c. Terbentuknya larutan berdasarkan dispersi.

Reaksi kimia dengan pelarut dapat terjadi apabila ada interaksi antara pelarut dan zat
terlarut dengan pemutusan satu atau lebih ikatan kimia. Solvasi adalah proses
pencampuran zat terlarut dan zat pelarut membentuk larutan. Sedangkan sistem
dispersi adalah jika suatu zat dicampurkan dengan zat lain maka akan terjadi
pencampuran secara merata dari suatu zat kedalam zat lain.

Anda mungkin juga menyukai