dapat dimanfaatkan dengan bijaksana. Selain itu, artikel ilmiah merupakan salah satu cara
bagi ilmuan untuk dapat berkontribusi secara langsung untuk memberi solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi. Menulis artikel ilmiah juga memberi peluang bagi para ilmuan
mendapat masukan dari orang lain dari berbagai negara, sehingga ilmuan tersebut mendapat
ide baru yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi yang lebih efisien dan optimal.
Tujuan penulisan artikel ilmiah adalah untuk publikasikan. Publikasi merupakan kebanggaan
dan kesuksesan tersendiri bagi orang yang mencintai artikel ilmiah. Para peneliti, dosen, dan
mahasiswa akan senang sekali bila artikel ilmiah yang sudah disusun bisa dipublikasikan
pada jurnal ilmiah ternama atau konferensi internasional. Dengan mempublikasikan artikel
ilmiah, maka berarti tulisan seseorang akan dibaca oleh banyak orang, akan dijadikan sitasi,
dan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian-penelitian lainnya.
Sistematika penulisan merupakan aturan atau tata cara yang digunakan dalam menulis artikel
ilmiah sesuai kaidah yang disepakati. Setiap jurnal ilmiah maupun konferensi ilmiah biasanya
mempunyai aturan sistematika penulisan masing-masing. Akan tetapi, secara umum
semuanya memiliki kesamaan dalam bagian-bagian utama penulisan, seperti: judul, identitas,
abstrak, kata kunci, pendahuluan, metodologi, hasil, kesimpulan, penghargaan, dan referensi.
1. Judul
Ketika menulis judul, sebaiknya menempatkan kata kunci (keyword) yang dianggap penting,
unik, dan khas. Manfaatnya adalah agar memudahkan pencarian melalui internet ataupun
program komputer yang ada di perpustakaan yang biasanya memakai sistem kata kunci (key
word system). Dengan meletakan kata kunci pada judul maka dapat membantu pembaca
dalam memahami isi artikel dan semakin tertarik untuk membaca secara utuh.
Setelah menentukan judul yang dianggap tepat, penulis juga bisa meminta pendapat dari
kolega atau rekan-rekan peneliti. Jangan lupa memperhatikan format penulisan judul sesuai
instruksi pada jurnal atau konferensi. Secara umum, judul terdiri dari 10-15 kata, ditulis
tegak, cetak tebal (bold), ditengah (center), tidak miring (italic), dan tidak digaris bawah
(underline).
2. Identitas Penulis
Identitas terdiri dari tiga bagian yaitu: nama, afiliasi, dan alamat email penulis. Letak
identitas penulis persis di bawah judul artikel ilmiah. Nama penulis dicantumkan tanpa
disertai gelar akademik dan dicetak tebal (bold) dengan spasi single di bawah judul. Jika
nama penulis agak panjang maka nama yang boleh disingkat sebaiknya nama depan atau
tengah. Nama bagian belakang penulis usahakan tetap utuh. Dalam mencantumkan nama
penulis, penulis harus konsisten dalam penggunaannya, karena hal ini akan mempengaruhi
key indeks performa yang dimiliki oleh Penulis tersebut pada suatu indexing jurnal seperti
Scopus dan Google Scholar.
3. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan, karena biasanya lebih pendek dari ringkasan. Abstrak
biasanya terdiri dari satu paragraf dan berisi sekitar 200 sampai 300 kata. Di dalam abstrak
tidak boleh terdapat kutipan, singkatan, tabel, dan gambar.
Abstrak merupakan tulisan singkat yang memberikan penjelasan lengkap mengenai isi artikel
ilmiah. Pada jurnal nasional, abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Sedangkan pada Jurnal Internasional, Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris.
Abstrak berisi beberapa hal penting yang mewakili isi artikel ilmiah, yaitu:
Masalah yang diteliti
Metodologi yang digunakan
Hasil penelitian
Kesimpulan dan saran