Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

Moh. Syahri Sauma, M.Kom.I


Kita perlu memahami dengan baik struktur karya tulis
ilmiah, sebab hal ini bisa memudahkan kita dalam
menyajikannya. Jika masing-masing bagian dari karya tulis
ilmiah sudah kita kenal dengan baik, maka hal itu bisa menjadi
modal kelancaran penulisan secara keseluruhan.
Secara umum, karya tulis ilmiah terbagi dalam tiga
bagian besar yaitu pendahuluan, isi atau pembahasan, dan
penutup. Meskipun ketiganya merupakan inti dari sebuah karya
ilmiah, masih ada pelengkap yang lain, yaitu kata pengantar,
daftar isi, daftar table atau skema (jika diperlukan), daftar
pustaka, dan lampiran (bila ada).
Bagian ini mendeskripsikan tema kajian atau penelitian yang hendak
dikupas. Aspek-aspek yang biasa ada di bagian ini adalah:.
a) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini, kita harus menguraikan apa yang menjadi
alasan mengapa kita menganggap penting dan perlu untuk mencarikan
jawaban atas masalah yang kita ajukan.
Jika mungkin, usahakan untuk memilih tema kajian / penelitian
yang aktual, unik (jarang disentuh penulis lain), atau menarik perhatian
publik. Oleh karena itu, kepekaan untuk memerhatikan fenomena-
fenomena kontemporer yang ada di sekitar kita dan yang ada
hubungannya dengan bidang kajian / penelitian yang sedang kita
tekuni menjadi sesuatu yang urgen. Jika syarat ini bisa kita penuhi,
maka kita akan mendapati kenyataan bahwa karya tulis ilmiah kita akan
diapresiasi banyak pihak. Misal, jika karya ilmiah itu berupa skripsi,
tesis, atau disertasi, maka di antara bentuk penghargaan itu adalah
dengan membukukan karya tersebut.

Pendahuluan
b) Masalah dan Batasannya
Masalah yang akan dikaji atau diteliti harus secara eksplisit dikemukakan
dan tak boleh memberi peluang multitafsir. Lalu, masalah itu harus dibatasi ruang
lingkupnya agar tidak melebar kepada aspek-aspek yang tidak relevan. Pembatasan
masalah akan membuat penulisan karya ilmiah berjalan efektif.
c)Tujuan dan Manfaat
Tulis tujuan dan manfaat kajian / penelitian secara lengkap, baik dari sisi
akademis maupun praktis.
d) Metode dan Teknik Analisis
Penentuan metode dan teknik menganalisis data juga akan menentukan
hasil dari sebuah penelitian.
d) Landasan Teori
Sebuah kajian atau penelitian tentu perlu memiliki dasar teoritis yang kuat.
Untuk itu kita harus benar-benar teliti menentukan dasar teoritis yang akan
mendukung pembahasan masalah yang kita ajukan.
e)Tinjauan Pustaka
Peneliti perlu menyertakan beberapa penelitian yang relevan dengan tema
yang kita pilih. Hal ini dilakukan untuk memerjelas kepada pembaca bahwa kajian atau
penelitian yang kita lakukan tidak mengulangi (sejumlah) kajian atau penelitian
terdahulu.
Setelah merampungkan bagian awal,
penelitianpun dapat dilanjutkan dengan lebih
mendalami data yang telah diperoleh. Sub dari bagian
isi (biasa disebut juga sub-bab karena bagian isi
umumnya dianggap sebagai bab yang mandiri)
biasanya tergantung ruang lingkup masalah.

Isi
Sebagai penutup, pada bagian ini peneliti harus
memberi simpulan dari hasil penelitiaannya. Simpulan
tersebut harus disajikan secara sederhana dan singkat.
Tujuannya agar pembaca bisa lebih menangkap hasil
penelitiannya secara ringkas.
Salah satu bagian yang tampaknya masih banyak
digunakan sebagai sub-bagian dari penutup ialah
saran. Tetapi, saran tak harus selalu ada.

Penutup
Daftar pustaka atau referensi turut menjadi bagian
yang penting. Asumsinya, sebuah penelitian ilmiah tentu
akan menggunakan referensi pendukung. Tidak ada
batasan minimal maupun maksimal dalam penggunaan
referensi. Namun, ini bukan berarti bahwa peneliti bisa
sesukanya mencantumkan referensi. Referensi yang terlalu
sedikit bisa menandakan peneliti tidak banyak membaca
literatur pendukung atau hasil penelitian terkait.
Sementara bila terlalu banyak, bisa-bisa dicurigai bahwa
hasil tulisannya lebih didominasi oleh pendapat ahli
daripada pendapat peneliti itu sendiri. Oleh karena itu,
penulisan referensi harus dilakukan seperlunya saja.

Daftar Pustaka
Tata cara penulisan daftar pustaka atau referensi
pun harus diperhatikan. Bedakan sumber referensi
yang berasal dari buku dengan majalah dan surat kabar.
Mengingat dunia internet saat ini pun menawarkan
beragam hasil penelitian yang dengan mudah dapat
diakses, maka peneliti pun dapat memanfaatkan
sumber-sumber tersebut sebagai bahan referensi
penelitiannya. Khusus untuk sumber referensi dari
internet, saat ini disepakati bahwa tata cara
penulisannya diperlakukan seperti layaknya sebuah
artikel.
Kata pengantar digunakan penulis untuk
memberi gambaran secara sangat singkat mengenai
karya tulis ilmiah yang penulis hasilkan. Penyajiannya
harus dilakukan dengan variasi yang kreatif, agar tidak
dianggap mengulang latar belakang masalah dan atau
abstrak

Tentang Kata Pengantar


Abstrak juga menjadi bagian penting yang perlu
diperhatikan oleh pembuat karya tulis ilmiah. Abstrak
menerangkan secara ringkas keseluruhan isi karya tulis
ilmiah dan disajikan cukup dengan hanya satu halaman
saja

Tentang Abstrak

Anda mungkin juga menyukai