Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN MATERI UAS BAHASA INDONESIA

Berikut Ibu kirim kisi² UAS bahasa Indonesia:


Terkait tata tulis ilmiah:
1. Penulisan judul
2. Abstrak
3. Sistematika penulisan proposal, laporan, artikel ilmiah
4. Penulisan kutipan
5. Penulisan daftar Pustaka

Penulisan Judul dalam karya ilmiah


Judul pada dasarnya adalah kepala karangan yang akan menjadi nama dari sebuah karya tulis.
Pembuatan maupun penulisan judul yang benar wajib dilakukan, karena kepala karangan ini
sendiri punya beberapa fungsi penting. Diantaranya adalah:
 Menggambarikan isi tulisan
 Bagian tulisan pertama dilihat
 Memudahkan orang mencari referensi
 Menarik minat membaca
Penulisan Judul yang benar antara lain:
 Pengunaan huruf kapital
Selain semua huruf paling depan dibuat kapital, kata penghubung di tengah judul harus
memakai huruf kecil. Sedangkan jika letaknya di depan maka memakai huruf kapital.
Misalnya:
“Pada Penelitian Mahasiswa UGM Ditemukan Manfaat Lebih dari Jamur”. Kata “pada”
yang merupakan kata penghubung, karena posisinya di depan maka tetap memakai huruf
kapital. Lain halnya jika diletakan di tengah maka memakai huruf kecil.
 Judul bukan kalimat
Penulisan judul tidak perlu menggunakan tanda baca. Sehingga ditulis apa adanya dan
berdiri sendiri yang kemudian terdiri dari beberapa kata.
 Memperhatikan Kelogisan
Mengenai logis tidaknya struktur kalimat yang digunakan. Jadi, menyusun judul juga
perlu dipikirkan dengan logika.
 Tidak boros kata
 Kesamaan bentuk
Menulis judul yang baik dan benar juga perlu memperhatikan bentuk kata yang
digunakan, terutama jika dalam judul tersebut menggunakan kata hubung “dan”.
Mengapa?
Sebab adanya kata hubung ini biasanya berpotensi membuat judul kelewat panjang.
Sekalinya dibuat pendek ada kemungkinan maknanya ambigu dan kurang
mempresentasikan isi tulisan. Oleh sebab itu sebaiknya disamakan bentuknya.

Misalnya saja:
(x) Memahami Fungsi dan Cara Membuat Mainan Edukatif
(v) Memahami Fungsi dan Cara Pembuatan Mainan Edukatif.

Sehingga dibanding memakai kata “membuat”, contoh judul di atas akan lebih tepat jika
memakai kata “pembuatan”. Dimana bentuk antara kata tersebut dengan kata “fungsi”
adalah sama. Merujuk pada nomina.

Abstrak
Tujuan Abstrak dalam karya ilmiah
Abstrak bisa memberikan gambaran kepada pembaca terkait isi karya tulis tersebu secara
ringkas. Abstrak harus ditulis secara akurat, mudah dipahami, jelas, dan padat. Jumlah katanya
hanya sekitar 250-300 kata saja.
 Memudahkan pembaca dalam memahami inti atau esensi dari karya tulis tersebut dalam
waktu yang singkat.
 Menjadi pedoman pembaca dalam membaca sebuah karya tulis ilmiah.
 Membantu pembaca dalam mengingat poin penting dalam sebuah karya ilmiah.
1. Menuliskan Latar Belakang Hal pertama yang harus ada dalam abstrak yaitu latar belakang
penelitian atau makalah. Bagian ini penting untuk dituliskan, agar pembaca bisa memahami garis
besar dari topik yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Latar belakang di abstrak merupakan
rangkuman dari sub bab latar belakang yang ada dalam makalah tersebut.
2. Menerangkan Metode Penelitian Setelah memaparkan latar belakang masalah, Anda juga
perlu menjelaskan metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang dimaksud bisa
berupa eksperimental atau studi pustaka. Anda juga bisa menambahkan metode analisis data
yang Anda gunakan dalam karya tulis tersebut.
3. Memaparkan Hasil Penelitian Di bagian ini, penulis perlu menjelaskan secara ringkas hasil
penelitiannya. Anda bisa menambahkan data berupa angka atau penjelasan deksriptif terkait hasil
penelitian.
4. Tulis Kesimpulan Di bagian akhir abstrak, jangan lupa untuk menuliskan kesimpulan
penelitian atau makalah secara ringkas. Dengan demikian pembaca bisa memahami informasi
dari karya tulis tersebut secara utuh.
5. Tambahkan Kata Kunci Kata kunci biasanya diambil dari topik yang diangkat dalam makalah
tersebut. Namun, kata kunci juga bisa berasal dari poin-poin yang ada dalam judul makalah.
Sistematika penulisan proposal
Proposal sendiri berisi sifat yang berperan sebagai usulan tertulis. Dimana hal itu memiliki
maksud untuk disampaikan pada pihak yang mempunyai hubungan dengan kegiatan yang ingin
dilakukan atau dilaksanakan.
Unsur yang wajib ada di dalam sistematika proposal antara lain,
 Latar Belakang
Di dalam latar belakang yang ada di sebuah proposal ini berisikan tentang keadaan,
kejadian, dan hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan ataupun penelitian
tersebut.
 Rumusan Masalah dan Tujuan
Di dalam proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, perlu disebutkan permasalahan
serta tujuan proposal tersebut secara spesifik.
Caranya yaitu dengan merumuskan tujuan proposal secara rasional dan menggunakan
gaya bahasa yang bersifat persuasif agar pihak yang membaca proposal bisa tertarik
dengan tujuan dari adanya kegiatan tersebut.
 Ruang Lingkup Kegiatan
 Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Di dalam sebuah proposal kegiatan ataupun proposal penelitian, harus ada teori ataupun
hasil penelitian yang sebelumnya sudah pernah dilakukan dan berkaitan dengan masalah
yang ada di dalam proposal tersebut. Telaah yang dimaksud bisa berupa perbandingan
dari penelitian sebelumnya ataupun teori yang serupa dengan masalah yang akan diteliti.
Dengan adanya teori tersebut, pihak yang berkaitan dengan persetujuan proposal atau
penerima usul bisa memahami bobot permasalahan di dalam proposal tersebut.
 Metode Penelitian
Di bagian metode membahas tentang bagaimana metode penelitian itu akan dilakukan.
Termasuk juga teknik pengumpulan data, validasi data, analisis data, dan lain sebagainya.
Metode yang dipakai juga cukup beragam, mulai dari metode historis, metode
eksperimental, dan metode deskriptif. Sedangkan dalam teknik pengumpulan data bisa
dilakukan dengan teknik angket atau menggunakan kuesioner, observasi, wawancara,
studi pustaka, dan lain sebagainya.
 Pelaksana Kegiatan
Di bagian ini harus ditulis atau dicantumkan daftar personalia ataupun pelaksana kegiatan
dan dilengkapi dengan pendidikan ataupun keahlian mereka.
 Fasilitas
Terdapat fasilitas di dalam proses kegiatannya yang akan bisa lebih menekankan pada
biaya. Sehingga kalkulasi biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah dibandingkan
dengan melakukan sewa.
 Keuntungan dan Kerugian
Keberadaan bagian dari keberuntungan dan juga kerugian dalam sebuah proposal
kegiatan ataupun penelitian bisa berguna untuk meyakinkan si penerima usul tentang
dana yang dikeluarkan nanti tidak sia-sia dengan apa yang akan didapatkan.
 Lama Waktu Kegiatan
Adanya penjelasan tentang berapa lama waktu kegiatan tersebut bisa diselesaikan. Jika
kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahap, maka tahap itu harus diberikan perincian
waktu penyelesaian masing-masing.
 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan mengatur tentang pembagian waktu berdasarkan rencana kegiatan yang
sedang dilaksanakan.
 Anggaran Dana
Adanya anggaran dana ataupun biaya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam sebuah proposal penelitian ataupun proposal kegiatan.
 Daftar Pustaka
Di bagian daftar pustaka yang ada di sebuah proposal ini tergolong opsional. Jadi tidak
semua proposal perlu mencantumkan daftar pustaka.

Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika penulisan laporan antara lain,
 Pendahuluan
Berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, data tabel dan gambar.
 Isi
Bab I
 Latar Belakang
 Rumusan masalah, tujuan Penelitian dan kegunaan
Bab II
 Tinjauan Pustaka
 Kerangka Teori/Kajian Pustaka
Bab III
 Pendekatan Penelitian
 Jenis Subjek
 Teknik Pengumpulan dan analisis data
Bab IV
 Hasil Penelitian
Bab V
 Kesimpulan dan Saran
 Penutup
Berisi daftar Pustaka, lampiran dan indeks.

Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah


 Judul (Maksimum 12 kata)

 Identitas Penulis

 Abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (250 Kata)

 Keywords (3-5 kata)

 PENDAHULUAN

 METODE

 HASIL

 PEMBAHASAN

 SIMPULAN

 UCAPAN TERIMA KASIH

 DAFTAR PUSTAKA, Untuk keseragaman dan Internasionalisasi, penulisan Daftar Pustaka


artikel memakai cara penulisan kutipan menurut sistem APA (Association Psychological
Association).

Penulisan kutipan
Berikut ini prinsip-prinsip mengutip,

 Jangan melakukan perubahan kecuali jika terpaksa untuk tujuan tertentu, dan harus disertai
keterangan dalam tanda kurung segi empat.
 Bila ada kesalahan pengutip tidak boleh memperbaikinya.
 Menghilangkan bagian yang dikutip
Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang mengambil inti sarinya saja, tanpa mengurangi
makna sebenarnya dari kalimat yang ada.

Jadi, untuk menulis kutipan jenis ini bisa dengan cara meringkas/menyimpulkan suatu pendapat atau
menulis inti sarinya dengan gaya bahasa sendiri.

Cara menulis kutipan tidak langsung

1) Kutipan diintegrasikan dengan teks


2) Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
3) Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4) Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber kutipan

Contoh:

Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi
untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat (Michelle Doe, 2016: 27).

Dalam menulis kutipan tidak langsung bisa juga dengan menyebutkan sumber di depan kutipan seperti
berikut ini:

Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di
dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat.

Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang dilakukan dengan cara mengambil sama persis
dari sumber aslinya.
Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni kutipan langsung kurang dari
empat baris dan lebih dari empat baris.
Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris
1) Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
2) Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4) Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman di dalam tanda kurung
Contoh kutipan langsung kurang dari empat baris:
"Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti" (Agung Hermanto,
2009: 15-16).

Selain itu, bisa juga dengan memberikan sumber kutipan di depan sebelum kutipan seperti
contoh berikut ini:
Siswanto (1990:20) menegaskan, "keputusan ilmiah merupakan sebuah kemungkinan atau
probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak".
Cara menulis kutipan langsung lebih empat baris
1) Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
2) Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
3) Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…") atau tidak.
4) Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber aslinya.
Contoh kutipan lebih dari empat baris:
Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan karena para
penerjemah tidak terlatih dalam ilmu penerjemahan. Misalnya terjemahan berikut ini.
"Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak menggambarkan buku-buku
sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif (sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali berada
dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari universitas-universitas dan
tempat…" (Sani, 1959: 7).

Penulisan Daftar Pustaka


Daftar pustaka adalah daftar yang berisi tentang buku-buku atau sumber lainnya yang digunakan
dalam sebuah penelitian ilmiah.

 Menguatkan tulisan ilmiah


 Untuk menghindari tuduhan plagiat
 Untuk menghargai penulis yang menjadi sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah
 Membantu pembaca lainnya mengetahui lebih dalam sumber kutipan karya ilmiah yang
ditulis
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku dan Contohnya
Secara umum berikut ini adalah format penulisan daftar pustaka dari buku:
Nama Belakang, Nama Depan. (Tahun). Judul Buku. Kota: Penerbit Buku.
Contoh Daftar Pustaka: Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang.
1) Nama penulis
Tulis nama belakang penulis lebih dahulu baru disusul dengan tanda koma dan inisial nama
depannya. Jika di dalam buku terdapat gelar-gelar penulis, maka gelar-gelar tersebut tidak perlu
ditulis di dalam daftar pustaka.
Contoh:
Lestari, Dewi.
Jika ada dua atau lebih nama penulis yang tercantum di sumber acuan, hanya nama penulis
pertama yang dibalik, sisanya tidak perlu. Jangan lupa untuk menambahkan ‘dan’ di antara
pengarang kedua dan ketiga.
Contoh: Lestari, Dewi dan Selo Soemardjan.
Lestari, Dewi. Marta Susilo., dan Selo Soemardjan.
Jika penulis buku acuan yang kamu gunakan lebih dari tiga penulis, maka tulis nama pengarang
pertama dengan dibalik, dan ditambah ‘dkk’ (dan kawan-kawan).
Contoh: Lestari, Dewi dkk.
2) Tahun terbit
Setelah menuliskan nama penulis, tuliskan tahun terbit buku yang kamu jadikan sebagai acuan,
diikuti dengan tanda buka kurung dan tutup kurung.
Contoh: Hirata, Andrea. (2006).
3) Judul buku
Setelah menuliskan nama penulis dan tahun terbit, tuliskan judul buku yang dipakai. Perlu
diingat untuk menuliskan dengan tulisan miring atau italic.
4) Tempat terbit
Tuliskan tempat terbit buku yang kamu jadikan sebagai referensi lalu diikuti dengan tanda titik
dua. Contoh: Hirata, Andrea. (2006). Sang Pemimpi. Yogyakarta:
5) Nama penerbit
Rangkaian terakhir dalam menuliskan sebuah daftar pustaka yang diambil dari buku adalah nama
penerbit.

Hal yang Dapat Terjadi dalam Penulisan Daftar Pustaka Buku


 Terdapat Angka dalam Nama Penulis; jika terdapat angka dalam nama penulis, tulislah
angka setelah nama penulis. Contoh: Anderson, Michael., III. (1995). A Guide to
Reptiles. New York: Doubleday.
 Daftar Pustaka dari Buku Yang Tidak ada Nama Penulis; Jika tidak terdapat nama
penulis buku, maka hanya tuliskan judul buku, tahun terbit, dan lokasi terbit. Contoh:
American Oxford Dictionary and Thesaurus. (2009). Heatherton, Victoria: Australia.
 Daftar Pustaka dari Banyak Buku Penulis Sama; Jika kamu menggunakan lebih dari satu
buku dengan penulis yang sama, maka urutkan secara berurutan berdasarkan dari tahun
terbit yang paling awal. Contoh Daftar Pustaka dari Banyak Buku dengan Penulis yang
Sama:
 Willmott, W. (2004). Rocks and landscapes of the national parks of Southern
Australia. Brisbane: Geological Society of Australia, Queensland Division.
 Willmott, W. (2006). Rocks and landscapes of the national parks of Central
Australia. Brisbane: Geological Society of Australia, Queensland Division.
 Buku Ditulis oleh Sebuah Organisasi / Institusi; Jika kamu menggunakan buku referensi
yang ditulis oleh sebuah organisasi atau institusi, tulis nama Organisasi, tahun terbit,
Judul buku, Tempat terbit dan nama organisasi yang bertanggung jawab. Contoh: New
York Health. (2002). Best practice guidelines for the management of type 2 diabetes in
children and adolescents. New York, Qld.: New York Health.
 Daftar Pustaka dari Buku dengan Edisi; Jika buku yang digunakan terdapat beberapa
edisi yang berbeda, maka dituliskan di daftar pustaka dengan urutan seperti berikut:
Nama penulis, tahun terbit, judul buku (edisi ke), tempat Terbit dan Penerbit. Contoh
Daftar Pustaka dari Buku dengan Edisi: Willmott, W. (2004). Rocks and landscapes of
the national parks of Southern Australia (4th ed). Brisbane: Geological Society of
Australia, Queensland Division.
 Diambil dari Buku Yang diedit oleh Editor; Jika buku yang kamu gunakan merupakan
buku yang diorganisir atau diedit oleh editor, maka tulis di daftar pustaka dengan urutan
seperti berikut: Nama editor (Eds). (Tahun terbit). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.
Contoh: Friedman, S. & Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the
lifespan: Emerging methods and the concepts. Washington, D.C.: American Psychology
Association.
 Daftar Pustaka dari Buku Ber Seri; Jika buku yang kamu jadikan referensi memiliki
beberapa seri, maka tulis di daftar pustaka dengan urutan: Nama belakang penulis, Inisial.
(Tahun terbit). Judul buku. Nama Seri. Tempat publikasi:Penerbit. Contoh: Friedman, S.
& Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the lifespan: Emerging
methods and the concepts. Series in affective science. Washington, D.C.: American
Psychology Association.
 Daftar Pustaka dari Ebook; Jika kamu menggunakan buku yang hanya bisa diakses secara
daring, atau menggunakan E-book, maka cukup tuliskan: Nama belakang penulis, Inisial.
(Tahun terbit). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit. Tersedia dari nama database atau url.
Contoh: Willmott, W. (2004). Rocks and landscapes of the national parks of Southern
Australia (4th ed). Brisbane: Geological Society of Australia, Queensland Division.
Tersedia dari NetLibrary database.
Namun, jika link yang kamu berikan hanya mengarahkan pembaca bagaimana cara
mengakses buku tersebut, bukan membukanya secara daring, maka tuliskan “tersedia
dalam”.
 Daftar Pustaka dari Buku Terjemahan; Jika buku yang kamu jadikan referensi merupakan
buku terjemahan, maka tuliskan nama pengarang asli. (Tahun terbit). Judul buku dan
inisial penerjemah diikuti nama penerjemah. Tempat terbit: nama penerbit terjemahan.
Contoh: Doe, John. (2006). Sistem Informasi dan Komunikasi. (M. Harianto,
Terjemahan). Jakarta: Gramedia.
 https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menulis-daftar-pustaka/
PROPOSAL

Proposal adalah tahapan awal penelitian. Merupakan tahap perencanaan bagi peneliti.

Proposal secara garis besar berisi:

1. Judul penelitian
2. Pendahuluan
a. latar belakang
b. identifikasi masalah
c. pembatasan masalah
d. perumusan masalah
e. tujuan penelitian
f. manfaat penelitian
3. tinjauan Pustaka
a. kerangka teoretik
b. penelitian yang relevan
c. kerangka piker
d. hipotesis
4. metode penelitian
a. jenis penelitian
b. populasi dan sampel penelitian
c. prosedur penelitian
d. Teknik pengumpulan data
e. Teknik analisis data
5. Lampiran berupa daftar pustaka
LAPORAN

Laporan penelitian merupakan


sebuah karangan ilmiah yang
disusun
pascapenelitian.
Laporan penelitian merupakan
sebuah karangan ilmiah yang
disusun
pascapenelitian.
Laporan penelitian merupakan
sebuah karangan ilmiah yang
disusun
pascapenelitian.
Laporan penelitian adalah karangan ilmiah yang disusun pasca penelitian.

Laporan penelitian terdiri atas:

1. Judul penelitian
2. Abstrak
3. Pendahuluan
a. latar belakang
b. identifikasi masalah
c. pembatasan masalah
d. perumusan masalah
e. tujuan penelitian
f. manfaat penelitian
4. tinjauan Pustaka
a. kerangka teoretik
b. penelitian yang relevan
c. kerangka pikir
d. hipotesis
5. metode penelitian
a. jenis penelitian
b. populasi dan sampel penelitian
c. prosedur penelitian
d. Teknik pengumpulan data
e. Teknik analisis data
6. hasil dan pembahasan
a. hasil penelitian
b. pembahasan
7. penutup
a. simpulan
b. saran
8. lampiran berupa daftar pustaka
c.
ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah adalah karangan ilmiah berisi pokok bahasan hasil penelitian.

Tujuan: agar suatu penelitian dapat dimuat dalam jurnal penelitian.

Ciri artikel almiah:

1. Isi sajiannya berada pada Kawasan pengetahuan keilmuan


2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas
3. Tidak bersifat subjektif, emosional, dan tdk mengungkapkan terkaan, prasangka, atau
pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap

Artikel ilmiah terdiri atas:

a. Abstrak
b. Pendahuluan
c. Tinjauan Pustaka
d. Metode penelitian
e. Hasil dan pembahasan
f. Penutup
g. Daftar Pustaka

Ada 3 jenis artikel ilmiah:

1. Artikel ilmiah hasil pemikiran


= membahasa suatu masalah yang dikaji berdasarkan pemikiran penulisnya. Mengutarakan
pendapat berdasarkan kajian teori dan fakta yang relevan.
Terdiri dari 3 bagian:
1) Pendahuluan: judul, abstrak, dan kata kunci
2) Isi: permasalahn, uraian teori, uraian fakta, diskusi, kesimpulan, saran
3) Penunjang: daftar Pustaka dan data diri penulis
2. Artikel ilmiah hasil penelitian (Hanya terdiri 15-20 halaman)
= laporan hasil penelitian yang dikemas dengan gaya lentur dan enak dibaca, tidak seperti
laporan penelitian.
Struktur:
1) Judul penelitian
2) Abstrak
a. Berisi satu paragraph, terdapat kata kunci
3) Pendahuluan
a. latar belakang
b. perumusan masalah
c. tujuan penelitian
d. kajian teori
4) metode penelitian
a. jenis penelitian
b. populasi dan sampel penelitian
c. prosedur penelitian
d. Teknik pengumpulan data
e. Teknik analisis data
5) hasil dan pembahasan
a. hasil penelitian
b. pembahasan
6) penutup
a. simpulan
b. saran
7) penunjang berupa daftar Pustaka dan data diri penulis
3. artikel ilmiah popular
= tulisan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan Bahasa yang lebih enak dibaca dan
dipahami.
Tujuan: agar menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya.
Karakteristik: (1) substansi disajikan secara obyektif, (2) pendapat didukung oleh argument,
fakta, dan bukti, (3) materi disampaikan dlm gaya popular, (4) Bahasa ragam seni ilmiah, (5)
tidak mengikuti aturan yang lazim untuk artikel ilmiah murni
Struktur:
1. Pendahuluan: sering dijumpai ungkapan hal yg menarik dan mutakhir atau mengejutkan dari
permasalahan yg diajukan
2. Isi: dimulai dgn memaparkan hal umum kemudian menuju kesimpulan
3. Penutup: kesimpulan bersifat spesifik

Anda mungkin juga menyukai