Anda di halaman 1dari 2

Qodratul Rachel fezahra

Namaku qodratul Rachel fezahra, kalian bisa memanggil aku “sasa” disini aku akan menceritakan
pengalamanku mendapatkan universitas. Jujur dulu aku tidak tahu ingin ambil jurusan apa, hingga
akhirnya aku memutuskan ingin mengambil prodi dokter gigi. Karena aku tahu masuk FK itu tidak mudah
aku sudah mencoba untuk mendaftar di beberapa perguruan tinggi swasta sebelum pengumuman siswa
eligible, walaupun sebenarnya aku juga tidak berharap pada jalur itu. namun aku tidak lolos pada
pergeruan tinggi swasta. aku ingat pada 19 januari 2022 adalah pengumuman siswa eligible. Aku
bersyukur karena aku mendapat kuota eligible sehingga aku bisa ikut menjadi siswa yang memiliki
kesempatan di jalur SNMPTN walaupun aku berada diurutan tengah yaitu urutan 59, aku tetap ingin
mencoba keberuntunganku untuk mendaftar pada prodi kedokteran gigi universita diponegoro,
memang terkesan bunuh diri. Dan keputusanku juga diberatkan oleh guru, dan tentor bimbel.

Namun disamping itu aku juga mempersiapkan SBMPTN sebagai rencana B. hingga tiba saat
pengumuman SNMPTN aku dinyatakan BELUM LOLOS. Sehingga aku harus melanjutkan perjuanganku
pada jalur SBMPTN disamping itu aku juga mendaftar di berbagai perguruan tinggi swasta dan beberapa
perguruan tinggi negeri yang sudah dibuka salah satunya PSBB Universita Diponegoro tapi lagi lagi nice
try. Sampai akhirnya tiba pengumuman SBMPTN aku dinyatakan TIDAK LOLOS disitu aku merasa hancur,
aku merasa tidak bisa membahagiakan orang tuaku. Walaupun sebenarnya aku pada saat itu sudah
memiliki cadangan universitas swasta.

Tidak menyerah sampai situ aku terus mencoba mendaftar di berbagai universitas, mulai dari universitas
islam Indonesia, universitas gajah mada, universitas Muhammadiyah Surakarta, universitas
Muhammadiyah jogja, universitas jendral soedirman, universitas negeri sebelas maret, universitas
brawijaya. Namun lagi lagi bukan prodi kedokteran. Hingga akhirnya aku mencoba mendaftar jalur ujian
mandiri universitas diponegoro prodi urban and regional planning. Tapi disitu aku tidak menaruh
harapam karena aku selalu ditolak oleh perguruan tinggi negeri. Bahkan aku sudah melakukan regristrasi
ulang di beberapa perguruan tinggi swasta. Dan mencari kos di jogja karena aku memutuskan untuk
memilih universitas islam Indonesia sebelum aku membuka pengumuman UM Universitas diponegoro
pada malam itu. Ternyata hasilnya diluar dugaan. Aku mendapat warna hijau alias dinyatakan lolos. Aku
dan keluarga tidak menyangka. Tangis orang tuaku pecah Ketika mendapat berita tersebut. Tanpa lama-
lama aku segera melakukan regristrasi online dan mengurus semua persyaratan, dan mencari kos pada 1
minggu setelahnya. Dan akhirnya aku benar-benar memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku di
universitas diponegoro sebagai mahasiswa Teknik.

Perjalanan yang kuhadapi cukup Panjang untuk aku lewati sekitar 3-4 bulan yang lalu. Banyak tantangan
yang harus kuhadapi sendiri. Ikut bimbingan belajar setiap hari yang lokasinya jauh sekitar 20km dari
rumah harus kujalani setiap harinya.
Tetapi dibalik itu semua ada support dari orang orang terdekatku seperti sahabat, pacar dan terutama
orang tua mereka semua lah yang selalu mendampingiku. Aku selalu ingat perkataan orang tuaku, “coba
dulu aja, semua sudah ada yang mengatur” kalimat tersebut yang membuatku berada disini pada saat
ini

Anda mungkin juga menyukai