Anda di halaman 1dari 5

Pada bulan September Tahun 2014 aku lulus kuliah, dan di awal bulan Oktober aku

melahirkan anak pertamaku. Hari demi hari ku lalui untuk fokus merawat bayiku ,hingga
sampai di bulan April Tahun 2015 ada orang yang kerumah menawarakan kegiatan
pengabdian masyarakat sebagai Kader Posyandu. Satu hari setelah ada tawaran untuk
mengabdikan diri di masyarakat sebagai kader posyandu ada salah satu dari komite SMP
almamaterku. Beliau Menawarkan pekerjaan sebagai TU dan beliau menyampaikan hasil
rapat dengan ketua yayasan dan komite bahwasannya di SMP Syeh Jamaluddin
membutuhkan tenaga TU juga ada penambahan dua guru. Tawaran ini disampaikan kepadaku
sesuai hasil rekomendasi dari rapat dan kebetulan aku adalah alumni kelulusan ke-tiga dari
SMP ini. Beliau memberi aku waktu untuk memikirkan dan menjawab tawaran ini. Kedua
tawaran itu aku musyawarahkan dengan keluarga sebelum aku memberikan jawaban kepada
mereka.

Beberapa hari kemudian setelah musyawarah dengan keluarga akhirnya aku


memberikan jawaban untuk bersedia mengabdikan diri di masyarakat sebagai kader
posyandu dan juga sebagai TU di SMP Syeh Jamaluddin.

Pada bulan Maret 2015 aku mulai terjun di masyarakat sebagai kader Posyandu dan
bulan Juli aku mulai menjadi TU di SMP. Sejak itu aku mulai terjun di dunia yang
sesungguhnya. Aku mulai belajar menyesuaiakan diri dengan lingkungan baru, mulai
beradaptasi dengan banyak orang yang berbagai karakter. Dan tantangan terberatku kala itu
adalah ketika aku di beri tugas sebagai Operator Sekolah (OPS) yang tanggungjawab penuh
terhadap Aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan) sedangkan waktu itu aku yang masih
sangat Gaptek dan belum tahu dunia IT secara dalam. Namun aku selalu membuka diri untuk
selalu mencari informasi dan pengetahuan dengan cara selalu mengikuti sosialisasi terkait
Aplikasi Dapodik dan juga sering ikut diskusi dengan teman-teman sesame operator Dapodik.

Hingga sampai Januari 2016 di Desaku mendirikan SPS (Satuan Paud Sejenis), ketika
rapat pendirian aku dipilih dan dipercaya untuk menjadi Kepala Sekolah SPS Mawar. Mulai
saat itu juga aku mengabdikan diri di SMP sebagai TU dan di SPS sebagai Kepala Sekolah
dan juga sebagai Kader Posyandu.

2017 ketika ada UNBK Aku dipilih Kepala Sekolah ku untuk menjadi Proktor
UNBK. Dengan modal bismillah, niat siap menerima ilmu dan tekad semangatku yang luar
biasa aku terima dan aku jalani tugas tambahanku sebagai Proktor UNBK 2017.
Bulan November 2017 aku dapat informasi dari Kepala Sekolahku untuk mebuka
SIM PKB. Saat itu aku belum faham apakah itu SIM PKB. Dengan Username dan password
yang diberikaan oleh Kepala Sekolah kepadaku, aku mulai membuka SIM PKB dan
mengotak atik menu apa dan informasi apa yang ada. Disitu ada informasi terkait undangan
Pretes. Aku pun melengkapi dan mengupload berkas yang diminta oleh sistem hingga pada
suatu hari muncul Formulir atau undangan yang bisa dicetak dan dibawa untuk mengikuti
pretes. Pada saat itu aku belum faham untuk apa pretes itu, dan aku pun berangkat mengikuti
pretes sesuai jadwal yang ada di formulir atau undangan untuk mengikuti pretes. Aku
berangkat tanpa ada tujuan dan harapan apapun karena aku belum faham apa tujuan dari
pretes.

Setelah mengikuti pretes tersebut aku pun kembali ke aktifitas keseharianku sesuai
tanggungjawab dan jadwal yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepadaku. Hingga saatnya
pengumuman pretes yang aku ikuti, aku pun membuka akun SIM PKB ku dan hasilnya
mucul dengan Tulisan “ Anda dinyatakan BELUM LULUS seleksi Akademik”. Hingga
sampai saat itupun aku juga masih belum paham apa perbedaan bagi yang sudah atau yang
belum lulus seleksi Akademik. Dan ketika aku dapat informasi dari teman tetangga desa yang
saat itu Lulus Seleksi Akademik dan lanjut ke tahap PPG. Saat itu aku baru mulai ada sedikit
pemahaman terkait tujuan dari pretes. Aku bisa sedikit membayangkan kalau kita lulus pretes
otomatis kita bisa mengikuti program PPG yang mana bila kita lulus program ini kita berhak
mendapakan Sertifikat Pendidik (Serdik). Setelah pemahamanku sedikit terbuka aku pun
tertarik untuk mulai menggali informasi terkait Program PPG. Dari sekedar bertanya kepada
teman yang sudah lolos Pretes dan sedang mengikuti PPG ataupun dengan cara bergabung
dengan komunitas-komunitas terkait PPG dan juga sering mengexplore Youtube atau google
untuk mendapatkan Informasi terkait PPG.

Waktu terus berlalu hingga masuk bulan November Tahun 2018 yang mana saat itu
ada informasi lagi terkait undangan pretes yang bisa kita lihat di akun SIM PKB kita, namun
pada saat bulan itu ibu mertuaku sedang sakit dan opname di Rumah Sakit. Aku yang harus
bolak balik ke Rumah Sakit hingga aku tidak ada waktu untuk menyiapkan persiapan pretes
dengan baik, karena saat itu kondisi ibu mertuaku lebih utama. Hingga aku hanya
menyiapkan satu lembar kertas undangan yang bisa dibawa masuk ke ruang ujian pretes,
tanpa aku mendonload dan mempelajari kisi-kisi pretes yang aku ikuti. Dalam hatiku hanya
berniat untuk sekedar hadir dan mengikuti pretes meskipun tanpa persiapan belajar. Sampai
tiba waktu pengumuman hasil Pretes tahun 2018 aku pun mebuka akun SIM PKB ku dan
terbaca informasi yang sama dengan pretes yang ku ikuti di tahun 2017. Yaitu satu kalimat “
Anda dinyatakan BELUM LULUS TES AKADEMIK”. Aku pun merasa biasa dan tidak
begitu kecewa karena memang dua kali pretes ini aku berangkat tanpa tahu tujuan, tanpa ada
harapan dan tanpa persiapan dengan cara mempelajari kisi-kisi yang ada di SIM PKB Untuk
pretes.

Namun ketika mulai masuk Tahun 2019, Aku pun mulai menata niat, menata diri dan
mempersiapkan semuanya dengan penuh harap bilamana di tahun ini ada pretes lagi aku bisa
siap mengikuti dan sukses dengan kalimat LULUS SELEKSI AKADEMIK. Aku selalu
mencari informasi terkait Pelaksanaan pretes dan juga aku mulai membuka youtube untuk
mulai belajar soal-soal Pretes. Hingga saatnya ada informasi tentang undangan pretes di
bulan November aku pun lebih semangat untuk lebih serius dalam belajar dan menyiapkan
pretes yang ini, aku mendownload dan menyetak kisi-kisi serta mempelajarinya dengan
penuh semangat dan serius. Aku berangkat pretes penuh dengan semangat, persiapan dan
keyakinan. Aku yakin kalau aku pasti lulus pretes yang ini, karena dari ke tiga pretes yang
pernah aku ikuti aku merasa pretes yang ini aku lebih banyak bisa menjawab soal dengan
mudah.

Setelah mengikuti pretes aku kencangkan doa dan tawakkal kepada Allah, setiap habis
sholat fardlu, sholat sunnah dan ketika aku berbuka bila puasa hari senin kamis doaku hanya
satu. Semoga aku lulus pretes 2019. Memasuki tahun 2020 dimana tahun ini adalah tahun
pandemic diseluruh dunia. Ini Salah satu penyebab tidak segera di umumkan hasil pretes
bulan Nomber 2019. Namun ini kujadikan kesempatan bagiku untuk lebih mendekatkan diri
kepada Allah dengan terus selalu berdoa untuk kelulusan Pretes.

Tiba di bulan Maret 2021 ada informasi terkait kelulusan pretes 2019, dengan
semangat aku membuka akun SIM PKB ku. Aku sempat menangis dan kecewa, dan sempat
berfikir ternyata persiapan yang matang dan keyakinan yang mantap belum bisa meluluskan
aku di pretes kali ini. Kecewa dan merasa down itu manusiawi di saat seperti ini. Namun aku
tak patah semangat untuk selalu membaca surat Al- Fatihah tujuh kali setelah sholat fardlu
dengan harapan aku bisa lulus pretes dan juga amalan- amalan yang lain pun tetap aku
amalkan seperti puasa Sunah Senin Kamis, Sholat Tahajud dan Dhuha.

Empat bulan berlalu hingga sampai di bulan Juli 2021, bulan dimana Allah
menurunkan keajaiban dan Anugerah yang luar biasa kepadaku melalui Pemerintah. Yaitu
kebijakan penurunan Passing Grade (PG) pretes 2019. Aku pun dengan segera membuka
akun SIM PKB ku dan Alhamdulillah segala puji bagi Allah, aku dinyatakan LULUS
SELEKSI AKADEMIK. Aku menangis bahagia dan seakan sedang terbangun dari mimpi
saat tidur waktu itu. Setelah itu aku ikuti proses selanjutnya sesuai permintaan system. Mulai
dari upload berkas untuk seleksi Administrasi, penempatan LPTK hingga lapor diri.

Setelah proses itu selesai, saatnya memasuki program PPG yang dimulai dari
Sosialisasi dari LPTK. Pendalaman Materi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran,
Lokakarya Reviu Perangkat Pembelajaran dan Refleksi, Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL).

Uji Komphrehensif, satu hari sebelum jadwal Uji Komphrehensif (UK) Aku tidak
nafsu makan dan tidak bisa tidur, karena aku sangat ketakutan dan selalu membayangkan
bagaimana besok bila aku berhadapan dengan Dosen Penguji. Namun ketika semua itu sudah
terlewati semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja, tidak seseram yang aku bayangkan.
Dilanjut dengan kekhawatiran ketika menunggu nilai UK keluar, karena bila nilai kita
dibawah KKM maka kita tidak boleh lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu tahap PPL.
Alhamdulillah nilai UK ku masih di atas KKM sehingga aku bisa lanjut ke tahap PPL.

PPL terbagi menjadi tiga siklus dengan moda Daring ( belajar dalam jaringan ). Ini
merupakan tantangan bagiku karena selama ini siswa – siwiku belum pernah belajar melalui
G-meet. Aku harus menyiapkan banyak hal untuk kesuksesan tiga siklus PPL ku. Mulai dari
sosialisasi kepada teman-teman guru, kepada orang tua siswa dan juga siswa, menyiapkan
perangkat,membimbing kepada siswa untuk menginstall Aplikasi G-meet dan menjelaskan
tentang cara penggunaan dan mengajak mereka simulasi sebelum PPL dilaksanakan.

Ketika simulasi kita menggunakan jaringan wifi sekolah, namun selama pelaksanaan
simulasi jaringan sangat buruk. Sehingga aku memutuskan untuk membelikan paket data
kepada setiap anak untuk setiap pelaksanaan PPL. Tidak hanya paket data saja yang aku
berikan kepada siswa, yakni nasi kotak dan hadiah lainnya. Agar mereka mau dan terus
semangat bila aku ajak untuk belajar daring untuk ke tiga siklus PPL ku. Karena pelaksanaan
belajarb daring ini dilaksanakan di siang hari di luar jam sekolah mereka.

Ketika proses PPL selesai, kita masuk tahap selanjutnya yaitu UKIN ( Uji Kinerja ).
Dimana tahap ini adalah tahap yang sangat menguras tenaga, hari-hari sebelum jadwal UKIN
kita tidak sempat makan dan tidur. Karena banyak portofolio yang harus kita siapkan.
Jarak antara UKIN dan UKMPPG yang sangat dekatmembuat kita semakin was was
dalam menghadapi UKMPPG. Namun sejak masa PPG aku dan teman-teman sekelompok
sering mengadakan gmeet di malam hari untuk berdiskusi membahas kisi-kisi dan contoh
soal UKMPPG.

Selain itu juga kita juga mengikuti bimbingan belajar dari para senior atau angkatan-
angkatan sebelumnya yang sudah lulus UKMPPG. Setelah berdiskusi dengan teman
sekelompok juga mengikuti bimbel, aku terus dan selalu lanjut belajar dari soal-soal yang
sudah banyak aku cetak juga belajar dari youtube sebelum dan setelah bangun tidur.

Tanggal 12 Desember jadwal UKMPPG dan tanggal 23 Desember 2021 pengumuman


Kelulusan UKMPPG Angkatan 4 Tahun 2021. Alhamdulillah aku lulus UKMPG dengan
sekali ujian. Sejarah dalam hidupku, mengikuti tes seleksi Akademik tiga kali dan lulus
UKMPPG Alhamdulillah cukup sekali. Terimakasih yaAllah, Engkau Maha Baik.

Biodata Penulis

Lies Widyawati, S.Pd dilahirkan di Lamongan Tanggal 06 Juni 1992 dari pasangan
Bapak Warno dan Ibu Sipah. Dia di lahirkan dari keluarga sederhana yang berkecukupan.
Kesehariannya dia mengabdikan diri di SMP Syeh Jamaluddin yang ada di kota Lamongan.
Selain itu, penulis juga seorang perintis salah satu lembaga Satuan Paud Sejenis (SPS) Yang
ada di Desa Sukosongo Kec. Kembangbahu Kab.Lamongan. Penulis juga aktif di kegiatan
masyarakat lainnya: yakni sebagai Kader Posyandu dan juga salah satu pengurus Rumah
Yatim yang ada di Desa penulis.

Anda mungkin juga menyukai