Anda di halaman 1dari 5

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia

Oleh : Elsavira Nurizzah

Nama saya Elsavira Nurizzah yang sering dipanggil dengan sebutan Vira. Berbeda dengan
panggilan kuliah, saya lebih dikenal dengan nama Elsa, dikarenakan di jurusan saya banyak
yang bernama Vira. Saya lahir di kabupaten Lamongan. Tepatnya pada tanggal 7 Juni 2000.
Disini saya tinggal, lebih tepatnya di desa Gembong kecamatan Babat. Babat merupakan
kecamatan terbesar kedua dikabupaten Lamongan yang memiliki lokasi yang sangat strategis.
Babat ini terletak dipersimpangan antara Surabaya-Tuban-Bojonegoro-Cepu-Jombang,
sehingga hal ini menjadi suatu asset yang sangat besar untuk pengembangan kecamatan
Babat. Menjadi salah satu penduduk di Babat saya sangat bersyukur dikarenakan saya telah
mengenyam program wajib belajar selama 12 tahun disana. Saya telah merasakan pendidikan
di MI Ma’arif NU Gembong, MTsN Model Babat yang sekarang telah berganti nama menjadi
MTsN 1 Lamongan, dan di MAN Babat yang sekarang juga telah berganti nama menjadi
MAN 2 Lamongan. Saya sangat bersyukur bisa sekolah disana, karena sekolah-sekolah
tersebut tergolong dalam kategori favorit. Bagi saya sekolah memang penting sesuai dengan
wahyu Nabi Muhammad yang pertama yaitu Al Alaq 1-5 yang didalamnya disuruh untuk
membaca, membaca merupakan jembatan ilmu. Sekolah merupakan salah satu jalan dalam
menajalankan sunnatullah Rasul bagi seluruh kaum muslim untuk menuntut ilmu.

Saya anak pertama dari 4 bersaudara. Adik-adik saya semua sudah memasuki usia sekolah.
Saya tinggal bersama kedua orang tua saya bersama ketiga adik saya. Ayah saya bekerja
sebagai Guru Swasta dan untuk saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah di MI
Ma’arif NU Gembong, ibu saya bekerja sebagai wiraswasta, apapun beliau lakukan demi bisa
menyekolahkan keempat anaknya, di rumah memiliki toko kecil-kecil an serba ada yang
Alhamdulillah dapat menunjang perekonomian. Saat ini saya menetap di Surabaya tempat
saya menimba ilmu di bangku kuliah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Saya
sangat bersyukur karena saya masih dapat menimba ilmu di tahun pertama setelah lulus MA,
karena diluar sana masih banyak yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena masih belum
memiliki kesempatan, maupun dikarenakan kondisi yang lain.

Pasca lulus MA saya masuk di jurusan Ekonomi Syariah melalui jalur undangan SPAN
PTKIN di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Untuk bisa memasuki bangku
kuliah memang butuh perjuangan dan kerja keras serta doa kepada Allah SWT. Singkat cerita
karena memang dulu saya kurang suka dengan jurusan yang saya tempuh saat ini. Saat saya
MA akhir waktu pendaftaran SNMPTN saya sangat berantusias sekali menyambut seleksi
tersebut. Bolak balik ke BK untuk tanya tanya seputar kuliah. Karena saya sangat suka
dengan yang berbau hitung-hitungan atau lebih tepatnya dibidang matematika saya dulu
ambil jurusan Statistika ITS. Memang grade nya tinggi sekali, mungkin karena saya terlalu
berambisi di jurusan statistika SNMPTN, SBMPTN saya mengambil jurusan yang sama
namun berbeda Universitas. Saya tidak putus semangat saya masih mencoba untuk
menggapai apa yang saya ingikan yaitu bisa kuliah jurusan statistika. Saat itu saya juga
mencoba ikatan dinas STIS dan Allah pun belum memberikan apa yang saya inginkan, tetapi
Allah telah memberikan apa yang terbaik bagi saya yaitu kuliah di jurusan Ekonomi Syariah.
Walaupun jurusan itu tidak linier dengan jurusan saya sebelumnya, mugkin memang ini jalan
terbaik yang Allah berikan kepada saya.

Meskipun jurusan yang saya tempuh saat ini berbeda dengan apa yang saya sukai yaitu
hitung-hiungan. Tetapi tidak menyurutkan semangat saya dalam menuntut ilmu. Saya terus
belajar mulai dari nol. Walaupun jurusan saya Ekonomi Syariah saya masih bisa belajar
matematika ataupun statistika, karena teradapat mata kuliah matematika ekonomi, statistika
kuantitatif, dan statistika kualitatif. Besok semester 3 juga terdapat mata kuliah ekonometrika
di dalamnya menggunakan perhitungan matematika dan statistika dalam menyelesaikan
permasalahan ekonomi yang kemudian diuji dengan menggunakan teori ekonomi yang telah
ada.

Saya menyukai matematika mulai dari kelas 2 MTs pada saat itu saya pernah mengikuti
olimpiade tingkat nasional yang diadakan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya yang bertempat
di MA Matholiul Anwar untuk penyisihan tigkat rayon Lamongan. Awalnya saya ragu dipilih
menjadi salah satu perwakilan MTs dibidang matematika, karena saya merasa bahwa diri
saya masih belum mahir dalam mengerjakan soal olimpiade. Soal olimpiade memang jauh
lebih sulit dibandingkan dengan soal-soal yang diberikan oleh duru dikelas. Tetapi itu
menjadi motivasi saya untuk giat belajar matematika guna mengharumkan nama baik
madrasah. Pada saat pengumuman lolos babak selanjutnya, saya berdoa semoga nama saya
dipanggil kedepan guna mewakili Lamongan ke babak selanjutnya. Ternyata nama saya pun
tidak dipanggil, artinya saya belum lolos pada babak penyisihan. Sedih memang rasanya,
terbesit dihati iri dengan teman yang dapat lolos. Tetapi itu semua tidak menyurutkan
semangat saya untuk terus belajar.
Kemudian, saat saya masuk dibangku MA saya mengikuti bimbingan belajar. Di MA saya
kali ini terdapat banyak sekali bimbingan belajar yang nantinya akan lebih diprioritaskan
untuk mengikuti lomba kejuaraan. Diantaranya yaitu Matematika, Biologi, Kimia, Fisika,
Ekonomi, Geografi, dst. Tidak mudah untuk bergabung dalam bimbingan tersebut, harus
melalui beberapa proses seleksi. Seleksi paling ketat yaitu matematika, hanya bibit-bibit
unggul cepat dalam mengitung dan berlogika itu yang dapat bergabung di bimbingan belajar
tersebut. Saya awalnya bingung, akhirnya saya mengikuti seleksi matematika. Beberapa
tahap saya lalui. Saya melihat banyaknya peserta yang ingin mengikuti bimbingan tersebut
melalui banyaknya peseta yang mengikuti seleksi, saya lebih antusias dan hal itu menjadi
motivasi saya untuk bangkit dan tidak minder. Karena kehendak Allah sesuai dengan
prasangka hambanya. Jadi, kita harus selalu berperasangka baik kepada Allah dengan cara
selalu berfikir positif atau sering kita kenal dengan sebutan positif thinking. Sesuai dengan
hadits Nabi Muhammad, yaitu

“Allah ta’ala berfirman, “Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila


ia berbaik sangk, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka
ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).

Setelah saya melalui beberapa proses seleksi, tiba saatnya pengumuman. Saya dan teman
sekelas saya bergegas melihat pengumuman yang terdapat di papan pengumuman.
Alhamdulillah saya dapat lolos dan dapat bergabung di bimbingan matematika yang bernama
MATRIC (Mathematic Creative Club). Saat saya masih kelas sepuluh. Saya sudah sering
diikutkan lomba bersama teman sekelas saya. Saat itu materi tentang olimpiade masih sangat
sedikit sekali. Soal-soal yang telah dipelajari masih kurang, karena saya sendiri masih kurang
terlatih dalam menghitung yang cepat dan tepat. Materi juga masih kurang, soal olimpiade
kebanyakan yaitu soal-soal SPMB, SBMPTN, UTUL UGM, dll. Saya saat itu belum pernah
lolos pada babak penyisihan. Proses demi proses saya lalui. Kelas XI guru pergantian
pembimbing, guru pengganti ini memang guru pendiri MATRIC. Jadi, guru satu kali ini bisa
lebih mengerti kemampuan anak didiknya. Setiap hari kita dibubuhi dengan berbagai macam
soal olimpiade yang sudah dibukukan oleh beliau. Jadi kita mulai terbiasa dengan berbagai
macam soal olimpiade.

Saat saya sudah mencapai puncak dari masa masa akhir sekolah. Saya membagi pikiran saya
untuk fokus UN, SBMPTN, dan lomba lomba serta olimpiade. Awal saya memperoleh
kejuaraan saya mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Institut Ilmu Kesehatan (IIK)
Kediri hari sabtu, 29 Oktober 2016 dikompleks kampus IIK Kediri. Disaat itu saya
dinobatkan menjadi salah satu juara diajang Dies Natalis IIK. Saya juara 3 tingkat jawa timur
menjadi awal dari perjuangan saya dibidang matematika. Alhamdulillah Allah memberikan
nikmat yang sangat besar bagi saya. Kemudian dilanjut dengan saya mendapatkan juara 1
tingkat jawa timur yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Gresik. Akhirnya impian
saya selama ini dikabulkan oleh Allah melalui jalan yang begitu panjang. Selain MATRIC
saya juga mengikuti Karya Ilmiah Remaja (KIR), bersama teman tim saya sering mengikuti
berbagai lomba LKTI yang diselenggarakan oleh Universitas-universitas ternama yang ada di
Indonesia. Dari situ saya mulai belajar menulis karya ilmiah. Inoveasi-inovasi mulai saya
kembangkan saat saya gabung dalam tim tersebut.

Saya mulai menemukan passion saya yaitu dibidang hitung-hitungan. Menjadi salah satu
alasan saya ingin melanjutkan pendidikan dibidang statistika. Tetapi Allah belum meridlai
keinginan saya. Allah menitipkan saya untuk menempuh pendidikan di jurusan Ekonomi
Syariah yang saat itu saya hanya mempunyai sedikit ilmu mengenai hal itu. Kalau saya terus
menerus menyesali yang ada dengan saya tidak menyukai jurusan yang saya ambil saat ini,
bagaimana saya bisa membangun motivasi pada diri saya dan mengembangkan kemampuan
saya dibidang ekonomi. Jadi saya mulai menyukai apa yang telah allah berikan kepada saya.
Saya yakin bahwa pada zaman milenial saat ini sudah banyak yang melirik di dunia syariah.
Indonesia saat ini juga sedang gencar gencarnya dalam mengembangkan perekonomian
syariah. Dengan adanya teknologi informasi yang berkembang secara pesat, peran ini juga
cukup penting bagi perkembangan perekonomian syariah. Masyarakat lebih mudah
mengakses dan megetahui perkembangan ekonomi yang ada saat ini.

Sejatinya dalam islam memang sudah diajarkan sejak lahir adanya ekonomi syariah, tetapi
mungkin tidak menyadarinya. Ekonomi yang berbasis islam akhir-akhir ini mulai gencar
diperbincangkan dan mulai diterapkan dibeberapa lembaga keuangan. Karena ekonomi
konvensional kurang dapat memberikan solusi dalam masalah penanganan Riba bagi kaum
muslim. Karena Allah benar-benar melarang adanya Riba. Bukan hanya islam bahakan
semua agama samawi melarang adanya Riba. Pelarangan Riba dalam agama samawi
menandakan bahwa Tuhan itu satu dan serta membawa satu ajaran.

Berbicara tentang ekonomi memang cangkupannya luas sekali. Mulai dari mikro sampai
makro. Saya sangat bersyukur bisa mempelajarai ekonomi yang berbasis islam. Banyak
konsep konsep ekonomi islam yang lebih dulu popular dan diterapkan daripada konsep
ekonomi konvensional yang saat ini lebih banyak dipelajari. Terbukti bahwa negara yang
dapat menerapkan ekonomi berbasis islam dapat menjadikan negaranya lebih maju. Indonesia
saat ini memang terfokus kepada perbankan syariah, padahal banyak orientasi yang harus
dikembangkan. Perkembangan di era milenial seperti saat ini kita sebagai generasi muda
harus memiliki inovasi industri kreatif guna menunjang perekonomian Indonesia.

Saya merasa nyaman dengan jurusan yang saya tekuni saat ini. Karena jika suatu negara
tersebut ingin maju maka perlu adanya perkembangan ekonomi yang cukup baik, minimnya
inflasi, tersalurnya dana ke masyarakat yang tepat sasaran. Selain itu perlu adanya integrase
keilmuan ekonomi modern, dengan mengetahui permasalahan yang ada dilapangan kemudian
menyesselaikkannya dengan islam modern. Masih sedikit di Indonesia yang terjun didunia
perbankan maupun non bank yang menerapakan nilai-nilai syariah. sehingga mulai dari diri
sendiri sebagai mahasiswa ekonomi syariah mulai menerapkan prinsip-prinsip syariah. kalau
bukan dari kita sendiri siapa lagi, kalau bukan dari sekarang kapan lagi. memang berat jika
mengangkat tema “Aku Generasi Unggul Kebanggan Indonesia” didalam kalimat tersebut
dapat menjadi motivasi dengan terus menggali potensi diri, memperbaiki diri guna
berkontribusi bagi negara ini sesuai dengan kapasitas yang saya miliki serta dengan cara yang
telah saya pelajari.

Anda mungkin juga menyukai