Anda di halaman 1dari 5

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Oleh : Fitri Ilma Wahyuni

“Keterbatasan bukanlah suatu hambatan untuk terus memperjuangkan impian” Kalimat


tersebut seakan menjadi tombak semangat untuk seorang gadis biasa seperti saya yang
mempunyai mimpi luar biasa. Untuk bisa dikatakan sebagai generasi unggul kebanggaan
Indonesia bukanlah suatu hal yang mudah, dan kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi
ditengah keterbatasan ekonomi ini akan saya pergunakan sebaik mungkin untuk dapat menjadi
generasi unggul kebanggaan Indonesia.

Nama saya Fitri Ilma Wahyuni. Terlahir dari keluarga sederhana di tengah-tengah
masyarakat dengan kondisi ekonomi tergolong rendah serta minat pendidikan yang juga rendah
menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk bisa keluar dari zona tersebut dan menciptakan
perubahan ke arah yang lebih baik. Saya lahir di salah satu kota kecil di Jawa Timur yaitu
Kabupaten Trenggalek tepatnya di Desa Puru, Kecamatan Suruh. Berdasarkan data yang dilansir
dari website desa , persentase penduduk yang sedang menempuh perguruan tinggi setingkat
Strata I hanya mencapai angka 1.35%, angka ini masih jauh lebih rendah jika dibandingkan
dengan persentase penduduk yang lulus setingkat SD 43.52% dan penduduk yang tidak
bersekolah 13.22%, (Puru-suruh.trenggalekkab.go.id).

Mayoritas masyarakat Desa Puru berprofesi sebagai petani dan pengolah ladang.
Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat berdampak pada kurangnya pengetahuan tentang
pemanfaatan sumberdaya alam yang ada. Kondisi tersebut membawa saya pada tekad yang kuat
untuk melanjutkan pendidikan juga mengenalkan masyarakat pada pentingnya pendidikan, salah
satunya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Sesuai tema essay ini adalah generasi
unggul, maka dalam pandangan saya generasi unggul adalah generasi yang peduli dan
berkontribusi pada masyarakat. Kondisi ekonomi yang lemah serta minat pendidikan yang
rendah di lingkungan sekitar menggugah jiwa saya sebagai pemuda agent of change untuk
menciptakan perubahan.
Uraian permasalahan diatas menjadi alasan saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Fakultas Ekonomi merupakan wadah yang tepat bagi saya untuk belajar lebih lanjut mengenai
pengoptimalan pemanfaatan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di lingkungan
sekitar, juga belajar mengenai kewirausahaan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Saya berencana untuk mendirikan sebuah perusahaan pengolahan pangan hasil
pertanian yang bisa membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar. Sehingga nantinya
masyarakat juga bisa memasarkan hasil pertanian dengan harga yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan harga di pasaran. Dibarengi dengan ilmu ekonomi yang memadai saya
berharap bisa memasarkan produk tersebut hingga kancah internasional sehingga bisa turut serta
dalam memperluas pasar domestik, menumbuhkan investasi, dan menambah devisa untuk kas
negara. Untuk bisa mendukung hal tersebut saya berencana untuk melanjutkan pendidikan
magister di luar negeri setelah lulus sarjana S1. Selain bisa memperdalam ilmu tentunya juga
bisa memperluas relasi di kancah internasional sehingga nantinya bisa memperluas kerjasama
guna mendukung perkembangan perusahaan.

Lalu mengapa jurusan Akuntansi menjadi pilihan dari beberapa rumpun ilmu yang saya
tekuni di Fakultas Ekonomi ? Mungkin sebagian besar orang menjadikan Akuntansi sebagai
pilihan jurusan dengan alasan karena mereka menyukai pelajaran eksak, namun berbeda dengan
saya. Saya merupakan orang yang menyukai tantangan. Kelemahan dalam bidang ilmu eksak
justru menjadikan saya tertantang untuk menggeluti bidang Akuntansi. Tentu bukan hal yang
mudah untuk menggeluti bidang yang kurang kita kuasai, namun hal ini justru menjadi cambuk
bagi saya untuk lebih semangat belajar dan bekerja keras dalam memahami bidang Akuntansi.
Selain itu disamping saya ingin menjadi seorang pengusaha yang dapat membangkitkan ekonomi
masyarakat, saya juga ingin mengabdi pada negara dalam bidang keuangan dengan menjadi
salah satu punggawa keuangan negara yang jujur dan professional.

Untuk dapat mewujudkan semua itu, keterampilan (soft skills) merupakan hal mutlak
yang harus dimiliki. Saya memanfaatkan waktu di sela-sela perkuliahan untuk mengikuti
beberapa organisasi baik intra maupun ekstra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan
Akuntansi, PMII, dan juga UKM Resimen Mahasiswa. Perkuliahan yang masih dilakukan secara
daring menjadikan saya memiliki lebih banyak waktu luang yang kemudian saya manfaatkannya
untuk bergabung dengan organisasi yang bekerja secara WFH yaitu Youth Prime Education
Branch Jawa Timur, Ruang PTN, dan juga Indonesia Millenial Connect Batch 2.0. Selain bisa
belajar berinteraksi dan bekerja sama dengan banyak orang, saya juga bisa belajar banyak hal
lain melalui organisasi-organisasi tersebut, diantaranya adalah skill public speaking,
kepemimpinan, manajemen waktu, memperluas relasi dan masih banyak lagi.

Proses panjang saya lalui untuk bisa menempuh dunia perkuliahan. Tak jarang
perdebatan-perdebatan sering terjadi antara saya dan orangtua. Mindset “kuliah itu mahal” masih
menjadi momok menakutkan bagi orang tua saya untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke
jenjang perguruan tinggi. Wajar saja memang, karena ayah saya hanya seorang buruh sopir truk
yang setiap malam harus mengangkut pasir untuk juragannya, sedangkan ibu saya hanya seorang
ibu rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan. Hal tersebut menjadi kekhawatiran
tersendiri bagi orangtua saya jika nantinya tidak bisa mencukupi keperluan saya ketika berkuliah.
Namun, saya tidak menyerah begitu saja. Keinginan untuk menempuh perkuliahan di rumpun
ilmu ekonomi disertai dengan keinginan untuk menjadi punggawa keuangan negara membawa
saya pada mimpi untuk dapat menempuh pendidikan secara gratis di PKN STAN. Namun
kenyataan pahit harus saya terima ketika pada tahun yang bersangkutan PKN STAN tidak
membuka pendaftaran sehingga saya harus berusaha meyakinkan orangtua untuk melanjutkan
kuliah di tempat lain. Dalam waktu yang lumayan singkat saya belajar SBMPTN dengan
menyisihkan uang saku untuk bisa mengikuti bimbingan online. Dengan ketekunan belajar, saya
berhasil dinyatakan lolos SBMPTN pada prodi Akuntansi UIN Malang yang menjadi pilihan
pertama saat itu.

Sebelum sampai pada bangku perkuliahan ini, tentunya saya telah menempuh beberapa
jenjang pendidikan. Riwayat pendidikan saya dimulai dari pendidikan dasar di SDN 1 Puru.
Sejak SD belajar sudah menjadi kegemaran tersendiri bagi saya sehingga saya termasuk siswa
berprestasi di sekolah. Peringkat pertama kelas berhasil saya pertahankan selama 6 tahun. Dan di
tahun terakhir saya berhasil menjadi lulusan terbaik sekaligus peraih nilai UN terbaik se-
angkatan. Tak hanya itu saya juga sering menjadi delegasi sekolah untuk mewakili berbagai
cabang lomba seperti MIPA, cerdas cermat, MTQ, pidato, pramuka, jalan cepat, volley, paduan
suara, juga pernah menjadi komandan pleton gerak jalan. Beberapa pencapaian yang saya dapat
yakni Juara Harapan 3 Lomba Pidato dan Juara Harapan 3 Lomba MIPA Tk. Kecamatan. Tidak
banyak memang yang membuahkan hasil memuaskan, namun dengan ini saya mendapatkan
banyak pengalaman yang berharga.

Tingkat sekolah menengah saya tempuh di MTs. Ma’arif Karangan Trenggalek. Untuk
menjadi generasi unggul rasanya tidak cukup jika hanya mempunyai pengetahuan umum saja,
saya memutuskan untuk memperdalam ilmu agama di Ponpes Roudlotut Tholibiin. Membagi
waktu antara kegiatan pondok dan sekolah bukanlah hal yang mudah, namun saya masih bisa
mempertahankan juara kelas selama 3 tahun dan kembali menjadi lulusan terbaik sekaligus
peraih nilai UN dan UAMBN terbaik se-angkatan. Selain itu saya juga aktif dalam organisasi
OSIS selama dua periode.

Selanjutnya saya menempuh pendidikan di MAN 3 Blitar dan Pondok Pesantren Terpadu
Al-Kamal. Dengan melalui seleksi saya berhasil masuk di kelas unggulan billingual MIPA 1.
Kelemahan dibidang eksak mendorong saya untuk mengembangkan kemampuan di bidang non-
akademik dengan mengikuti beberapa ekstrakurikuler yaitu cipta baca puisi, pidato, dan study
club biologi. Beberapa pencapaian yang berhasil saya raih yakni Juara 1 Baca Puisi Bahasa
Indonesia, Second Runner Up Baca Puisi Bahasa Arab, dan Juara 1 Baca Puisi Bahasa Inggris
Tk. Karisidenan Kediri yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal. Selain
itu saya juga pernah memenangkan Juara 3 Pidato Bahasa Inggris dan Juara 3 Pidato Bahasa
Arab Tk. firqah Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal. Dengan menempuh pendidikan di Pondok
Pesantren Terpadu Al-Kamal., saya juga berkesempatan mendapatkan kelas intensif bahasa Arab
dan Inggris selama 3 tahun.

Ketika kuliah saya juga memanfaatkan waktu liburan untuk mengembangkan bakat
dengan mengikuti beberapa lomba kepenulisan, event volunteer, dan seminar online. Beberapa
ada yang berhasil dan beberapa juga ada yang gagal. Saya berhasil mendapatkan kategori penulis
terbaik Lomba Cipta Quotes Tk. Nasional oleh Menata Djiwa, selain itu puisi saya juga berhasil
dimuat dalam buku antologi puisi dalam ajang Cipta Puisi Tingkat Nasional oleh tim Naskah
Rasa. Saya juga berhasil lolos dalam event volunteer Program Asistensi Go Scholarship dan
kelas pelatihan volunteer Reswara.

Saat ini saya sedang menempuh kuliah semester 3 di UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Untuk bisa dikatakan sebagai generasi unggul saya memang belum memiliki pencapaian
yang besar, namun saya memiliki semangat yang besar untuk bisa berkontribusi terhadap
masyarakat dan negara. Salah satu bentuk kontribusi yang ingin saya berikan adalah dengan
menularkan semangat untuk menjadi generasi yang berpendidikan kepada masyarakat sekitar.
Bersama forum beasiswa unggulan saya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar
terutama para orangtua tentang pentingnya pendidikan. Beasiswa unggulan juga menjadi salah
satu ajang pembuktikan kepada masyarakat sekitar bahwa kuliah itu tidak mahal jika kita
bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Sehingga kedepannya saya berharap banyak yang
terinspirasi untuk menempuh dunia perkuliahan.

Selain itu ika saya berhasil menjadi salah satu awardee beasiswa unggulan, saya
berencana untuk menyisihkan sebagian uang untuk membeli keperluan sekolah yang bisa di
sumbangkan kepada anak-anak kurang mampu di lingkungan sekitar Hal ini tentunya juga bisa
menjadi kesempatan bagi saya untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak yang sedang
bersekolah sehingga bisa menyuntikkan mindset tentang dunia perkuliahan. Dengan beasiswa
unggulan saya berharap bisa menjadi salah satu motivasi saya untuk lebih berprestasi dan
menjadi gerbang awal untuk saya mewujudkan impian. Saya Fitri Ilma Wahyuni siap untuk
menjadi salah satu bagian dari generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai