Anda di halaman 1dari 3

KONTRIBUSIKU UNTUK INDONESIA

Aku adalah lulusan S1 pendidikan akuntansi Unnes yang berfokus pada eksistensi pendidikan
dan riset akuntansi forensik. Latar belakang pendidikan keluargaku memang tidak tinggi, ibu
hanya lulusan SD sedangkan bapak berhenti ketika kelas 2 SD. Namun, banyak hal yang
keluargaku ajarkan sehingga yang menjadi fokus utama dan prinsip keluargaku adalah
mengabdi. Bapak pernah berpesan kepadaku, “Sebagaimanapun kondisimu, utamakan
mengabdi. Dulu bapak dicemooh karena menjadi hansip padahal keluarga tidak mampu
makan, karena satu-satunya pekerjaan tanpa gaji menurut bapak adalah hansip ini. Tapi
selama masih hidup dengan keterbatasan pendidikan, hanya ini yang bisa bapak lakukan
untuk Indonesia”. Pesan itu memotivasiku untuk berkontibusi dalam kondisi apapun.
Kontribusi yang pernah aku lakukan untuk masyarakat sekitarku khususnya pelajar telah
aku mulai sejak SMK. Entah keberanian dari mana yang aku peroleh, aku mendatangi rumah-
rumah tetangga untuk meminta ibu-ibu menitipkan anaknya di rumah belajar yang akan aku
dirikan saat itu. Itulah cikal bakal pembentukan rumah karakter di desa Rejoagung. Di dalam
rumah karakter itu aku mengajarkan mata pelajaran serta karakter pancasila yang aku
tafsirkan kekinian untuk perkembangan anak-anak melalui dongeng, softskill dan cerita
motivasi. Setelah melanjutkan S1 ke Semarang, aku juga mendirikan rumah karakter di desa
Karangmalang. Aku mengajak relawan lain untuk datang sesekali guna memberikan motivasi
kepada adik-adik desa. Selain sebagai pembicara di sekolah-sekolah, melalui organisasi
pelajar yang aku ikuti, aku melakukan pendampingan untuk Ujian Nasional berupa
konsultasi perguruan tinggi, bimbingan belajar dan penguatan motivasi secara gratis bersama
teman-teman. Aku juga menjadi salah satu kontributor redaksi pada malajah remaja LOG-IN
yang disebarkan di sekolah-sekolah. Sementara itu, kontribusi bagi masyarakat dalam bidang
akuntansi aku lakukan dalam mengisi Pelatihan Keuangan KKN pada ibu-ibu di desa
karangmalang untuk menghitung biaya pokok produksi guna mendapatkan keuntungan yang
besar dalam penjualan produknya.
Selama di kampus, aku menjalankan fungsi akademik, penelitian dan pengabdian sebagai
mahasiswa baik dalam kelompok maupun individu. Kontibusiku dalam kelompok salah
satunya melalui hibah dari Kementerian Pendidikan di semester 2. Aku melaksanakan
program PKMM sebagai ketua yaitu touring di 32 sekolah se-Jawa Tengah untuk melakukan
pendidikan karakter bekerja sama dengan Rumah Dongeng Mentari Jogja. Pada semester
berikutnya, aku ikut serta dalam program-program pengadian desa bersama kawan-kawan
BEM FE untuk mengenalkan budaya pendidikan serta bersama Humas dan Badan
Penerimaan Mahasiswa Rektorat Unnes sebagai salah satu juru bicara kampus dalam setiap
kunjungan sekolah. Sementara itu, peranku secara pribadi selama menjadi mahasiswa
sebagaimana aku tuangkan dalam tulisan, aku katakan bahwa mahasiswa semester 1 2 adalah
mereka yang memulai penyesuaian dengan memperbanyak organisasi dan kegiatan, semester
3 4 adalah mereka yang mulai menjadi role model dan memperbanyak karya, semester 5 6
pengabdian untuk membentuk generasi dan semester akhir menjadi saat pertanggungjawaban
kepada orang tua dan masyarakat terkait keilmuan. Maka kontribusiku untuk Indonesia
selanjutnya adalah menjadi wakil Indonesia untuk memenangkan kompetisi di tingkat
Internasional seperti di Malaysia UTM dan menjadi wakil Indonesia kerjasama KBRI
Thailand untuk mengajar di sekolah Thailand, serta menghadiri undangan Kolej Vokasional
Slim River untuk menjadi pembicara Internasional di Malaysia dalam penerimaan siswa
barunya.
Sebagai bentuk pengabdian membentuk generasi baru, aku mendirikan Mawapres Academy
untuk pembekalan bahasa, karya tulis ilmiah dan meningkatkan semangat kompetisi nasional
internasional bagi mahasiswa FE dan Unnes serta menyiapkan bibit-bibit unggul untuk
kompetisi Mawapres Kemenristekdikti. Selanjutnya, aku mendirikan Economic Future
Leader sebagai bentuk keprihatinan terhadap kader kepemimpinan FE yang kurang
memperhatikan identitasnya sebagai pemimpin yang berstatus mahasiswa ekonomi dalam
pengkajian dan pengabdian masyarakat. Aku membuat 15 kurikulum pelaksanaan program
dan implemetasinya dalam sekolah kepemimpinan ini dengan mengajak serta mahasiswa lain
dan BEM.
Fungsi penelitian dan literasi aku wujudkan dengan melakukan riset di bidang ekonomi
kelautan, ekonomi pertanian dan akuntansi yang hasilnya dapat menjadi referensi bagi
peneliti lain dan akademisi dalam pelaksanaannya. Riset yang memberikan dampak terbesar
dan mampu membuat aku tertarik untuk mendalaminya adalah skripsi yang aku kerjakan
tentang bagaimana tuntutan akan kompetensi internasional akuntansi forensik dibutuhkan
karena kondisi akuntan profesional yang kurang, isu fraud yang semakin meningkat dan
meningkatkannya peluang-peluang korupsi maka penting untuk membuat gebrakan baru pada
pembelajaran di kelas untuk mencapai kompetensi internasional tersebut. Hasil risetku
akhirnya diadaptasi oleh WD1 FE yang selanjutnya diterapkan dalam pembelajaran akuntansi
forensik di Unnes. Enam kampus lainnya telah mendapatkan hasil riset yang aku kerjakan
dan dalam pertimbangan untuk implementasinya. Upaya literasi lain yang aku lakukan adalah
menjadi kontributor penulis dalam buku “Dari Mahasiswa Untuk Indonesia Berprestasi”
dimana hasil penjualannya disumbangkan untuk pendidikan di pelosok.
Sembari menunggu untuk melanjutkan s2, aku kembali ke kampung halaman untuk
melanjutkan kontribusiku. Alasanku untuk tidak menempuh pekerjaan formal, selain karena
Bapakku sakit dan aku harus menggantikannya di sawah, aku harus meneruskan kontribusiku
untuk anak-anak di desa Rejoagung dengan pelaksanaan Rumah Karakter, English camp
ramadhan dan Rumah belajar persiapan Ujian Akhir Sekolah. Selain itu, untuk terus berbagi
ilmu dan cerita aku juga menghadiri undangan sebagai pembicara di SMK, seminar kampus,
seminar nasional hingga internasional tentang organisasi, prestasi, kepenulisan, riset,
kepemimpinan, problem solving dan kepancasilaan.
Indonesia telah mengupayakan yang terbaik dengan seluruh program kerjanya. Namun di
masa depan, Indonesia harus lebih baik khususnya dalam pendidikan dan pemberantasan
fraud. Pendidikan harus menjadi perhatian setiap sarjana, tidak hanya mereka yang
mengambil jurusan kependidikan tapi juga ilmu lainnya. Para sarjana harus mempunyai
tanggung jawab moral untuk berkontribusi seperti membentuk rumah belajar di sekitarnya.
Sementara permasalahan keuangan khususnya fruads semakin meningkat, berdasarkan data
yang dikeluarkan oleh badan pengawas keuangan kecurangan meningkat di tahun 2011
hingga 2015. Temuan yang terjadi di sektor keuangan publik per 2011 adalah 178 kasus
sementara temuan di sektor swasta mencapai 6.550 kasus (Sukirman, 2013: 199). Berita
korupsi dan manipulasi audt wajar tanpa pengecualian (WTP) juga dilakukan oleh beberapa
oknum lembaga di negeri ini. Hal ini terjadi karena dunia bisnis semakin kompleks dan
sektor keuangan sangat vital serta bersifat likuid bagi setiap negara. Sementara itu jumlah
akuntan profesional yang memiliki konsentrasi dan mumpuni di bidang akuntansi forensik
tidaklah banyak dan masih tertinggal dari Thailand, Malaysia, Singapore dan Filipina (IAI,
2016). Berbagai fenomena dapat menjadi dasar bahwa Indonesia ke depan memerlukan
pengembangan pendidikan dalam pembentukan kompetensi internasional akuntansi forensik
dengan mengetahui prioritas konsep pembelajaran yang digunakan untuk internasionalisasi
kompetensi akuntansi forensik.
Untuk mewujudkan Indonesia seperti yang aku jelaskan diatas, aku akan berperan sebagai
dosen agar dapat memulai implementasi sarjana melek pendidikan sekitar. Selain itu aku
akan menjadi peneliti yang berjuang aktif dalam peningkatan pembelajaran kompetensi
internasional akuntansi forensik. Hal baru yang akan aku coba tempuh adalah membentuk
kawasan industri pedagang dusun untuk mempraktekan SAK ETAP agar permodalan mudah
didapatkan dan sistem bisnisnya menjadi lebih terstruktur.
Langkah-langkah untuk mengimplementasikan kontribusi ke depanku telah aku mulai
melalui kontribusiku sebelumnya. Maka beberapa hal yang telah aku lakukan dapat
mendukung terlaksananya impian masa depan bagi Indonesia karena aku berusaha untuk
menjalani track sebagai seorang pendidik dan pembimbing serta berperan aktif dalam riset
tersebut. Selain itu, aku harus menempuh pendidikan S2 di University of Leeds dimana
kampus tersebut adalah satu-satunya kampus di UK yang mempunyai related module dengan
akuntansi forensik. Aku akan berusaha melanjutkan riset selama studi master dengan
membandingkan proses pembelajarannya sehingga dapat memberikan inspirasi pada
peningkatan kompetensi internasional akuntansi forensik. Langkah ini telah aku lengkapi
dengan menjalin diskusi dengan peneliti akuntansi forensik lain, profesor di University of
southern Queensland, Prof. Joseph Mula. Sementara UoL juga mempunyai related module
untuk pengorganisasian bisnis guna implementasi kawasan industri pedagang dusun. Untuk
mendukung implementasinya, aku telah menjalin hubungan baik dengan pedangan jajanan
tradisional dan menjadi salah satu diantara mereka. Kontribusi besar berawal dari kontribusi-
kontribusi kecil, dan semoga kontribusi kecilku ini dapat memperbesar semangat bangsa
untuk terus memperbaiki diri.

Anda mungkin juga menyukai