Anda di halaman 1dari 5

Komitmen Kembali ke Indonesia, Rencana Pasca Studi, dan Rencana Kontribusi di

Indonesia

Saya Lisa Syahria Hasiru, anak ke-empat dari enam bersaudara, lahir pada tanggal 9
Februari 1999 di provinsi Gorontalo. Menjadi seorang adik sekaligus kakak menjadi sebuah
tantangan tersendiri, dimana ada harapan dan kebanggaan yang digantungkan pada diri saya.
Berlandaskan hal tersebut membuat saya selalu ingin memberikan dan menjadi anak yang
dapat di banggakan oleh orang tua saya. Latarbelakang orang tua dari lulusan S1 dan
pensiunan pegawai negeri sipil membuat saya memiliki mimpi untuk bisa melebihi
pencapaian mereka dan menjadi anak yang dapat dibanggakan. Mimpi tersebut menjadi
sebuah cita-cita yang ingin saya capai dengan melanjutkan studi dan ikut mengambil peran
untuk mengabdi pada Negara.

Orang-orang mengira bahwa dibesarkan dari orangtua dengan profesi PNS terbebas
dari namanya masalah finansial. Namun hal itu tidak berarti bagi saya yang bersaudara 6.
Jumlah anggota keluarga yang banyak berbanding lurus dengan banyaknya yang di tanggung
oleh kedua orang tua saya. Sekelas gaji PNS dengan skala gaji 2-4 juta dikurangi dengan
kebutuhan pokok keluarga yang besar adalah tantangan bagi kami untuk bisa meminimalisir
biaya hidup keluarga, sehingga kami terbiasa hidup sederhana. Berangkat dari perjalanan
hidup itu memotivasi saya agar bisa memiliki financial freedom yang dapat meringankan
beban dari kedua orangtua saya kelak.

Menurut kacamata hidup saya, kecenderungan orang yang memiliki financial freedom
adalah orang-orang yang meng-investasikan diri pada bidang pendidikan. Investasi pada
pendidikan artinya kita dapat menciptakan Sumber Daya Manusia bangsa yang cerdas secara
intelektual, juga memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, jujur serta menyadari hak dan
kewajiban yang hal ini dapat menghantarkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih maju
dengan meningkatnya indikator manusia yang baik. Hal ini juga selaras dengan misi saya
untuk ikut serta dalam memajukan kehidupan bangsa.

CERITA TENTANG S1

Selama menjelajahi masa perkuliahan, selain berfokus pada proses kegiatan belajar
mengajar, saya juga aktif di beberapa organisasi intra kampus. Melalui organisasi, saya
mendapatkan hal yang tidak saya dapati dalam perkuliahan. Dimana saya diamanahkan untuk
bertanggung jawab memimpin organisasi Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA)
dalam mengemban visi misi himpunan lewat program kerja. Tak sampai situ, setelah masa
jabatan berakhir saya masih diberikan tempat untuk bisa mengawal dengan baik visi misi
himpunan dengan menjadi dewan pengarah organisasi yang bertugas untuk mengarahkan dan
mengevaluasi kinerja dari HIMASTA itu sendiri. Melalui organisasi, saya mendapatkan hal
yang tidak saya dapati dalam perkuliahan. Saya belajar leadership yang baik untuk anggota,
belajar manajemen organisasi yang meliputi perencanaan, monitoring dan evaluasi program
kerja, serta meningkatnya kemampuan sosial saya dalam menjalin relasi dan kekerabatan
antar mahasiswa dan masyarakat. Tidak hanya aktif dalam antropologi kampus, pun tak lupa
mengasah dan meningkatkan minat bakat saya terhadap seni. Dimana saya turut berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan yang ada dikampus yang berhubungan dengan seni khususnya
vokalia Pop putri. Hal itu mengantarkan saya diberikan kesempatan menjadi delegasi
Universitas Negeri Gorontalo dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional tangkai lomba
vokalia Pop putri pada tahun 2018 dan 2020 yang termasuk kedalam salah satu program dari
Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan kebudayaan, Riset dan
Teknologi (Kemenristekdikti) sebagai upaya dalam pengembangan bakat dan minat seni
mahasiswa Indonesia. Passion terhadap seni juga menjadikan saya seorang yang dapat
berfikir kreatif dan inovatif yang berguna saat menyelesaikan problematika kuliah dan
organisasi. Tentunya berkat potensi dan kemampuan yang saya dapati menjadi sebuah nilai
dan pengalaman yang berharga dalam hidup saya.

Ketika saya menyelesaikan pendidikan sarjana, saya direkrut oleh ketua program studi
untuk menjadi mitra dari Badan Pusat Statistik kota Gorontalo. Dimana tugas dari seorang
mitra yakni sebagai petugas lapangan yang bertugas dalam melakukan survei maupun sensus
berdasarkan program yang dijalankan. Hal ini menjadi batu loncatan bagi saya menjadi
bagian dari sebuah instansi yang berada dibawah naungan pemerintah untuk melihat lebih
dekat situasi dan kondisi dari masyarakat terutama yang ada di kota Gorontalo. Salah satu
contonya yaitu saat saya ditugaskan dalam melakukan survei bulanan harga komoditas yang
ada di kota Gorontalo, apakah fluktuasi harga tersebut masih bisa dijangkau untuk setiap
kalangan masyarakat. Hal ini juga berbarengan dengan pengaruh kebijakan yang akan di
tetapkan oleh pemerintah dalam menetapkan harga standar komoditas dan memberikan
gambar untuk mendaparkan solusi dari sebuah problematika yang terjadi dimasyarakat
(contoh kenaikan harga minyak ). Dimana untuk menetapkan sebuah kebijakan haruslah
dilandaskan oleh data konkret dan real yang terdapat dilapangan sehingga kebijakan tersebut
dapat terealisasikan secara efektif dan efesien. Untuk itu saya sebagai seorang statistikawan
yang berhubungan dengan data, ingin menjadi bagian yang dapat berguna dari penetapan
keputuan kebijakan pemerintah.

Namun mengingat keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki terkait
statistika, saya ingin belajar mel

kENAPA MO MASUK JADI STATISTIKA TERAPAN?

Lewat penyaluran minat bakat saya terhadap seni, saya tidak lupa kuliahhhhhhhh\

Dari situ keterampilan sosial saya di tempa dengan sangat baik.

Dimana saya dilatih untuk bisa memimpin diri saya sendiri serta dipimpin oleh orang
lain lewat bentuk team work yang hebat dalam sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh
Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA). Dari situ keterampilan sosial saya di tempa
dengan sangat baik
para intelektual. Dimana pegangan hidup mereka bukan saja berdasarkan pada sebuah
materi, tetapi insight yang mereka miliki serta kebermanfaatan bagi orang-orang disekitar
mereka yakni dengan ilmu dan pengetahuan. Berdasarkan dua hal tersebut, saya ingin
menjadi salah satu orang yang berinvestasi pada diri saya agar bisa memiliki financial
freedom.(inverstasi dalam pengetahuan menghasilkan bunga terbaik)

Investasi dalam bidang pendidikan juga mampu menciptakan sumber daya manusia
bangsa uang tidak hanya cerdas secara intelektual, teteapi juga memiliki, etika, moral, rasa
tanggung jawa, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang semuanya itu
merupakan indikator manusia yang lebih baik.

Besar dari orang tua yang dulunya PNS tidak sepenuhnnya bebas akan hal finansial.
Ditambah jumlah anggota keluarga banyak yang akan ditanggung adalah besar membuat saya
selalu menggunakan skala prioritas dalam menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua
yang mana uang tersebut hanyalah diperuntukan untuk kebutuhan pokok. Dari situ saya
belajar bahwa untuk bebas dari masalah tersebut saya harus bisa menjadi seorang yang
mandiri, bukan saja mandiri dalam hal finansial tapi juga intelektual. Hal itu saya gantungkan

Hal tersebut dapat saya rasakan disaat saya dan adik bersama-sama menempuh
pendidikan S1 di Universitas Negeri Gorontalo. Penentapan biaya SPP yang berdasarkan
pekerjaan orang tua membuat biaya SPP kami jika digabungkan sekitar 7.500.000. Disaat
setiap akan membayar uang kuliah, orang tua saya merasa kewalahan dikarenakan biayanya
yang banyak memakan tabungan tiap semesternya. Untuk meringankan beban orang tua saya,
saya mencoba mencari beasiswa dalam kampus lewat jalur prestasi. Dimana minat dan bakat
terhadap seni menghantarkan saya mewakili kampus UNG dan provinsi Gorontalo di ajak
pekan seni mahasiswa nasional (PEKSIMINAS) pada tahun 2018 dan 2020. Tak sampai situ
saja, saya juga diamanahkan menjadi Putri Matematika UNG pada tahun 2018 yang
merupakan mahasiswa ikon dari jurusan Matematika. Menjadi ikon dari jurusan Matematika
membuka kesempatan bagi saya untuk melebarkan langkah pada pemilihan duta Kampus
UNG dan Duta Genre Provinsi Gorontalo. Tak lupa pula saya aktif berpartisipasi dalam
organisasi kampus yang mana mengajarkan banyak hal yang tidak saya dapatkan di bangku
kuliah.

ALASAN MASUK AKTUARIA????

Sebagai seorang anak, saya sangat berharap dapat menangkat derajat kelua

Berlandaskan hal tersebut dan dukungan dari kedua orang tua saya torehkan dalam niat,
semangat dan tekad

Dengan mimpi tersebut, saya bertekad untuk dapat melanjutkan pendidikan studi saya dan

Latarbelakang keluarga yang cukup dari segi ekonomi dengan biaya tanggungan yang banyak
mengajarkan saya untuk hidup dengan kesederhanaan.

Anda mungkin juga menyukai