Perkenalan dan Komitmen Kembali ke Indonesia Hello, Salam sejahtera untuk kita semua. Nama saya Ratna Setiawati, biasa dipanggil Ratna. Saya kelahiran tahun 1999 tepatnya pada 07 Februari, saya merupakan Putri Papua, karena ayah saya berasal dari suku Serui, Papua dan ibu saya dari pulau Jawa. Saya melalui masa Taman Kanan-kanak di TK Kuncup Mekar Arso 12, lalu masuk di pendidikan formal Sekolah Dasar SD Negeri Inpres 1 Arso , melanjutkan ke pendidikan Formal yaitu SMP Negeri 3 Arso 6, dan tamat di SMA Negeri 1 arso swakarsa. Tidak hanya itu saya melanjutkan jenjang pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi swasta, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ). Saya merasa lahir di Jayapura, dan menetap di Jayapura hingga saat ini hal yang sangat luar biasa selama saya menjalani jenjang pendidikan saya hingga sekarang saya bekerja. Kontribusi saya bagi Indonesia adalah dengan menjalani dan menyelesaikan jenjang pendidikan formal saya, yaitu SD, SMP, dan SMA saya rasa segala hal yang akan mengubah kita adalah hal mendasar ataupun sebuah IPTEK. Saya senang mengkuti lomba dalam hal persaingan secara sehat karena selain melatih jiwa disitu saya harus mengenal banyak hal dari menang dan kalah, niat dan semangat pantang menyerah, dan berusaha untuk tetap maju apapun hasilnya. Saya berusaha untuk menjadi Siswa terbaik di kelas saya, tetapi Allah izinkan saya untuk menjadi Siswi terbaik di Jurusan IPS sewaktu saya terima piagam penghargaan saat kelulusan SMA. Saya yakin dan percaya bahwa Itulah hasil dan juga penghargaan bagi perjuangan saya. Tidak hanya itu, saya melanjutkan minat dan bakatku dengan mengikuti latihan pencak silat PSHT hingga saya tembus di tingkat warga atau Pelatih tingkat satu selama mengikuti dua tahun masa latihan dan mengemban amnah sebagai anggota muda PSHT. Kemudian masuk pada masa kuliah, disinilah pengalaman yang banyak saya dapatkan diluar dari jurusan saya yaitu Ekonomi. Pertama masuk saya langsung mengikuti berbagai program LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) diantaranya, HMJ Akuntansi, UKM – FKMM, Seminar Kesehatan dan diluar itu saya mengikuti LK I ( Basic Training) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jayapura pada 2017. Setelah mengikuti proses yang ada di dalam organisasi tersebut, di tahun berikutnya 2017-2020 saya aktif dan selalu ingin mencoba hal baru, saya mengambil amanah sebagai Ketua Bidang Keputrian ( UKM – FKMM), Ketua bidang Internal (BEM – FESOSSPOL), Ketua bidang pendidikan dan penalaran ( HMJ-Akuntansi) dan sebagai departemen Kajian pada HMI, lalu tidak sampai disitu saya naik menjadi Ketua Umum pada UKM-FKMM dengan melaksanakan musyawarah saya harus bersaing dengan 3 orang laki-laki dengan kualitas yang saya miliki saya mampu untuk terpilih menjadi Ketua umum pada saat itu, dan naik menjadi Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di Himpunan Mahasiswa Islam. Setelah melewati masa-masa sebagai Mahasiswi, dua bulan berlalu setelah Wisuda saya dipanggil untuk masuk menjadi bagian dari Aliansi Demokrasi untuk Papua (AlDP) hingga pada saat ini. Disamping saya bekerja sebagai staff keuangan pada AlDP, saya masih mengembangkan wawasan saya dengan mengikuti beragam training, saya melanjutkan dan menuntaskan jenjang perkaderanku di Himpunan Mahasiswa Islam hingga di tingkat atas yaitu LK III (Advance Training), saya lulus seleksi dari bagian Papua untuk mengikuti Pelatihan TOT Kekerasan Berbasis Gender yang di adakan oleh Ibuku sekolah lagi yang disponsori oleh Australia Awards, kemudian saya mengikuti Seminar yang di adakan oleh AKTA, juga training ICW ( Indonesia Corruption Watch) selama 3 hari dan banyak hal yang saya rasa dari kegiatan-kegiatan yang saya lakukan untuk mengembangkan dan mencapai tujuan saya kedepan, tentunya tidak hanya pengembangan yang berdasarkan latar belakang saya (Ekonomi) tetapi saya sebagai masyarakat social dan mempunyai pengetahuan saya mempunyai tanggung jawab juga untuk membagikannya, maka dari itu saya membangun sebuah program dimana saya namakan Ko Pe Juang (Kognisi Perempuan Pejuang) yang merangkai kegiatan belajar dan mengajar pada anak Sekolah Dasar di satu wilayah tertentu yang memang mempunyai kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Sebuah generasi bangsa harus kokoh dari pondasinya begitupun pendidikan yang sangat penting bagi saya untuk mengubah suatu tatanan menjadi lebih baik lagi kedepan. Dari kegiatan ICW itu saya mempunyai pemahaman untuk mengawal terkait kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia, begitupun dari tempat saya bekerja yang dimana kami khusus dan focus pada HAM, saya belajar bahwa HAM di Negara saya belum sepenuhnya sempurna, dengan adanya kasus-kasus penyimpangan yang mendiskriminasi korban tertentu kami LSM memberikan bantuan dengan Cuma-cuma dan kami organisasi Nirlaba, jadi kami bekerja tidak hanya semata-mata karena uang untuk kebutuhan perut, saya bangga dengan hal itu karena bukan hal besar tetapi kami berkontribusi untuk perlahan menyelesaikan HAM yang ada di Indonesia, khususnya Papua. Lahir dan besar di Indonesia merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi saya, dimana banyak sumber daya alam yang dimiliki juga budaya yang beragam suku, ras, agama, dan budaya merupakan suatu kelebihan yang patut dibanggakan. Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki Indonesia terdapat banyak juga hal yang tertimbun didalamnya, kasus angka kemiskinan, kekerasan, kecelakaan lalu lintas, pelecehan, minimnya pendidikan, rasisme, diskriminasi, merupakan hal yang sudah harus kami anggap serius dan bukan untuk bermain-main. Banyak hal yang Indonesia dan bangsa butuhkan dari generasi muda yang memegang peranan penting. Kesadaran generasi z dan milenial sudah harus dibangun saat inii untuk menunjang bangsa Indonesia yang gemerlang kedepannya. Dengan itu saya termasuk salah satu dari mereka pun haruss melaksanakan tugas, peran, dan fungsi saya sebagai bangsa yang berpendidikan, kaum berfikir dan yang difasilitasi negara untuk melakukan aktifitas-aktifitas pembelajaran sudah pastinya akan membangun Indonesia kembali sejauh apapun kami kan menempuh suatu proses pembelajaran yang akan kami jalani.
Rencana pasca studi
Saya mempunyai harapan besar untuk bisa melanjutkan studi pascasarjana saya melalui beasiswa ini dengan rencana saya dan mimpi yang harus saya lalui bersama dengan usaha saya menempuh jalur pendidikan yang berjenjang ini. Saya mempunya rencana besar terhadap kemajuan baik pada diri saya, keluarga, lingkungan saya, dan lebih besarnya yang berdampak pada bangsa dan negara. Ditengah kondisi hiruk pikuk Rasisme, Diskriminasi, kemiskinan, politik praktis, ilmu pengetahuan yang tertindas, dan masih banyak lainnya yang sedang terjadi merupakan bagian dari banyaknya kasus yang harus diatasi dengan bijaksana. Dalam hal ini kaum intelektual dan terpelajar harus mampu menyelesaikan persoalan ini baik dari segi akademisi, ekonom, pejabat pemerintahan ataupun penguasa semua mempunyai peran penting. Dalam hal ini saya sebagai seorang sarjana ekonomi akan memulai perubahan dari tingkatan dasar atau pemahaman yaitu akademisi, dan saya akan masuk kepada masyarakat melalui jalur pemerintahan atau dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil. Setelah saya bisa merubah dan mengembangkan pemikiran kaum muda, merekalah yang akan menjadi generasi emas dimasa mendatang melalui pemikiran-pemikiran, ide kreatif, inovatif dan mandirinya untuk melakukan perubahan sosial dan meminimalisir masalah-masalah yang sedang terjadi. Dan kemudian, dalam masa mengembangkan dan menjalankan dakwah saya melalui akademisi, saya juga akan membantu pengembangan masyarakat sosial melalui jalur pemerintahan, dalam hal ini masyarakat kampung dan kaum tak bersuara saat ini masih membutuhkan perhatian lebih dari seorang pejabat negara atau pemerintahan. Saya akan hadir dengan segala kekuatan saya pada saat itu untuk menjadi problem solved bagi mereka, dengan cara yang dapat mereka pahami dan mudah untuk mereka jalankan. Dalam ruang lingkun akademisi dan peran yang akan saya miliki nantinya baik di BUMN maupun di pemerintahan, saya akan membangun suatu usaha-usaha yang akan meminimalisir kemiskinan, penindasan intelektual, pengangguran, kekerasan dan persoalan lainnya yang didasarkan pada ekonomi yang kurang. Baik dalam hal yang kecil hingga dampak yang besar usaha itu akan dilakukan melalui pendekatan yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat, terutama masyarakat yang benar-benar sangat membutuhkan. Untuk dapat melakukan peran itu saya haarus melalui proses dan meningkatkan skill dan kualitas saya terlebih dahulu melalui jalur pendidikan yang memadai.
Rencana kontribusi di Indonesia
Saya peduli dengan Negara saya, Indonesia dan saya bermimpi untuk membangun SDM khususnya pemuda sebagai generasi peradaban bangsa Indonesia untuk menjadi manusia yang berkualitas demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt, dan mampu mempersiapkan juga memberi penyadarankepada anak muda bangsa dalam menghadapi bonus demografi. Kontribusi saya untuk Indonesia adalah melakukan pembenahan manajemen khususnya di bidang perekonomian dan pembangunan. Banyak infrastruktur yang dibangun tetapi masih belum memberikan dampak yang positif bagi kebanyakan masyarakat, dalam hal ini masyarakat yang berada di pedalaman dan masih tertinggal dari segi perekonomian, pendidikan terlebih lagi pengetahuan luas mereka dan hal ini yang perlu menjadi perhatian khusus bagi pemegang peranan penting dan pemegang wewenang yang bersangkutan. Selain itu, masih menjadi perhatian publik persoalan yang berkaitan dengan ekonomi, kemiskinan membuat kebanyakan dari masyarakat mencoba menggunakan berbagai hal untuk mencapai kepuasan mereka. Contohnya KDRT, pencurian dan perampokan, aborsi, dan banyak hal lainnya kasus terjadi karena kekurangan dari segi ekonomi yang berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia, sehingga hal ini menimbulkan potensi banyak hal yang bersimpangan yang mereka lakukan untuk menghasilkan uang seperti menjadi pelacur, pemulung, pengemis dan pekerjaan yang tidak layak lainnya. Semua permasalahan yang saya coba gambarkan diatas merupakan sebuah gambaran kondisi Indonesia saat ini. Dimana pejabat sudah tidak mampu untuk membenahi hal tersebut, sehingga generasi muda yang harus menjalankannya dengan seksama. Melalui pendidikan dan pengetahuan hal seperti di atas tentunya bisa diminimalisirkan, sebuah Negara yang manju terdiri dari Bangsa yang berkualitas tentunya. Melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan , pembenahan masyarakat, penyadaran generasi muda, dan pembekalan yang cukup adalah hal yang akan saya lakukan melalui bidang pekerjaan saya nantinya. Jika saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin focus pada pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya daerah-daerah yang masih tertinggal dan mempunyai angka kemiskinan cukup banyak yaitu tempat lahir saya sendiri, Papua.