Anda di halaman 1dari 4

Aku Generasi Unggul Kebanggan Bangsa Indonesia

(Oleh : Fasya Az Zahra)

Nama saya Fasya Azzahra, saya lahir di Bandar Lampung yang merupakan ibukota dari
provinsi Lampung. Saya dibesarkan di Kotabumi, Lampung Utara salah satu kabupaten dari
provinsi Lampung. Saya mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD ISLAM IBNURUSYD
Kotabumi, SMP Ar-raihan Bandar Lampung, dan SMA Al-kautsar Bandar Lampung. Sejak
SMP saya sudah tinggal berpisah dari kedua orang tua saya, tapi hal ini patut saya syukuri
karna saya dapat belajar tentang kehidupan, dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih
mandiri. Berpisah dari orangtua dan keluarga sejak usia 12tahun merupakan tantangan bagi
saya, namun hal itu tidak menyurutkan semangat dan motivasi saya dalam bidang pendidikan.
Saat berada di bangku SMP saya selalu meraih juara 1 sejak kelas tujuh sampai kelas
sembilan, dan saat perpisahan SMP saya mendapatkan penghargaan siswa terbaik smp ar-
raihan. Serta saya aktif dalam organisasi OSIS.

Di bangku SMA, saya berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di salah satu SMA
swasta terbaik di Bandar Lampung, SMA Al-kautsar. Di bangku SMA saya tidak pernah
keluar dari juara 3 besar di kelas, hal tersebut adalah hal yang saya syukuri pula karna dengan
meraih juara 3 besar orang tua saya tidak perlu membayar SPP dan iuran lain. Saat di
penghujung SMA saya memeroleh penghargaan sebagai siswa terbaik ketiga bidang IPA. Di
SMA Al-kautsar saya aktif dalam organisasi yaitu AEC (Al-kautsar English Club) dua tahun
memegang amanah sebagai ketua dari divisi Speech dan News Casting, melalui organisasi
ini, saya memiliki kesempatan untuk mengikuti berbagai lomba bahasa inggris, saya pernah
meraih juara 1 dalam lomba News Casting se-Provinsi yang diselenggarakan oleh UIN
Bandar Lampung, dan juara 2 dalam lomba English Mathematic Presentation se-Provinsi oleh
FMIPA UNILA. Dan saya juga pernah meraih juara 2 lomba cerdas cermat 4PILAR
kehidupan berbangsa dan bernegara yang digalakan oleh dinas pendidikan kota Bandar
Lampung. Hal-hal yang saya raih selama 12tahun mengenyam pendidikan tidak lepas dari
doa dan dukungan dari orangtua dan keluarga saya.
Pasca SMA, saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi, saya
diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Tangisan dan
sujud dari kedua orangtua saya ketika saya diterima merupakan motivasi terbesar dan energi
bagi saya untuk melakukan yang terbaik saat perkuliahaan. Alasan terbesar saya memilih
jurusan yang saya tekuni sekarang adalah karna saya ingin menjadi pribadi yang bermanfaat
untuk oranglain, saya ingin menjadi ‘tangan tuhan’. Ketika saya sedang bimbang untuk
memilih program studi yang akan saya ambil, ibu saya terus mengingatkan bahwa pilihlah
jurusan yang sesuai dengan hatimu, dan yang bermanfaat untuk orang lain. Dan fakultas
kedokteran merupakan panggilan untuk diri saya sejak kecil. Dibesarkan di salah satu desa
kecil di Lampung Utara membuat saya melihat dengan jelas bahwa penempatan tenaga medis
di Indonesia tidak merata serta fasilitas kesehatan yang ada tidak memadai dan tidak
mencukupi serta tidak semua tenaga medis memiliki kompetensi yang sama, tidak jarang
ditemui tenaga medis yang kurang berkompeten. Saya termotivasi untuk menjadi salah satu
tenaga medis yang berkompeten dan dapat memberikan kontribusi yang banyak bagi bangsa
dan juga negara ini.

Menurut Standar Kompetensi Dokter Indonesia, untuk menjadi seorang dokter yang
berkompeten, memiliki ilmu yang banyak saja tidak cukup, tetapi harus dibekali oleh
kemampuan komunikasi yang efektif, dan juga profesionalitas tinggi. Hal tersebut dapat saya
ambil dari mengikuti berbagai kegiatan organisasi yang positif baik eksternal maupun
internal. Salah satu organisasi eksternal yang saya ikuti adalah ISMKI (Ikatan Senat
Mahasiwa Kedokteran Indonesia), ISMKI sendiri merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa
kedokteran di Indonesia, merupakan ‘rumah’ bagi mahasiswa untuk menuangkan segala ide
dan aspirasi nya terkait dengan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan. Saya
mendapatkan banyak sekali hal berharga dari ISMKI, tidak hanya saya dapat memeroleh ilmu
komunikasi dan profesionalisme, tetapi saya jadi memiliki teman sejawat dari berbagai
macam provinsi dan daerah yang tentu membuka wawasan saya menjadi lebih luas tentang
masalah-masalah kesahatan di Indonesia. Saya melihat sebuah masalah kesehatan dari
berbagai sudut pandang dan mencari jalan keluar untuk permasalahan tersebut dari berbagai
sudut pandang pula. ISMKI membuat program kerja yang berkorelasi dengan Tridharma
perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat, salah satu program kerja nya adalah ICM
(ISMKI Creative Movement), ICM diadakan di PKOR, Way Halim, Bandar Lampung. Pada
kegiatan tersebut terdapat senam pagi bersama, cek gula darah, cek tekanan darah, dan cek
kolesterol secara gratis. Pada ICM juga didakan sosialisasi mengenai BPJS, dimana banyak
masyarakat yang masih awam dengan program tersebut. Dan saya mengikuti salah satu acara
ISMKI yaitu ISMKI Peduli Banjir, kala itu kami mendatangi Desa Bekrie daerah Lampung
Tengah yang hampir 3hari air banjir tidak surut sampai atap rumah warga. Kami membagikan
makanan,obat-obatan, dan pakaian bersih untuk warga di Desa Bekrie. Hanya hal kecil yang
kami berikan, namun senyum mereka merekah hebat. Menurut saya, membuat orang lain
terseyum karna apa yang kita lakukan adalah bahan bakar untuk terus melakukan kebaikan
dan sesuatu yang bermanfaat. Pada 16 Maret lalu saya mengikuti kegiatan Musyawarah Kerja
Wilayah ISMKI yang diadakan di Aceh, pada kegiatan tersebut kami membahas tentang
program-program yang akan dijalankan untuk menuju Sumatra Sehat 2018,seperti GERMAS
(gerakan masyarakat hidup sehat) dan program-program kerja lain yang berorientasi untuk
peningkatan taraf kesehatan di Indonesia khususnya Pulau Sumatra.

Pada organisasi internal saya mengikuti Badan Eksekutif Mahasiswa, di BEM saya mengikuti
banyak kegiatan. Salah satu nya adalah Dokter kecil, program tersebut diadakan di Desa
Hurun, desa yang sangat terpencil di Pesawaran. Akses jalan kesana sangatlah sulit, medan
yang dilewati adalah sungai dan gunung, mereka hanya memiliki satu sekolah, yaitu sekolah
dasar. Untuk sekolah menengah pertama mereka harus menempuh perjalanan yang cukup
lama lagi. Pada kegiatan dokter kecil kami membagikan buku bacaan, sosialisasi
penyembuhan pertama pada luka dan juga penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) pada anak-anak sekolah dasar tersebut. Saya sangat senang membagikan ‘sedikit’ ilmu
yang saya miliki dari perkuliahan di fakultas kedokteran. Mereka sangat antusias dan juga
bersemangat, padahal di Desa Hurun fasilitas pendidikan dan kesehatan sangat tidak
memadai, akses internet pun tidak ada sama sekali di Desa Hurun tersebut sehingga susah
sekali untuk akses pendidikan. Tetapi api semangat dari mereka, membuat saya terharu dan
yakin bahwa Negri ini dapat maju dengan generasi muda yang peduli dengan masyrakat dan
lingkungan sekitar.

Berbicara tentang generasi unggul sendiri, generasi unggul memiliki pengertian generasi
yang dapat membawa perubahan untuk bangsa dan negara nya. Generasi yang tahu betul
peran-peran nya di dalam masyarakat dan dapat mengimplementasikan peran-peran tersebut
dengan baik, seperti peran Agent of Change, Moral force, dan Social Control. Salah satu cara
saya untuk menjadi agent of change adalah dengan mengikuti kegiatan Lomba Parade Cinta
Tanah Air 2018 yang diadakan oleh Kementrian Pertahanan, Saya dan rekan saya
mendapatkan juara 1 tingkat provinsi. Kami memiliki gagasan untuk membuat hand-body
dari ekstrak daun sirsak yang mengandung SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)
dimana SSRI ini dapat meningkatkan neurotransmitter di otak yang akan menurunkan tingkat
depresi, dan harapan kami angka penggunaan narkoba dapat turun dratis, mengingat angka
pengguna narkoba di Indonesia sudah memasuki taraf yang berbahaya.

‘Aku Generasi Unggul Kebanggan Bangsa Indonesia’ mengandung sejuta motivasi bagi saya
agar terus memberikan kontribusi untuk Indonesia, menjadi generasi yang berdayaguna serta
memiliki manfaat yang banyak seperti hadist yang selalu saya yakini :

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” (HR. Ahmad)

Dan saya akan terus memberikan kontribusi yang nyata khusus nya dalam bidang
kesehatan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari generasi muda sebagai
penerus estafet bangsa.

Anda mungkin juga menyukai