Anda di halaman 1dari 3

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia ?

Saya sengaja memberi tanda tanya pada judul di atas. Saya masih berdoa, jadi saya berharap
suatu hari nanti saya akan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Saya menyadari
bahwa saya tidak bisa menjadi tujuan dari apa yang saya banggakan. Ini di luar kendali saya.
Seberapa besar upaya yang saya lakukan belum tentu saya dapat membuat bangga orang lain,
apalagi satu bangsa besar seperti Indonesia. Harga diri di era ini tidak datang dari penegasan
diri sendiri, tetapi dari persepsi banyak orang.
Berbeda dengan meraih pengakuan sebagai bangsa Indonesia, semua orang bisa menjadi
bagian dari generasi unggul jika mereka terus berusaha dan sebenarnya itu juga bisa menjadi
sebuah pilihan. Anda mungkin berpikir bahwa generasi yang brilian adalah generasi yang
cerdas dan berbakat, namun lebih dari itu, sulit untuk membenarkan apa yang seseorang sebut
sebagai generasi yang brilian. Menjadi negara yang baik adalah pilihan dan kehidupan bagi
setiap anggota negara itu sendiri. Hal ini karena generasi dengan kecerdasan dan karakter
yang kuat selalu memberikan dampak positif bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya.
Generasi unggul juga dianggap bisa menciptakan generasi unggul berikutnya yang dapat
meneruskan tradisi unggul yang akan terus menerus mengubah bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang gemilang.
Membangun suatu bangsa merupakan tanggungjawab dari setiap anggota bangsa itu sendiri,
sehingga bukan tugas yang mudah jika dilakukan oleh seorang individu. Membangun bangsa
negara bukanlah sesuatu yang dapat selesai dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan
banyak waktu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebuah negara berkembang dapat
diukur dengan banyak cara dan membutuhkan partisipasi semua anggota negara tersebut.
Setiap anggota dapat memilih kebebasan untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan
negara ini. Untuk memulai proses pembangunan nasional, tentu kita membutuhkan seseorang
yang menjadi pionir yang dapat mendorong orang lain untuk aktif keluar. Orang itulah yang
dapat menciptakan generasi yang berperan sebagai agen untuk menyampaikan semangat
perjuangan untuk mencapai yang terbaik. Generasi tersebut adalah generasi yang luar biasa.
Generasi Berprestasi menyimpan harapan seluruh rakyat Indonesia untuk memajukan negeri
tercinta ini.
Sebagai salah satu generasi penerus, saya sadar akan masalah di negeri ini yang tidak bisa
diselesaikan oleh 1 atau 2 orang dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, kerjasama dan
saling mendukung generasi muda di seluruh tanah air sangat diperlukan. Generasi yang
diharapkan menjadi generasi penerus bangsa adalah generasi dengan jiwa kepemimpinan,
kepribadian yang cerdas, serta memiliki daya saing dan kreativitas yang tinggi. Berdasarkan
karakter ini, bangsa Indonesia diharapkan menjadi bangsa yang besar dalam beberapa tahun
ke depan. Pada bagian ini, saya menghubungkan diri saya dengan judul esai ini, khususnya
peran saya dalam berkontribusi untuk bangsa ini. Tentu saja orang tua saya memeberikan
dukungan kepada saya dalam mencapai apa yang menjadi tujuan saya, namun masih dalam
batas norma dan agama. Oleh karena itu, saya ingin tumbuh menjadi anak yang mandiri serta
dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Dalam hal ini saya tertarik terhadap
beberapa hal seperti Matematika, Olahraga, Musik, Agama dan Bisnis. Namun sampai saat
ini saya masih fokus pada bidang Matematika dan memperdalam ilmu agama. Karena bagi
saya belajar ilmu agama adalah hal yang sangat penting. Saya adalah orang yang memiliki
rasa ingin tahu yang besar. Hal ini membuat saya ingin mempelajari dan seakan-akan ingin
menaklukkan ilmu Matetamtika. Walaupun terkesan tidak mungkin, saya bisa terus menerus
mengarahkan waktu dan pikiran semampu saya hingga bisa mendapatkan apa yang saya cari.
Saya dapat memanfaatkan banyak hal di lingkungan sekitar saya untuk meraih tujuan
tersebut.
Sampai saat ini saya sangat merasa bersyukur karena telah diberikan kesempatan yang
sangat berharga untuk dapat belajar di tempat-tempat terbaik sesuai kebutuhan dan kapasitas
saya. Dimulai dari keluarga sederhana yang selalu menerima dan memberikan dorongan
untuk selalu menjadi diri sendiri dan berusaha yang terbaik dengan fitrah yang sudah
diberikan oleh Sang Pencipta. Hal ini juga saya rasakan dalam keluarga besar dalam hal ini
keluarga atau saudara dari ayah dan ibu, saya mendapatkan rasa kasih sayang dan perlakuan
yang baik. Demikian pada jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA saya
mendapat perhatian yang sangat memadai dari para ibu dan bapak guru sehingga saya merasa
sangat nyaman. Saya juga menyadari betapa berjasanya para guru yang telah mendidik saya.
Beliau tidak hanya mengajar, namun juga memberi perhatian, membangun karakter, dan
selalu mendoakan kebaikan khususnya kepada muridnya. Guru adalah orang tua kedua bagi
murid-muridnya. Karena mereka pula, saya merasakan suasana di sekolah menjadi suasana
seperti di rumah serta memiliki teman yang banyak dan asyik.
Saat masih menjadi siswa SMA, saya telah mempelajari banyak hal tentang kehidupan
sosial dan akademik serta pada masa itu saya mulai menyukai dan menikmati pelajaran
Matematika. Masa-masa itu pula saya mulai tertarik mengikuti organisasi, saya menjadi
pengurus anggota Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK), mengikuti organisasi
kepramukaan serta menjadi bagian dari anggota klub Volly Ball Putri di sekolah. Pada saat
itu saya berkesempatan beberapa kali mengikuti lomba Volly antarsekolah hingga tingkat
kabupaten dan saya merasa sangat bangga atas kesempatan yang diberikan tersebut. Hal ini
mengajarkan saya untuk bekerja keras, saling percaya, dan melatih kekompakan tim demi
kemenangan bersama. Hingga akhirnya saat mendapat sertifikat, saya merasa bahwa
kemenangan ini bukan prestasi saya sendiri, melainkan prestasi dari sebuah kerjasama tim.
Kemudian dalam organisasi kepramukaan kami diajarkan untuk mandiri dan bisa beradaptasi
dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun masyarakat. Selain itu, pramuka juga
mendidik kami para anggota menjadi lebih disiplin serta pantang menyerah untuk kemajuan
nusa dan bangsa. Sifat inilah yang akan kita tanamkan dalam diri untuk menjadi generasi
kebanggaan bangsa Indonesia.
Dalam prosesnya saya merasa dukungan yang sangat besar, mulai dari kepala sekolah,
para guru, teman-teman bahkan ibu-ibu kantinpun turun andil memberikan dukungan kepada
kami. Untuk mengikuti rangkaian persiapan pertandingan Volly Ball, saya harus
menghabiskan banyak waktu mengikuti latihan sehingga saya tidak dapat mengikuti pelajaran
secara normal di kelas. Dukungan dari berbagai pihak di sekolah membuat proses yang
panjang tersebut tetap memungkinkan saya agar tidak ketinggalan pelajaran di sekolah.
Dukungan terbesar sekolah untuk tim kami yakni mengikutkan tim kami dalam pertandingan
tersebut. Dengan keberhasilan, sifat mandiri, dan pantang menyerah kami serta kegagalan
yang tidak saya ceritakan dan pengalaman dalam kepramukaan memberikan kesan yang baik
dan indah, membuat saya dapat bersyukur atas apa yang telah saya raih dan rasakan.
Selanjutnya saya menjadikan itu semua sebagai hobi dan pengalaman agar saya dapat
menjadi pribadi yang baik dan terus berkembang. Saya akan tetap fokus pada hal-hal penting
yang membuat saya lebih baik menjadi ahli di bidang yang menarik minat saya, yaitu pada
bidang Matematika.
Saat ini saya adalah Mahasiswi dari Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM). Di sana saya akan
memperdalam ilmu dalam bidang Matematika. Sebagai seorang mahasiswi saya menyadari
adanya permasalahan bangsa yang tak kunjung selesai ini. Kemiskinan, pengangguran, dan
korupsi seolah-olah tak ada hentinya menghiasi media setiap harinya. Hal ini membuktikan
bahwa permasalahan ini masih terus terjadi di Indonesia. Sebagai seorang muslim saya
diajarkan bahwa “sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia”. Maka dari
itu saya memahami untuk menjadi generasi muda kebanggaan bangsa Indonesia maka
diperlukan adanya kerja keras untuk mengasah potensi dan kemampuan saya sehingga dapat
mewujudkan cita-cita saya. Bagi saya, kuliah memiliki arti bahwa suatu kesempatan untuk
menambah bekal agar dapat menjadi lebih berguna. Tahap perkuliahan ini merupakan bagian
awal dari persiapan panjang untuk menggapai cita-cita, yaitu menjadi seorang Aktuaris.
Cita-cita ini tidak sesuai dengan selera saya, tetapi ada sumber lain jadi saya ingin mencapai
tujuan ini. Salah satunya tertanam dalam keyakinan dalam Islam. Dengan kata lain, “ciri - ciri
orang yang berakal adalah orang yang selalu mengingat penciptanya dan selalu memikirkan
ciptaannya yang dalam konteks kali ini adalah langit dan bumi. Bagi seorang muslim, upaya
dalam mempelajari ilmu seperti ilmu islam, humanior, dan sains. Sama dengan upaya untuk
mengenali Allah lebih lanjut, sebagai alasan untuk bersyukur, dan tentunya sebagai sarana
untuk mengingat Allah. Selain manfaat yang saya dapatkan sendiri, dengan tercapainya cita-
cita saya, saya dapat memberi manfaat kepada orang lain melalui trasfer ilmu dan
penumbuhan kesadaran untuk meningkatkan literasi sains di Indonesia.
Sebenarnya akan terdapat satu sumber motivasi lain, yaitu dengan diadakannya
beasiswa unggulan ini tidak hanya dapat meningkatkan semangat belajar para generasi muda,
tetapi beasiswa ini juga turut mengambil peran besar dalam mempersiapkan generasi unggul
yang akan memimpin bangsa Indonesia dikemudian hari. Menurut saya karakter di atas
cukup untuk mewakili generasi yang unggul dibutuhkan. Hal ini membuktikan bahwa
kecerdasan merupakan hal penting yang harus dimiliki, tetapi kecerdasan yang diharapkan
adalah kecerdasan yang dapat memaksimalkan kesempatan dan dapat menggali potensi lebih
banyak lagi. Dan saya yakin bahwa saya adalah generasi unggul bangsa.
Beasiswa Unggulan sangat penting bagi saya karena akan sangat membantu saya
khususnya dalam mengikuti dan menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Makassar.
Dengan adanya jaminan beasiswa unggulan saya akan merasa aman secara finansial, dan saya
bisa fokus pada penguasaan pengetahuaan dan pengembangan pribadi sehingga kapasitas
saya untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan kemanusiaan bertambah besar. Selain
itu, dengan menerima beasiswa berarti saya sudah mulai belajar untuk memulai kemandirian
hidup saya, terutama dalam hal keuangan dan dengan menerima beasiswa saya dapat
mengurangi beban keuangan orang tua saya. Di samping itu juga, saya bisa belajar tentang
tanggung jawab terkait dengan beasiswa yang saya terima nanti sebagai dorongan untuk
memberikan prestasi terbaik.

Anda mungkin juga menyukai