Anda di halaman 1dari 8

Essay Alasan Pemilihan Jurusan

Cita-cita saya saat kecil adalah menjadi dokter. Ya, menjadi dokter adalah impian saya dulu.
Bagi saya, dengan menjadi dokter, saya dapat melakukan pekerjaan yang mulia yaitu
membantu orang lain. Namun semakin dewasa, semakin berkembang pemikiran saya, semakin
saya berpikir dan mempertimbangkan matang-matang, mau jadi apa saya nanti sebenarnya?
Untuk menentukan ke mana saya akan meneruskan perjuangan dalam belajar, saya
berkonsultasi ke senior, guru, orang tua, dan membaca berbagai bacaan tentang jurusan-jurusan
yang menarik perhatian saya, intinya mencari sebanyak mungkin informasi yang ada. Saya
sempat tertarik ke berbagai jurusan lain, namun jurusan-jurusan tersebut masih belum membuat
saya yakin dan pilihan tersebut mudah tergoyahkan oleh sisi negatif dari jurusan tersebut.
Sampai pada akhirnya saya diberikan saran oleh ayah untuk memilih jurusan Teknik Industri.

Teknik Industri, tak pernah sebelumnya terpikirkan oleh saya bahwa saya akan menjadi
seorang mahasiswi teknik, terlebih Teknik Industri. Seperti orang awam lainnya, saat pertama
kali mendengar mengenai jurusan Teknik Industri, yang terpikir di otak saya adalah: Pabrik.
Ya, pabrik, buruh pabrik, membenarkan mesin-mesin pabrik dan segala bentuk pekerjaan di
pabrik yang bisa dibilang lebih sering dipegang oleh kaum adam. Tapi karena rasa penasaran
dan bimbang yang saya rasakan bahkan sampai akhir-akhir masa penentuan pendaftaran
SNMPTN, saya terdorong untuk mencari tahu mengenai jurusan yang disarankan oleh ayah
saya, ya, Teknik Industri. Setelah saya cari tahu lebih lanjut melalui internet, hasil keluar masuk
blog-blog dan artikel yang menginformasikan mengenai jurusan Teknik Industri, pengalaman
kuliah teknik industri, prospek kerja dan berbagai hal lainnya, saya merasa tertarik. Berbeda
dengan jurusan lainnya, dengan membaca info mengenai jurusan Teknik Industri, semakin
dalam saya tahu, semakin tertariklah hati saya kepada jurusan ini.

Dengan apiknya, jurusan yang sedang saya geluti sekarang ini, mengolaborasikan berbagai
ilmu dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari sistem. Ilmu yang
dikolaborasikan pun, bukan hanya datang dari ranah Ilmu Alam, melainkan juga dari ranah
Ilmu Sosial seperti contohnya ada mata kuliah ekonomi teknik, akuntansi biaya, manajemen
hubungan pelanggan, psikologi industri dan lainnya. Karena melibatkan banyak disiplin
ilmu,Teknik Industri bukan ilmu teknik dasar, melainkan teknik interdisipliner, seperti halnya
teknik nuklir, perminyakan dan sebagainya. Dengan begitu, menjadi nilai tambah dimata saya
karena saya tidak terlalu menikmati mempelajari ilmu yang sangat-sangat mendalam seperti
yang dipelajari di fakultas MIPA. Selain itu, prospek kerja yang sangat luas juga memberi
tempat khusus bagi jurusan ini di hati saya. Dengan menjadi lulusan teknik industri, saya akan
mempelajari sistem terintegrasi yang berarti saya dapat bekerja dimanapun sistem berada,
bukan hanya manufaktur, tetapi juga pertambangan, minyak, gas, konstruksi dan bahkan jasa,
bukan hanya sebagai pegawai namun bisa juga sebagai analis bisnis, konsultan dan bahkan
pengusaha, karena ketika saya mengetahui bagaimana baiknya suatu sistem, saya dapat meng-
improve sistem dalam perusahaan atau bahkan menjalankan dan merancang sistem itu sendiri.
Dengan berbagai informasi yang saya dapatkan, akhirnya pada saat mendaftarkan diri di
SNMPTN, saya mantap memilih Teknik Industri UI di pilihan pertama, dan Alhamdulillah
dengan izin Allah, saya berkesempatan untuk mengenyam pendidikan sebagai mahasiswi
Teknik Industri UI. Dengan kesempatan ini, saya berharap akan dapat terus mengembangkan
diri saya, seperti slogan TI “continuous Improvement”. Akhir kata, saya bangga menjadi
mahasiswi Teknik Industri UI.

“Kebanggan kami, teknik Industri UI

Jiwa ini mengabdi padamu

Wadah orang yang bercita mulia

Terus maju, teruslah berkarya....”

(Mars Teknik Industri UI)

Essay Alasan Kebutuhan Beasiswa

Saya membutuhkan pengembangan diri di bidang entrepreneur karena memang sudah mimpi
saya untuk membangun bisnis yang bisa menyediakan lapangan kerja di Indonesia, untuk
membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di negeri kita tercinta. Badan
pusat statistik (BPS) menemukan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia, pada 2016 sebesar
7,03 juta orang, jumlah ini bahkan lebih besar dari jumlah penduduk Singapura pada 2014 yaitu
sebesar 5,5 juta jiwa. Dengan data tersebut, wajar bila saya lebih memilih untuk menjadi
seorang pengusaha dibandingkan seorang pegawai. Menjadi pegawai, dengan jumlah
pengangguran yang tinggi, tentunya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan akan lebih ketat.
Selain itu pula, saya ingin menjadi pengusaha muda yang memiliki bisnis sejak bangku kuliah,
sehingga saya dapat meringankan beban orang tua, dengan membiayai diri saya sendiri mulai
dari uang kuliah dan makan sehari-hari. Semoga dengan mengikuti pengembangan diri
entrepreneurship, saya semakin terpacu dan termotivasi untuk menjadi pengusaha muda yang
sukses.

Essay Jangka Panjang (Visi) Setelah Lulus Luliah

Setelah lulus kuliah S1 di teknik industri Universitas Indonesia, tentunya saya memiliki
rencana bagaimana saya akan melanjutkan hidup saya, rencana-rencana tersebut tak lain untuk
mencapai visi utama saya setelah lulus kuliah yaitu “Membahagiakan orang tua, dengan
membuat orang tua bangga terhadap prestasi dan pencapaian-pencapaian yang saya raih,
menyejahterakan orang tua dengan hasil keringat saya sendiri, membiayai orang tua, dan
keluarga saya naik haji, dan membiayai sekolah adik saya hingga sukses”. Untuk mencapai visi
tersebut, rencana-rencana saya adalah, setelah lulus dengan prestasi yang membanggakan dan
berbagai pengalaman serta softskill yang terasah, saya akan mendapat beasiswa LPDP ke
Jerman atau London untuk mengambil S2, atau bekerja menjadi seorang konsultan yang handal
di perusahaan terkemuka seperti BCG, McKinsey dll, sambil membangun bisnis saya sendiri
yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan kepada banyak orang, sehingga mengurangi
angka pengangguran di Indonesia. Jika saya belum berkesempatan menjadi seorang konsultan,
saya ingin bekerja dibagian manufaktur tepatnya di bagian PPIC (Production Planning and
Inventory Control) Ketika saya sudah sukses nanti, saya juga ingin membangun sebuah
yayasan dibidang pendidikan untuk orang-orang yang kurang mampu, agar mereka masih bisa
mengenyam pendidikan dan diharapkan ilmunya dapat diterapkan untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. InsyaAllah saya juga ingin menjadi salah satu donatur pemberi
beasiswa, khususnya beasiswa dari yayasan karya salemba empat. Karena saya suka mengajar,
setelah lulus kuliah saya juga ingin mengikuti program-program pengajaran seperti contohnya
Indonesia Mengajar, seperti pengalaman saya pada semester lalu yaitu mengajar anak-anak
pemulung di karang pola melalui orgnisasi Technique Informal School. Saya juga ingin
berguna bagi masyarakat, selain menyediakan lapangan kerja tadi, saya mau memberikan hibah
yang dapat bermanfaat di masyarakat, atau penelitian yang hasilnya dapat diterapkan untuk
kesejahteraan orang banyak.

heheheh

Essay Alasan Khusus Meng-Apply Beasiswa KSE

Mengenai alasan khusus dari diri saya, mengapa saya meng-apply beasiswa KSE, selain
meringankan beban dua orang yang saya kasihi (orang tua saya), saya juga ingin menjadi
pribadi yang lebih berkembang. Ketika saya nantinya diberikan kesempatan untuk menerima
beasiswa Karya Salemba Empat, saya juga akan mendapatkan berbagai macam pelatihan yang
dapat memperkaya ilmu dan kemampuan saya. Pelatihan-pelatihan tersebut seperti Career
coaching, Leadership, Entrepreneur, Researcher. Jika dipertimbangkan biaya yang harus saya
keluarkan untuk berbagai pelatihan tersebut, tentunya tidak murah dan malah semakin
memberatkan beban orang tua. Untuk itu, sebuah nilai plus dari beasiswa yayasan karya
salemba empat yang berbaik hati menyediakan berbagai macam pelatihan softskill seperti yang
sudah saya sebutkan di atas. Sebagai mahasiswa, sudah tidak asing lagi dengan kata belajar,
dengan belajar, mahasiswa akan mendapatkan hardskill namun faktanya untuk memasuki
dunia kerja (pasca kampus) dibutuhkan lebih dari sekedar hardskill. Hard skill merupakan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan
bidang ilmunya. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan
dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri
(intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh
kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau
keterampilan perakitan. Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan. Sedangkan
softskill dapat dilihat dari pengalaman dalam berorganisasi. Contoh softskill adalah pribadi dan
perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya,
pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif. Contoh lain dari keterampilan-
keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skill adalah integritas, motivasi, etika, kerja
sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh,
fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, tahan banting, kompetisi, ulet, dan
lainnya. Selain dari organisasi yang saya jalani selama masa perkuliahan, pelatihan dari karya
salemba empat hadir untuk meningkatkan softskill untuk meniti masa depan. Selain itu juga,
beswan KSE dituntut untuk aktif di KSE, dan saya bukanlah orang yang hanya berorientasi ke
akademis saja melainkan juga non akademis. Jadi bagi saya, hal tersebut bukan menjadi
masalah melainkan menjadi tantangan untuk memperluas wawasan, pengalaman dan koneksi.
Essay Pilihan Pengembangan Diri

Tuliskan yang selengkap-lengkapnya dan sejujur-jujurnya terkait Essay Jangka Panjang


(Visi) Setelah Lulus Kuliah.
Rule : Sub pilihan yang tersedia adalah :

1. Professional Career (Career Coaching)


2. Leadership (Pelatihan Kepemimpinan)
3. Entrepreneur (Wirausaha)
4. Researcher (Riset/Technolgy for Indonesia)

Sebutkan pilihan pengembangan diri prioritas pertama dan prioritas kedua yang anda pilih
dari 4 pilihan yang tersedia di atas.
Khusus jika anda memilih :

 Entrepreneur, sebutkan dan jelaskan jika sedang / pernah menjalankan usaha.


 Researsher, Sebutkan dan jelaskan jika sedang melsayakan / pernah dilsayakan atau
akan merancang riset (diutamakan yang bisa apllicable dapat diaplikasikan ke
masyarakat

Karya Salemba Empat, selain memberikan bantuan finansial kepada beswannya, juga
membekali para beswa dengan berbagai pengembangan diri, seperti Professional
Career (Career Coaching), Leadership (Pelatihan Kepemimpinan) Entrepreneur
(Wirausaha), dan Researcher (Riset/Technology for Indonesia). Dari keempat pilihan
tersebut,yang menjadi prioritas pertama saya adalah Entrepreneur, sesuai dengan salah
satu mimpi saya untuk membuka bisnis dan memperkerjakan orang banyak dalam
rangka mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Saya membutuhkan ilmu untuk
menjalankan bisnis saya kelak, ilmu proses bisnis mungkin bisa saya dapatkan melalui
mata kuliah di kampus atau pengetahuan yang saya dapat dari laboratorium yang
sedang saya kecimpungi, Management information systems and decision support. Tapi
saya masih memerlukan tambahan input, yang bisa saya dapatkan melalui
pengembangan diri yang diadakan oleh yayasan Karya Salemba Empat ini. Sejak dini,
minat saya terhadap entrepreneur sudah mulai tumbuh, terbukti dengan inisiatif saya
yang saat duduk di bangku SD, sempat berjualan gambar yang bisa diwarnai, gambar-
gambar tersebut berasal dari paman saya yang pintar menggambar, saya masih ingat
betul salah satu gambarnya winnie the pooh, yang saya jual ke teman-teman sekolah
dan TPA (Taman Pendidikan AlQuran). Minat saya tersebut berlanjut ke SMA, saat
ada mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup, yang tugas praktikumnya diminta
untuk membuat berbagai olahan pangan seperti telur asin, bir pletok dan pizza, saya
menjual hasil praktikum saya tersebut ke teman-teman dan bahkan beberapa guru,
namun sayangnya tidak bertahan lama karena terhambat izin dari pihak sekolah,
akhirnya saya beralih menjual pulsa elektrik. Selanjutnya setelah duduk dibangku
kuliah saya juga pernah mencoba menjual beberapa hal seperti kue-kue, sweater, bunga
untuk wisuda dan lain-lain. Prioritas kedua saya untuk pelatihan ini adalah Career
coaching, mengapa? Karena jarang saya lihat pelatihan pengembangan diri yang
bertema career coaching, berbeda dengan entrepreneur yang pelatihannya menjamur
dimana-mana. Jadi, kesempatan yang nantinya akan saya dapatkan harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya, disamping itu, saya juga tertarik untuk membentuk pribadi yang
profesional dan reliable agar mendapat karir yang cemerlang.
Essay Usaha Anda Mengurangi Beban Orang Tua

Dalam mengurangi beban orang tua saya, saya pernah berniat untuk bekerja part time, namun
orang tua saya menasihati saya untuk fokus kepada akademis saya saja. Seperti orang tua pada
umumnya, mereka ingin anaknya sukses di kemudian hari, dan memiliki masa depan yang
cerah. Oleh karena itu saya mencoba memutar otak bagaimana saya bisa sedikit meringankan
beban orang tua saya tanpa menentang nasihat kedua orang tua saya. Cara pertama yang palig
signifikan adalah dengan mencari beasiswa, dengan reputasi dan kualitas kampus saya yang
baik, tentunya banyak perusahaan-perusahaan yang menawarkan beasiswa. Namun ternyata
untuk mendapat beasiswa tidaklah mudah, bahkan sampai sekarang saya belum berkesempatan
untuk mendapat beasiswa. Salah satu persyaratan yang menghalangi saya mendapat beasiswa
adalah surat keterangan tidak mampu, karena keluarga saya tidak bisa dibilang tidak mampu,
tidak bisa pula dikatakan kaya raya. Keluarga kami posisinya ditengah-tengah. Karena belum
mendapat beasiswa, akhirnya saya memutar otak lagi dan mencoba berjualan dikampus, saya
dulu pernah menjual kembali sekotak kue per hari, namun hasilnya kurang signifikan, pada
musim-musim wisuda, saya melakukan penawaran pre order bunga, yang juga tidak seberapa
untungnya, kemudian di musim mahasiswa baru, saya juga pernah berpartner dengan senior
saya yang sudah lulus untuk menjual sweater UI kepada mahasiswa baru. Untuk sekarang,
karena saya suka mengajar, saya sedang mencoba melamar menjad guru freelance dari sebuah
bimbingan belajar yang berada di dekat rumah saya, dan saya berharap saya bisa diterima dan
mendapat pemasukan tambahan dari sana. Selain mencoba menambah cash flow masuk, untuk
mengurangi beban orang tua, saya juga senantiasa hidup hemat dan menabung untuk keperluan
darurat/jika ada sesuatu yang perlu dibeli. Semakin saya berusaha mendapat penghasilan
tambahan, semakin saya paham bahwa mencari uang itu tidak mudah dan penuh perjuangan,
dan menambah rasa syukur saya memiliki orang tua yang rela membanting tulang untuk
membiayai anak-anaknya.

Essay Tujuan Hidup

Manusia diciptakan dengan dibekali akal yang membedakannya dengan mahluk lainnya.
Tentunya karena hal tersebut, manusia harus mempertanggung jawabkan penggunaan akal
tersebut selama hidup di dunia. Sebagaimana yang tertera pada Al-Quran, bahwasanya manusia
diciptakan sebagai pemimpin di muka bumi ini. Sebagai khalifah tentunya ada tujuan yang
hendak dicapai oleh diri manusia. Hidup tanpa tujuan akan membuat hidup kita terasa hampa.
Tanpa mengenal tujuan hidup, kehidupan ini menjadi sesuatu yang rutin dan membosankan.
Termasuk saya, tentunya memiliki tujuan dalam hidup yang singkat ini. Orang yang salah
dalam menentukan tujuan hidup akan merasa tidak tenang. Mengapa tidak tenang? Karena
umumnya orang yang tidak mengetahui hakikat tujuan hidup yang sebenarnya, dia cenderung
untuk menggantungkan tujuan hidup ini dengan sesuatu yang bersifat duniawi. Padahal sesuatu
yang bersifat duniawi tidaklah kekal. Sehingga apabila harta yang menjadi tujuannya tersebut
gagal tercapai atau hilang musnah, maka dia akan stress dan kecewa yang beresiko mengakhiri
hidupnya dengan bunuh diri.

Allah berfirman di dalam Al-Quran bahawa tujuan manusia dihidupkan di muka bumi ini tidak
lain adalah untuk beribadah kepadaNya. Namun kita harus lebih memahami dulu apa makna
dari ibadah itu sendiri. Ibadah adalah pengabdian kepada Allah SWT. Pengertian ibadah itu
luas. Pengertian Ibadah Tidak Sebatas Sholat dan Ngaji. Risalah Islam mengajarkan, ibadah
meliputi hubungan dengan Allah (hablum minallah), hubungan dengan sesama manusia
(hablum minannas), dan hubungan dengan alam semesta atau lingkungan hidup (hablum minal
'alam). Pengertian ibadah secara detail dikemukakan Ibnu Taimiyah dalam Al ‘Ubudiyah
(Maktabah Darul Balagh) sebagai berikut:

“Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-
Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak
(lahir). Maka shalat, zakat, puasa, haji, berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada
kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf,
melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik
kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal di
perjalanan), berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja,
memanjatkan do’a, berdzikir, membaca Al Qur’an dan lain sebagainya adalah termasuk bagian
dari ibadah. Begitu pula rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, inabah
(kembali taat) kepada-Nya, memurnikan agama (amal ketaatan) hanya untuk-Nya, bersabar
terhadap keputusan (takdir)-Nya, bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, merasa ridha terhadap
qadha/takdir-Nya, tawakal kepada-Nya, mengharapkan rahmat (kasih sayang)-Nya, merasa
takut dari siksa-Nya dan lain sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadah kepada
Allah.”

Dengan demikian, ibadah dalam Islam bukan sebatas sholat dan mengaji, tapi semua kebaikan
yang dimaksudkan dalam kerangka memenuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Menuntut ilmu yang sedang saya lakukan sekarang ini dan seterusnya juga merupakan salah
satu bentuk Ibadah karena Allah memerintahkan hambaNya untuk menuntut ilmu.

Essay Kenapa Anda Layak?

Jika saya diminta untuk menyingkat mengapa saya layak untuk menerima beasiswa ini dalam
sebuah ungkapan, ungkapan itu adalah “middle class trap”. Ya, saya bukanlah orang yang
memiliki harta berlimpah, namun juga tidak bisa dibilang orang yang kekurangan. Namun
kondisi keluarga saya hanya cukup, bukan berarti saya tidak bersyukur dengan kondisi keluarga
saya sekarang, namun memang begini adanya. Orang tua saya harus membiayai kuliah dan
biaya hidup saya selama kos di dekat kampus, membiayai pendidikan adik saya di sebuah
pondok pesantren yang akan segera melanjutkan ke jenjang SMA, membiayai adik ibu saya
yang masih duduk di bangku SMA. Sejak masuk SMP, adik ibu saya sudah tinggal di kediaman
keluarga saya, karena orang tua ibu saya yang meninggal dunia, mengingat ibu saya merupakan
anak pertama, sehingga diputuskan dia tinggal dan dibiayai oleh ibu saya.

Alhamdulillah saya masih berkesempatan untuk mengenyam pendidikan perguruan tinggi di


Universitas Indonesia yang mana biaya pendidikannya, dapat disesuaikan dengan penghasilan
orang tua. Namun keperluan saya bertambah mulai dari buku, peralatan kuliah (salah satunya
kuliah menggambar teknik), keinginan mendaftar lomba, dan keinginan mendaftar seminar-
seminar yang dapat mengembangkan wawasan dan diri saya. Namun semakin saya dewasa,
saya segan untuk meminta uang tambahan kepada orang tua saya, karena saya tahu beban
keuangan mereka tanpa saya minta uang tambahan saja sudah berat, apalagi ditambah dengan
hal-hal tersebut. Orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, dan selalu ingin anaknya
menjadi orang yang lebih baik dari dirinya, tak heran jika orang tua saya akan selalu
mengupayakan apa yang saya butuhkan, bagaimanapun caranya asal halal. Hal ini menambah
keseganan diri saya untuk selalu meminta kepada orang tua. Di sisi lain saya juga sudah
dewasa, rasanya ingin membiayai hidup sendiri, berdiri di kaki sendiri tanpa menyusahkan
orang tua.

Untuk meringankan sedikit beban mereka, orang tua menyarankan saya untuk mencari
beasiswa, tetapi kebanyakan beasiswa diperuntukan hanya untuk orang yang kurang mampu,
bukan orang yang terjebak ditengah-tengah seperti saya. Saya terkadang kecewa melihat
penerima beasiswa A, hidup dengan berfoya-foya memanfaatkan uang yang didapatkan dari
beasiswanya, bukan menggunakan uang tersebut untuk menunjang kehidupan akademisnya
selama menempuh pendidikan di kampus, atau penerima beasiswa B yang sebenarnya
tergolong lebih dari mampu namun mendapat beasiswa untuk orang kurang mampu. Oleh
karena itu, saya pastikan, jika saya diberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa ini,
akan saya pergunakan sebaik-baiknya agar pemberi juga mendapatkan manfaat, keberkahan
dan diridhoi oleh Allah SWT.

Essay Rencana Penggunaan Beasiswa

Dalam berkuliah banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi. Khususnya bagi


saya yang tinggal cukup jauh dari kampus, untuk meminimalisir waktu yang di gunakan untuk
pulang pergi kampus-rumah saya dan orang tua saya memilih untuk mencari kosan yang dekat
dengan kampus. Sehingga waktu saya bisa dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai macam
organisasi atau mengerjakan tugas akademis secara lebih teratur dan terkendali tanpa terganggu
dengan jarak yang menghambat kegiatan tersebut, terlebih lagi, saya anak Teknik yang terkenal
dengan kegiatan malam nya. Tapi, keputusan tersebut disertai dengan keharusan bagi orang tua
saya untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk membayar kosan dan uang makan selama
tinggal jauh dari mereka. Dengan profesi ibu saya yang seorang guru honorer dan ayah saya
yang seorang pegawai swasta gaji mereka tidak seberapa untuk kebutuhan hidup yang semakin
meningkat dan untuk membiayai sekolah adik saya dan adik ibu saya.

Dengan adanya beasiswa ini saya berharap dapat meringankan beban kedua orang tua
saya dengan membayar sebagian uang kos sendiri. Selain itu saya sebagai mahasiswa juga
perlu memperluas pengetahuan saya dan menambah referensi dengan membaca buku-buku dari
sumber yang terpercaya dan beragam. Terutama buku-buku terbitan luar negeri yang harganya
ratusan hingga jutaan rupiah. Mungkin memang di kalangan mahasiswa lebih memilih untuk
mengambil jalan pintas dengan memfoto copy buku cetak dari angkatan sebelumnya. Tapi di
Indonesia terdapat undang-undang yang melarang untuk menyalin isi suatu buku dan itu
merupakan pelanggaran hak cipta yang dapat merugikan banyak pihak terutama sang penulis.
Dengan adanya beasiswa ini saya ingin mengurangi sedikit keresahan sang penulis terhadap
buku-bukunya yang banyak di salin dan mengurangi pelanggaran hak cipta yang banyak terjadi
di kalangan pelajar.

Sebagai mahasiswa, saya seringkali tertarik untuk mengikuti berbagai lomba yang
sesuai dengan jurusan saya dan juga berbagai konferensi internasional.Namun, seperti yang
kita ketahui, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menjadi peserta dari lomba-lomba
tersebut. Saya sendiri terkadang segan untuk meminta uang pendaftaran kepada orang tua saya.
Karena semakin saya dewasa, semakin saya mengerti bahwa mencari uang itu tidak mudah,
terlebih mengingat adik saya dan adik ibu saya yang masih sekolah dan juga dibiayai oleh
kedua orang tua saya. Untuk membiayai adik saya yang masih mengenyam bangku SMP
sebagai santri di pondok pesantren Al-Amanah Al-Gontory, juga membiayai adik dari ibu saya,
yang masih duduk di bangku SMA, keperluan rumah tangga, ditambah membayar uang kuliah
dan biaya hidup saya selama di Depok, tentu tidak sedikit nominal yang harus dikeluarkan.
Dengan adanya beasiswa ini saya ingin memanfaatkan sejumlah uang tersebut untuk
mendaftarkan diri pada berbagai lomba serta membuat orang tua saya bangga dengan prestasi-
prestasi yang di dapatkan dari lomba-lomba tersebut tanpa memberatkan mereka di biaya
pendaftaran.

Selain lomba-lomba banyak seminar-seminar yang dapat mengembangkan dan


memperluas wawasan saya. Dengan mengikuti seminar pengembangan diri saya dapat
mengetahui potensi dalam diri saya dan lebih mengembangkan kemampuan saya di bidang
akademis maupun non akademis. Selain itu, seminar juga dapat menjadi ajang untuk
bersosialisasi dan menambah pengalaman. Tentunya seperti yang kita tahu untuk mengikuti
seminar terutama seminar yang bertaraf internasional memerlukan tarif yang tidak murah.
Karna itu saya berencana memanfaatkan beasiswa ini untuk mengikuti seminar-seminar
pengembangan diri yang tentunya sangat bermanfaat untuk masa depan saya. Demikian
beberapa rencana penggunaan beasiswa KSE dimasa yang akan datang, saya sangat berharap
saya menjadi salah seorang yang menerima beasiswa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai