M YAHYA WAHYUDIN
Nama saya M Yahya Wahyudin, lulusan program Sarjana pada Jurusan Hukum Tatanegara
(Siyasah) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Aktivitas sehari-hari setelah lulus, saya aktif
menjadi Resaecher Asistant di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, selain itu saya juga menjadi
kolumnis tetap di Kompasiana. saya juga aktif mengajar anak anak yang belum bisa membaca Al-
Quran di majelis-majelis, Mesjid-Mesjid bahkan datang ke rumah-rumah. Selain itu saya juga ikut
membantu pengelolaan Jurnal Jurusan Hukum Tatanegara (Siyasah) yaitu Jurnal Siyasi: Trias
Politica. Ketertarikan dalam dunia kepenulisan membuat saya ingin mengembangkan potensi yang
telah saya miliki, tentunya tema-tema yang saya tulis pun selalu bernuansa hukum terutama
pembahasan mengenai isu-isu hukum yang tengah terjadi.
Ketertarikan dalam dunia Hukum sudah dimulai ketika masih menduduki bangku sekolah
menengah atas tepatnya di MAN 2 Kota Bandung, pada saat itu saya mengambil jurusan Ilmu-
Ilmu Sosial, ketertarikan pada realita sosial menarik saya untuk mengikuti isu-isu hukum yang
terjadi di Indonesia. Walhasil, saya menentukan untuk mengambil Jurusan Hukum Tatanegara
(Siyasah) pada salah satu PTKIN terbaik di Indonesia yaitu UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
setelah lulus besarnya keinginan saya untuk terus belajar mendorong saya untuk melanjutkan
Pendidikan pada jenjang magister, maka dari itu saya mengikuti program Beasiswa Indonesia
Bangkit yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama yang bekerjasama dengan Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Selain aktif dalam berbagai perlombaan dan kompetisi, saya juga aktif di Organisasi intra
maupun ekstra, pada organisasi intra saya aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum
Tatanegara dan menjabat sebagai Sekretaris Umum pada priode 2021-2022, saya juga aktif di
Lembaga Kajian Hukum dan Peradilan Semu dan menjabat sebagai Ketua Bidang Kajian Hukum
Priode 2021-2022. Pada organisasi ekstra kampus saya aktif di Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat Syari’ah dan Hukum pada bidang Administrasi dan Kesekretariatan pada priode 2021-
2022, saat itu saya menciptakan Website yang didalamnya mencakup database kader, kegiatan-
kegiatan kader, kolom opini yang diperuntukan untuk meningkatkan kapasitas kader, serta
perpustakaan online untuk mendorong minat baca kader. Kemudian saya juga aktif pada organisasi
PERMADANI DIKSI Wilayah IV Jawa Barat Priode 2021-2022 yaitu Persatuan Mahasiswa dan
Alumni Bidikmisi-KIP Jawa Barat, organsiasi yang menjadi wadah mahasiswa dan alumni
bidikimisi, organisasi tersebut juga diperuntukan untuk mengadvokasi mahasiswa-mahasiswa
bidikmisi yang mempunyai permasalahan seputar bidikmisi dengan kampusnya, kemudian saya
melanjutkan menjadi Pengurus Pusat PERMADANI DIKSI Priode 2022-2023. Dengan aktif
dalam berbagai organisasi tentunya membuat saya bisa lebih berkembang, membuat saya bisa
memanajerial waktu, menghargai pada setiap perbedaan dan juga pandangan, kepemimpinan,
bermusyawarah untuk menyelesaikan satu permasalahan serta bergotong royong untuk mencapai
tujuan bersama.
Selama aktif berorganisasi saya juga sering terjun langsung ke masyarakat entah itu karena
satu program kerja dan juga keharusan sebagai mahasiswa, selama terjun di masyarakat seringkali
saya menemukan permasalahan-permasalahan terjadi terutama terkait permasalahan hukum,
banyak masyarakat yang terjerat permasalahan hukum dan seringkali menjadi korban, salah satu
contohnya masyarakat yang kehilangan tanahnya karena ulah mafia tanah dan masyarakat tersebut
kalah di Pengadilan. Hal itu selaras setelah saya membaca tulisannya Prof Satjipto Raharjo yang
ditulis di Kompas dengan judul “Determinasi Suatu Hukum’ Prof Satjipto mengatakan bahwa hari
ini kita hidup dalam hukum modern, tapi hukum modern tersebut tidak bisa menentukan yang
memang itu adalah yang benar dan yang kalah itu adalah yang salah, lebih lanjutnya Prof Satjip
mengatakan “Law is Interpretation” bahwa hukum adalah seni menafsirkan suatu produk hukum.
Oleh karenanya saya tergerak untuk menjadi seorang penegak hukum atau menjadi praktisi hukum
yang selalu membela keadilan, membawa kebermanfaatn bagi semua orang. Maka dari itu saya
ingin kembali melanjutkan Pendidikan pada jurusan Ilmu Hukum dengan mengikti program
Beasiswa Indonesia Bangkit ini.
Ketika saya mendapatkan rezeki dan terpilih menjadi penerima Beasiswa Indonesia
Bangkit tentunya hal pertama yang akan saya lakukan adalah bersungguh-sungguh selama proses
pembelajaran, mengikuti pembelajaran dengan khidmat, selain itu juga saya akan terus aktif di
organisasi demi terus meningkatkan kapasitas diri tanpa mengabaikan proses pembelajaran. Saya
juga akan terus menulis dan menerbitkan artikel pada jurnal-jurnal bereputasi bahkan jurnal-
jurnal Internasional. Karena berdasarkan data dari BRIN pada Tahun 2020, dalam penerbiten
artikel jurnal Indonesia masih berada dibawah Malaysia dengan jumlah 23. 291 sedangkan
Malaysia sebanyak 26. 090 artikel jurnal yang telah diterbitkan. Hal itu cukup mengkhawatirkan
mengingat jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia sebanyak 4.004 berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik pada Tahun 2022. Oleh karena itu keinginaan untuk terus bisa menerbitkan artikel
jurnal pada Lembaga-lembaga jurnal bereputasi semakin termotivasi, karena sesungguhnya
Perguruan Tinggi selalu kental dengan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Karena dengan
begitu ilmu yang saya dapatkan selama studi bisa tersebar luaskan serta memiliki nilai manfaat
untuk pembangunan bangsa.
Suatu kehormatan dan juga menjadi kesempatan besar yang akan saya jalankan secara
sungguh-sungguh jika saya menjadi penerima Beasiswa Indonesia Bangkit, karena Beasiswa
Indonesia Bangkit juga memiliki tujuan mulia terutama untuk mendorong pembangunan nasional
dan ikut andil dalam memajukan bangsa maka bagi saya tidak ada alasan untuk tidak
mengikutinya, harapan untuk menjadi insan yang bisa memberikan nilai manfaat pada semua
orang akan terus saya pupuk dengan ikhtiar yang maksimal agar suatu hari nanti harapan dan cita-
cita tersebut akan terwujud.