Anda di halaman 1dari 2

Kontribusiku Untuk Indonesia

Berprestasi dalam bidang akademik dan meraih peringkat kelas yang baik, saya
rasa belumlah sempurna. Sebagai anak bangsa yang mengemban tugas
memajukan tanah air, pematangan mental dan softskill yang baik serta semangat
untuk senantiasa melakukan perbaikan juga perlu dimiliki sebagai bekal usaha
memajukan Negara. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan aksi nyata dalam
konteks tersebut. Keikutsertaan saya dalam program Pengabdian Kepada
Masyarakat Membangun desa budaya: Banyuresmi, Sumedang dapat dikatakan
merupakan pintu gerbang awal saya untuk melakukan suatu gerakan perubahan
dengan terlibat langsung dalam masyarakat.

Membangun desa budaya bukanlah pekerjaan sederhana, karena melibatkan


hampir seluruh komponen kebudayaan itu sendiri, seperti sistem kepercayaan, adat
istiadat, mata pencaharian, bahasa dan kesenian masyarakat desa. secara
struktural desa Banyuresmi masih memiliki banyak PR yang harus diselesaikan,
terutama di bidang pendidikan. Saya sadar bahwa pendidikan pada hakikatnya
adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan. Sehingga jika
diimplementasikan pada hubungannya dengan pelestarian kebudayaan, pendidikan
dapat dijadikan alat untuk meneruskan kebudayaan dari generasi ke generasi. Oleh
karena itu dalam periode 2 tahun pertama, saya dan teman-teman panitia
memfokuskan kegiatan dalam memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan
dan pengajaran bahasa asing kepada siswa sekolah dasar.

Saat itu karena keterbatasan jumlah relawan, selain menjadi panitia saya juga diberi
tanggung jawab untuk menjadi tenaga pengajar. Masih teringat jelas dalam benak
saat saya dan rekan pengajar mengunjungi desa untuk bertemu anak-anak yang
antusias mengikuti kegiatan belajar setiap hari minggu. Kegiatan ini berlangsung
selama kurang lebih setahun. Di akhir periode tahap pertama kepengurusan, para
siswa diajak untuk mengunjungi kampus UNPAD. Di sana kami bermain games
sambil memberikan gambaran mengenai kuliah dan mengambil jurusan sesuai minat
bakat. Kembali lagi tujuannya adalah untuk memotivasi mereka agar melanjutkan
pendidikan tinggi. Ada hal yang berkesan dan membuat saya terharu ketika salah
satu dari anak desa menghampiri dan berbisik bahwa ia telah mendaftarkan diri di
salah satu sekolah menengah pertama di desa tetangga. Dari sinilah semangat saya
untuk membangun desa budaya ini semakin bergejolak. Satu tunas telah tumbuh
dan bersiap untuk melestarikan nilai-nilai tradisional di kampung halamannya.
Kesempatan lain untuk dapat berkontribusi bagi Negara saya dapatkan melalui
keterlibatan saya dalam komunitas Sobat Budaya Indonesia. Saya sangat tertarik
dengan misi besar yang dimiliki komunitas ini, yakni membuat ensiklopedi besar
kebudayaan Indonesia yang nantinya diharapkan dapat diresmikan oleh
Kementerian Budaya dan Pariwisata untuk dikukuhkan kembali oleh organisasi
perserikatan bangsa-bangsa UNESCO dalam bentuk lisensi hak paten. Untuk tahap
pertama pelaksanaan kami mencoba untuk membuat perpustakaan digital yang
dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Kami menamai ini sebagai
Gerakan Data Sejuta Budaya (GDSB). Di sini, tugas saya sebagai public
relation adalah melakukan promosi dan mengajak masyarakat, khususnya remaja
untuk ikut berpartisipasi dalam menginput data budaya. Selain itu, saya juga
bertugas untuk menjaga kerjasama dan hubungan yang baik dengan media
partner serta pihak-pihak terkait. Menjadi public relation membuka kesempatan bagi
saya untuk bertemu dan mengenal orang-orang hebat penggiat seni yang idealis,
Saya bangga dapat mengenal mereka dan lebih dari itu, menjalankan misi yang
sama dalam melestarikan budaya.

Masih banyak sebenarnya cita-cita yang ingin dicapai. Namun banyak juga
hambatan termasuk keterbatasan ilmu. Untuk itu, saya ingin melanjutkan studi
magister dengan bidang ilmu kajian budaya karena ketertarikan saya dan juga cita-
cita saya memajukan dan melestarikan budaya Indonesia. Saya ingin memperluas
wawasan saya dalam bidang ini untuk menjawab tantangan penetrasi budaya yang
fenomenanya sedang dirasakan sekarang. Kedepannya saya ingin menjadi
akademisi sekaligus praktisi penggiat kebudayaan nasional. Ilmu yang saya
dapatkan nanti akan dijadikan dasar dari segala kegiatan serta usaha yang saya
lakukan khususnya untuk konservasi budaya dan merealisasikannya dengan
bergabung dalam tim kerja di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai