Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN BAHRUL ULUM PATEMON

SK. Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-0021164.AH.02.04./2015

MADRASAH IBTIDAIYAH BAHRUL


ULUM
Dusun Kemirian Desa Darungan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember
Kode Pos : 68155
Blogsite : http://mibudarungan.blogspot.co.id eMail :
mibudarungan@gmail.com

PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI


EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
DI MADRASAH IBTIDAIYAH BAHRUL ULUM DARUNGAN

TAHUN PELAJARAN

2016 / 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena
penulis telah berhasil menyelesaikan tugas pengembangan diri. Dengan
segala kerendahan hati, penulis menyadari karena berbagai keterbatasan,
belum sepenuhnya dapat meningkatkan kompetensi peserta didik. Namun
didorong oleh niat, komitmen serta kesungguhan untuk menyegarkan
wawasan dan semangat peserta didik.
Berbagai

upaya

telah

dilakukan

oleh

pemerintah

dalam

meningkatkan mutu pendidikan di indonesia. Berkaitan dengan upaya


tersebut, diantaranya adalah meningkatkan potensi para pendidik sehingga
dapat melakukan pembelajaran secara profesional, maka dari itu dinas
pendidikan kota/provinsi mengadakan pelatihan dan workshop bagi para
pendidik.
Dengan diadakan pelatihan dan workshop tersebut diharapkan
dapat

memberikan

wawasan

dan

memperkaya

khasanah

tentang

pembelajaran dan penilaian bagi guru bidang study sehingga guru dapat
melakukan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan.

Dibuat di

: Tanggul

Pada tanggal :
01
2016
Kepala Madrasah

Januari

RINI SANTOSO, S.Pd.I.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah faktor penting dalam menciptakan kehidupan
yang baik. Kehidupan yang baik dan sejahtera itu sendiri dapat dibentuk
dan diciptakan. Penciptaan kebaikan dapat diperoleh dari proses belajar
atau pendidikan baik secara formal maupun informal. Pendidikan
karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka
mempersiapkan

generasi

yang

berkualitas,

bukan

hanya

untuk

kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat


secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the
deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character
development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan
sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara
optimal.
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan
karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan
untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis
tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya
angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman,
pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan,
pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial
yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu
betapa pentingnya pendidikan karakter. Karakter sendiri berkaitan
dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan
perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat
dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan
tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan
perbuatan kebaikan.
Pendidikan karakter sebaiknya diberikan sejak dini kepada anakanak, terutama seusia anak Sekolah Dasar, dimana pemahaman sejak
kecil akan memmberikan penanaman pemahaman yang lebih dan
mengakar. Proses ini memerlukan metode khusus yang tepat agar
tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang
sesuai adalah metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode
pujian dan hukuman.

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan


nonformal

yang

menyelenggarakan

pendidikan

kepanduan

yang

dilaksanakan di Indonesia. Organisasi ini mengusung pendidikan moral


secara keseluruhan, dimana kepribadian yang berkarakter baik menjadi
tujuan dari diselenggarakannya kepramukaan. Gerakan Pramuka juga
bertugas mempersiapkan generasi muda agar mampu menjadi penerus
estafet kepemimpinan yang berperan aktif dalam pembangunan,
berkepribadian luhur, bertaqwa, mandiri, tangguh serta peka terhadap
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sekitarnya. Sehingga
sangat cocok jika kegiatan kepramukaan dijadikan salah satu program
pengembangan diri di sekolah dalam rangka mewujudkan pendidikan
yang berkarakter.
B. Dasar
1) Undang Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2) Undang Undang RI No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 dan
PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
4) Keputusan Presiden RI No.24 tahun 2009 tentang Angaran Dasar
Gerakan Pramuka.
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
6) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No 203

tahun 2009

tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.


7) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No 198

tahun 2011

tentang Petunjuk Penyelanggaraan Syarat Kecakapan Umum.


C. Tujuan
Menyelenggarakan

Pendidikan

Kepramukaan

disekolah

untuk

menciptakan siswa sebagai peserta didik yang:


1) Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani.
2) Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya
sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap
sesama hidup dan alam lingkungan.

BAB II
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

A. Latar Belakang
Seiring dengan bergulirnya waktu dan perkembangan zaman
seperti saat ini, kita harus berhati-hati terhadap segala perkembangan
zaman yang begitu cepat. Sebab perkembangan tersebut tentunya
mempunyai dampak positf maupun negatif. Dan yang perlu kita
waspadai adalah aspek negatif, yang tanpa kita rasakan mempengaruhi
disetiap usia. Perkembangan tersebut tidak hanya memandang pada
satu aspek kehidupan saja, akan tetapi mencakup segala aspek yang
diantaranya aspek teknologi, aspek pergaulan, aspek akhlak ( tingkah
laku ).
Dan yang perlu kita jaga adalah para generasi penerus bangsa.
Dimana mereka ( ujung tombak bangsa ) yang akan menggantikan
peran orang-orang yang lebih awal menduduki jabatan pembangunan
bangsa. Jadi di tangan pemudalah tonggak kemajuan bangsa akan di
pegang. Dimana seandainya tingkah laku generasi penerus rusak maka
bias dipastikan rusaklah bangsa tersebut. Dan jika tingkah laku ( akhlak )
generasi penerus bagus dari segi ( spiritual, mental, emosional,
intelektual ) maka sudah pasti bangsa yang dipimpinnya akan menjadi
negara yang maju dan makmur.
Pramuka adalah salah satu wadah untuk mempersiapkan akhlak
generasi penerus bangsa. Di dalam pramuka generasi penerus bangsa
akan di didik dan dibina baik mental, spiritual, emosional, maupun
intelektual.
Dengan dasar itulah maka gugus MI Bahrul Ulum Darungan
mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan. Dimana kegiatan
tersebut dilaksanakan dalam bentuk latihan rutin setiap sabtu pagi.
Serta ikut dalam kegiatan yang diadakan olek Kwartir Ranting maupun
Kwartir Cabang Jember. Selain itu juga mengikuti kegiatan perlombaan
kepramukaan yang di adakan oleh pihat-pihak terkait.
B. Tujuan Pengembangan Diri
Seperti yang sudah di uraikan di depan bahwa pramuka
merupakan salah satu wadah untuk mempersiapkan generasi penerus
bangsa yang baik dan siap menghadapi perkembangan zaman. Dimana
segala bentuk kegiatannya akan berorientasi pada pembentukan mental,
spiritual, emosional, dan intelektual. Serta melestarikan keutuhan :

a)
b)
c)
d)
e)

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bineka Tunggal Ika


Ideologi Pancasila
Tri Satya dan Dasadharma Pramuka
Kehidupan bermasyarakat
Lingkungan Hidup di bumi nusantara
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal

tersebut,

Gerakan

menyelenggarakan

Pramuka
pendidikan

MI

Bahrul

nonformal,

Ulum

melalui

Darungan

kepramukaan,

sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among dengan


Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Maka dalam mewujudkan hal tersebut, Gerakan Pramuka MI
Bahrul Ulum Darungan melaksanakan kegiatan kepramukaan. Dimana
kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk latihan mingguan dan
partisipasi kegiatan di luar Gugus MI Bahrul Ulum Darungan. Diharapkan
dengan dilaksanakankegiatan kepramukaan ini para peserta didik
(generasi

penerus

bangsa)

biasa

mempersiapkan

dirinya

untuk

menghadapi perkembangan di masa mendatang.


C. Pelaksanaan
1. Tempat kegiatan : MI Bahrul Ulum Darungan
2. Bentuk kegiatan : Pembinaan Kepramukaan dan Kepanduan
3. Waktu pelaksanaan : 2 jam pada setiap hari Sabtu
4. Materi kegiatan :
a) Materi Intelektual meliputi :
Pengetahuan Kepramukaan (History, Leadership, Human

Relation)
Pengetahuan

Umum

(Leadership,

Administrasi,

Human

Relation)
Pengetahuan Agama (History, Hukum, Leadership)
b) Materi Ketangkasan dan Kreatifitas meliputi :
Pionering
Kemandirian
Perkemahan
c) Materi Permainan meliputi :
In Door Management Game (IDMG)
Out Door Management Game (ODMG)
D. Dampak Pengembangan Diri
Adapun dampak yang akan terjadi dari program pengembangan diri
melalui kegiatan Kepramukaan dan Kepanduan yang diikuti oleh siswa
dan dibina oleh Pembina Pramuka yang telah ditunjuk dan diangkat oleh
Kepala MI Bahrul Ulum adalah :
1. POIN plus yang merupakan nilai tambah yang didapat dalam
kegiatan kepramukaan yang berguna kelak, yang sebagian tidak
didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepramukaan
merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa

berlatih membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga,


dan kegiatan pramuka yang biasanya diadakan di akhir pekan. Siswa
belajar menghargai waktu dengan membuat jadwal kegiatan, untuk
mengatur waktu sehingga efektif tidak tumpang tindih.
2. Secara tak disadari, anggota pramuka memiliki tambahan poin yaitu
belajar mengelola kelompoknya (berorganisasi) dengan membentuk
pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi,
interaksi, serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan
melahirkan

kebersamaan

(jiwa

korsa)

dan

motivasi

untuk

menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas ini


akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang diberikan,
akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam
mengambil setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan
pengkajian.
3. Wawasan dan pergaulan anggota pramuka sangatlah luas. Kegiatan
pramuka tidak cuma lingkup tingkat pangkalan atau gugus depan,
melainkan bersifat universal. Anggotanya diikuti semua lapisan
masyarakat tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama.
Begitu pun, materi yang dipelajari mencakup materi umum ataupun
spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris (paskibra), hiking,
navigasi, mountaineering (pencinta alam), P3K (PMR), kesakaan,
sejarah perjuangan bangsa, dan sebagainya. Ini jelas membuat
anggota

pramuka

memiliki

keistimewaan,

berkaitan

dengan

penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang


P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat,
mountaineering, tali-temali (simpul), juga pengabdian masyarakat
berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban
bencana alam.
4. Kegiatan kepramukaan bukanlah semata-mata acara hura-hura
belaka, tapi mempunyai tujuan dan manfaat tertentu. Kegiatan
orientasi kepramukaan di sekolah menengah misalnya, sebagai
upaya memperkenalkan pramuka lebih dekat sebagai salah satu
wadah kepemudaan yang keberadaannya diatur langsung oleh
Kepres No. 238/1961 serta tertuang dalam GBHN. Begitu pun
Jambore (pesta perkemahan pramuka tingkat penggalang) yang
digelar periodik mempunyai manfaat strategis memperkuat ikatan
persaudaraan dan persatuan di antara bangsa Indonesia sekaligus
memupuk rasa cinta tanah air.

5. Penghargaan (apresiasi) yang diberikan masyarakat kepada anggota


pramuka cukup tinggi. Masyarakat memandang anggota pramuka
sebagai sosok pemberani, disiplin, cekatan, dan memiliki sifat-sifat
kepedulian terhadap sesama hidup dan lingkungan. Diharapkan
melalui kepramukaan dapat mencegah berbagai hal negatif yang
menimpa kaum muda bangsa ini, seperti narkoba, kriminalitas,
aborsi, dan lain-lain.
6. Poin plus lainnya, di mana pun berada, pramuka selalu periang
(senang). Keceriaan usia masa siaga, penggalang, dan penegak
merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari
anak-anak bangsa yang "siap mental" untuk belajar sungguhsungguh tanpa harus menanggung segala beban pikiran, dan
tentunya tak terbelenggu dalam sebuah kesusahan lagi. Kenapa?
Karena dalam bait salah satu The Song of Scout (lagu wajib pramuka)
berbunyi: "Buat apa susah... susah itu tak ada gunanya...."
7. Begitu pun kata mutiara dari Bapak Kepanduan Dunia, Lord Baden
Powel, "Tuhan menciptakan kita dalam dunia indah ini untuk hidup
bergembira dan bahagia." Semoga dengan poin plus tersebut dapat
membentuk generasi yang berkepribadian, bertakwa, dan berbudi
pekerti, cerdas, terampil, kuat, dan sehat demi kemajuan bangsa ini.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sebagian orang masih beranggapan bahwa pramuka itu hanya
tepuk tangan, baris berbaris, tali temali. Padahal pramuka itu bersifat
fleksibel dalam arti dapat berkembang mengikuti jaman.
Pengalaman siswa yang benar-benar mengikuti pramuka dapat
dirasakan manfaatnya: Berikut sebagian pengalaman dari beberapa
siswa yang merasakan mengikuti kegiatan pramuka :
1) Kemandirian. Misalkan suatu saat kita mnegalami kecelakaan di
tempat terpencil jauh dari pemukiman, pramuka mengajarkan P3K,
tali temali, dsb. Jemuran yang patah pun dapat diatasi sendiri.
2) Mendapat keluarga baru. Tidak hanya di sekolah, di kota, di
Indonesia, bahkan di duniapun berkat pramuka , orang sedunia
bisa bertemu seperti Jambore Dunia.
3) Lebih mencintai Lingkungan. Bagaimana pramuka mengajarkan
tentang lingkungan alam besreta pelestariannya, mengenal flora dan
fauna. Lewat penjelejahan alam bebas pramuka diajarkan untuk lebih
akrab dengan alam.
4) Leadership. Melalui pramuka diajarkan jiwa kepemimpinan, disiplin,
kejujuran,

tanggungjawab,

menjawab

semua

masalah

dan

mengatasinya,.
Masih banyak lagi manfaat kegiatan pramuka. Tentunya pihak
sekolah dalam hal ini harus berperan aktif mengajak siswanya untuk
mengikuti kegiatan ektrakulikuler pramuka. Dan satu lagi pramuka
bersifat fleksibel, diperlukan kakak-kakak pembina yang handal dan
cerdas agar kegiatan pramuka tidak monoton.
B. Harapan
Diharapkan dengan adanya penulisan pengembangan diri ini, madrasah
tidak hanya mendapatkan ilmu atau menambah wawasan tetapi juga
diharapkan dapat menerapkan ilmu tersebut baik kepada peserta didik,
kolega, maupun masyarakat.
Disusun di : Tanggul
Pada tanggal :
01
2016
Kepala Madrasah

Januari

RINI SANTOSO, S.Pd.I.

Anda mungkin juga menyukai