Anda di halaman 1dari 4

PERSEMBAHAN ESSAY UNTUK PEMILIHAN MAS DAN MBAK FISIP

UNIVERSITAS DIPONEGORO 2023

“Ara”, orang-orang memanggil saya dengan sebutan tersebut. Tetapi, nama lengkap
saya sendiri adalah Ramadha Azzahra Maharani. Dilahirkan pada tanggal 16 November 2003
di sebuah kota kecil yang subur, kaya akan budaya dan sumber daya alam, tak henti-hentinya
membuat saya mengucapkan rasa syukur yang mendalam. Keindahan kota dengan seribu
pantai dan julukannya sebagai Kota Lawet karena komoditi sarang lawetnya yang berlimpah,
membuat Kota Kebumen cukup dikenal oleh khalayak luas, baik nasional maupun
internasional. Betapa bangganya saya dapat tinggal di kota kecil yang penuh akan kekayaan
ini.

Tumbuh dalam lingkungan yang sadar akan budaya, membuat saya tertarik untuk
mempelajari segala kebudayaan yang ada sedari kecil. Dengan izin Tuhan Yang Maha Esa,
saya dikaruniai bakat dalam bidang tarik suara. Dengan bakat tersebut, saya gunakan untuk
mempelajari budaya “Macapat”, yaitu tembang yang berisi puisi-puisi dalam bahasa Jawa. Tak
hanya mempelajari budaya Jawa, saya juga ingin menjadi generasi muda yang terbuka terhadap
perkembangan zaman. Mempelajari musik pop, jazz, dan koplo contohnya. Saya terus
mengeksplorasi bakat saya yang kemudian mengantarkan saya sebagai juara pertama lomba
menyanyi tunggal FLS2N yang kala itu saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Banyak
orang tidak percaya dengan kemampuan dan bakat yang saya miliki. Mereka sesekali
meremehkan saya, tetapi dengan tekad kuat yang saya miliki, saya dapat membuktikan bahwa
saya bisa mewujudkan impian saya melalui bakat saya. Tak disangka, pada tahun 2022 lalu,
saya diberi kesempatan untuk menjadi finalis dan merasakan kemegahan panggung Indonesia
Mencari Bakat yang diadakan oleh salah satu stasiun TV di Indonesia.

Tentu saya belum puas dengan pencapaian tersebut. Orang tua saya mendorong saya
untuk terus berpikir, selain dengan bakat yang saya miliki, saya juga harus mengembangkan
potensi akademik agar tetap seimbang. Dengan usaha yang luar biasa, lelah, letih, dan
pengorbanan terhadap waktu tidur terbayarkan ketika saya akhirnya mendapatkan beasiswa
selama di bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi berkat potensi akademik yang saya
miliki. Tetapi sekali lagi, apakah saya sudah puas dengan pencapaian tersebut. Jawabannya
adalah, masih belum. Saya terus mencari, apa yang saya butuhkan nantinya ketika sudah
memasuki tahap selanjutnya, yaitu dunia pekerjaan? Tentunya selain faktor-faktor tersebut,
memiliki hardskill dan juga soft skill yang mumpuni juga merupakan salah satu faktor penting
dalam menunjang karir selanjutnya.

Saya menyadari bahwa soft skill dan hard skill tidak hanya digunakan untuk menunjang
suatu karir atau pekerjaan, tetapi juga dapat mempermudah kegiatan sehari-hari. Hal tersebut
mendorong saya untuk mengasah soft skill maupun hard skill sejak bangku sekolah dasar.
Mulai dari mengikuti kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan yang melatih keahlian problem
solving, mengikuti kegiatan menulis cerita pendek untuk mengasah critical thinking, dan
mengikuti program dokter kecil sebagai sarana mengembangkan keahlian analisis dalam
memecahkan suatu masalah. Saya terus mencari wadah untuk selalu berkembang, sehingga
saya memutuskan untuk tetap melanjutkan minat dan potensi saya pada tingkat selanjutnya,
seperti menjadi anggota OSIS di SMA, mengikuti beberapa event dan kepanitiaan, serta
mengasah kemampuan berbahasa Inggris melalui organisasi English Club.

Setelah memasuki dunia perkuliahan, saya sangat merasakan adanya perbedaan


atmosfer antara menjadi siswi SMA dengan menjadi seorang mahasiswi perguruan tinggi.
Tantangan yang mucul tentunya semakin banyak, sedangkan ilmu-ilmu yang kita miliki dan
pelajari sebelumnya belum dapat mengatasi tantangan-tangan tersebut. Oleh karena itu, selain
menjadi mahasiswa yang berusaha aktif pada setiap pembelajaran berlangsung dan
mendapatkan nilai IPK yang sesuai dengan harapan, saya terus mengeksplorasi potensi yang
ada dalam diri saya melalui kegiatan-kegiatan internal maupun eksternal kampus.

Ketika menjadi mahasiswa baru, saya dipercaya untuk menjadi salah satu performer
dalam beberapa event kampus berkat potensi saya dalam bernyanyi. Hal tersebut yang menjadi
latar belakang saya mendapatkan banyak relasi dengan potensi yang sama, sehingga saya
memutuskan untuk memasuki UPK Sakutala bersama teman-teman performer lainnya. Dengan
tujuan kami mampu menyalurkan hobi dan juga bakat kami dalam dunia per-musikan secara
positif.

Singkat cerita, saya tertarik pada sebuah event konser dan tertantang untuk menjadi
salah satu bagian penyelenggara. Setelah dilakukan beberapa proses seleksi, saya dinyatakan
lolos dan menjadi salah satu staff divisi Bazaar Fisphoria pada tahun 2022. Pada waktu itu saya
sangat bersemangat karena saya berpikir bahwa masa-masa menjadi mahasiswa merupakan
masa dimana saya dapat mengeksplorasi potensi yang saya miliki lebih jauh dan lebih dalam.

Waktu berjalan, saya terus mencari organisasi ataupun kegiatan yang masih berkaitan
dan berkorelasi dengan karir saya selanjutnya. Karena ketertarikan saya dalam berbahasa
Inggris, saya menemukan Diponegoro MUN Society dan menjadikannya sebagai wadah dalam
mengembangkan skill bahasa Inggris khususnya dalam public speaking.

Sempat beberapa saat saya merasa lelah dan muak dengan segala kegiatan tersebut,
belum lagi banyaknya tugas kuliah yang menghajar seiring bergantinya semester. Namun saya
teringat salah satu pepatah dari seorang motivator, yaitu Mario Teguh yang mengatakan bahwa
“Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak
pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia”. Oleh karena itu, saya tidak ingin menyia-nyiakan
masa muda saya selama menjadi mahasiswa hanya dengan stuck pada kegiatan dan juga
pengalaman yang itu-itu saja.

Pada semester berikutnya, saya memutuskan untuk mengikuti organisasi Senat


Mahasiswa FISIP Universitas Diponegoro yang diharapkan mampu menjadi bekal
keterampilan yang menunjang kemampuan saya, baik berupa active listening dalam upaya
mendengarkan aspirasi yang diberikan oleh mahasiswa, logical thinking melalui pemecahan
masalah dalm setiap sidang yang dilaksanakan, dan juga monitoring self and the others sebagai
upaya pengawasan badan-badan dan juga biro yang ada di dalam kampus FISIP Universitas
Diponegoro.

Tak hanya disitu, saya sangat tertarik dengan salah satu event yang diselenggarakan
oleh BEM FISIP Universitas Diponegoro setiap tahunnya, yaitu FISIPMARS yang
mengadakan sebuah pemilihan duta kampus berjudul “Mas dan Mbak FISIP 2023” dalam
rangka mencari mahasiswa yang mampu menjadi wajah dan respresentasi yang baik bagi FISIP
Universitas Diponegoro di dalam maupun di luar lingkungan kampus. Proses pemilihan Mas
dan Mbak FISIP ini melalui berbagai tahapan, yaitu pengajuan kandidat Mas Mbak FISIP dari
setiap program studi, gathering, wawancara, dan voting untuk menentukan kandidat Mas Mbak
FISIP yang terpilih.

Setelah membulatkan tekad dan meyakinkan niat, saya memberanikan diri untuk terus
berkembang dan mengeksplor hal baru, salah satunya adalah dengan mengikuti ajang
pemilihan Mas dan Mbak FISIP ini. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip hidup saya,
bahwasanya saya ingin menjadi pribadi yang mampu memberikan dampak positif dan mampu
menginspirasi orang-orang di sekitar saya. Saya yakin, dengan mengikuti ajang ini, dapat
menjadi wadah dan langkah awal saya dalam mewujudkan hal tersebut. Selain itu, dorongan
keluarga yang suportif kepada saya membuat saya berani untu mengambil langkah-langkah
ataupun keputusan besar dalam hidup, salah satunya adalah menngikuti ajang pemilihan Mas
Mbak FISIP dengan tujuan tidak hanya melatih kemempuan dan pengetahuan yang sudah
dimiliki, akan tetapi juga untuk mendapatkan pengetahuan, kemampuan dan tentunya relasi
yang lebih luas bagi kelanjutan karir saya.

Harapannya, saat menjadi Mas dan Mbak FISIP Universitas Diponegoro 2023 nanti,
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, saya mampu berkontribusi untuk
menjadi role model ataupun public figure bagi mahasiswa FISIP universitas Diponegoro yang
dapat menjadi perantara, penyambung pesan antara mahasiswa FISIP Universitas Diponegoro
dengan Fakultas, antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa lainnya, dan dapat
merepresentasikan karakter mahasiswa Fisip Universitas Diponegoro kepada masyarakat
umum. Dengan kualitas yang saya miliki, saya yakin saya mampu membantu mewujudkan
program-program yang ada di kampus FISP Universitas Diponegoro dan bersinergi bersama
mahasiswa-mahasiswa lain maupun praktisi yang berada pada bidangnya untuk menjadi Guest
Star dalam program tersebut.

Selama menjalankan tugas menjadi Mas dan Mbak FISIP Universitas Diponegoro
2023, saya juga berharap mendapatkan berbagai pelatihan public speaking, materi internal
FISIP Universitas Diponegoro, materi seputar inovasi Universitas Diponegoro, hingga
personal development sebagai bekal dalam menjalankan tugas. Selain itu, relasi yang luas juga
sangat saya butuhkan dalam rangka melebarkan sayap dan memperkenalkan FISIP Universitas
Diponegoro terhadap masyarakat umum di luar kampus tercinta. Sehingga harapannya, kampus
orange ini mampu memberikan representasi yang positif terhadap isu sosial dan juga politik,
khususnya di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai