Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN ASA UNTUK INDONESIA

Nama saya Muh. Najib biasa dipanggil Mujib anak terakhir dari 5 bersaudara, lahir dari
keluarga petani dan dibesarkan di kota kecil yang berada di ujung timur provinsi Sulawesi
Barat tepatnya di Polewali Mandar, sebuah kabupaten yang menyandang predikat 3T
(tertinggal, terbelakang, dan terdepan). Lahir dan besar di salah satu daerah 3T tidak menjadi
alasan bagi saya untuk berhenti mengukir mimpi dan mewujudkannya dengan prestasi.
Namun itu justru menjadi sebuah kesempatan besar untuk menunjukkan kepada semua orang
bahwa keterbatasan yang ada tidak selamanya membuat kita berhenti berjuang tetapi
keterbatasan itulah yang seharusnya menjadi tinta emas kebangkitan mengejar ketertinggalan.

Sekolah dasar merupakan awal dari langkah panjang saya dalam menempuh pendidikan.
Hidup dalam lingkungan yang penuh dengan kesederhanaan memberikan pengalaman yang
luar biasa untuk menjadi orang yang bertanggung jawab dan selalu disiplin dalam segala hal.
Umur yang masih belia, tidak menjadi halangan bagi saya untuk aktif dalam berkompetisi
diberbagai kesempatan. dalam setiap pengumumuan ranking kelas saya tidak pernah alpa dari
peringkat 3 besar, bukan hanya itu di bangku kelas 5 sekolah dasar saya telah mendapat
tanggung jawab untuk menjadi pimpinan regu pada kegiatan Pramuka KEMBARA kala itu.
Memasuki jenjang sekolah menengah pertamapun tidak mengendorkan semangat saya untuk
tetap berkompetisi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Beberapa kali saya
mendapat kesempatan mewakili sekolah diberbagai ajang, salah satunya adalah english
competition yang diadakan oleh MGMP bahasa inggris se-kabupaten Polewali Mandar yang
diikuti oleh puluhan sekolah, alhamdulillah saya bisa keluar sebagai pemenang juara 2 Story
Telling putra. Sungguh menjadi sebuah kebanggan yang luar biasa ketika dapat
mengharumkan nama sekolah.

Ketika memasuki masa SMA rasa ingin tahu menjadikan saya pribadi yang lebih kompetitif
dan aktif dalam organisasi seperti Osis, PMR, UKS, English Club, dan Rohis. di awal masuk
masuk SMA saya sudah mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai lomba-lomba
bergengsi seperti OSN, FLS2N, Debat Bahasa Inggris, Pidato, dan lain-lain. Setelah duduk di
kelas 11 sekolah menengah atas saya mendapat kepercayaan menjadi ketua dari Usaha
kesehatan sekolah (UKS), yang tentunya menjadi tanggung jawab besar untuk bisa
memberikan pelayanan yang maksimal berupa penyuluhan kesehatan, perawatan, dan
pengobatan kepada semua warga sekolah.
Berikut adalah capaian prestasi yang telah saya raih di bidang akademik dan non akademik
selama mengeyam pendidikan di sekolah menegah atas:

 2016
- Juara 3 Pidato B. Inggris Jepa English Camp regional Kab. Majene-Polewali
 2017
- Juara 2 Pidato B. Inggris Super English Camp se-SULSELBAR
- Juara 1 Debat B. Inggris NSDC Kabupaten Polewali Mandar
- Juara 1 Debat B. Inggris NSDC Provinsi Selawesi Barat
- Delegasi Sulawesi Barat Debat B. Inggris NSDC Tk. Nasional
- Juara 2 Pidato Kebangsaan HUT RI 72 Tk. Kabupen Polewali Mandar
- Juara 2 Bongkar Pasang Tandu Temu Relawan PMI Tk. Kabupaten
- Peserta Terbaik 1 MAN English Camp Tk. Kabupaten Polewali Mandar
 2018
- Juara 2 OSN Ekonomi Tk. Kabupaten Polewali Mandar
- Finalis 5 Besar OSN Ekonomi TK. Provinsi Sulawesi Barat
- Juara 1 Seni Kriya FLS2N Tk. Provinsi Sulawesi Barat
- Delegasi Sulawesi Barat Seni Kriya FLS2N Tk. Nasional
- Juara 2 Presentase Konsep Manajemen Badan Usaha Tk. Kabupen Polewali
Mandar

Walaupun telah mengikuti berbagai kompetisi, itu tidak membuat saya puas untuk berhenti
belajar dan berbagi. Ketika menginjak kelas 12 saya diberi tugas sebagai pembimbing di
salah satu cabang lomba yang diadakan KEMENDIKBUD yaitu lomba debat bahasa
Indonesia (LDBI), lebih membanggakan lagi dengan segala keterbatasan, tim yang saya
bimbing kurang lebih 8 bulan berhasil lolos ketingkat nasional, padahal semenjak sekolah
saya dibuat pada tahun 1997, belum pernah sekalipun tim LDBI-nya lolos ke tk. Nasional.
Bukan hanya itu saya juga mengikuti sebuah program relawan di bawah naungan lembaga
Kampung Pendidikan yang telah mendapat predikat terbaik 1 di Indonesia pada ajang inovasi
pemuda pelopor tingkat nasional 2018. di lembaga tersebut saya berperan sebagai guru
bahasa inggris bagi anak usia SD dan SMP dari berbagai desa di wilayah dekat rumahku
setiap 2 kali dalam seminggu.
Diakhir perjalanan panjang menempuh pendidikan selama 12 tahun, syukur alhamdulillah
saya mendapat kesempatan untuk berkuliah. Walaupun sempat ditolak di 3 universitas
berbeda pada jalur undangan, akhirnya saya diterima di salah satu universitas unggulan pulau
Sulawesi yaitu Universitas Negeri Makassar (UNM), pada fakultas Ilmu Pendidikan, program
studi PGSD bilingual melalui jalur SBMPTN setelah mempersiapkan diri selama kurang
lebih 6 bulan secara otodidak.

Lolos di program studi PGSD bilingual merupakan impian saya sejak bergabung dalam
relawan pendidikan, meskipun harus melewati begitu banyak masalah dan rintangan, saya
tetap membulatkan tekad untuk memilih PGSD bilingual karena setelah melihat fakta
lapangan selama ini, kualitas pendidikan terkhusus sekolah dasar masih sangat rendah baik
secara kulitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan data unesco 2016 Global Education
Monitoring (GEM), pendidikan Indonesia menempati peringkat ke 10 dari 14 negara
berkembang dan lebih parahnya lagi kualitas guru di Indonesia menempati posisi ke 14 dari
14 negara berkembang yang masuk dalam survei tersebut, padahal dulunya negara
berkembang seperti Malaisya belajar banyak dari Indonesia untuk meningkatkan mutu
pendidikan di negaranya, tetapi sekarang justru jauh meninggalkan kita. Thailand saja yang
sedang di landa krisis justru mampu menempati urutan pertama. Semua ini terjadi karena
banyaknya pejabat negara yang menyalahgunakan anggaran pendidikan untuk kepentingan
pribadi, di tambah lagi budaya buruk tenaga pendidik di Indonesia yang ketika diangkat
menjadi aparatur sipil negara justru mereka hanya terfokus pada gajinya saja sehingga
melupakan tanggung jawab sebagai seorang guru, seperti jarang masuk dan bolos diwaktu
mengajar.

Ini merupakan sebuah masalah besar bagi kita karena pendidikan merupakan salah satu
diantara sekian banyak pilar kesuksesan sebuah negara dalam upaya meningkatkan taraf
hidup bangsanya. Pendidikan adalah hal penting bagi proses peningkatan kemampuan daya
saing suatu bangsa dalam mengahadapi globalisasi. Keterbelakangan pendidikan juga
seringkali menjadi penghambat utama dalam pembangunan masyarakat. Negara Jepang
adalah contoh yang sangat tepat bagaimana peranan pendidikan mampu mengubah
perekonomian bangsanya yang mengalami krisis akibat dari perang dunia 2, lebih hebatnya
lagi bahkan mampu menguasai sebagian besar ekonomi dunia. jepang menjadi salah satu
motor penggerak modernisasi peradaban dunia berkat pendidikan yang berkualitas. Peranan
pendidikan juga bukan hanya berkaitan dengan perekonomian tapi lebih dari itu. pendidikan
yang baik akan mencetak generasi unggul yang tetap memiliki harkat dan martabat sebagai
manusia yang berbudaya, serta membentuk karakter anak bangsa yang tangguh dan tetap
berkepribadian dengan ciri khas bangsanya.

Reformasi pemuda adalah jalan terbesar untuk keluar dari jerat keterpurukan. Kalimat ini
bukanlah sebuah cerita fiksi belaka karena ketika mengingat sejarah peradaban masa lalu,
pemudalah yang menjadi tonggak perubahan bagi negara ini, cukup berkibarnya bendera
merah putih saat ini menjadi bukti nyata dari semua peristiwa besar itu, dengan semangat
reformasi menghadapi tantangan dan permasalahan, saya yakin bisa turut andil berjuang
dengan membawa ide ide baru yang berkualitas, kreatif, dan mampu mengekspresikan diri
dengan memaksimalkan kemampuan yang telah dan akan saya tempa, untuk mencetak
generasi baru Indonesia yang yang lebih baik.

Dalam menjalani proses pembelajaran di kampus, saya akan berusaha semaksimal mungkin
untuk menggali potensi yang ada dalam diri saya dengan mengikuti berbagai organisasi atau
kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam dunia pendidikan agar dapat menunjang hardskil
dan softkill yang kumiliki, bukan hanya itu saya juga sangat ingin mengembangkan skill
dalam metode mengajar yang efektif seperti yang dilakukakan guru-guru di Finlandia yang
telah mendapat predikat nomor 1 di dunia dengan mengedepankan kualitas dibanding
kuantitas dalam mengajar. Sehingga nantinya ketika menyelesaikan study pada pendidikan
guru sekolah dasar saya dapat meraih predikat Cumlaude dan ketika terjun menjadi seorang
tenaga pengajar saya mempunyai kompetensi untuk menjadi seorang guru profesional
berdasarkan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Motivasi terbesar yang membuat saya tetap dan terus mencoba untuk berkontribusi pada
negara ini adalah, “jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu tetapi tanyakan apa
yang kamu berikan pada negaramu” sebuah kalimat yang mempunyai beribu makna yang
cukup memberikan tamparan keras bagi generasi muda saat ini yang masih terus saja
berkoar-koar menanyakan sumbangsih negara padanya. Berdiam diri dan menunggu orang
lain untuk bertindak adalah kesalahan terbesar dalam hidup jika itu saya lakukan, seperti
kepercayaan yang telah diberikan oleh bung hatta selaku pejuang terbaik yang dimiliki
Indonesia, dia pernah mengatakan “saya percaya akan kebulatan hati pemuda Indonesia, yang
percaya akan kesanggupannya berjuang dan menderita”. kata yang mungkin sudah sangat
lama tapi masih membekas di hati saya hingga sekarang. Dengan segala motivasi dan
keyakinan sebagai generasi unggul saya siap untuk berkontribusi kepada bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai