Anda di halaman 1dari 4

Aku Generasi unggul kebanggaan Bangsa indonesia

Penulisan essay yang berjudul " Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesa" ini
bertujuan untuk memenuhi syarat pengajuan beasiswa unggulan Kemdikbud tahun 2019.
Perkenalkan saya Diki Saputra anak ke-3 dari tiga bersaudara, saya terlahir di Kabupaten
Gunungkidul Daerah Istimewa yogyakarta, Pada tanggal 07 Desember 1999.

Saat ini saya sedang menimba ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta (Angkatan 2018) yang
merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang mencetak insan cendekia di Indonesia, yang
dipersiapkan untuk menjadi tenaga profesional terutama dalam bidang pendidikan.

Seperti yang diketahui banyak orang seseorang, yang menempuh jenjang pendidikan tinggi atau
perkuliahan dianggap orang pintar. Dalam perjalanan saya untuk diterima di perguruan tinggi
negeri mungkin dianggap oleh sebagian pihak sebagai jalur hoki atau jalur keberuntungan yaitu
jalur SNMPTN(Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Dari seleksi tersebut saya
masuk ke dalam 75% siswa terbaik di sekolah saya, sehingga saya berhasil masuk tanpa melalui
tes. Mungkin karena saya masuk lewat jalur tersebut sebagian orang mengangap saya orang yang
pintar dan juga ada pula sebagian orang yang mengangap saya hanyalah orang bodoh dengan
hoki yang tinggi, namun biarlah saya hanya mengangap itu angin yang akan berlalu.

Alhamdulilah saya bisa lolos menjadi salah satu mahasiswa di UNY sebagai peserta didik di
jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Alasan saya memilih Prodi tersebut yang pertama saya
memiliki minat dan bakat khusus dalam bidang teknik mesin, dan yang kedua untuk mengasah
kemampuan saya dibidang teknik mesin agar nantinya saya dapat menularkan kemapuan saya
kepada masyarakat umum.

Pada era ini perkembangan di bidang teknik khusunya pada bidang mesin terus-menerus
berkembang dari waktu ke waktu tanpa adanya sengang waktu untuk berhenti. Indonesia pada
saat ini sedang tengah berada pada titik kemajuan pesat dalam pembangunan yang behubungan
di bidang mesin untuk memenuhi era industri 4.0 yang notabene adalah sistem perindustrian
berbasis jaringan. Akan tetapi Indonesia masih kalah maju dari negara-negara maju lain yang
sudah pasa era 5.0 bahkan lebih, miris memang akan tetapi indonesia memiliki kemampuan yang
lebih baik akan tetapi tidak terrealisasikan dikarenakan perkembangan alat-alat dan kurangnya
pendidikan akan teknik mesin yang kurang baik.

Dari kenyataan itulah, saya bertekad mempelajari pendidikan teknik mesin yang bertujuan agar
saya mampu menyebarluaskan ilmu yang saya dapat di bangku perkuliahan kepada masyarakat
luas. Mengapa saya memilih prodi pendidikan, alasannya adalah karena di lubuk hati saya, saya
merasa perlu untuk peduli dan turut andil dalam meningkatkan pendidikan di negara tercinta
Indonesia.
Semua itu memang bukanlah mudah namun saya percaya dan sangat yakin bahwa saya mampu
untuk mewujudkan hal tersebut, oleh karena itu saya akan berusaha sungguh-sungguh dalam
mewujudkan hal tersebut, dengan cara belajar dengan terus menerus dan mempelajari hal baru
yang saya belum ketahui.

Di kampung tempat saya tinggal Masyarakat sekitar hanya berpikiran bahwa pedidikan itu tidak
penting dan hanya memprioritaskan pendidikan untuk bekerja, bukan berpikir bahwa pendidikan
sebagai ladang untuk menambah wawasan oleh karena itu pemuda-pemudi di kampung saya
hanya berpendidikan rata-rata SMK. Mereka berpikiran pendidikan cukup hanya sampai pada
jenjang tersebut dikarenakan kesenjangan ekonomi yang berpikir bahwa pendidikan tinggi atau
yang sering disebut sebagai perkuliahan hanyalah untuk orang-orang yang memiliki harta yang
banyak karena mereka mengangap kuliah itu butuh biaya mahal.

Akan tetapi pada dasarnya pemuda-pemudi di daerah pedesaan di tempat tinggal saya meliliki
potensi yang amat luar biasa yaitu mereka memiliki keterampilan yang sangat-sangat baik di
berbagai bidang dan mereka tidak hanya memiliki keterampilan saja namun mereka pula
memiliki kreatifitas yang amat baik.

Hanya saja keterampilan dan kreatifitas mereka harus di pendam dalam-dalam dikarenakan tidak
adanya pengalaman dan juga tidak adanya tempat penyaluran kreatifitas mereka seharusnya
pemerintah meliliki program pelatihan dan pendanaa bagi masyarakat yang masih berumur
produktif sehingga nantinya secara otomatis akn terbukanya lapangan-lapangan perkerjaaan baru
sehingga pemerintah akan tekurangi bebanya dalam penangana penganguran pada usia produktif.

Remaja-remaja yang nantinya lulus dari SMK bercita-cita hanya ingin bekerja di perusahaan-
perusahaan yang besar demi memiliki banyak uang akan tetapi meraka tidak berpikir panjang
bahwa mereka nantinya hanya akan dipekerjakan pada sistem kontrak.

apabila kontrak mereka habis dan tidak dapat diperpanjang mereka harus keluar dan mencari
perkerjaan lain di perusahaan lain. Persaingan yang semakin hari- semakin meningkat sehingga
memungkina mereka dapat bekerja di perusahaan-perusahaan besar lagi sedikit, dan kemunkinan
pula meraka terpaksa mengangur karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Dan nantinya
mereka akan beralih profesi yang tidak sesuai apa yang mereka dapat waktu sekolah.

Mungkin memang betul bahwa kuliah itu butuh biaya banyak oleh sebab itu saya berjuang untuk
membantu perekonomian keluarga saya agar tidak terlalu terbebani untuk membiayai kuliah saya
saat ini dengan cara membatu bapak saya untuk mencari nafkah dengan cara menambang pasir di
kali dekat rumah saya itu pun saya lakukan pada saat musim kemarau pada saar musim
penghujan dengan terpaksa saya hanya mampu berdiam diri tanpa dapat membantu
perekonomian tapi dalam benak saya, saya berkeinginan untuk berkerja sambil kuliah akan tetapi
pada saat ini saya masih mencari pekerjaan yang tidak mengangu saya dalam belajar dana kuliah
namun semua itu sulit dikarenakan tempat yang saya lamar untuk berkerja diharuskan bekerja
dari waktu-waktu yang ditentukan.
Semua itu saya lakukan demi meringankan beban orang tua saya, selain itu saya sadar bahwa
saya adalah anak dari keluarga yang kurang mampu oleh karena itu saya berusaha keras untuk
belajar dengan sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan kedua orang tua saya.

Perjalanan pendidikan saya bisa dikatakan penuh liku-liku, dahulu saya adalah anak yang bodoh
dikelas, pada waktu Sd saya sering dimarai guru karena tidak dapat mengerjakan soal akan tetapi
pada pertengahan kelas dua sd saya mulai sadar bahwa sekolah itu penting mulai sejak itu
sampai sekarang saya memiliki hobi yang cukup unik yaitu membaca buku, dikarenakan saya
paham betul buku adalah jedela ilmu maka dari itu saya mulai membaca-baca buku baik buku
pelajaran maupun buku lainya. Oleh karena itu sejak SD saya masuk ke 10 besar sampai dengan
saya lulus smk tahun lalu, walaupun saya tidak memperoleh peringkat 1 tetapi saya tetap
bersyukur ata apa yang saya sudah dapatkan, sampai waktu ketika saya masuk ke SMP disana
saya memiliki pengalaman dalam bidang organisasi dikarenakan saya pernah mengikuti anggota
osis waktu SMP diwaktu itu pula saya mulai mengenal PBB atau yang biasa dikenal sebagai
Pasukan Baris Berbaris disana saya mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat disana saya
diajarkan kedisiplinan dan tangungjawab yang baik, pengalaman ini menjadika saya sesorang
yang peduli dan berempati kepada lingkungan sekitar.

Di masa Smk saya masuk ke jurusan mesin dalam bidang peminatan pengelasan, di sana pula
saya meneruskan Latihan PBB demi meningkatkan kedisiplinan saya, sebab itu saya sangat
menghargai waktu. Masa SMK saya mulai aktif di Organisasi Masyarakat Desa tempat saya
tinggal saya dipilih sebagai Ketua karangtaruna Muda di tempat tinggal saya, dikarenakan saya
dikenal oleh masyarakat desa saya sebagai salah satu pemuda yang memiliki sikap sopan santun
dan dapat diberi tanggung jawab untuk menjalankan organisasi.

Dari pengalama-pengalaman tersebut saya makin merasa saya ini adalah manusia bodoh
dikarenakan saya banyak bertemu seseorang yang lebih tau dari pada saya di banyak hal, oleh
karena itu saya bertekat keras untuk belajar agar nantinya saya dapat mewujudkan mimpi saya
sebagai seorang pedidik.

Dari segala apa yang sudah saya capai sampai saat ini dalam perkuliahan yaitu telah mencapai IP
3,67 pada semester pertama saya sudah merasa cukup bangga tetapi saya yakin bahwa saya bisa
mencapai target yang lebih dari itu dan kepercayaan atau keyakinan kuat itulah yang membuat
saya untuk terus belajar dan melakukan segala prosedur untuk mencapai target saya, dan target
utama saya adalah menjadi generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia dan saya sangat yakin
bahwa saya bisa mencapai target utama saya tersebut.

Demikianlah esai ini saya buat dengan yang sebenarnya, terimkasih

Anda mungkin juga menyukai