Anda di halaman 1dari 4

Sebuah Essay oleh Feni Agus Bintang

Saya Feni agus Bintang, lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) dari
fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, Universitas Islam Sumatera Utara. Saya menempuh
pendidikan S-1 selama 3 tahu 9 bulan dan meraik IPK 3,61. Sebelum saya menyelesaikan
pendidikan dan gelar S.I.Kom ada begitu banyak proses dan perjuagan yang panjang untuk
sampai pada titik ini. Berawal dari saya lulus SMP, orang tua saya sudah mengarahkan saya
untuk melanjutkan sekolah di sekolah menengah pertama (SMK), ada dua alas an mendasar yang
membuat orangtua saya agar saya melanjutkan di SMK, yang pertama adalah karena dengan
sekolah di SMK saya akan mendapatkan ilmu atau keahlian yang bisa langsung diterapkan di
dunia kerja nantinya dan alasan yang kedua yang menurut saya yang paling membuat saya sedih
adalah karena dengan sekolah di SMK saya tidak perlu kuliah lagi, karena keadaan ekonomi
yang tidak medukung ditambah lagi orangtua saya mempunyai banyak tanggungan selain saya
yaitu adik-adik saya.
Waktu terus berjalan akhirnya saya melanjutkan ke SMKN 1 Penanggalan dan
mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Alahmdulillah saya cukup berprestasi
hingga pada saat kelas tiga saya mulai dapat pertanyaan dari guru-guru saya akan melanjutkan
kuliah di mana? Saya hanya menjawab saya tidak ingin melanjutkan kuliah dan ingin langsung
kerja setelah Tamat SMK. Tetapi seiring waktu berjalan saya mengikuti sebuah seminar motivasi
di Hotel Grand Mitra (sudah berganti nama menjadi hotel Hermes One), saya mendapatkan
motivasi dan tekat untuk kuliah walau dengan berbagai keterbatasan ekonomi pada seminar itu.
Berawal dari sana saya mulai mencari informasi tentang kulia dan juga pastinya mencari
beasiswa yang pada akhirnya saya mendapat informasi tetang beasiswa BIDIKMISI yang bisa
membiayai kuliah saya secara penuh dan setelah itu saya meminta didaftarkan guru agar
mempunya akun BIDIKMISI dan setelahnya saya mengisi data-data yang diperlukan sampai
selesai.
Setelah pembukan pendaftaran kuliah jalur SNPTN, saya langsung mendaftar.
Saya sangat bersemangat pada saat itu dan saya tidak lupa minta do’a kepada orangtua saya,
walaupun orangtua saya masih ragu dan takut tidak bisa membiayayai kuliah saya nanti, saya
meyakinkan orangtua saya, Insyaallah jika saya lulus maka saya akan memaksimalkan uang dari
beasiswa yang saya dapatkan. Setelah saya mendaftar dan menunggu tiba waktu pengumuman
ternyata saya tidak lulus, saya sedikit bersedih tetapi guru saya mengatakan belum rejeki nanti
coba lagi melalui jalur SBMPTN. SBMPTN pun akhirnya buka dan saya langsung mendaftar dan
akhirnya mendapat kartu ujian, setelah penantian panjang, ikut ujian dan akhirnya pengumuman
SBMPTN saya juga tidak lulus, saya sangat sedih tetapi saya sangat mengagumi guru dan
tentunya orangtua saya tidak lelah untuk memberi semangat kepada saya. Pada akhinya saya
mendapat informasi ada beasiswa BIDIKMISI dari guru saya dan saya juga mencobanya, saya
meminta do’a kepada orangtua dan guru saya,. Setelah proses yang panjang dan melelahkan
akhinya saya dinyatakan lulus di Program Studi Ilmu Komunikasi.
Selama saya kuliah, saya sangat antusias dan penuh semangat, dengan
keterbatasan ekonomi, orangtua saya tetap berusaha sekuat tenaga untuk mencari uang agar saya
bisa berkuliah sembari menunggu uang beasiswa dicairkan, jadi selama uang beasiswa belum
cair pada semester awal, saya masih meminta uang kepada orangtua saya. Pada saat uang
beasiswa cair dan saya menerima uangnya, Saya usahakan selalu berhemat sehemat mungkin
agar uang itu cukup hingga uang beasiswa selanjutnya dicairkan lagi, tetapi setelah menjalani
perkuliahan di semester dua, uang beasiswa itu mulai terasa tidak cukup karena banyak
pengeluaran ditambah lagi keadaan keuangan orangtua saya sedang susah hingga pada akhirnya
saya mulai mencari berbagai cara untuk mendapatkan uang tambahan. Saya mencari uang
tambahan dari mengedit foto hingga menerima jasa ketik pada waktu itu, tetapi pada akhinya
tidak cukup juga karena orang yang membutuhkan jasa saya tidak menentu, sekalinya ada
banyak, kadang malah tidak ada. Lama saya berpikir bagaimana solusinya hingga akhirnya saya
memutuskan mencari kerja. Saya buat surat lamaran kerja dan mengantarkan ke berbagai tempat,
saya juga meminta bantuan teman-teman saya untuk memberi info apabila ada lowongan kerja
kepada saya. Pada akhirnya saya mendapatkan info lowongan kerja dari seorang teman, setelah
itu saya langsung dating ke tempat kerja itu untuk melamar kerja di sebuah toko dan akhinya
saya bekerja di took itu dari saat itu sampai akhirnya saya menyelesaikan perkuliahan hingga
wisuda, bisa dikatakan toko itu menjadi salah satu perjuangan saya selama perkuliahan, pemilik
toko itu juga sangat baik kepada saya dan sudah menganggap saya sebagai keluarganya.
Selama masa perkuliahan S1, saya pernah mengikuti berbagai seminar dan
workshop yang berhubungan dengan bidang ilmu komunikasi dan juga mengikuti seminar lain
yang saya rasa bisa meningkatkan nlai diri saya. Mulai dari seminar yang berhubungan dengan
ilmu komunikasi yaitu seminar PR Day #IndonsiaBicaraBaik yang dilaksanakan di Universitas
Sari Mutiara Indonesia, kegiatan seminar pembekalan materi produksi jurnalistik televisi,
menjadi jurnalis televisi, siapa takut yang dilaksanakan oleh TVRI Sumatera Utara. Seminar dan
workshop cinematography, yang dilaksanakan HMJ Ilmu Komunikasi UMSU yang bekerjasama
dengan Ungkle Kick.com. adapula seminar-seminar lain yang saya anggap bisa menambah ilmu
pengetahun dan nilai diri saya yaitu seminar festival muda mandiri, seminar Im_posibble yang
dilaksankan oleh akademi muda mandiri, pemateri dalam seminar tersebut adalah Ms. Mery
Riana.
Satu hal yang membuat saya bersukur karena pemilik toko tempat saya bekerja
sangat pengertian dengan perkuliahan saya, sehingga walaupun saya sudah bekerja itu tidak
menghambat saya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus, karena saya mempunyai teman
kerja yang tidak kuliah, maka pada saat saya kuliah masih ada yang di toko. Jam kerja saya juga
disesuaikan dengan jam kuliah saya sehingga saya sangat besukur berjumpa dengan tempat kerja
itu dan pemilik toko itu yang begitu baik dengan saya.
Pada saat ini sedang heboh dengan kasus penipuan investasi
bodog dan judi berkedok treding, kurangnya literasi dan edukasi tentang pengetahuan digital
melaui komunikasi yang baik adalah alasan mengapa masih banyak orang Indonesia tertipu
dengan hal-hal seperti ini dan alasan paling mendasarnya adalah kurangnya media informasi
yang mengimbangi dan meliterasi masyarakat dari berbagai jenis penipuan karena terpedaya oleh
gaya mewah bak sultan, tetapi tidak sadar itu hanya gaya pemasaran untuk menipu masyarakat.
Dari kejadian-kejadian yang terungukap ini dan sudah tentu masih banyak yang belum terungkap
dan diketahui masyarakat kita harus mulai belajar dan juga meliterasi dan mengedukasi
masyarakat tentang apa itu trading dan investasi agar hal-hal seperti tertipu ivestasi tidak terjadi
lagi. Kita bisa mengedukasi dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai media, sudah
barang tentu kita mencari orang-orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan pengetahuan
yang luas untuk menjadi salah satu tim pengedukasi. Hal paling dasar yang harus ada adalah
kemampuan komunikasi yang baik tentunya. Di jaman serba digital sekarang kita sudah barang
tentu lebih banyak menggunakan media digital ataupun media sosial untuk melakukan edukasi
maka diperlukan juga seorang yang ingin mengedukasi paham, minimal dasar-dasar cara kerja
media digital dan media sosial.
Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat ditambah lagi dengan
adanya Covid-19 sehingga perkemabangannya dua kali lebih cepat dari sebelumya memaksa
semua orang harus melek dengan teknologi informasi tersebut, tidak terkecuali orang yang
berfokus di bidang sosial yang salah satunya adalah pada bidang ilmu komunikasi, sehingga
orang yang berfokus pada ilmu komunikasi juga harus mulai meningkatkan dan mendalami ilmu
komunikasi yang semakin rumit. Dengan melanjutkan kuliah S-2 Ilmu komunikasi, saya yakin
saya bisa meningkatkan ilmu dan pemahaman saya untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial
dari kaca mata ilmu komunikasi.
Ilmu komunikasi di era ini sudah berkembang cepat ke arah teknologi informasi/
media sosial. Sebagai contih, dulu orang kalau ingin berkumpul yang difokuskan adalah
berkomunikasi dengan orang yang ada dan sekarang malah sebaliknya, jadi alasan saya untuk
melanjutkan kuliah S-2 ilmu komunikasi adalah untuk lebih mendalami ilmu yang berkaitan
dengan komunikasi secara lebih mendalam.
Untuk melanjutkan kuliah S-2, saya memilih kampus yang ada di Indonesia
karena menurut saya untuk mendalami ilmu komunikasi sudah sangat cukup baik di Indonesia,
karena nantinya saya akan menyelesaikan masalah/fenomena komunikasi di Indonesia menurut
saya masyarakat Indonesia adalah laboratorium saya untuk praktek llmu komunikasi itu sendiri.
Setelah saya lulus seleksi beasiswa dan menjalani perkuliahan S-2, saya akan
mendalami ilmu komunikasi dan teknlogi informasi serta pengetahuan digital yang erat
kaitannya dengan ilmu komunikasi, saya akan fokus mencari berbagai solusi dan aktif di
organisasi kampus maupun organisasi sosial. Saya juga berharap nantinya dapat menulis
berbagai buku ataupun artikel-artikel ilmu komunikasi terkait permasalah-permasalahan sosial,
selain itu saya juga berharap nantinya bisa beradaptasi dan membangun jaringan pertemanan
yang satu tujuan dengan saya salah satunya sebagai orang yang senang mengukasi masyarakat
terkait permasalahan-permasalahan dari kaca mata ilmu komunikasi.
Saya yakin Indonesia di masa mendatang akan bisa menjadi salah satu kiblat
orang luar Negeri untuk mempelajari ilmu komunikasi, di masa depa Indonesia akan mempunyai
pola komunikasi yang baik untuk menangai berbagai permasalahan sosial dan masyarakat dari
berbagai hasil penelitian dan riset-riset peneliti sebagai referensi untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut. Bagaimana cara mengujudkannya adalah dengan melakukan berbagai riset dan
penelitian yang merujuk pada permasalahan-permasalah yang ada saat ini dan tidak berenti
melakukan riset, karena selalu ada perubahan di setiap masanya.
Saya akan mengabdikan diri saya pada Indonesia untuk melakukan berbagai
penelitian untuk menyelesaika berbagai permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia dengan
berbagai cara yaitu, pertama saya akan melakukan riset-riset fenomena sosial, yang kedua saya
punya mimpi untuk membuat sebuah komunitas atau mungkin organisasi yang berfokus untuk
mengedukasi masyarakat tentang berbagai hal yang berkaitan erat denga ilmu komunikasi, saya
juga akan berusaha membangun media untuk mendukung saya untuk melakukan edukasi kepada
masyarakat.
Saya juga berniat menjadi seorang Dosen, untuk mempermudah saya dalam
melakukan berbagai penelitian dan artikel tentang ilmu komunikasi karena salah satu tugas dosen
adalah melakukan penelitian, dan saya juga ingin mengabdikan diri saya kepada Indonesia untuk
meneruskan ilmu-ilmu yang saya dapatkan selama kuliah S-2. Memberi manfaat kepada orang
lain adalah hal yang baik, karena saya pernah mendengar bahwa sebaik-baik manusia adalah
manusia yang bermanfaat bagi orang lain, bisa saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan
hal positif di sekitarnya.
Sebagai seorang yang berada dalam kategori prasejahtera atau kurang mampu
saya pasti akan tahu diri dan tidak bermain-main pada saat saya menuntu ilmu karena saya sadar
semuanya uang beasiswa yang saya terima jika saya lulus seleksi nanti adalah uang dari Negara
yang dialokasikan untuk orang-orang yang bersungguh-sungguh dan mempunyai mimpi besar
untuk Indonesia di masa depan, jadi saya berani menjamin saya tidak akan menyiayikan
kesempatan apabila saya sudah mendapatkannya.
Motto saya adalah “seribu satu orang mengatakan kamu bisa tetapi dari dalam
hati dan pikiranmu mengatakan kamu tidak bisa maka hasilnya kamu tidak akan bisa, tetapi
seribu satu orang mengatakan kamu tidak bisa, tetapi kamu yakin bisa, kamu pasti bisa. Jadi saya
selalu berusaha percaya diri karena di mana ada kemauan di situ ada jalan dan yang saya
inginkan saat ini adalah menjadi salah satu awardee Beasiswa Kominfo 2022.

Anda mungkin juga menyukai