Disusun oleh :
(201400045)
Ada momen yang sangat menyedihkan saat aku SMK, yakni saat
pemenuhan kuota SNMPTN. Aku merupakan murid yang engible untuk
kuota SNMPTN, karena sejak semester 1 aku sudah berusaha untuk
memaksimalkan nilai ku. Namun karena kecerobohan seseorang kami satu
angkatan telat mengumpulkan ketentuan yang diminta pihak yang
bersangkutan. Dan karena tidak ada persiapan untuk SBMPTN saya
memilih untuk gap year dan memutuskan untuk mengisinya dengan bekerja.
Tepat dua bulan setelah kelulusan aku didiagnosa menderita tumor jinak
yakni FAM. FAM adalah singkatan Fibroadenoma atau fibroadenoma
mammae (FAM) adalah jenis tumor jinak di payudara. Hal ini disebabkan
karena kelebihan hormone yang salah satu penyebabnya karena dulu aku
sangat suka mengkonsumsi makanan cepat saji. Dan setelah dioprasi
membutuhkan 4 bulan untuk ku melakukan pemulihan. Sejak saat itu aku
sudah tidak pernah lagi mengkonsumsi makanan cepat saji dan yang
terutama mi instan. Berada diruangan oprasi bukanlah hal yang
menyenangkan, merupakan pengalaman yang aku harap tidak akan terulang
kembali.
Setelah benar benar pulih, pada 2020 sebenarnya aku sudah memutuskan
untuk melanjutkan kuliah ku dengan mengambil SBMPTN dan UGM
menjadi salah satu pilihan utamaku. Namun karena wabah COVID-19 aku
harus menunda lagi kuliahku dan melanjutkan pekerjaanku. Aku bekerja
sejak 2019 tepatnya saat aku baru lulus pada sebuah lembaga pendidikan
yakni Liszthoven International Music School, dimana aku bekerja pada
bagian staff administrasi. aku termasuk orang beruntung karena dengan
status lulusan dengan ijazah SMK aku bisa langsung mendapatkan
pekerjaan, dengan gaji yang cukup menjanjikan untuk ukuran aku yang saat
itu baru saja lulus dengan tidak memiliki pengalaman kerja apapun.
Berbekal sertifikat sertifikat yang aku kumpulkan dan soft skill yang aku
miliki aku berhasil diterima untuk bekerja di Liszthoven. Selama bekerja di
Liszthoven ada banyak pengalaman, ilmu dan skill yang aku dapatkan. Dari
kemampuan komunikasi yang meningkat dan tentu saja kemampuan
bersosialisasi serta penggunaan perangkat microsof dan perangkat
manajemen perusahaan lainya. Di Liszthoven aku juga belajar tentang cara
manajemen yang baik, yang akhirnya membuat aku tertarik untuk terjun
dalam dunia manajemen dan memutuskan untuk mengambil jurusan
manejemen saat aku berkuliah. Nyatanya pekerjaan aku sekarang mengubah
banyak hal dari susunan perencanaan saya kedepannya. Dulu impianku
adalah menjadi seorang tour guide namun sekarang menjadi seseorang
pengusaha atau seseorang yang bekerja dikantoran.
Dan tepat 2021 saya memilih USNI menjadi wadah selanjutnya untuk saya
menimbah ilmu, dan Fakultas ekonomi dan bisnis dengan prodi menejemen
menjadi pilihan saya. Untuk keputusan saya memilih jauh dari rumah
awalnya mendapatkan banyak pertentangan dari orangtua saya, apalagi
Jakarta dengan semua image nya membuat ayah dan ibu ku kahwatir.
Namun dengan membicarakanya baik baik dan menjelaskan semua
keuntungan yang nantinya akan saya peroleh secara perlahan kedua
orangtua ku luluh dan mengizinkan ku untuk merantau dan juga
melanjutkan pendidikan di USNI, dengan satu syarat aku tidak dizinkan
untuk tinggal terpisah dengan saudara ku yang juga tinggal di Jakarta.