Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Viqqih Vinanda ( 208000071 ) – IPS Lanjut

Autobiografi

Muhammad Viqqih Vinanda, itu adalah nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya, saya
lahir di kota sidoarjo pada tanggal 09 september 2002, saya merupakan seorang anak bungsu dari
3 bersaudara, saya dilahirkan dari sebuah keluarga sederhana dan dibesarkan disebuah desa kecil
yang bernama Ganting, ayah saya Marsono yang sekarang hanya bekerja menjadi LPMD di desa
Ganting dan membantu usaha keponakannya setelah mendapatkan PHK dari pabrik Maspion.
Sedangkan ibu saya Saudah Iriyani yang sekarang masih bekerja di Pabrik Maspion

Muhammad Viqqih Vinanda, sebuah nama yang indah, nama yang penuh dengan harap agar
anaknya menjadi anak cerdas dan serba bisa, mungkin saya dapat bilang kalau saya dibesarkan
disebuah keluarga yang sangat realistis, bagaimana tidak, saya sering kali mendengar orang tua
saya berbicara supaya saya tidak hanya menjadi orang yang pintar, tetapi juga mengerti, karena
mereka takut kalau hanya pintar maka saya hanya akan memintari mereka dan bahkan memintari
kehidupan saya yang berarti saya tidak menjadi orang jujur. Saya juga dapat mengerti mengapa
mereka bilang seperti itu, dan itu selalu saya ingat sampai kapanpun.

Kehidupan kecil saya sama seperti kehidupan anak-anak kecil pada umumnya, tetapi saya
terbilang lebih cepat sedikit ketika saya memulai perkuliahan, bagaimana tidak setiap saya duduk
dibangkuy sekolah, entah itu TK, SD, SMP, SMA saya selalun menjadi murid yang paling muda
dikelas saya tetapi ketika duduk dibangku perkuliahan ini saya belum mengetahui apakah saya
tetap menjadi yang paling muda diantara yang lainnya karena kami masih belum pernah bertemu
secara intens untuk perkuliahan karena sedang dimasa pandemi seperti sekarang

Ketika saya naik dari Tk ketingkat sekolah dasar lingkungan sekolah saya tidak berubah sama
sekali karena saya masih sekolah di sekolah dasar negeri didesa saya yang mayoritasnya juga
lulusan TK yang sama dengan saya jadi tidak banyak yang berubah ketika saya sekolah dasar
tahun demi tahun saya tempuh disekolah dasar dengan pendidikan kewarganegaraan dan bahasa
Indonesia menjadi mata pelajaran kesukaan saya semasa SD karena entah kenapa mengarang
bebas dan membuat jawaban sesuai dengan apa yang kita ketahui dan pahami itu menjadi hal
yang menyenangkan untuk saya
Hal yang menyenangkan tersebut berlanjut ketika SMP dengan tambahan mata pelajaran favorit
IPS dan Bhs Inggris dengan alas an yang sama saya menyukai pelajaran-pelajaran tersebut. Saya
masih bersekolah di SMP negeri diwilayah desa saya dan itu merupakan hal yang tidak
mengagetkan sekali untuk saya karena saya sudah terbiasa dengan lingkungannya dan hanya
perlu menyesuaikan dengan hal hal yang baru dari kawan yang baru juga. Ketika duduk di
sekolah menengah saya merasakan yang namanya menjadi juara, Lomba Voli antar kelas yang
setiap tahunnya juara 1 selama 2 tahun berturut-turut dan hanya sekali juara kedua, prestasi yang
sangat membanggakan bukan, karena tidak ada lagi yang bisa dibanggakan, karena waktu
mengikuti lomba cerdas cermat saya hanya mengisi babak penyisihan dan saya langsung gugur
saat itu juga.

Ketika duduk dibangku SMA saya baru merasakan sekolahyang setiap hari menyetir motor saya
sendiri, sebuah sekolah swasta yang memiliki banyak cerita dihidup saya, sekolah yang menjadi
segala hal pelajaran pertama untuk saya, sebuah cerita masa sekolah yang tidak mungkin bisa
saya lupakan, tidak aneh banyak sekali yang bilang bahwa masa SMA adalah masa yang paling
menyenangkan ketika bersekolah, dan itu memang benar adanya saya rasakan

Setelah lulus SMA saya juga melakukan ritual seperti yang kebanyakan murid SMA lain lakukan
mendaftar SNMPTN dan SBMPTN dan sudah saya duga bahwa saya gagal dikedua kesempatan
itu kemudian saya mendaftar disekolah turun temurun keluarga saya, Universitas PGRI
Adibuana Surabaya. Sekolah yang telah meluluskan kedua kakak saya yang kemudian
perjuangan mereka saya lanjutkan sekarang.

Anda mungkin juga menyukai