Instansi : Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi Pendidikan Khusus
Tahun Penulisan : 2024
Kata orang banyak untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan adalah hal yang mudah, tapi itu semua tidak berlaku untuk saya. Terlebih lagi dua tahun lebih ini saya menempuh pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat tepatnya di prodi Pendidikan Khusus atau biasa disebut dengan Sekolah Luar Biasa. Yang dimana tidak mudah untuk menjadi seorang guru sekaligus teman untuk mereka yang mempunyai hambatan, tetapi selama ini saya sangat bangga menjalani kuliah di jurusan ini karena saya banyak belajar dari teman-teman disabilitas. Ditambah lagi dunia perkuliahan bukanlah sebuah dunia yang dapat dipandang sebelah mata butuh perjuangan dan keseriusan hati, ketika melangkahkan kaki memasuki dunia perkuliahan. Harus siap dengan kerasnya dunia perkuliahan di era zaman sekarang ini, maka dari itu kita harus pandai dalam memilih teman yang dimana itu akan berpengaruh sangat besar dalam kehidupan kita. Terlepas dari itu adalah biaya yang dimana biaya Ukt yang harus dibayar setiap per semester sekali, belum lagi biaya hidup merantau jauh dari orang tua, belum lagi biaya iuran ketika kuliah misalnya ada kerja kelompok. Teman-temanku semua, kita kuliah empat tahun itu merupakan waktu singkat kelihatannya,tetapi ketika kita menjalaninya maka akan tidak terasa waktunya, tiba- tiba udah semester enam. Sedikit cerita tentang hidup saya yang mungkin itu berkaitan dengan tema diatas ini yaitu "Arti Seorang Sarjana Pendidikan". Menurut saya apa artinya seorang Sarjana ketika tidak dilatar belakangi perjuangan sosok Ibu yang sendirian berjuang demi bisa untuk melihat anaknya menempuh pendidikan di sebuah instansi yang diimpikan oleh anaknya, ketika saya lulus SMA memang berniat untuk melanjutkan pendidikan S1 diketahui oleh kedua orang tua saya dan sangat didukung. Ketika saya dinyatakan lulus seleksi pun orang tua saya bangga sekali melihat anaknya bisa lulus jalur SBMPTN waktu itu. Setelah itu ada kejadian yanh membuat saya benar-benar patah semangat, kurang lebih satu minggu saya mau masuk kuliah dihari pertama saya, saya diberi cobaan oleh Allah meninggalnya Ayah saya yang meninggalkan tiga orang anak perempuannya. Disaat itu saya berfikir bagaimana Ibu saya membiayai saya dengan adik, kebetulan saya kembar adik saya berkuliah di suatu instansi yang beda dengan saya. Hampir 2 tahun Ayah meninggalkan kami dan Ibulah yang menggantikan posisi Ayah untuk bekerja lebih ekstra lagi karena ada tanggungan dua anak nya berkuliah, Ibu saya bekerja dari pagi bahkan hingga petang demi mencukupi kebutuhan dirumah, tidak kenal hujan, panas, beliau bekerja. Dari jerih payah ibulah saya bisa duduk dibangku kuliah bersama dengan teman-teman semua, dari ibu juga saya bisa menjadi anak yang kuat, anak yang pemberani, dari ibu juga saya belajar bisa menghargai waku, dari ibu jugalah saya bisa sampai dititik sekarang ini. Saya pikir saya tidak bisa meneruskan kuliah ternyata saya salah, sosok Ibulah yang saat ini sedang saya pikirkan,betapa lelahnya beliau diumur beliau yang sudah menua, dari sini saya belajar bahwa meraih sesuatu yang diinginkan tidaklah mudah, butuh perjuangan maka dari itu saya tidak pernah bermain-main dengan kuliah saya agar tidak mengecewakan Ibu saya, mengingat biaya dan tenaga beliau berjuang demi saya, jadi apalah artinya Sarjana ketika tidak ada perjuangan Ibu, saya tidak menjadi apa-apa dan sebentar lagi saya akan lulus dan bekerja agar bisa bertukar dengan Ibu, agar bisa beristirahat tidak bekerja lagi dimasa tua. Ketika kita memiliki gelar sarjana dan memiliki pemahaman mendalam dibidang studi kita, jadi kita dapat mengaplikasikan pengetahuan kepada mereka, agar dapat bermanfaat untuk orang lain. Selain itu dengan kita memberikan pengetahuan tentunya dapat membantu kepada mereka yang membutuhkan khususnya temam disabilitas, mereke membutuhkan volunter agar mereka bisa meraih cita-cita mereka sama seperti anak pada umumnya. Saya sadar menjadi sarjana pendidikan tidak semenarik sarjana hukum, atau sarjana kedokteran. Walaupun begitu banyak dikatakan orang lulusan sarjana pendidikan fleksible dan bisa diterima diberbgai macam pekerjaan, bisa kerja menjadi guru baik disekolah umum ataupun SLB, bisa juga bekerja diperkantoran, terlebih lagi bisa menjadi terapis untuk anak-anak disabilitas. Ia mesti mampu untuk tampil cerdas dalam mengembangkan potensi diri, menggunakan nalar kreatif sehingga melahirkan ide-ide cemerlang yang akhirnya mampu memberi manfaat bagi diri dan orang banyak sekaligus terlibat aktif sebagai sang pemecah masalah. Masalah penganggguran misalnya, menurut data terbaru tingkat pengagguran di negeri sudah masuk angka 1 juta merupakan pengguran yang bergelar sarjana. Masalah bangsa di negeri kita sudah menggapai tingkat yang sangat memprihatinkan. Masalah agama, sosial, budaya, politik,kemiskinan, keterbelakangan, ekonomi, perpecahan antar anak bangsa, dan seabrek masalah lainnya. Dibutuhkan kehadiran manusia-manusia hebat yang mampu menawarkan solusi sekaligus sebagai pelaku pemecah terkait permasalahan tersebut, tentu ini menjadi masalah besar bagi setiap orang yang bergelar sarjana. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, karena pendidikan adalah suatu proses pembelajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan yang bisa dilakukan dimana saja. Pendidikan dapat diperoleh bagi semua orang, dimulai dari yang kecil sampai yang tua. Pendidikan juga sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Ini membuktikan bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Perlu diketahui bersama, generasi muda merupakan garda terdepan dalam membangun bangsa dan sebagai generasi penerus bangsa, yang dimana generasi sekarang harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas.Dengan berkuliah, generasi muda sekarang akan dapatkan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang lebih. Karena, saat ini sudah banyak sekali generasi muda yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Dengan mereka terdidik, maka mereka akan sadar betapa pentingnya meneruskan perjuangan bangsa ini demi banyak orang. Dengan kompetensi yang dimiliki dari lulusan perguruan tinggi, tentunya generasi muda akan menjadikan kuliah sebagai solusi untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang luas. Serta membantu untuk meraih karir yang lebih baik. Dengan gelar pendidikan dapat meningkatkan status sosial di masyarakat. Memiliki gelar dapat menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk sombong. Ilmu pengetahuan yang kamu miliki harus membuat kamu tetap memiliki sikap yang rendah hati. Dengan melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi kita akan membuka banyak sekali pintu karir sesuai dengan jurusan yang kita pilih saat kuliah. Selain itu peluang kerja di luar jurusanmu pun bisa menjadi bahan pertimbangan karena sekarang banyak sekali perusahaan yang membuka lowongan untuk lulusan perguruan tinggi semua jurusan. Dan itu akan menjadi penentu karir kita untuk kedepannya. Sehingga memang benar dengan melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, kita bisa terus menerus belajar dan belajar. Belajar hal-hal baru yang membuat kita terpuaskan, terutama pelajaran-pelajaran di bidang yang tengah kita pelajari. Contohnya ketika saat ini atau nanti kita sedang berada di jurusan pendidikan guru sekolah luar biasa, kita akan terus belajar mengenai bagaimana tata cara menjadi guru yang baik dan benar serta berkarakter di sekolah luar biasa. Bagaimana cara menjadi guru kelas yang baik dan sebagainya. Harapan terbesar kepada seseorang yang telah bergelar sarjana adalah bagaimana ilmu yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan dapat terimplementasi dalam kehidupan yang memberi dampak perubahan dikalangan masyarakat dan lingkungan. Ia mesti hadir sebagai pemberi harapan perubahan sekaligus sebagai pemberi pencerahan untuk kemaslahatan ummat, negeri dan alam semesta. Terlebih tugas berat yang mesti dimiliki bagi setiap sarjana adalah bagaimana ia bisa tampil sebagai manusia-manusia yang memiliki adab yang luhur. Apalah arti gelar yang mentereng, ilmu yang mumpuni, kecerdasan intelektual yang tak terkalahkan, namun buruk dalam hal adab dan prilaku. Para sarjana yang berilmu tinggi namun minus dalam hal adab, maka ia akan tampil dengan ilmunya untuk hanya kepentingan diri atau golongan serta kelompoknya. Sarjana yang pintar namun tidak memiliki adab justru lebih berbahaya dari sekedar sarjana yang kurang ilmu. Kerusakan yang banyak terjadi disetiap lini masyarakat, bukan akibat prilaku orang yang kurang ilmu, akan tetapi justru banyak pelakunya dari orang-orang pintar namun memiliki adab yang curang. Akibat dari kepintarannya ia mampu membodohi masyarakat. Misal seorang yang ingin menjadi pemimpin, ia dengan penuh kepintaran dan retorika yang bagus mampu memberikan jani-janji manis dan harapan kepada masyarakat untuk dapat memilihnya, namun ketika jabatan sudah di genggam, maka janji dan harapan yang dulu semuanya hanya berupa kepalsuan, kebohongan dan penghianatan. Bagi saya, gelar sarjana pendidikan merupakan sebuah impian dan amanah dalam berkontribusi membangun dunia pendidikan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Maka dari itu ketika kita ingin menuntaskan pendidikan dan memiliki kemampuan untuk menuntaskannya maka tuntaskanlah sampai akhir hingga perguruan tinggi. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Shinta Maharani
Tempat Tanggal Lahir : Ranggang, 3 Oktober 2003
Instansi : Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Keguruan dan