Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KELOMPOK KOMUNIKASI ORGANISASI

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Dosen Pengampu : Achmad Nasrulloh, S.Sos, M.I.Kom


Kelas : Reguler pagi Banjarbaru B
Disusun oleh : Kelompok 3
1. Abdah Mukminah 2201010189
2. Besta Aprianda Putri Yudansha 2201010028
3. Dea Nabilla 2201010193
4. Muhammad Thoriq 2201010255
5. Munawarah 2201010037
6. Nisrina Azizah 2201010091
7. Novia Syafitri 2201010026
8. Nursyifa 2201010239
9. Nur Wafa 220101078
10. Reza Ananda Rawing 2201010209

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Hambatan dalam Komunikasi
Organisasi". Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan serta untuk
memenuhi tugas Mata kuliah Komunikasi Organisasi dengan dosen pengampu Achmad
Nasrullah, M.I.Kom
Makalah ini merupakan hasil upaya maksimal yang kami kerjakan. Meskipun demikian bukan
berarti disadari pasti masih banyak kekurangan didalamnya. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini yang akan datang, Kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca.

Sabtu, 25 November 2023

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................. i
Daftar isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Apa saja hambatan yang muncul akibat perbedaan gaya komunikasi antara berbagai
tingkatan hierarki dalam suatu organisasi dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi arus
informasi............................................................................................................................
2.2 Bagaimana dampak kurangnya transparansi dalam komunikasi internal terhadap
efektivitas kolaborasi dan kepercayaan di antara anggota organisasi.........................4
2.3 Bagaimana teknologi informasi yang kurang optimal dalam organisasi dapat menjadi
hambatan dalam penyampaian pesan dan pertukaran informasi antar tim................5
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................

ii
BAB 1
1.1 Latar belakang
Komunikasi organisasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, dan pesan antara
anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Namun, dalam praktiknya, terdapat
beberapa hambatan yang dapat mengganggu efektivitas komunikasi organisasi. Beberapa
Hambatan teknis terkait dengan keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.
Contohnya, perkembangan teknologi yang kurang merata dan kerusakan alat komunikasi.
Hambatan semantik terjadi dalam konteks penyampaian pesan secara efektif. Hambatan
semantik terkait dengan pengungkapan suatu hal melalui bahasa dan kata-kata. Hambatan
semantik dapat terjadi akibat penafsiran yang keliru atau kesalahpahaman dalam
menangkap makna yang dikirimkan oleh komunikator atau komunikan. Hambatan
manusiawi disebabkan oleh faktor-faktor manusia, seperti emosi, prasangka pribadi,
persepsi, ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan, dan lain sebagainya.

Selain itu, terdapat juga hambatan komunikasi lainnya, seperti hambatan eksternal yang
berasal dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya, serta hambatan komunikasi
secara interaksi yang terjadi dalam proses interaksi antara komunikator dan komunikan.
Dalam komunikasi organisasi, hambatan-hambatan ini dapat menghambat aliran informasi,
mengurangi pemahaman, dan mengganggu kerjasama antar anggota organisasi. Oleh
karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut
agar komunikasi organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
1.2 Rumusan masalah
1) Apa saja hambatan yang muncul akibat perbedaan gaya komunikasi antara berbagai
tingkatan hierarki dalam suatu organisasi dan bagaimana hal ini dapat
mempengaruhi arus informasi?
2) Bagaimana dampak kurangnya transparansi dalam komunikasi internal terhadap
efektivitas kolaborasi dan kepercayaan di antara anggota organisasi?
3) Bagaimana teknologi informasi yang kurang optimal dalam organisasi dapat menjadi
hambatan dalam penyampaian pesan dan pertukaran informasi antar tim?
1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini dapat pembaca mengetahui apa saja hambatan terhadap
komunikasi organisasi yang terjadi di lingkungan sekitar teknologi informasi yang kurang
optimal dalam organisasi dapat menjadi hambatan dalam penyampaian pesan dan
pertukaran informasi serta mengetahui dampak kurangnya transparansi dalam
komunikasi internal terhadap efektivitas kolaborasi dan kepercayaan di antara anggota
organisasi.

1
BAB II
2.1 Hambatan yang muncul akibat perbedaan gaya komunikasi antara
berbagai tingkatan hierarki dalam suatu organisasi dan bagaimana hal ini
dapat mempengaruhi arus informasi
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi,
hubungan antara individual, dan individual dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan
yang sifat dan hubungannya saling bergantung meliputi arus komunikasi vertikal dan
horizontal. Jadi yang dimaksud dengan komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan organisasi baik formal maupun informal dalam suatu organisasi.
Komunikasi Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan
di antara unit-unit pada suatu organisasi dalam hubungan hierarki yag saling berhubungan
satu dengan yangn lainnya.
Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami. Dalam konteks
komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik maupun semantik), gangguan ini masih
termasuk ke dalam hambatan komunikasi. Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat
tergantung kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi.
Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai berbagai
hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi
efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada pada komunikasi massa jenis
hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi
massa. Dan perlu diketahui juga, bahwa komunikasi harus bersifat heterogen. Oleh karena
itu, komunikator perlu memahami setiap hambatan komunikasi, agar ia dapat
mengantisipasi hambatan tersebut. Perbedaan gaya komunikasi antara berbagai tingkatan
hierarki dalam suatu organisasi dapat menyebabkan beberapa hambatan dalam
komunikasi. Berikut adalah beberapa hambatan yang muncul akibat perbedaan gaya
komunikasi tersebut dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi arus informasi , Adapun
hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi antara lain :

 Perbedaan Persepsi dan Interpretasi

Setiap individu dalam organisasi memiliki kepribadian, pengalaman, dan


kemampuan menyerap informasi yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan
perbedaan persepsi dan interpretasi pesan yang disampaikan. Misinterpretasi pesan
dapat menghambat pemahaman yang tepat dan mengganggu aliran informasi yang
efektif.

 Kurangnya Saluran Komunikasi

2
Kurangnya saluran komunikasi yang efektif antara berbagai tingkatan hierarki dalam
organisasi dapat menghambat aliran informasi yang penting dan mengganggu
kinerja organisasi secara keseluruhan. Jika saluran komunikasi tidak jelas atau
terbatas, pesan yang disampaikan mungkin tidak sampai dengan tepat pada pihak
yang dituju, sehingga informasi tidak dapat mengalir dengan lancar.

 Ketidakjelasan Tujuan dan Harapan

Ketidakjelasan mengenai tujuan dan harapan dari setiap tingkatan hierarki dalam
organisasi dapat menyebabkan kesulitan dalam komunikasi. Pesan yang disampaikan
mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak dapat dipahami dengan
baik. Ketidakjelasan ini dapat menghambat aliran informasi yang efektif dan
mengganggu pencapaian tujuan organisasi.

 Kurangnya Keterbukaan dan Kepercayaan

Kurangnya keterbukaan dan kepercayaan antara berbagai tingkatan hierarki dalam


organisasi dapat menghambat aliran informasi yang efektif. Jika ada
ketidakpercayaan antara atasan dan bawahan, pesan yang disampaikan mungkin
tidak dipercaya atau diabaikan oleh pihak yang menerimanya. Hal ini dapat
menghambat aliran informasi yang penting dan mengganggu kerja tim dalam
organisasi.

Hambatan-hambatan ini dapat mempengaruhi arus informasi dalam organisasi dengan


beberapa cara:

 Keterlambatan dan Kehilangan Informasi

Jika komunikasi antara berbagai tingkatan hierarki tidak efektif, informasi penting
dapat terlambat atau bahkan hilang dalam proses komunikasi. Hal ini dapat
menghambat aliran informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan
pelaksanaan tugas.

 Kesalahan dan Kesalahpahaman

Perbedaan gaya komunikasi dapat menyebabkan kesalahan dan kesalahpahaman


dalam komunikasi antar tingkatan hierarki. Pesan yang disampaikan mungkin tidak
dipahami dengan benar atau diinterpretasikan secara salah, yang dapat
mengakibatkan kesalahan dalam pelaksanaan tugas.

 Kurangnya Kolaborasi dan Koordinasi

3
Jika komunikasi antara berbagai tingkatan hierarki tidak efektif, kolaborasi dan
koordinasi antar unit kerja dalam organisasi dapat terganggu. Hal ini dapat
menghambat kemampuan organisasi untuk bekerja secara efisien dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

 Kurangnya Inovasi dan Perubahan

Jika komunikasi antara berbagai tingkatan hierarki tidak efektif, ide-ide inovatif dan
perubahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan organisasi
mungkin tidak terjadi. Kurangnya aliran informasi yang efektif antara berbagai
tingkatan hierarki dapat menghambat kemampuan organisasi untuk beradaptasi
dengan perubahan lingkungan dan memanfaatkan peluang baru.

Dengan demikian, hambatan dalam komunikasi organisasi akibat perbedaan gaya komunikasi
antara berbagai tingkatan hierarki dapat mempengaruhi arus informasi dengan menghambat
aliran informasi yang efektif, menyebabkan kesalahan dan kesalahpahaman, mengganggu
kolaborasi dan koordinasi, serta menghambat inovasi dan perubahan dalam organisasi

2.2 Dampak kurangnya transparansi dalam komunikasi internal terhadap


efektivitas kolaborasi dan kepercayaan di antara anggota organisasi

Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan tak akan lepas dari sistem
planning, organizing, leading, dan controlling yang terarah. Namun selain itu ada hal lain yang
mulai terlupakan, yaitu budaya kerja. Budaya kerja ini akan sangat berpengaruh pada
produktivitas dan kinerja suatu tim. Salah satu budaya kerja yang wajib ada dalam setiap tim
organisasi beserta anggotanya adalah transparansi. Ini penting, sebab membangun
kepercayaan antar masing-masing anggota tim memang tak mudah. Ketika transparansi mampu
membentuk rasa percaya dan persepsi positif dalam tim, maka kinerja akan semakin tersinergi
dengan kuat dan tentu hasilnya akan lebih memuaskan. Kurangnya transparansi dalam
komunikasi internal dapat memiliki dampak negatif terhadap efektivitas kolaborasi dan
kepercayaan di antara anggota organisasi. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin
terjadi :

 Kurangnya Kepercayaan

Transparansi yang rendah dalam komunikasi internal dapat mengurangi tingkat


kepercayaan antara anggota organisasi. Ketika informasi tidak disampaikan secara
jujur dan terbuka, anggota organisasi mungkin merasa curiga atau meragukan niat
dan motivasi rekan kerja mereka. Hal ini dapat menghambat kolaborasi yang efektif
dan mempengaruhi kualitas hubungan kerja di antara anggota organisasi.

 Kesalahpahaman dan Konflik

4
Kurangnya transparansi dalam komunikasi internal dapat menyebabkan
kesalahpahaman yang berpotensi memicu konflik di antara anggota organisasi.
Ketika informasi tidak disampaikan dengan jelas dan lengkap, anggota organisasi
mungkin memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Hal ini dapat mengganggu
kolaborasi yang efektif dan menciptakan ketegangan di antara anggota organisasi.

 Kurangnya Kolaborasi

Transparansi yang rendah dapat menghambat kolaborasi yang efektif di antara


anggota organisasi. Ketika informasi penting tidak dibagikan dengan semua pihak
yang terlibat, anggota organisasi mungkin tidak memiliki pemahaman yang lengkap
tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing. Hal ini dapat menghambat
kolaborasi yang efisien dan mengurangi kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.

 Kurangnya Inovasi

Kurangnya transparansi dalam komunikasi internal dapat menghambat inovasi di


dalam organisasi. Ketika informasi tentang ide-ide baru, masalah, atau peluang tidak
diungkapkan secara terbuka, anggota organisasi mungkin tidak merasa nyaman
untuk berbagi gagasan kreatif atau solusi inovatif. Hal ini dapat menghambat
kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan
peluang baru.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas kolaborasi dan kepercayaan di antara anggota


organisasi, penting untuk memperhatikan transparansi dalam komunikasi internal. Dengan
memastikan informasi disampaikan secara terbuka, jujur, dan lengkap, organisasi dapat
menciptakan lingkungan kerja yang lebih kooperatif, inovatif, dan percaya satu sama lain.

2.3 Teknologi informasi yang kurang optimal dalam organisasi dapat menjadi
hambatan dalam penyampaian pesan dan pertukaran informasi antar tim

Kehadiran teknologi akan membantu organisasi mengidentifikasi dan menerapkan ide-ide baru.
Selain itu, organisasi juga dapat menganalisis respons pasar, meningkatkan nilai yang menjadi
dasar visi misi, serta meningkatkan produktivitas sambal mempertahankan jiwa kompetitif.
Pemanfaatan teknologi informasi telah melingkupi segala bidang. Hal ini tidak bisa dipungkiri
lagi karena aspek-aspek otomatisasi yang canggih dan mampu membuat segala pekerjaan
menjadi lebih praktis. Perkembangan suatu organisasi saat ini sangat bergantung pada
teknologi informasi yang diaplikasikan. Teknologi informasi menjadi pilihan utama dalam
menciptkana sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampumelahirkan
keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat saat ini. Investasi di bidang
teknologi informasi dalam suatu organisasi umumnya dimaksudkan untuk memberikan
kontribusi terhadap kinerja individual anggota organisasi dan institusi.

5
Dalam penelitian Galang Alfiansyah (2011), disebutkan bahwa kemajuan pesat di bidang
teknologi menuntut perubahan total dalam orientasi pimpinan organisasi terhadap peranan
informasi dalam mengambil keputusan. Pentingnya infromasi bagi organisasi terutama
pimpinan organisasi bukan merupakan hal baru. Sejak adanya manusia yang hidup
berorganisasi, sejak saat itu pula informasi selalu diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk
membantunya melakukan tugasnya. Kurangnya optimalisasi teknologi informasi dalam
organisasi dapat menjadi hambatan dalam penyampaian pesan dan pertukaran informasi antar
tim. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:

 Keterbatasan Akses Informasi

Jika organisasi tidak mengoptimalkan teknologi informasi, akses terhadap informasi


yang relevan dan penting dapat menjadi terbatas. Hal ini dapat menghambat
kemampuan tim untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas mereka dengan efisien.

 Keterlambatan Komunikasi

Kurangnya optimalisasi teknologi informasi dapat menyebabkan keterlambatan


dalam komunikasi antar tim. Jika organisasi tidak menggunakan alat komunikasi
yang efektif, seperti email, pesan instan, atau platform kolaborasi online, proses
pertukaran informasi dapat menjadi lambat dan tidak efisien. Hal ini dapat
menghambat respons cepat dan mengganggu alur kerja tim.

 Kerentanan terhadap Kesalahan

Jika teknologi informasi tidak dioptimalkan dengan baik, ada risiko kesalahan dalam
penyampaian pesan dan pertukaran informasi. Misalnya, jika organisasi masih
mengandalkan komunikasi manual atau menggunakan alat yang tidak handal,
seperti catatan tertulis atau telepon, ada kemungkinan kesalahan dalam mencatat
atau menyampaikan informasi yang penting.

 Kurangnya Kolaborasi

Teknologi informasi yang kurang optimal dapat menghambat kolaborasi antar tim.
Jika organisasi tidak menggunakan alat kolaborasi yang memungkinkan anggota tim
untuk bekerja bersama secara efektif, seperti platform proyek atau sistem
manajemen tugas, kolaborasi dapat menjadi terhambat. Hal ini dapat menghambat
pertukaran ide, koordinasi tugas, dan pencapaian tujuan bersama.

Untuk mengatasi hambatan ini, organisasi perlu memperhatikan optimalisasi teknologi


informasi. Dengan menggunakan alat komunikasi dan kolaborasi yang efektif, organisasi dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyampaian pesan dan pertukaran informasi

6
antar tim. Selain itu, pelatihan dan pemahaman yang baik tentang penggunaan teknologi
informasi juga penting agar anggota tim dapat memanfaatkannya dengan maksimal.

7
BAB III

3.1 Kesimpulan

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi


diantarabeberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan
informasi saran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada
pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Tujuan komunikasi adalah
berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan
dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan
orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan nonverbal, komunikasi verbal atau
tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak tubuh), Komunikasi dua arah terjadi
bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam
berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi serta penerima
informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
Komunikasi merupakan alat terpenting dalam berorganisasi, Karena tanpa adanya
komunikasi, organisasi tidak akan berjalan dengan maksimal Jadi disarankan dalam sebuah
organisasi harus dibarengi dengan komunikasi yang baik agar tercapai sebuah organisasi yang
baik.

3.2 Saran

Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan
memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi
atau dikehidupan sehari-hari yang membutuhkan komunikasi.

Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau
mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami
kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami
agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisam jauh lebih baik lagi.

8
9

Anda mungkin juga menyukai